Awal Duka Malika

Hotel mewah bintang lima yang berada dikawasan pusat bisnis negara A di lantai 10 membawa sepasang pengantin yang sedang melakukan bulan madu berhenti nomor kamar cantik.

Keduanya melangkah menapaki kamar indah dengan fasilitas yang memanjakan para tamu hotel tersebut.

Kamar yang akan menjadi tempat mereka menginap untuk menghabiskan waktu bulan madu mereka.

Malika menduduki kasur empuk itu, tubuhnya kembali merasakan lelah tapi hatinya sangat nyaman bersama suaminya. Senyumnya terus mengembang, saking senangnya Malika menggeliatkan tubuhnya dan berguling-guling di atas kasur yang luas itu.

"Sayang, ayo mandi dulu," ajak Arie melihat istrinya masih merebahkan tubuhnya.

"Mas Arie duluan saja mandinya aku mau membersihkan wajahku dulu dan memesan makanan di hotel ini," ujar Malika.

"Oh begitu baiklah tapi cium dulu dong," goda Arie pada istrinya.

Malika bangkit menghampiri suaminya, lalu berjinjit dan mengecup bibir suaminya.

Namun Arie tidak mau hanya kecupan ringan istrinya.

Arie malah merapatkan tubuh istrinya ******* bibir sensual istrinya. Ciuman itu perlahan namun beralih ke lebih panas.

Pagutan bibir itu terlepas saat keduanya hampir kehabisan nafas

Malika terengah-engah dengan jantung berdegup kencang.

"Mas Arie mau membunuhku ya," omelnya kesal dengan wajah masam.

"Dari kemarin aku sudah puasa selama di tanah air, aku harus perawanin dulu bibirmu baru...itu..tuh...," sambil memainkan alis dan bibirnya ke Area pangkal bawah istrinya, goda Arie dengan senyum nakal pada Malika.

Malika yang pipinya sudah bersemu merah mendapatkan godaan suaminya langsung mendorong suaminya masuk ke kamar mandi.

"Iya entar sayang mandi dulu baru aku akan tampil lebih menggoda untukmu," ucap Malika.

"Benar nih, janji ?" Arie menegaskan kembali janji Malika kepadanya.

"Cih, nggak percaya banget jadi Suami," ujar Malika yang masih menahan malu dengan mencebik pipinya.

Arie berlalu masuk ke kamar mandi dan sesaat kemudian sudah keluar dengan baju bathroom yang dipakainya.

Tidak lama kemudian Malika melakukan hal yang sama.

🌷🌷🌷

Bel pintu kamar berbunyi, Arie yang mendengar langsung berjalan membuka pintu kamarnya. Petugas hotel memberikan salam dengan bahasa negara A dan meletakkan pesanan makan siang untuk pasangan pengantin itu. Arie memberikan tip dan mengucapkan terimakasih, petugas hotel itu keluar dengan membawa kembali kereta makanan.

Malika sudah siap dengan lingerie putih yang hanya menutup setengah pahanya yang putih mulus. Bahan yang sangat terawang seakan menggoda pandangan mata suaminya.

namun sayang Arie malah tidur terlungkup di atas kasur.

Malika merenggut kesal tapi dicobanya untuk membangunkan suaminya.

🌷🌷

"Suamiku.... bangun sayang lihat aku sudah cantik," ucap Malika.

Tapi Arie tetap tidak bergeming, sudah beberapa kali Malika mencoba membangunkannya,

kali ini Malika setengah berteriak memanggil nama suaminya dengan membalikkan tubuh itu menghadapnya, tetap saja tubuh itu seakan tidak memberikan reaksi.

"Sayang.. sayang..jangan mengerjaikku," Malika mulai panik. Tubuhnya gemetar saat merasakan degup jantung suaminya tidak terdengar,

didekatkan jarinya ke hidung suaminya tidak terasa endusan nafasnya. Malika makin meradang, tubuhnya mulai melemas dengan nafas yang memburu.

Malika merasakan syok, takut dan apalagi yang tidak bisa digambarkan saat itu, dibawa tenangpun percuma rasanya, berteriak apalagi yang ada tubuhnya juga ingin pingsan.

Malika berlari mengganti bajunya dengan cepat dan menyambar mantel bulunya karena udara negara itu saat ini dalam keadaan cuaca dingin. Malika meraih gagang telpon hotel menghubungi resepsionis hotel untuk memanggil ambulance.

"Hallo selamat siang, ada yang bisa kami bantu nona," tanya resepsionis hotel tersebut.

"Tolong saya, suami saya pingsan kamar saya di lantai sepuluh kamar 110," terang Malika pada bagian resepsionis hotel.

"Baik nona tunggu sebentar," ucap resepsionis itu terdengar sedikit panik.

Malika menunggu dengan cemas sambil menggosokkan tangan dingin suaminya, dengan berurai air mata.

"Mas Arie...hiks! hiks!

bangun sayang, jangan membuatku takut sayang,

ini negara orang aku tidak bisa berbuat apa-apa, tolong sayang!!" Isak lirih Malika memohon suaminya secepatnya sadar.

Manajer hotel dan beberapa petugas hotel mendatangi kamar Malika sebelum mobil ambulance datang.

Manajer hotel mengajukan beberapa pertanyaan kepada Malika kronologi suaminya.

Malika menjelaskan apa adanya bagaimana dia menemukan suaminya dalam posisi telungkup setelah dia baru selesai mandi untuk makan siang bersama.

Manajer itu paham dan membuka pintu kamar hotel yang ditempati Malika dan suaminya, supaya memudahkan petugas medis masuk.

🌷🌷🌷

Petugas medis sudah berada di kamar Malika dan memberi pertolongan pertama pada Arie yang nampak sudah tak bernyawa. Petugas medis masih mau berusaha membawa tubuh Arie ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Arie.

Petugas ambulans membawa tubuh Arie ke rumah sakit terdekat. Malika juga ikut bersama dengan mobil ambulans yang membawa tubuh Arie.

Mulutnya bergerak komat kamit melafazkan dzikir apa saja. Nafasnya sudah tidak teratur dan tubuhnya yang hampir ambruk

"Ya Allah hamba tidak kuat menerima cobaanMu, jangan sekarang ya Rabb, berilah kesempatan waktu yang banyak untuk suamiku dan berikan aku kesempatan untuk membahagiakannya, mengabdi padanya seumur hidupku, jadikan dia ladang amalku untuk meraih pahala dariMu," ucapnya membatin.

Mobil ambulans tiba di RS dan petugas menurunkan tubuh Arie. Dengan sigap dokter dan para suster rumah sakit itu sudah siap didepan lobi, kemudian salah satu dokter naik di atas brankar, memompa dada Arie dan para suster mendorong brankar setengah berlari menuju ruang UGD.

Malika ikut berlari bersama para petugas medis yang membawa tubuh suaminya.

Tak henti-hentinya Malika menangis, air matanya tumpah ruah dengan pikiran yang menolak menerima berita sedih selanjutnya.

"Ya Allah tolong suamiku," ratap Malika.

Malika pun langsung ambruk tepat saat brankar suaminya memasuki ruang UGD rumah sakit negara A.

Beberapa suster langsung menolong Malika membawa masuk ke ruangan yang sama dengan suaminya.

Disisi lain team dokter sudah berusaha sebaik mungkin namun alat penunjang medis ditubuh Arie sudah tidak memberikan respon tanda-tanda kehidupan

untuk Arie. Dokter menggeleng lemah dan melihat waktu kematian Arie.

"Waktu kematian pukul 14.27 pm. Mengalami serangan jantung," ujar dokter Robert, dokter spesialis jantung di rumah sakit mewah yang terkenal di negara tersebut.

Malika mulai sadar dari pingsannya, sesaat kepalanya terasa masih pusing kemudian dia buru-buru bangkit tapi di tahan oleh suster untuk tidak banyak bergerak karena tubuh Malika yang masih lemah karena mengalami dehidrasi.

"Tidak suster saya ingin menemui suami saya, bagaimana keadaanya? apakah dia sudah sadar?," tanya Malika beruntun sampai suster merasa bingung menjawabnya.

Beberapa suster saling bertatapan merasa sangat kuatir jika yang mereka sampaikan kepada gadis ini akan membuatnya pingsan lagi.

Apalagi mereka tahu bahwa keduanya adalah pasangan pengantin baru yang sengaja datang ke negara ini untuk bulan madu.

Berbicara dalam bahasa Inggris juga gadis ini juga pasti tahu karena gadis ini kelihatan fasih mengucapkan setiap kata.

"Maaf nona," tiba-tiba seorang dokter mendatangi Malika.

Dengan berat hati dokter Robert yang tadi menangani Arie menjelaskan penyebab kematian suaminya.

"Kami tidak bisa menyelamatkan suami anda, saya mohon maaf dan turut berdukacita atas meninggalnya suami anda," ujar dokter seraya menyalami tangan Malika untuk memberikan kekuatan.

degg!!

"Tidakkkkk, hiks !"

Teriak Malika histeris dan langsung turun menghampiri suaminya.

"Jangan.. jangan sayang..ja..jangan lakukan itu padaku!!"

Malika menghamburkan tubuhnya memeluk tubuh yang sudah terbujur kaku itu dengan wajah pucat pasi dengan bibir yang sudah membiru.

Diciumnya bibir suaminya berulang kali dengan rasa sesal yang teramat sangat.

Dokter dan suster sengaja membiarkan Malika menangisi jenazah suaminya sebelum dibawa ke kamar jenazah.

Malika menangis pilu, rasanya dirinya ingin mati bersama suaminya, selang beberapa menit

Dokter memberi kode kepada

perawat untuk menjauhkan Malika dari suaminya supaya jenazah Arie segera di bawa ke ruang jenazah.

Terpopuler

Comments

putri tunanetra berkarya.

putri tunanetra berkarya.

aku udh like kak

2021-11-27

1

Rosdiana Diana

Rosdiana Diana

terimakasih cantik ❤️

2021-10-24

1

Nabila Bilqis

Nabila Bilqis

ceritanya bagus nih lain dari yg lain

2021-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pelarian Malika
2 kerinduan Reinaldi
3 Siuman
4 Gagalnya Malam Pengantin
5 Awal Duka Malika
6 Kehangatan Seorang "REI"
7 KEJAMNYA MERTUA
8 Pemakaman Arie
9 Menemukan Obat Jiwa 21+
10 KEHILANGAN
11 KEGALAUAN REI DAN KEHAMILAN MALIKA
12 PERKENALAN
13 "TERKUAK"
14 PENYELIDIKAN
15 MAKAN MALAM
16 NYONYA ANDIEN
17 MALAM ROMANTIS
18 HARI-HARI MALIKA
19 RAYUAN MAUT
20 Ziarah Dan Membesuk Ayah Mertua
21 PERTENGKARAN
22 KABAR DUKA
23 PAGI BERDARAH
24 PERSALINAN
25 PERTENGKARAN 2
26 PANIK
27 BABY EZRA
28 PENJELASAN
29 TERKEJUT
30 ASISTEN RAMA
31 LAMARAN INDAH
32 RUMAH MERTUA
33 PENGHIANATAN
34 PERSEKONGKOLAN
35 PENGUSIRAN
36 KABUR
37 PENCARIAN
38 MENGENANG
39 PENGORBANAN
40 PERAN NYONYA AMBAR
41 PERSIAPAN PERNIKAHAN
42 "SURAT CINTA UNTUK PAPA""
43 SURPRISE
44 "PENOLAKAN"
45 "PENGAKUAN"
46 "BULAN MADU DI AWAN BIRU"
47 "PENANTIAN"
48 "ALAT PELACAK"
49 "RENCANA"
50 "HASIL TES DNA"
51 "RAHASIA"
52 "HAPPINESS"
53 "GANGGUAN KECIL"
54 "KEAJAIBAN"
55 "PERISTIWA TRAGIS"
56 "BABY KEMBAR"
57 "KETEGANGAN"
58 "PERNIKAHAN"
59 "KEPERGIAN AIDA"
60 "KEPUASAN"
61 "PULANG"
62 RAFFI DAN AIDA
63 "LIBURAN KE JERMAN"
64 "PRESENTASI MALIKA"
65 "CEMBURU"
66 "LELAH"
67 "SARAH"
68 "PENGOBATAN AIDA"
69 "MODEL AMBASADOR"
70 "MODEL IKLAN"
71 "KEJENIUSAN EZRA"
72 "TERDAMPAR"
73 "PELUNCURAN PRODUK BARU"
74 "AKSI HEROIK"
75 "PULAU KENANGAN"
76 "SURAT TERAKHIR"
77 "PERMINTAAN MAAF"
78 "MENGINAP"
79 "BENIH CINTA"
80 "PERPISAHAN"
81 "HAMPA"
82 "PENCULIKAN"
83 "PENCULIKAN"
84 "PENGEJARAN"
85 "TIGA TAHUN KEMUDIAN"
86 "PENGUMUMAN"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pelarian Malika
2
kerinduan Reinaldi
3
Siuman
4
Gagalnya Malam Pengantin
5
Awal Duka Malika
6
Kehangatan Seorang "REI"
7
KEJAMNYA MERTUA
8
Pemakaman Arie
9
Menemukan Obat Jiwa 21+
10
KEHILANGAN
11
KEGALAUAN REI DAN KEHAMILAN MALIKA
12
PERKENALAN
13
"TERKUAK"
14
PENYELIDIKAN
15
MAKAN MALAM
16
NYONYA ANDIEN
17
MALAM ROMANTIS
18
HARI-HARI MALIKA
19
RAYUAN MAUT
20
Ziarah Dan Membesuk Ayah Mertua
21
PERTENGKARAN
22
KABAR DUKA
23
PAGI BERDARAH
24
PERSALINAN
25
PERTENGKARAN 2
26
PANIK
27
BABY EZRA
28
PENJELASAN
29
TERKEJUT
30
ASISTEN RAMA
31
LAMARAN INDAH
32
RUMAH MERTUA
33
PENGHIANATAN
34
PERSEKONGKOLAN
35
PENGUSIRAN
36
KABUR
37
PENCARIAN
38
MENGENANG
39
PENGORBANAN
40
PERAN NYONYA AMBAR
41
PERSIAPAN PERNIKAHAN
42
"SURAT CINTA UNTUK PAPA""
43
SURPRISE
44
"PENOLAKAN"
45
"PENGAKUAN"
46
"BULAN MADU DI AWAN BIRU"
47
"PENANTIAN"
48
"ALAT PELACAK"
49
"RENCANA"
50
"HASIL TES DNA"
51
"RAHASIA"
52
"HAPPINESS"
53
"GANGGUAN KECIL"
54
"KEAJAIBAN"
55
"PERISTIWA TRAGIS"
56
"BABY KEMBAR"
57
"KETEGANGAN"
58
"PERNIKAHAN"
59
"KEPERGIAN AIDA"
60
"KEPUASAN"
61
"PULANG"
62
RAFFI DAN AIDA
63
"LIBURAN KE JERMAN"
64
"PRESENTASI MALIKA"
65
"CEMBURU"
66
"LELAH"
67
"SARAH"
68
"PENGOBATAN AIDA"
69
"MODEL AMBASADOR"
70
"MODEL IKLAN"
71
"KEJENIUSAN EZRA"
72
"TERDAMPAR"
73
"PELUNCURAN PRODUK BARU"
74
"AKSI HEROIK"
75
"PULAU KENANGAN"
76
"SURAT TERAKHIR"
77
"PERMINTAAN MAAF"
78
"MENGINAP"
79
"BENIH CINTA"
80
"PERPISAHAN"
81
"HAMPA"
82
"PENCULIKAN"
83
"PENCULIKAN"
84
"PENGEJARAN"
85
"TIGA TAHUN KEMUDIAN"
86
"PENGUMUMAN"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!