kerinduan Reinaldi

Seketika dada Rei merasa sesak dan dirinya merasa ada suara orang yang memanggilnya.

"Ada apa bos," tanya Raffi asistennya." Sepertinya ada yang memanggilku dan aku merasa dadaku sesak," jelas Rei kepada asistennya.

Raffi yang masih setia mengemudi mobil yang membawa mereka kembali menuju Jakarta terdiam entah apa yang harus dijawabnya. Rei kembali dalam lamunannya, dari tadi pikirannya terus terbayang pada sosok wanita yang telah menyembuhkan jiwanya hampir setahun silam. Bayangan wanita itu setiap saat tak pernah berhenti menganggu pikirannya, seakan setiap tarikan nafasnya, wajah Malika terus menemani pikirannya.

"Dimana kamu sayang?, tahukah kau saat ini aku merindukanmu sangat merindukanmu."

Mobil yang melaju kencang berhenti secara mendadak. Rei begitu terperanjat hampir membentur keningnya di depan jok duduk Raffi asistennya.

"Hei, kamu mau mati yah!!," geram Rei membentak asistennya. "maaf Tuan sepertinya ada kecelakaan di depan."

Rei kemudian mengalihkan perhatiannya pada sebuah mobil yang terperosok di bawah bahu jalan yang ditunjuk asisten Raffi.

"Tuan, apakah kita perlu melihat keadaan pengemudinya?," tanya Raffi kepada tuannya. Rei nampak tertegun dan langsung turun menghampiri seonggok mobil yang nampak dibawah bahu jalan. Rei dan Raffi bergegas turun untuk menolong pengemudi mobil itu. Rei mencoba menyalakan senter ponselnya untuk menyinari pengemudi mobil naas itu, betapa terkejutnya Rei melihat wanita yg ada dihadapannya adalah Malika, gadis yang selama ini dicarinya, yang telah mencuri waktunya untuk selalu merindukan peri tidurnya.

"Malika!!,..Malika!!," Rei mencoba membangunkan Malika, tapi Malika tidak bergeming sedikitpun. Raffi pun begitu terkejut ternyata wanita yang menjadi incaran bosnya ada dihadapan mereka dengan kondisi yang mengenaskan.

"Raffi!!, ayo bantu aku pecahin kaca pintu belakang supaya kita bisa mengangkat tubuhnya.

Rei memeriksa denyut nadi Malika memastikan gadis ini masih hidup atau tidak. Rei makin panik ingin buru-buru menyelamati Malika.

"Sayang, bertahanlah kami akan menolongmu keluar dari mobil ini. Setelah beberapa menit usaha merekapun berhasil mengeluarkan tubuh malika. Rei menggendong tubuh gadisnya membawa naik ke atas jalan menuju mobilnya dan Raffi berusaha menjaga tuannya agar tidak terperosok kebelakang karena keadaan tanah yang curam.

Ketiganya sudah berada didalam mobil, Raffi dengan sigap melajukan mobil membawa Malika ke rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan Rei terus menciumi wajah Malika yang makin pucat sambil menangis dan mengeratkan pelukannya pada tubuh gadis malang itu.

**Flashback**

Tuan Reinaldi seorang CEO muda berperawakan tinggi, tampan, dan dingin. Memiliki manik tajam, iris tebal, bibir seksi berjalan dengan gagahnya menuju rumah sakit di negara "A" untuk memeriksakan kesehatannya di Rumah sakit tersebut. Dengan langkah yang cepat lelaki itu tidak sengaja menabrak seorang wanita muda dihadapannya, bukannya menolong wanita itu bangun untuk berdiri kembali, Rei malah memundurkan langkahnya dan memilih meninggalkan wanita itu dengan sangat kesal.

"Dasar gadis aneh," sungut Rei kesal. Gadis itu adalah Malika, dia kembali ke rumah sakit hanya untuk mengambil barang suaminya yang tertinggal di rumah sakit itu. Malika bangun dan berdiri tanpa ekspresi marah kepada lelaki yang telah menabraknya. Diapun juga tidak meminta maaf pada lelaki tadi lalu kembali berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan pikiran kosong.

Disepanjang jalan menuju gerbang keluar rumah sakit pandangan Malika mulai kabur. Malika mencoba bertahan disalah satu mobil yang terparkir di halaman rumah sakit, Malika terus melangkah dengan gontai mencari tempat diantara parkiran mobil, tepat disalah satu mobil itu Malika jatuh tidak sadarkan diri di samping mobil Rei.

🌷🌷🌷

"Selamat malam Dokter Edward," sapa Rei pada dokter yang sudah membuat janji temu dengannya.

"Selamat malam juga tuan Reinaldi, apa kabar !!"

Dokter Edward sudah mengetahui siapa Rei, lelaki yang sudah wara wiri menemuinya untuk memeriksa penyakit yang diderita oleh tuan Reinaldi.

"Dokter, bagaimana perkembangan keadaanku?," tanya Rei pada dokter Edward.

Dokter menerangkan bahwa tidak ada penyakit apapun setelah pemeriksaan medis beberapa waktu lalu jadi mungkin ini lebih kepada pengaruh mental yang anda derita, pada keadaan tertentu ada yang mengalami trauma fisik ataupun suatu keadaan dimana kelainan ini di akibatkan mental yang sudah sering melihat hal yang belum saatnya dia sudah melakukannya seperti berhubungan **** usia dini, menonton film porno diusia yang tidak lazim sehingga berpengaruh pada mental anda tuan.

Kalau pengaruh alkohol ataupun narkoba akan terlihat jelas pada organ" vital anda, tapi di sini organ anda tidak mengalami perubahan dan semua dalam keadaan aman." Rei menarik nafas berat dan mengusap wajahnya dengan kasar, dia seperti tidak berdaya lagi karena semua rumah sakit sudah didatanginnya hanya permasalahan kejantanannya yang tidak menerima reaksi saat bersama dengan wanita-wanita cantik.

"Ya, Tuhan kutukan apa yang kualami ini?," gumamnya membatin.

"Baiklah dokter, saya permisi," pamit Rei pada dokter Edward.

Rei berjalan menuju tempat parkir di mana mobil sedan Ferarri merah keluaran baru menunggunya di halaman parkir. Belum juga menapaki aspal depan lobby rumah sakit suara petir dan mendung gelap menghampiri kota tersebut, Rei berjalan setengah berlari menyusuri mobil demi mobil yang terparkir luas di halaman Rumah sakit mewah itu, tapi ketika saat dia mau membuka pintu mobilnya, dia melihat sesosok tubuh wanita jatuh telungkup di samping mobilnya.

Baru mau menghampiri wanita yang pingsan di samping mobilnya, tidak lama kemudian hujan mulai turun, Rei mencoba membangunkan wanita itu, dilihatnya wanita itu tidak bergeming. Hujan makin deras dan angin dingin mulai menyeruak menghapiri badan Rei dan tubuh gadis itu.

"Heh!!..hei, nona bangun!!"

"Mengapa tidur disini?, apakah kamu mabuk?, "tanya Rei makin kesal.

"Apakah aku harus membawanya dari sini atau memanggil petugas medis saja?, mumpung masih di Rumah sakit, aduh kalau ke sana lagi dengan hujan deras seperti ini membuatku malas, tapi membiarkan gadis ini di sini nanti akan terjadi apa-apa dengan nya."

Perang batin antara kasihan dan tak perduli memenuhi rongga dadanya.

"Baiklah nona kau akan aku bawa ke apartemenku, nanti kalau kau sudah sadar akan aku suruh kau pergi." Rei mengangkat tubuh gadis itu membawanya kedalam mobil dan meletakkan tubuh gadis itu di bagian belakang mobilnya, diapun langsung menyalakan mobilnya menuju apartemen dengan bajunya yang sudah basah.

"Sial ada apa dengan diriku hari ini?, hasil dokter sangat mengecewakan sekarang ditambah lagi dengan gadis ini." Tidak lama kemudian mobil Rei sudah sampai di ruang parkir apartemen. Diapun menuju lift dan segera masuk sambil membopong tubuh gadis itu. Sesampainya di kamar Rei merebahkan gadis itu di atas sofa, Rei kemudian mengganti bajunya yang tadi basah dengan baju baru, lalu mengambil handuk untuk gadis itu.

Saat wajah gadis itu diusapnya, baru Rei memperhatikan dengan jelas wajah gadis itu, matanya menyipit menatap wajah gadis dihadapannya, baru Rei menyadari betapa cantiknya gadis ini, wajah oval, hidung mancung iris tebal tapi rapi terukir indah bibir sensual dengan bulu mata lentik, kulit putih bersih dengan tubuh tinggi 170 cm.

"Ya Tuhan, bidadari dari mana ini yang sudah aku tolong?," tanyanya sambil tersenyum. Rei terpesona terus memperhatikan wajah cantik di depannya.Sesaat Rei nampak kaget karena baju wanita ini masih basah.

"Bagaimana cara menggantikan baju gadis ini?," tanya Rei yang mulai bingung karena memikirkan baju Malika yang masih basah.

Flashback off

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

suka ceritanya. semoga part selanjutnya tetap cakep Kak

2023-09-16

1

guntur 1609

guntur 1609

aku singgah lagi di ceritamu ini thor. semoga cerita ya gam mengecewakan. karna ceruta si kembar 4 sangat baguuuus banget

2023-01-11

1

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

like dan komenku

2021-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Pelarian Malika
2 kerinduan Reinaldi
3 Siuman
4 Gagalnya Malam Pengantin
5 Awal Duka Malika
6 Kehangatan Seorang "REI"
7 KEJAMNYA MERTUA
8 Pemakaman Arie
9 Menemukan Obat Jiwa 21+
10 KEHILANGAN
11 KEGALAUAN REI DAN KEHAMILAN MALIKA
12 PERKENALAN
13 "TERKUAK"
14 PENYELIDIKAN
15 MAKAN MALAM
16 NYONYA ANDIEN
17 MALAM ROMANTIS
18 HARI-HARI MALIKA
19 RAYUAN MAUT
20 Ziarah Dan Membesuk Ayah Mertua
21 PERTENGKARAN
22 KABAR DUKA
23 PAGI BERDARAH
24 PERSALINAN
25 PERTENGKARAN 2
26 PANIK
27 BABY EZRA
28 PENJELASAN
29 TERKEJUT
30 ASISTEN RAMA
31 LAMARAN INDAH
32 RUMAH MERTUA
33 PENGHIANATAN
34 PERSEKONGKOLAN
35 PENGUSIRAN
36 KABUR
37 PENCARIAN
38 MENGENANG
39 PENGORBANAN
40 PERAN NYONYA AMBAR
41 PERSIAPAN PERNIKAHAN
42 "SURAT CINTA UNTUK PAPA""
43 SURPRISE
44 "PENOLAKAN"
45 "PENGAKUAN"
46 "BULAN MADU DI AWAN BIRU"
47 "PENANTIAN"
48 "ALAT PELACAK"
49 "RENCANA"
50 "HASIL TES DNA"
51 "RAHASIA"
52 "HAPPINESS"
53 "GANGGUAN KECIL"
54 "KEAJAIBAN"
55 "PERISTIWA TRAGIS"
56 "BABY KEMBAR"
57 "KETEGANGAN"
58 "PERNIKAHAN"
59 "KEPERGIAN AIDA"
60 "KEPUASAN"
61 "PULANG"
62 RAFFI DAN AIDA
63 "LIBURAN KE JERMAN"
64 "PRESENTASI MALIKA"
65 "CEMBURU"
66 "LELAH"
67 "SARAH"
68 "PENGOBATAN AIDA"
69 "MODEL AMBASADOR"
70 "MODEL IKLAN"
71 "KEJENIUSAN EZRA"
72 "TERDAMPAR"
73 "PELUNCURAN PRODUK BARU"
74 "AKSI HEROIK"
75 "PULAU KENANGAN"
76 "SURAT TERAKHIR"
77 "PERMINTAAN MAAF"
78 "MENGINAP"
79 "BENIH CINTA"
80 "PERPISAHAN"
81 "HAMPA"
82 "PENCULIKAN"
83 "PENCULIKAN"
84 "PENGEJARAN"
85 "TIGA TAHUN KEMUDIAN"
86 "PENGUMUMAN"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pelarian Malika
2
kerinduan Reinaldi
3
Siuman
4
Gagalnya Malam Pengantin
5
Awal Duka Malika
6
Kehangatan Seorang "REI"
7
KEJAMNYA MERTUA
8
Pemakaman Arie
9
Menemukan Obat Jiwa 21+
10
KEHILANGAN
11
KEGALAUAN REI DAN KEHAMILAN MALIKA
12
PERKENALAN
13
"TERKUAK"
14
PENYELIDIKAN
15
MAKAN MALAM
16
NYONYA ANDIEN
17
MALAM ROMANTIS
18
HARI-HARI MALIKA
19
RAYUAN MAUT
20
Ziarah Dan Membesuk Ayah Mertua
21
PERTENGKARAN
22
KABAR DUKA
23
PAGI BERDARAH
24
PERSALINAN
25
PERTENGKARAN 2
26
PANIK
27
BABY EZRA
28
PENJELASAN
29
TERKEJUT
30
ASISTEN RAMA
31
LAMARAN INDAH
32
RUMAH MERTUA
33
PENGHIANATAN
34
PERSEKONGKOLAN
35
PENGUSIRAN
36
KABUR
37
PENCARIAN
38
MENGENANG
39
PENGORBANAN
40
PERAN NYONYA AMBAR
41
PERSIAPAN PERNIKAHAN
42
"SURAT CINTA UNTUK PAPA""
43
SURPRISE
44
"PENOLAKAN"
45
"PENGAKUAN"
46
"BULAN MADU DI AWAN BIRU"
47
"PENANTIAN"
48
"ALAT PELACAK"
49
"RENCANA"
50
"HASIL TES DNA"
51
"RAHASIA"
52
"HAPPINESS"
53
"GANGGUAN KECIL"
54
"KEAJAIBAN"
55
"PERISTIWA TRAGIS"
56
"BABY KEMBAR"
57
"KETEGANGAN"
58
"PERNIKAHAN"
59
"KEPERGIAN AIDA"
60
"KEPUASAN"
61
"PULANG"
62
RAFFI DAN AIDA
63
"LIBURAN KE JERMAN"
64
"PRESENTASI MALIKA"
65
"CEMBURU"
66
"LELAH"
67
"SARAH"
68
"PENGOBATAN AIDA"
69
"MODEL AMBASADOR"
70
"MODEL IKLAN"
71
"KEJENIUSAN EZRA"
72
"TERDAMPAR"
73
"PELUNCURAN PRODUK BARU"
74
"AKSI HEROIK"
75
"PULAU KENANGAN"
76
"SURAT TERAKHIR"
77
"PERMINTAAN MAAF"
78
"MENGINAP"
79
"BENIH CINTA"
80
"PERPISAHAN"
81
"HAMPA"
82
"PENCULIKAN"
83
"PENCULIKAN"
84
"PENGEJARAN"
85
"TIGA TAHUN KEMUDIAN"
86
"PENGUMUMAN"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!