"Bawa aku ke perbatasan yang paling dekat dengan afrika."
"untuk apa kau kesana?"
"aku ingin bertemu dengan icarus, jika dia black leaves aku mungkin bisa bertemu dengan kakekku."
"itu perjalanan yang sulit, meski aku mengantarmu jarak antara perbatasan amerika ke afrika masih sangat jauh. kenapa kau tidak lupakan semua yang terjadi dan hidup damai saja di negara kita."
hendri diam saja mendengar pertanyaan dari kolonel weish.
"tapi kalau tujuanmu hanya untuk bertemu kakekmu mungkin tidak masalah, baiklah akan kuantar kau kesana."
"terima kasih." tiba-tiba hendri mendengar suara samar-samar dari dalam hutan, tapi dia tidak menghiraukannya.
dia kemudian menyantap daging nyarla yang sudah matang, kolonel weish kembali memanggil anak-anaknya, dylan dan helen keluar dari rumah, sementara albert yang menguping merasa takut duduk di dekat hendri, mereka pun makan malam bersama di halaman belakang rumah.
hari semakin larut, kolonel weish mempersilahkan hendri menginap di rumahnya dan bersiap untuk perjalanan besok pagi.
keesokan harinya sebelum matahari terbit weish dan hendri sedang bersiap-siap berangkat ke perbatasan.
weish memasang kaki palsu yang terbuat dari kayu untuk membantunya berjalan.
"jaraknya cukup jauh ini akan memakan waktu berhari-hari, dan jangan lupa dengan bayaranku saat kau kembali nanti."
hendri mengangguk, dia mengenakan jubah untuk menutupi dirinya.
"albert jaga ketiga adikmu dengan baik, jangan sampai mereka menangis oke... " ucap weish kepada albert.
"siapa juga yang akan menangis!" jawab helen dengan kesal.
"ayah belikan aku kelinci di perjalanan nanti ya... "
"iya kalau ada akan ayah belikan."
"berhati-hatilah yah, kau juga hendri... " setelah berpamitan mereka pun memulai perjalanan.
Mereka berangkat dengan menaiki kereta kuda sebagai ganti transportasi modern.
ditengah perjalanan hendri melihat sebuah kawah yang sangat besar, saat ini hendri bicara dengan menggunakan media tulis.
"kawah apa itu?"
"itu adalah new york."
hendri terkejut mendengarnya, dia langsung teringat dengan black leaves yang memusnahkan peradaban modern.
"black leaves meledakkan kota-kota besar seperti new york, beijing, moscow, tokyo, dubai, dan london dengan rudal anti-materi, sehingga tidak ada yang tersisa."
itu sangat buruk, peradaban yang telah dibangun sejak ratusan tahun silam telah hilang dan tidak menyisakan apapun.
"untungnya black leaves hanya memusnahkan teknologi saja, tidak terbayang jika seandainya mereka menjajah kita."
"negara lain mungkin hanya kehilangan kota mereka, tapi aku kehilangan orang tua, nenek dan kakekku, aku tidak akan memaafkan mereka untuk alasan apapun, setidaknya aku ingin membunuh pemimpin dari black leaves."
setelah 2 hari perjalanan dengan kereta kuda, mereka akhirnya sampai di perbatasan amerika.
terdapat banyak kapal kayu seperti di abad pertengahan disana hal itu membuat hendri merasa bernostalgia.
"kau harus pergi ke cuba terlebih dahulu karena tidak ada kapal yang bisa membawamu ke afrika disini."
"baiklah... "
"lalu bagaimana caramu untuk pergi kesana? kau harus membuat paspor, sementara wujudmu seperti ini."
hendri berencana untuk menyusup di kapal pengangkut, dengan bantuan weish hendri berhasil menemukan kapal pengangkut hasil alam, tapi saat akan naik ke kapal ada seseorang yang menghalangi mereka.
"berhenti tuan-tuan! kepala pelabuhan ini ingin bertemu dengan kalian."
"maaf tidak bisa, temanku ini sedang terburu-buru, jadi tolong beri jalan."
tanpa diduga orang tersebut mengeluarkan pistol dan menodong hendri dan weish.
tindakan pria itu membuat orang-orang yang ada di pelabuhan ikut menodongkan pistol ke arah hendri dan weish.
"ikut aku jika tidak ingin mati...!"
.....
hendri dan weish dibawa ke sebuah vila di dekat pelabuhan.
disaat mereka akan masuk kedalam vila, keluarlah seorang pria tua yang mengajak mereka duduk di pondok halaman, hendri dan weish menurut saja.
dengan disuguhkan teh hangat si kakek memulai obrolan.
"perkenalkan tuan-tuan saya Brooklyn Halbel."
"saya, jerry robert dan ini jack garrison." hendri melihat weish, dan weish membalas dengan kedipan mata.
"saya dengar tuan-tuan ingin pergi ke cina."
"bukan, kami ingin ke cuba."
"oh cubaa, maaf telinga saya sudah agak rusak. kalau tuan-tuan ingin ke cuba saya bisa antarkan."
"dengan sedikit biaya tambahan, tuan-tuan bisa membawa barang apapun ke cuba."
"kenapa bisa begitu?"
"karena saya punya akses ke berbagai tempat secara legal. kebetulan bawahan saya melihat tuan garrison dan memberitahu saya, jadi apa tuan-tuan tertarik...?"
hendri menunjukkan catatan kepada weish...
"hanya dia yang akan pergi, apa kau bisa mengantarkannya ke afrika"
"tentu saja bisa tuan, kebetulan kapal pekerja kami akan segera berangkat ke timur tengah, anda bisa menumpang disana."
"bagaimana, apa kau mau?" weish bertanya pada hendri.
hendri menganggukkan kepalanya.
"baiklah, berapa harga yang harus kami bayar" weish bertanya kepada halbel.
"saya ingin tuan assault nyarla ini membunuh icarus." mendengar hal itu hendri jelas kaget, dia langsung menolaknya.
"tidak bisa, icarus adalah orang penting."
"benar, apa tidak bisa dengan yang lain saja."
"tidak bisa, kalau kau membunuh icarus kau tidak hanya bisa pergi ke afrika, tapi aku juga akan mengabulkan satu permintaan khusus darimu, apapun itu... "
"itu mustahil, membunuh icarus sama saja dengan menyatakan perang dengan black leaves, apa kau sudah gila!! " weish menjawab tawaran brooklyn halbel dengan kasar.
suara keras weish membuat para penjaga vila yang berjumlah 4 orang mendatangi mereka.
"apa terjadi sesuatu pak?" salah seorang penjaga mendatangi mereka.
"tidak ada, tuan ini hanya kurang paham bisnis." halbel mengejek weish.
"kalian tidak mengerti posisi kalian saat ini, aku akan tetap memaksamu membunuh icarus, assault nyarla... "
"bagaimana kalau aku tetap menolak" tulis hendri dibukanya.
Doorr!
"Aaaahhhhhh.....!!"
halbel menembak kaki weish dengan pistol yang disembunyikan di pinggangnya.
hendri pun berusaha membawa weish kabur dari sana, hendri melemparkan meja pondok ke arah halbel, dan itu mengenainya dengan telak.
disaat halbel terjatuh, para penjaga langsung menembaki hendri dan weish.
dengan susah payah hendri menggendong dan melindungi weish dari tembakan.
"maaf aku menyusahkanmu hendri... " weish merasa bersalah karena malah menjadi beban untuk hendri.
hendri tidak mendengarkan kata-kata weish, karena mereka sedang dalam bahaya sekarang, meski tubuhnya kuat gerakannya sangat lambat, sehingga hendri terkejar oleh para penjaga.
disaat para penjaga akan menembakan pistolnya, hendri menurunkan weish dan melindunginya dengan tubuhnya.
melihat itu para penjaga pun tiba-tiba mundur, hendri yang menyadarinya langsung kembali berlari sambil menggendong weish.
tapi kali ini hendri melempar weish ke balik pohon, dan balik menyerang si penjaga
doorr!
doorr!
doorr!
semua tembakan itu tidak memberi rasa sakit sedikitpun untuk hendri, dengan cepat hendri melayangkan cakarnya dan srraaaakkk...... pakaian hingga kulit dada penjaga itu robek.
merasa tindakannya terlalu brutal, hendri melanjutkan serangannya dengan memukul wajah si penjaga.
si penjaga pun tersungkur ke tanah dan mati.
melihat kebuasan hendri para penjaga lain mulai merasa takut sementara hendri kembali percaya diri dengan kekuatannya, dengan cepat dia menerjang penjaga lainnya dan meninju kepala mereka dengan keras sampai tersungkur tidak berdaya.
namun tanpa hendri sadari halbel sedang merekam aksinya dan mengirimkannya ke seseorang.
tidak lama kemudian datanglah seorang pria dengan setelan jas rapi.
dia membawa banyak pasukan bersenjata lengkap dan mengepung pintu masuk vila.
hendri yang sedang melawan para penjaga pun berhenti saat melihat pria itu, dia memiliki penampilan yang tidak biasa, rambutnya dan pupil matanya berwarna merah kehitaman kulitnya kulitnya berwarna sawo matang, tinggi sekitar 170 cm dan entah kenapa atmosfir yang ada di vila itu menjadi berubah saat pria itu datang.
"apa itu kau assault, jika iya aku senang kau masih hidup."
hendri pun berpikir, jika dia menjawab bukan kemungkinan dia akan diserang. hendri menulis jawabannya dan menunjukannya pada pria itu.
"ya aku assault."
"bukan." bantah si pria.
hendri terkejut mendengarnya, bagaimana dia tahu kalau hendri bukan assault nyarla.
sementara itu weish yang terluka ditangkap oleh pasukan si pria.
"tunggu tuan icarus, kalau anda menembakinya disini vilaku juga bisa ikut hancur...!" protes halbel.
ternyata pria itu adalah icarus sang penjaga perbatasan amerika, ini adalah skenario buruk untuk hendri karena icarus ingin membunuhnya saat ini.
"aku tidak peduli, lagipula kau juga tidak suka padaku kan."
mendengarnya brooklyn halbel menjadi panik.
"tembak dia!" saat icarus memberi perintah, para prajurit yang berjumlah 28 orang secara serentak menembakkan senjatanya.
hendri yang tidak bisa lari kemana-mana pun dengan sekuat tenaga bertahan.
..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments