Chapter 09 : Skenario yang buruk

"Bawa aku ke perbatasan yang paling dekat dengan afrika."

"untuk apa kau kesana?"

"aku ingin bertemu dengan icarus, jika dia black leaves aku mungkin bisa bertemu dengan kakekku."

"itu perjalanan yang sulit, meski aku mengantarmu jarak antara perbatasan amerika ke afrika masih sangat jauh. kenapa kau tidak lupakan semua yang terjadi dan hidup damai saja di negara kita."

hendri diam saja mendengar pertanyaan dari kolonel weish.

"tapi kalau tujuanmu hanya untuk bertemu kakekmu mungkin tidak masalah, baiklah akan kuantar kau kesana."

"terima kasih." tiba-tiba hendri mendengar suara samar-samar dari dalam hutan, tapi dia tidak menghiraukannya.

dia kemudian menyantap daging nyarla yang sudah matang, kolonel weish kembali memanggil anak-anaknya, dylan dan helen keluar dari rumah, sementara albert yang menguping merasa takut duduk di dekat hendri, mereka pun makan malam bersama di halaman belakang rumah.

hari semakin larut, kolonel weish mempersilahkan hendri menginap di rumahnya dan bersiap untuk perjalanan besok pagi.

keesokan harinya sebelum matahari terbit weish dan hendri sedang bersiap-siap berangkat ke perbatasan.

weish memasang kaki palsu yang terbuat dari kayu untuk membantunya berjalan.

"jaraknya cukup jauh ini akan memakan waktu berhari-hari, dan jangan lupa dengan bayaranku saat kau kembali nanti."

hendri mengangguk, dia mengenakan jubah untuk menutupi dirinya.

"albert jaga ketiga adikmu dengan baik, jangan sampai mereka menangis oke... " ucap weish kepada albert.

"siapa juga yang akan menangis!" jawab helen dengan kesal.

"ayah belikan aku kelinci di perjalanan nanti ya... "

"iya kalau ada akan ayah belikan."

"berhati-hatilah yah, kau juga hendri... " setelah berpamitan mereka pun memulai perjalanan.

Mereka berangkat dengan menaiki kereta kuda sebagai ganti transportasi modern.

ditengah perjalanan hendri melihat sebuah kawah yang sangat besar, saat ini hendri bicara dengan menggunakan media tulis.

"kawah apa itu?"

"itu adalah new york."

hendri terkejut mendengarnya, dia langsung teringat dengan black leaves yang memusnahkan peradaban modern.

"black leaves meledakkan kota-kota besar seperti new york, beijing, moscow, tokyo, dubai, dan london dengan rudal anti-materi, sehingga tidak ada yang tersisa."

itu sangat buruk, peradaban yang telah dibangun sejak ratusan tahun silam telah hilang dan tidak menyisakan apapun.

"untungnya black leaves hanya memusnahkan teknologi saja, tidak terbayang jika seandainya mereka menjajah kita."

"negara lain mungkin hanya kehilangan kota mereka, tapi aku kehilangan orang tua, nenek dan kakekku, aku tidak akan memaafkan mereka untuk alasan apapun, setidaknya aku ingin membunuh pemimpin dari black leaves."

setelah 2 hari perjalanan dengan kereta kuda, mereka akhirnya sampai di perbatasan amerika.

terdapat banyak kapal kayu seperti di abad pertengahan disana hal itu membuat hendri merasa bernostalgia.

"kau harus pergi ke cuba terlebih dahulu karena tidak ada kapal yang bisa membawamu ke afrika disini."

"baiklah... "

"lalu bagaimana caramu untuk pergi kesana? kau harus membuat paspor, sementara wujudmu seperti ini."

hendri berencana untuk menyusup di kapal pengangkut, dengan bantuan weish hendri berhasil menemukan kapal pengangkut hasil alam, tapi saat akan naik ke kapal ada seseorang yang menghalangi mereka.

"berhenti tuan-tuan! kepala pelabuhan ini ingin bertemu dengan kalian."

"maaf tidak bisa, temanku ini sedang terburu-buru, jadi tolong beri jalan."

tanpa diduga orang tersebut mengeluarkan pistol dan menodong hendri dan weish.

tindakan pria itu membuat orang-orang yang ada di pelabuhan ikut menodongkan pistol ke arah hendri dan weish.

"ikut aku jika tidak ingin mati...!"

.....

hendri dan weish dibawa ke sebuah vila di dekat pelabuhan.

disaat mereka akan masuk kedalam vila, keluarlah seorang pria tua yang mengajak mereka duduk di pondok halaman, hendri dan weish menurut saja.

dengan disuguhkan teh hangat si kakek memulai obrolan.

"perkenalkan tuan-tuan saya Brooklyn Halbel."

"saya, jerry robert dan ini jack garrison." hendri melihat weish, dan weish membalas dengan kedipan mata.

"saya dengar tuan-tuan ingin pergi ke cina."

"bukan, kami ingin ke cuba."

"oh cubaa, maaf telinga saya sudah agak rusak. kalau tuan-tuan ingin ke cuba saya bisa antarkan."

"dengan sedikit biaya tambahan, tuan-tuan bisa membawa barang apapun ke cuba."

"kenapa bisa begitu?"

"karena saya punya akses ke berbagai tempat secara legal. kebetulan bawahan saya melihat tuan garrison dan memberitahu saya, jadi apa tuan-tuan tertarik...?"

hendri menunjukkan catatan kepada weish...

"hanya dia yang akan pergi, apa kau bisa mengantarkannya ke afrika"

"tentu saja bisa tuan, kebetulan kapal pekerja kami akan segera berangkat ke timur tengah, anda bisa menumpang disana."

"bagaimana, apa kau mau?" weish bertanya pada hendri.

hendri menganggukkan kepalanya.

"baiklah, berapa harga yang harus kami bayar" weish bertanya kepada halbel.

"saya ingin tuan assault nyarla ini membunuh icarus." mendengar hal itu hendri jelas kaget, dia langsung menolaknya.

"tidak bisa, icarus adalah orang penting."

"benar, apa tidak bisa dengan yang lain saja."

"tidak bisa, kalau kau membunuh icarus kau tidak hanya bisa pergi ke afrika, tapi aku juga akan mengabulkan satu permintaan khusus darimu, apapun itu... "

"itu mustahil, membunuh icarus sama saja dengan menyatakan perang dengan black leaves, apa kau sudah gila!! " weish menjawab tawaran brooklyn halbel dengan kasar.

suara keras weish membuat para penjaga vila yang berjumlah 4 orang mendatangi mereka.

"apa terjadi sesuatu pak?" salah seorang penjaga mendatangi mereka.

"tidak ada, tuan ini hanya kurang paham bisnis." halbel mengejek weish.

"kalian tidak mengerti posisi kalian saat ini, aku akan tetap memaksamu membunuh icarus, assault nyarla... "

"bagaimana kalau aku tetap menolak" tulis hendri dibukanya.

Doorr!

"Aaaahhhhhh.....!!"

halbel menembak kaki weish dengan pistol yang disembunyikan di pinggangnya.

hendri pun berusaha membawa weish kabur dari sana, hendri melemparkan meja pondok ke arah halbel, dan itu mengenainya dengan telak.

disaat halbel terjatuh, para penjaga langsung menembaki hendri dan weish.

dengan susah payah hendri menggendong dan melindungi weish dari tembakan.

"maaf aku menyusahkanmu hendri... " weish merasa bersalah karena malah menjadi beban untuk hendri.

hendri tidak mendengarkan kata-kata weish, karena mereka sedang dalam bahaya sekarang, meski tubuhnya kuat gerakannya sangat lambat, sehingga hendri terkejar oleh para penjaga.

disaat para penjaga akan menembakan pistolnya, hendri menurunkan weish dan melindunginya dengan tubuhnya.

melihat itu para penjaga pun tiba-tiba mundur, hendri yang menyadarinya langsung kembali berlari sambil menggendong weish.

tapi kali ini hendri melempar weish ke balik pohon, dan balik menyerang si penjaga

doorr!

doorr!

doorr!

semua tembakan itu tidak memberi rasa sakit sedikitpun untuk hendri, dengan cepat hendri melayangkan cakarnya dan srraaaakkk...... pakaian hingga kulit dada penjaga itu robek.

merasa tindakannya terlalu brutal, hendri melanjutkan serangannya dengan memukul wajah si penjaga.

si penjaga pun tersungkur ke tanah dan mati.

melihat kebuasan hendri para penjaga lain mulai merasa takut sementara hendri kembali percaya diri dengan kekuatannya, dengan cepat dia menerjang penjaga lainnya dan meninju kepala mereka dengan keras sampai tersungkur tidak berdaya.

namun tanpa hendri sadari halbel sedang merekam aksinya dan mengirimkannya ke seseorang.

tidak lama kemudian datanglah seorang pria dengan setelan jas rapi.

dia membawa banyak pasukan bersenjata lengkap dan mengepung pintu masuk vila.

hendri yang sedang melawan para penjaga pun berhenti saat melihat pria itu, dia memiliki penampilan yang tidak biasa, rambutnya dan pupil matanya berwarna merah kehitaman kulitnya kulitnya berwarna sawo matang, tinggi sekitar 170 cm dan entah kenapa atmosfir yang ada di vila itu menjadi berubah saat pria itu datang.

"apa itu kau assault, jika iya aku senang kau masih hidup."

hendri pun berpikir, jika dia menjawab bukan kemungkinan dia akan diserang. hendri menulis jawabannya dan menunjukannya pada pria itu.

"ya aku assault."

"bukan." bantah si pria.

hendri terkejut mendengarnya, bagaimana dia tahu kalau hendri bukan assault nyarla.

sementara itu weish yang terluka ditangkap oleh pasukan si pria.

"tunggu tuan icarus, kalau anda menembakinya disini vilaku juga bisa ikut hancur...!" protes halbel.

ternyata pria itu adalah icarus sang penjaga perbatasan amerika, ini adalah skenario buruk untuk hendri karena icarus ingin membunuhnya saat ini.

"aku tidak peduli, lagipula kau juga tidak suka padaku kan."

mendengarnya brooklyn halbel menjadi panik.

"tembak dia!" saat icarus memberi perintah, para prajurit yang berjumlah 28 orang secara serentak menembakkan senjatanya.

hendri yang tidak bisa lari kemana-mana pun dengan sekuat tenaga bertahan.

..........

Episodes
1 Prolog: Aku menjadi nyarla
2 Chapter 02 : Black Leaves
3 Chapter 03 : Serangan kedua
4 Chapter 04 : Assault Nyarla
5 Chapter 05 : Keruntuhan
6 Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7 Chapter 07 : Penyesuaian
8 Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9 Chapter 09 : Skenario yang buruk
10 Chapter 10 : Icarus
11 Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12 Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13 Chapter 13 : Perbatasan utara
14 Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15 Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16 Chapter 16 : Perompak atlantik
17 Chapter 17 : Mengulur waktu
18 Chapter 18 : Bladed Mantis
19 Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20 Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21 Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22 Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23 Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24 Chapter 24 : Eksperimen
25 Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26 Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27 Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28 Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29 Chapter 29 : Benua Afrika
30 Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31 Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32 Chapter 32 : Ujian Masuk
33 Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34 Chapter 34 : Para Pemburu
35 Chapter 35 : Melangkah Maju
36 Chapter 36 : Membentuk Tim
37 Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38 Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39 Chapter 39 : Melarikan Diri
40 Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41 Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42 Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43 Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44 Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45 Chapter 45 : Berkurang 1
46 Chapter 46 : Semakin Sulit
47 Chapter 47 : Melewati Rintangan
48 Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49 Chapter 49 : Trik Kotor
50 Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51 Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52 Chapter 52 : Hadiah Reuni
53 Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54 Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55 Chapter 55 : Sir Near Part 1
56 Chapter 56 : Sir Near Part 2
57 Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58 Chapter 58 : Mutasi Campuran
59 Chapter 59 : Persiapan Perang
60 Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61 Chapter 61 : Perubahan Alur
62 Chapter 62 : Sisi Gelap
63 Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64 Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65 Chapter 65 : Perang Dimulai!
66 Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67 Chapter 67 : Terpojok
68 Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69 Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70 Chapter 70 : Kedatangan Torga
71 Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72 Chapter 72 : Balik Menghajar
73 Chapter 73 : Gencatan Senjata
74 Chapter 74 : Perang Berakhir
75 Chapter 75 : Keadaan Hendri
76 Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77 Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78 Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79 Chapter 79 : Pion Baru
80 Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81 Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82 Chapter 82 : Mencari Jejak
83 Chapter 83 : Dokter Mei
84 Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85 Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86 Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87 Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88 Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89 Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90 Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91 Chapter 91 : Si pengintai
92 Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93 Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94 Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95 Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96 Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97 Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98 Chapter 98 : North Si Pemangsa
99 Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100 Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101 Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102 Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103 Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104 Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105 Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106 Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107 Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108 Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109 Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110 Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111 Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112 Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113 Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114 Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115 Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116 Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117 Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118 Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119 Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120 Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121 Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122 Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123 Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124 Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125 Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126 Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127 Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128 Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129 Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130 Chapter 130: 3 Informasi Penting
131 Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132 Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133 Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134 Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135 Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136 Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137 Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138 Chapter 138 : Titik Balik
139 Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140 Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141 Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142 Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143 Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144 Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145 Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146 Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147 Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148 Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149 Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150 Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151 Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152 Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153 Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154 Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155 Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156 Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157 Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158 Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159 Chapter 159 : Pertemuan
160 Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161 Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162 Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163 Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164 Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165 Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166 Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167 Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168 Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169 Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170 Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171 Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172 Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173 Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174 Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175 Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176 Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177 Chapter 177 : Iblis Ilusi
178 Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179 Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180 Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181 Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182 Chapter 182 : Kelemahan manusia
183 Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184 Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185 Chapter 185 : Armageddon Witches
186 Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187 Chapter 187 : Kartu Joker
188 Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189 Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190 Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191 Chapter 191 : 3 Target
192 Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193 Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194 Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog: Aku menjadi nyarla
2
Chapter 02 : Black Leaves
3
Chapter 03 : Serangan kedua
4
Chapter 04 : Assault Nyarla
5
Chapter 05 : Keruntuhan
6
Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7
Chapter 07 : Penyesuaian
8
Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9
Chapter 09 : Skenario yang buruk
10
Chapter 10 : Icarus
11
Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12
Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13
Chapter 13 : Perbatasan utara
14
Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15
Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16
Chapter 16 : Perompak atlantik
17
Chapter 17 : Mengulur waktu
18
Chapter 18 : Bladed Mantis
19
Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20
Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21
Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22
Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23
Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24
Chapter 24 : Eksperimen
25
Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26
Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27
Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28
Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29
Chapter 29 : Benua Afrika
30
Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31
Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32
Chapter 32 : Ujian Masuk
33
Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34
Chapter 34 : Para Pemburu
35
Chapter 35 : Melangkah Maju
36
Chapter 36 : Membentuk Tim
37
Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38
Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39
Chapter 39 : Melarikan Diri
40
Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41
Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42
Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43
Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44
Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45
Chapter 45 : Berkurang 1
46
Chapter 46 : Semakin Sulit
47
Chapter 47 : Melewati Rintangan
48
Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49
Chapter 49 : Trik Kotor
50
Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51
Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52
Chapter 52 : Hadiah Reuni
53
Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54
Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55
Chapter 55 : Sir Near Part 1
56
Chapter 56 : Sir Near Part 2
57
Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58
Chapter 58 : Mutasi Campuran
59
Chapter 59 : Persiapan Perang
60
Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61
Chapter 61 : Perubahan Alur
62
Chapter 62 : Sisi Gelap
63
Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64
Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65
Chapter 65 : Perang Dimulai!
66
Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67
Chapter 67 : Terpojok
68
Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69
Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70
Chapter 70 : Kedatangan Torga
71
Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72
Chapter 72 : Balik Menghajar
73
Chapter 73 : Gencatan Senjata
74
Chapter 74 : Perang Berakhir
75
Chapter 75 : Keadaan Hendri
76
Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77
Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78
Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79
Chapter 79 : Pion Baru
80
Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81
Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82
Chapter 82 : Mencari Jejak
83
Chapter 83 : Dokter Mei
84
Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85
Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86
Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87
Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88
Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89
Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90
Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91
Chapter 91 : Si pengintai
92
Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93
Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94
Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95
Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96
Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97
Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98
Chapter 98 : North Si Pemangsa
99
Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100
Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101
Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102
Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103
Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104
Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105
Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106
Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107
Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108
Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109
Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110
Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111
Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112
Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113
Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114
Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115
Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116
Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117
Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118
Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119
Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120
Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121
Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122
Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123
Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124
Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125
Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126
Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127
Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128
Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129
Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130
Chapter 130: 3 Informasi Penting
131
Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132
Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133
Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134
Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135
Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136
Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137
Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138
Chapter 138 : Titik Balik
139
Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140
Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141
Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142
Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143
Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144
Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145
Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146
Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147
Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148
Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149
Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150
Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151
Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152
Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153
Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154
Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155
Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156
Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157
Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158
Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159
Chapter 159 : Pertemuan
160
Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161
Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162
Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163
Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164
Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165
Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166
Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167
Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168
Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169
Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170
Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171
Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172
Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173
Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174
Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175
Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176
Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177
Chapter 177 : Iblis Ilusi
178
Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179
Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180
Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181
Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182
Chapter 182 : Kelemahan manusia
183
Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184
Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185
Chapter 185 : Armageddon Witches
186
Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187
Chapter 187 : Kartu Joker
188
Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189
Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190
Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191
Chapter 191 : 3 Target
192
Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193
Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194
Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!