Suasana dirumah tuan Romi siang ini begitu begitu sibuk dengan pelayan yang mengatur meja makan yang ada di taman samping dekat dengan danau buatan.
Para chef terkenal dari beberapa negara sengaja dipekerjakan tuan Romi untuk memanjakan lidah mereka, tentunya dengan bayaran yang sangat fantastis sebagai upah kerja mereka.
Berbagai jenis olahan makanan dan dessert sedang mereka persiapkan.
Hari itu nyonya Ambar sengaja mengundang kerabat dekatnya untuk berkumpul menikmati makan malam mewah.
Sepertinya nyonya Ambar menjadikan makan malam istimewa ini untuk mengumumkan sesuatu kepada kerabat dekatnya.
Malika membantu merangkai beberapa jenis bunga pada vas besar untuk dihiasi di meja makan.
Dirinya tidak mengetahui niat keluarga Rei untuknya.
Begitu juga Rei yang hanya mengetahui acara makan malam bersama keluarga besarnya tanpa ada embel-embel lainnya.
🌷🌷🌷
Nyonya Ambar membawa dua buah kotak besar dan satu kotak kecil yang terisi dalam paper bag sambil berjalan ke arah Malika yang sedang duduk di taman belakang.
"Malika !!" Malika !!"
Malika menoleh ke arah suara yang
memanggilnya. Nyonya Ambar sudah berada di hadapan Malika.
"Sayang,!!"
"Mami bawakan kamu gaun untuk makan malam nanti, tolong dipakai ya sayang, atau kamu mau
mencobanya dulu, ?" tawar Nyonya Ambar kepada Malika.
Malika mengambil paper bag yang sudah terletak di atas meja dan melihat sekilas isinya.
"Mami, ini terlalu berlebihan.
Inikan hanya makan malam sederhana mengapa harus memakai gaun mewah mami?"
"Tidak apa-apa sayang untukmu apapun akan mami berikan termasuk nyawa mami.
Hari sudah senja, sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk makan malam nanti.
Kamu boleh keluar setelah semua keluarga sudah hadir dan sudah berada di taman samping."
"Baik, mami saya mau ke kamar dulu, terimakasih atas perhatian mami dan juga untuk ini, Malika menunjuk paper bag yang ada di tangannya."
Rei dan tuan Romi sudah pulang membawa seikat buket bunga yang akan diberikan pada wanita pujaan mereka yang beda generasi.
keduanya tersenyum senang dan saling meledek satu sama lain.
Keduanya berlalu untuk kembali ke kamar mempersiapkan diri.
🌷🌷🌷
Hamparan bunga yang bermekaran dengan harumnya, yang membentang dalam kegelapan malam. Diantara mereka ada bunga melati, sedap malam, gardenia,
ngengat bulan dengan sayap hijau, daun kumbang scrub berwarna warni seperti opal.
Bulan yang bersinar terang pada malam hari meminjam cahayanya dari matahari.
Cahayanya yang pucat akan dipantulkan kembali. Taman di malam hari membangkitkan renungan.
Suasana syahdu tercipta dengan lampu-lampu taman yang bersinar lembut seakan menciptakan suasana yang semakin meriah dengan hiasan cahaya lilin serta vas bunga kecil yang sudah dihuni bunga-bunga indah.
Tamu undangan yang merupakan kerabat dekat nyonya Ambar dan tuan Rei sudah hadir dan saling menyapa, bersalaman, cipika cipiki dan pelukan hangat untuk melepaskan rindu.
"Kamu semakin cantik aja Ambar," puji sepupu nyonya Ambar, emang ada acara istimewa apa malam ini?, semua momen penting ultah atau anniversary kamu, tapi ko nggak ada kaitannya dengan malam ini. Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan."
"Ada deh, rahasia dong, yang namanya surprise ya tunggu waktunya aja, nanti kamu akan tahu."
Hidangan sudah tersaji.
Menu malam ini adalah Yunani food.
Ada souviaki chicken, merida beef,pita skepastri beef,greek lamb chops,mezze mezee, spinach lazania sampai lukaniko pita sudah tertata rapi di atas meja.
Nyonya Ambar memakai gaun indah warna biru dengan paduan warna gold dan tuan Romi menggunakan toksedow hitam, begitu juga Rei menggunakan warna toksedow dengan warna senada.
Suasana keakraban makin tercipta saat keluarga besar itu menempatkan kursi mereka masing-masing.
Wajah-wajah anggun dan tampan bak lingkaran selebriti Hollywood.
Nyonya Ambar berdiri dan mulai membuka suara untuk memberikan sambutan dan memberitahukan surprisenya
"Malam ini kami ingin menghadirkan seorang gadis cantik yang akan menjadi calon menantu kami yaitu Malika tunangan Rei. Rei terhentak mendengar penuturan maminya.
"Aduh mampus aku, kenapa mami merencanakan ini tanpa memberitahuku, Rei mulai gelisah takut jika Malika nanti marah."
Salah seorang pelayan sudah menjemput Malika untuk turun karena sudah ditunggu keluarga besar.
🌷🌷🌷
Malika tampil anggun dengan rambut hitam yang dibiarkan tergerai menutupi leher jenjang nya.
Gaun yang dikenakannya berwarna hijau mint lembut dengan desain sederhana, gaun malam yang dikenakan Malika harganya hampir setara dengan harga rumah mewah yang ada di tanah air.
Malika berjalan di bawah lampu taman menuju tempat makan malam keluarga berkumpul.
Malika mengenakan kalung emas putih dengan bertabur batu permata hijau zamrud dipinggirnya,
wajahnya yang cantik dihiasi makeup tipis.
semua mata berdecak kagum melihat ke arah Malika yang nampak elegan melangkah anggun menghampiri kursi kosong miliknya.
Rei yang saat itu sedang minum tersedak ketika melihat kecantikan peri tidurnya. Pesona Malika bukan hanya menghipnotis dirinya namun semua yang ada di meja makan tersebut.
"Masya Allah Rei dari mana kau dapat bidadari ini sayang, celetuk tante Qoni pada ponakannya."
Yang ditegur masih terpaku pada pandangannya tanpa berkedip.
Malika makin gugup saat maniknya bertemu dengan manik Rei.
"Papi cepat panggil penghulu untuk ku sekarang bisik Rei pada papanya yang berada disebelah tempat duduknya."
"Hallo Rei!!"
"Nyonya Elche memetik dua jarinya di depan wajah Rei, wajah Rei bersemu merah merona menahan malu juga gugup."
Semuanya tergelak tertawa menyaksikan pasangan muda ini.
Malika menyapa keluarga besar Rei sambil memperkenalkan namanya.
keluarga besar Rei mengusai dunia bisnis besar di Eropa dan menetap di beberapa negara Eropa.
Mereka sengaja hadir di acara makan malam untuk mengikat tali persaudaraan, apa lagi mereka tahu Rei belum berumah tangga seperti putra putri mereka yang usianya sebaya dengan Rei.
Semuanya menikmati hidangan yang sudah tersaji menggoda untuk dilahap.
🌷🌷🌷
Tibalah acara inti, kali ini tuan Romi berdiri lalu memanggil Malika untuk mendekatinya.
Malika bangun dan berjalan anggun ke arah tuan Romi. Perasaannya canggung dihadapan keluarga besar itu. Saat melintas di depan Rei, wangi tubuh Malika terendus oleh penciuman Rei.
Wangi yang sama yang pernah diciumnya setahun yang lalu. Wangi inilah yang membangkitkan gairahnya saat bersama Malika di negara A.
Saat Malika sudah berada di depan tuan Romi dan disaksikan oleh keluarga besar. Tuan Romi mengeluarkan sebuah kotak kecil kemudian membuka kotak itu sambil menatap Malika.
"Malika!, malam ini disaksikan oleh keluarga besarku dan para pelayanku, aku sebagai papi Rei ingin melamarmu untuk putraku."
"Bersediakah kau menerima kami sebagai mertuamu dan memberikan kami banyak cucu untuk menghibur kami, meneruskan bisnis kami.
Dan bersediakah engkau menemani kami, mengusik kesepian kami, merawat kami hingga kami renta dan berkalang tanah?," ucap tuan Romi sambil menahan tangis, pria paruh baya ini berjongkok mengeluarkan sebongkah cincin berlian bermata putih."
Lama Malika diam termenung mendengar ungkapan haru seorang bapak yang begitu ingin memiliki dirinya sebagai menantu.
Malika menatap Rei yang tertunduk takut dan mami Rei yang berharap cemas serta keluarga besar yang sudah tegang menunggu jawaban dari bibir indah Malika.
Malika menarik nafas berat dan masih berpikir keras untuk merangkai kalimat indah untuk membalas lamaran tuan Romi untuk putranya. Ini di luar dugaan nya dan hatinya belum bisa memaafkan Rei, tapi tidak tega juga dengan ketulusan orang tuanya Rei pada dirinya yang sudah menampung dirinya di kediaman Rei hampir dua bulan ini. Tidak lama kemudian akhirnya Malika membuka suara membalas lamaran tuan Romi untuk menjadikan dirinya menantu mereka. Dengan tersenyum mengembang Malika akhirnya berkata kata meski dalam keadaan canggung.
"Saya terima lamaranmu papi"
Tuan Rei menyamaikan cincin berlian di jari manis Malika lalu mengecup puncak kepala Malika lembut seraya mengucapkan terimakasih.
Nyonya Ambar langsung berdiri dari tempat duduknya lalu menghamburkan pelukan pada calon menantunya, kemudian mencium pipi lembut Malika. Rei bangun dan langsung sujud syukur di samping meja makan. Semua keluarga bertepuk tangan bersorak sambil melakukan tos.
Serempak mereka mengucapkan selamat pada Rei.
Rei memberikan buket bunga mawar merah dan putih untuk putri tidurnya. Mencium punggung tangan Malika.
"Terimakasih Sayang sudah memiliki aku menjadi bagian dalam hidupmu, aku berjanji akan menjagamu dengan segenap jiwa ragaku sampai maut menjemputku."
" I love you honey"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments