Chapter 05 : Keruntuhan

jenderal graham pun sampai ke ruang rapat disana beliau melihat banyak staff yang sedang memberi penerangan dengan cahaya smartphone ke menteri pertahanan dan seseorang yang tampaknya adalah perwira angkatan laut.

jenderal graham pun mendekat ke menteri pertahanan. terlihat menteri pertahanan sedang menundukkan kepalanya.

wajah pak menteri yang mulai putus asa karena ulah para ******* ini terlihat jelas, semua staf yang ada di ruangan pun hanya diam menunggu perintah dari menteri.

black leaves telah melumpuhkan amerika, angkatan darat sudah musnah, begitupun dengan angkatan laut, siapa sangka pasukan angkatan laut yang datang ke markas hanya berjumlah belasan orang karena armada angkatan laut yang ada di perabuhan mendapat sabotase dari pihak dalam yang memasangkan bom di seluruh armada.

terungkap juga bahwa yang menyabotase angkatan laut adalah laksamana angkatan laut itu sendiri. akibatnya kapal perang besar milik amerika tidak bisa digerakkan dan para bala bantuan di kalahkan oleh pasukan black leaves yang datang menyerang menggunakan kapal selam.

sedangkan angkatan udara kekurangan pasukan. para pilot pesawat tempur kebanyakan juga gugur di peristiwa terlepasnya nyarlapostle.

korban akibat lepasnya nyarlapostle mencapai ratusan juta jiwa, kepala penelitian dan teknologi ditangkap, satelit dilumpuhkan sehingga komunikasi jarak jauh tidak bisa dilakukan, ditambah musuh yang tidak teridentifikasi, dan sekarang sistem pertahanan bunker pun sudah diretas.

"bagaimana kalau kita coba menyerah untuk sekarang agar mereka menghentikan semua ini." ucap menteri perekonomian.

"mereka sudah mengatakan akan menghancurkan amerika, dan mereka sudah melakukannya disaat mereka melepaskan para nyarlapostle, meski kita menyerah sekarang pun tidak banyak keuntungan yang bisa mereka ambil."

semua orang pun terdiam mendengar jawaban dari menteri pertahanan.

"pak menteri, ini belum saatnya untuk putus asa." ucap jenderal graham dengan pelan.

pak menteri melihat sebentar ke arah jenderal graham kemudian kembali menundukkan kepala.

di dalam hati jenderal graham berkata,

"saya mengerti, kenapa anda putus asa bahkan meski pasukan kita di luar menang melawan assault nyarla kita tetap akan mati terkubur disini jika daya tidak menyala karena ayahku jugalah yang membuat bunker tak tertembus ini."

"bahkan aku sampai lupa dengan hendri, apa dia baik-baik saja sekarang, aku dan ayahku adalah penyebab kiamat ini terjadi aku sangat ingin mengakhiri ini semua dan bunuh diri tapi aku tak bisa melakukannya sekarang.. "

"PAK MENTERI!!!"

teriak jenderal graham memecah keheningan di ruang rapat dan membuat pak menteri mengangkat kepalanya.

"ini belum berakhir pak menteri, bahkan meski kita semua mati disini bukan berarti amerika telah jatuh. presiden sekarang sudah berada di tempat aman, kita masih memiliki banyak personel militer yang tangguh, kelumpuhan daya bukanlah sesuatu yang dapat menjatuhkan semangat kita. ketimbang terus berdiam seperti ini akan lebih baik jika kita mempersiapkan diri untuk bertempur saat daya kembali menyala nanti."

mendengar kata-kata itu salah satu kolonel angkatan darat yang bernama Razor Weish berkata,

"bolehkah saya bicara pak menteri?"

"silahkan... "

"saya setuju dengan jenderal aron graham, kita memiliki banyak sumber daya dan senjata di bunker ini, bagaimana kalau kita menyiapkan barikade di setiap pintu masuk bunker untuk berjaga-jaga."

"maksudmu pasukan kita di atas sana akan kalah?"

"bukan begitu pak menteri, tapi ada baiknya kita berjaga-jaga. semua ini bisa terjadi karena sikap congkak kita yang menganggap negara kita tidak tertandingi akibatnya ketika kita menghadapi musuh yang lebih kuat kita merasa takut dan ragu. itulah kelemahan kita yang dimanfaatkan oleh black leaves."

"pak ini belum berakhir, jadi beri kami perintah untuk berjuang sampai akhir." jenderal graham berbicara dengan berwibawa.

menteri pertahanan mengelap keringat yang ada di wajahnya dan kemudian memberi perintah.

"baiklah dengar semuanya, kita akan membagi tugas kolonel weish, jenderal graham, laksamana yudhistira, bawa semua personil yang tersisa ke pintu masuk utama, sementara aku dan menteri yang lain akan mempersiapkan para staff untuk bertempur, semua yang ada disini akan bertempur sampai mati hari ini jika ada yang lari aku akan menembak kalian. apa kalian mengerti."

"mengerti pak" semua orang menjawab secara serentak, kebanyakan dari mereka sebenarnya merasa takut, tapi mau mereka lari atau bertempur pun hasilnya akan sama jadi mereka pasrah saja.

"dan untuk jenderal graham dan kolonel weish, terima kasih sudah membangkitkan nyali kami. sekarang bergerak!"

situasi tegang di dalam bunker pun berakhir, sementara keadaan di luar bunker semakin memanas, puluhan tentara yang dipimpin jenderal ache mati satu persatu, pertempuran besar antara tentara melawan nyarla pun terjadi di bunker.

para assault baru ini tidak secepat assault sebelumnya tapi mereka memiliki kulit keras yang sama. jenderal ache dibantu dengan personil militer lainnya membuka dan melemparkan pumpkin ke arah segerombolan nyarla dan berhasil membunuh beberapa dari mereka.

"aku sudah kehabisan amunisi, dimana pembawa amunisi?"

"dia tadi ada di dekat kita pak, di arah jam sebelas pak!"

di tengah malam yang gelap jenderal ache pun berlari menghampiri pembawa amunisi yang sudah gugur.

"pengorbananmu tidak akan sia-sia kawan."

jenderal berusaha mengisi amunisi, hingga salah satu prajurit berteriak,

"jenderal ache menghindar! "

buaakkk!!

sebuah batang pohon menghantam tubuh jenderal ache dengan keras hingga membuatnya terlempar beberapa meter. para prajurit yang ada didekat jenderal ache menembaki nyarla tersebut namun hal itu malah membuat nyarla lainnya menyerang mereka.

tampaknya nyarla pohon ini terhubung satu sama lainnya dan jenderal ache menyadari hal itu. jenderal ache pun bangkit meskipun bahu kirinya patah, sementara para prajurit yang menolongnya sudah tewas diinjak-injak oleh para nyarla. jenderal ache berlari ke bunker dan menyuruh semua prajurit yang selamat untuk lari berpencar.

strategi itu berhasil mengecoh beberapa nyarla ketika jenderal ache hampir sampai ke bunker tiba-tiba seorang nyarla melompat ke sampingnya dan dengan cepat berubah bentuk menjadi akar-akar panjang yang sangat tajam. jenderal ache yang tidak sempat menghindar pun tertusuk akar pohon di beberapa bagian tubuhnya.

para prajurit yang menyaksikan hal itu berusaha menolong tapi mereka tidak bisa mencabut tubuh jenderal ache yang telah tertancap di akar pohon yang bercabang.

"pergi.. lah kalian."

"jenderal.."

"pergi!"

jenderal ache tahu dirinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

para prajurit yang ada disana pun pergi dan salah satu prajurit memberi penghormatan terakhir pada jenderal Ache Loius.

"sebuah kehormatan bisa bertempur bersamamu pak" hormat pun diberikan kepada jenderal ache dan prajurit itu pun pergi.

jenderal ache berbicara dalam hatinya, "padahal aku sangat ingin menghajar si serigala black leaves itu, tapi sepertinya sampai disini saja. kuharap kau tetap hidup.. aron." jenderal ache pun gugur dalam pertempuran ini.

sementara para prajurit yang berada di bunker telah terpojok karena para nyarla yang tidak kunjung mati, para nyarla pun menerjang barikade terakhir dan bertempur dalam jarak dekat melawan para tentara dan sama seperti sebelumnya para tentara pun dibinasakan.

kini seluruh pasukan di atas bunker sudah habis, para nyarla pun berkumpul mengitari pintu masuk bunker yang sedang terkunci.

tidak lama kemudian terjadi lagi hal yang tidak terduga para nyarla menyatukan diri mereka menjadi satu tubuh, sehingga terbentuk satu nyarla yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih mengerikan, ukuran tubuhnya meningkat berkali-kali lipat dari ukuran sebelumnya, bayangan dari monster ini terlihat sangat menyeramkan di bawah cahaya rembulan ditambah dengan mayat dan darah yang berceceran. hentakan kaki dari monster nyarla ini membuat bagian atas bunker bergetar. jenderal graham yang sudah bersiap dengan pasukan di pintu masuk pun mulai bersiaga.

daya listrik pun kembali menyala dan semua pintu terbuka. pintu masuk utama turun dengan sendirinya, tidak ada apapun disana namun sekilas terlihat bayangan dari atas bunker.

para prajurit terus bersiaga, beberapa detik setelahnya datanglah sesosok assault nyarla raksasa. para prajurit yang bersiaga pun terkejut karena mereka sebelumnya hanya melihat wujud assault nyarla kecil.

"tembak! gunakan semua amunisi dan senjata kalian!"

peluru pun ditembakkan namun tidak ada satupun yang bisa melukai assault nyarla, bahkan black leaves yang menonton dari CCTV pun merasa bosan.

"ini terasa membosankan, mereka tidak memiliki senjata selain senjata api, tadi kukira mereka punya banyak senjata canggih tapi ternyata senjata api lagi, hadehh."

black leaves bertangan serigala itu tampak sedang berbicara dengan seseorang namun, tidak terlihat ada dimana orang itu.

disaat peluru tidak mempan menteri pertahanan yang juga ada di garis depan pun mengirim flamethrower untuk membakar tubuh assault. assault yang terus dihujani peluru dan api pun mulai merasa kesakitan, assault nyarla pun menyerang dengan cara yang sama yaitu mengubah tubuhnya menjadi akar akar pohon. akar-akar kematian ini pun menghujam tubuh para prajurit.

segala macam senjata digunakan untuk menghabisi assault, hingga jumlah pasukan menipis menteri pertahanan memerintahkan untuk mundur, sayangnya assault nyarla yang semakin gila karena kesakitan mulai menyerang secara membabi buta.

baik jenderal graham, kolonel weish, laksamana yudhistira, para menteri, personil militer dan para staff yang berada disana pun sadar kalau ini adalah momen akhir dalam hidup mereka.

dengan berbekalkan tekad dan rasa putus asa semua yang ada disana pun terus menembaki assault nyarla, hingga assault nyarla pun mengeluarkan serangan pamungkasnya, ia merubah tubuhnya menjadi sebuah pohon raksasa yang akarnya menjalar hingga ke seluruh bunker.

orang-orang yang berada di bunker pun ada yang tertusuk, terhimpit, tertimpa, dan tergulung oleh akar pohon assault.

markas besar angkatan darat pun berubah menjadi pot tanaman raksasa. jenderal graham yang berada di dekat assault ketika berubah bentuk telah tercabik-cabik oleh akar. perut bagian kirinya berlobang, lengan kanan dan kedua kakinya putus, dan mata kirinya tertusuk akar hingga tembus ke bagian belakang kepalanya.

tentara amerika pun kalah dalam pertempuran ini.

di akhir hidupnya jenderal graham bisa mengingat kembali kenangan indah dalam hidupnya di mulai dari kenangan bersama kedua orang tuanya, kenangan ketika pertama kali bereksperimen bersama ayahnya, kenangan ketika berpacaran dan menikah, hingga kenangan ketika mengajari hendri membaca dan menulis.

di dalam hatinya jenderal aron graham berkata,

"ahh.. aku ini ayah yang payah ya. sampai sekarang aku hanya pernah mengajari hendri sekali. "

" ..... sampai jumpa lagi anakku, hendri."

.....

malam yang penuh darah itu pun menjadi penutup serangan black leaves ke amerika.

..........

Terpopuler

Comments

ValdoNovaa

ValdoNovaa

seru sihh udah bisa kebayang alurnya, lanjut besok lagi

2021-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Aku menjadi nyarla
2 Chapter 02 : Black Leaves
3 Chapter 03 : Serangan kedua
4 Chapter 04 : Assault Nyarla
5 Chapter 05 : Keruntuhan
6 Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7 Chapter 07 : Penyesuaian
8 Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9 Chapter 09 : Skenario yang buruk
10 Chapter 10 : Icarus
11 Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12 Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13 Chapter 13 : Perbatasan utara
14 Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15 Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16 Chapter 16 : Perompak atlantik
17 Chapter 17 : Mengulur waktu
18 Chapter 18 : Bladed Mantis
19 Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20 Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21 Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22 Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23 Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24 Chapter 24 : Eksperimen
25 Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26 Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27 Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28 Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29 Chapter 29 : Benua Afrika
30 Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31 Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32 Chapter 32 : Ujian Masuk
33 Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34 Chapter 34 : Para Pemburu
35 Chapter 35 : Melangkah Maju
36 Chapter 36 : Membentuk Tim
37 Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38 Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39 Chapter 39 : Melarikan Diri
40 Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41 Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42 Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43 Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44 Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45 Chapter 45 : Berkurang 1
46 Chapter 46 : Semakin Sulit
47 Chapter 47 : Melewati Rintangan
48 Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49 Chapter 49 : Trik Kotor
50 Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51 Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52 Chapter 52 : Hadiah Reuni
53 Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54 Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55 Chapter 55 : Sir Near Part 1
56 Chapter 56 : Sir Near Part 2
57 Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58 Chapter 58 : Mutasi Campuran
59 Chapter 59 : Persiapan Perang
60 Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61 Chapter 61 : Perubahan Alur
62 Chapter 62 : Sisi Gelap
63 Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64 Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65 Chapter 65 : Perang Dimulai!
66 Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67 Chapter 67 : Terpojok
68 Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69 Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70 Chapter 70 : Kedatangan Torga
71 Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72 Chapter 72 : Balik Menghajar
73 Chapter 73 : Gencatan Senjata
74 Chapter 74 : Perang Berakhir
75 Chapter 75 : Keadaan Hendri
76 Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77 Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78 Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79 Chapter 79 : Pion Baru
80 Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81 Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82 Chapter 82 : Mencari Jejak
83 Chapter 83 : Dokter Mei
84 Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85 Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86 Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87 Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88 Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89 Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90 Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91 Chapter 91 : Si pengintai
92 Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93 Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94 Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95 Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96 Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97 Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98 Chapter 98 : North Si Pemangsa
99 Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100 Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101 Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102 Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103 Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104 Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105 Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106 Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107 Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108 Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109 Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110 Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111 Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112 Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113 Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114 Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115 Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116 Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117 Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118 Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119 Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120 Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121 Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122 Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123 Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124 Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125 Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126 Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127 Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128 Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129 Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130 Chapter 130: 3 Informasi Penting
131 Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132 Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133 Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134 Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135 Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136 Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137 Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138 Chapter 138 : Titik Balik
139 Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140 Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141 Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142 Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143 Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144 Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145 Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146 Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147 Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148 Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149 Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150 Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151 Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152 Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153 Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154 Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155 Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156 Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157 Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158 Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159 Chapter 159 : Pertemuan
160 Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161 Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162 Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163 Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164 Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165 Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166 Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167 Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168 Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169 Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170 Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171 Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172 Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173 Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174 Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175 Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176 Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177 Chapter 177 : Iblis Ilusi
178 Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179 Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180 Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181 Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182 Chapter 182 : Kelemahan manusia
183 Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184 Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185 Chapter 185 : Armageddon Witches
186 Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187 Chapter 187 : Kartu Joker
188 Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189 Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190 Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191 Chapter 191 : 3 Target
192 Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193 Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194 Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog: Aku menjadi nyarla
2
Chapter 02 : Black Leaves
3
Chapter 03 : Serangan kedua
4
Chapter 04 : Assault Nyarla
5
Chapter 05 : Keruntuhan
6
Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7
Chapter 07 : Penyesuaian
8
Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9
Chapter 09 : Skenario yang buruk
10
Chapter 10 : Icarus
11
Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12
Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13
Chapter 13 : Perbatasan utara
14
Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15
Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16
Chapter 16 : Perompak atlantik
17
Chapter 17 : Mengulur waktu
18
Chapter 18 : Bladed Mantis
19
Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20
Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21
Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22
Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23
Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24
Chapter 24 : Eksperimen
25
Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26
Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27
Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28
Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29
Chapter 29 : Benua Afrika
30
Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31
Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32
Chapter 32 : Ujian Masuk
33
Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34
Chapter 34 : Para Pemburu
35
Chapter 35 : Melangkah Maju
36
Chapter 36 : Membentuk Tim
37
Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38
Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39
Chapter 39 : Melarikan Diri
40
Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41
Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42
Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43
Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44
Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45
Chapter 45 : Berkurang 1
46
Chapter 46 : Semakin Sulit
47
Chapter 47 : Melewati Rintangan
48
Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49
Chapter 49 : Trik Kotor
50
Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51
Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52
Chapter 52 : Hadiah Reuni
53
Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54
Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55
Chapter 55 : Sir Near Part 1
56
Chapter 56 : Sir Near Part 2
57
Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58
Chapter 58 : Mutasi Campuran
59
Chapter 59 : Persiapan Perang
60
Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61
Chapter 61 : Perubahan Alur
62
Chapter 62 : Sisi Gelap
63
Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64
Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65
Chapter 65 : Perang Dimulai!
66
Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67
Chapter 67 : Terpojok
68
Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69
Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70
Chapter 70 : Kedatangan Torga
71
Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72
Chapter 72 : Balik Menghajar
73
Chapter 73 : Gencatan Senjata
74
Chapter 74 : Perang Berakhir
75
Chapter 75 : Keadaan Hendri
76
Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77
Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78
Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79
Chapter 79 : Pion Baru
80
Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81
Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82
Chapter 82 : Mencari Jejak
83
Chapter 83 : Dokter Mei
84
Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85
Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86
Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87
Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88
Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89
Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90
Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91
Chapter 91 : Si pengintai
92
Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93
Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94
Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95
Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96
Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97
Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98
Chapter 98 : North Si Pemangsa
99
Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100
Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101
Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102
Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103
Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104
Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105
Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106
Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107
Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108
Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109
Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110
Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111
Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112
Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113
Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114
Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115
Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116
Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117
Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118
Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119
Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120
Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121
Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122
Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123
Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124
Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125
Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126
Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127
Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128
Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129
Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130
Chapter 130: 3 Informasi Penting
131
Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132
Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133
Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134
Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135
Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136
Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137
Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138
Chapter 138 : Titik Balik
139
Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140
Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141
Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142
Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143
Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144
Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145
Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146
Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147
Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148
Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149
Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150
Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151
Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152
Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153
Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154
Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155
Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156
Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157
Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158
Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159
Chapter 159 : Pertemuan
160
Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161
Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162
Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163
Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164
Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165
Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166
Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167
Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168
Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169
Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170
Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171
Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172
Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173
Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174
Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175
Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176
Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177
Chapter 177 : Iblis Ilusi
178
Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179
Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180
Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181
Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182
Chapter 182 : Kelemahan manusia
183
Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184
Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185
Chapter 185 : Armageddon Witches
186
Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187
Chapter 187 : Kartu Joker
188
Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189
Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190
Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191
Chapter 191 : 3 Target
192
Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193
Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194
Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!