Chapter 17 : Mengulur waktu

tetes air hujan jatuh di bahu kapten perompak,

tidak lama kemudian hujan pun kembali turun

"jarah barang bawaan mereka, lakukan secepat mungkin!" perintah kapten perompak.

para perompak mulai memindahkan batu bara yang ada di geladak utama. sementara beberapa akan masuk ke geladak bawah.

"tetap waspada semuanya, orang ini mungkin saja membohongi kita" ucap seorang perompak berbadan besar.

"Lyord, lemparkan granat ke pintu masuk geladak bawah" perintah kapten perompak melalui walkie talkie di anjungan kapal,

beberapa granat dilemparkan,

"duarr"

"duarrr"

"duarr"

"duarr duaarr"

"cukup! bawa beberapa orang masuk kesana lebih dulu!" perintah kapten perompak,

"kalian bertiga masuk bersamaku!" perintah lyord si perompak berbadan besar,

mereka pun masuk ke geladak bawah,

"bagaimana keadaan disana" tanya si kapten

"tidak ada seorang pun kapten, mereka mungkin sedang bersembunyi"

"dimana awak kapal lainnya, cepat suruh mereka keluar!" ucap perompak kepada pelaut yang membawa bendera putih

"kalian melempari mereka dengan granat, sekarang mereka takut untuk menunjukkan diri"

"kalau begitu masuklah kesana dan suruh mereka keluar sekarang" perintah si perompak sambil menodongkan senapan kekepala si pelaut,

"baiklah akan kusuruh mereka keluar" ucap si pelaut dengan terpaksa.

"aku akan menyusuri geladak ini kapten" ucap perompak berbadan besar,

"tunggu, pelaut bendera putih itu akan masuk dan membawa keluar awak kapal yang tersisa, kau cukup ikuti dia dari belakang"

"dimengerti kapten" si pelaut pun masuk kembali ke geladak.

"lakukan dengan cepat dan jangan coba coba melawan" ucap si perompak besar,

mereka menyusuri kapal hingga ke buritan dan menemukan para awak kapal yang tersisa disana.

para awak kapal yang ada disana berusaha menyembunyikan muatan paling penting yaitu emas,

"buka tutup kotak itu atau kami tembak kalian" ancam para perompak,

"buka saja kotaknya"

tutup pun dibuka dan terlihat timbunan emas yang sangat banyak tersimpan di dalam beberapa kotak kayu yang besar.

melihat emas yang begitu banyak para perompak menjadi gelap mata,

"kapten, mereka menyimpan emas di buritan kapal. jumlahnya cukup banyak kami akan butuh bantuan mengangkutnya"

si kapten pun memerintahkan krunya untuk memindahkan emas ke kapal mereka sebelum badai datang lagi,

"tinggalkan batu baranya, ada emas yang harus kita pindahkan" ucap perompak berambut pirang disana.

para perompak pun beramai ramai masuk ke dalam kapal,

"kalian semua bantu kami memindahkan emas emas ini" perintah perompak besar pada pelaut di buritan,

"kami menolak, pindahkan saja sendiri" ucap salah satu pelaut,

"doorr" si perompak menembakkan pistolnya,

si pelaut yang menentang pun tertembak di bahu kirinya.

melihat temannya ditembak seorang pelaut lain refleks mengangkat senapannya untungnya ripe yang berada disana sempat menahannya.

tidak hanya itu saja, si perompak menembak lagi dan kali ini mengenai dada si pelaut hingga membuatnya tewas di tempat.

"ada lagi?" tanya si perompak dengan sombong,

"jangan ada yang melawan lagi!" teriak ripe dari belakang, dia maju kedepan para pelaut,

"kami akan membantu memindahkan emas emas ini tuan, jadi kami harap tidak ada tembakan lagi"

"doorr"

si perompak menembak tangan kanan ripe,

"aahhh..."

"aku tidak peduli, setelah semua ini berakhir kalian akan berhadapan dengan kapten kami"

"siapa yang berguna akan beliau jadikan awak kapal sementara yang tidak berguna akan menjadi santapan segerombolan hiu"

ripe yang kesakitan menatap tajam mata si perompak,

"tataplah kapten kami seperti itu, dan kau akan mendapat kematian yang lebih buruk"

si perompak meninju wajah ripe hingga membuatnya tersungkur ke lantai,

"sialan.. bocah besar ini kuat juga" ucap ripe didalam hati,

para perompak pun berdatangan, mereka dibantu para pelaut mulai memindahkan emas ke kapal para perompak.

kembali ke 20 menit yang lalu, setelah hendri berhasil menyelamatkan semua pelaut yang terjebak di anjungan,

"kapten dan wakilnya sudah gugur, tidak ada yang benar benar bisa menjalankan kapal sekarang" ucap salah satu awak kapal yang diselamatkan hendri

"kedua kapal penjaga juga sudah ditenggelamkan"

"yang tersisa disini hanya para kru yang bertugas menjalankan dan membersihkan kapal" ucap ripe kepada hendri

"pak assault saya sudah melaporkan penyerangan ini ke pelabuhan, bala bantuan akan segera tiba" ucap awak kapal lainnya

"kalau begitu kita harus mengulur waktu hingga bantuan tiba. jangan sampai emas di buritan didapatkan oleh mereka" ucap ripe

"koordinat kami saat ini pasti sangat jauh dari pelabuhan, mungkinkah dia yang akan datang. kalau iya maka kami harus mengulur waktu setidaknya beberapa puluh menit" ucap hendri dalam hatinya.

"ripe aku punya rencana untuk mengulur waktu"

"apa rencanamu?"

"biarkan para perompak itu mengetahui muatan emas yang kita bawa, dengan begitu mereka tidak akan menyerang kita dengan sembrono"

"tapi sebelum itu, ulurlah waktu selama mungkin. suruh salah satu pelaut keluar dan suruh dia mengatakan kalau kita menyerah, tindakan itu pasti akan membuat mereka waspada"

"lalu setelahnya?" tanya ripe

"turuti saja perintah perompak itu agar tidak ada korban jiwa. sementara kalian melakukan itu aku akan menyelinap ke kapal mereka"

"bagaimana caramu menyelinap kesana?"

hendri lalu menunjuk ke lubang besar di dinding kapal

"oohhh... baiklah. jadi sekarang kau adalah satu satunya harapan kami untuk membalikkan keadaan"

ripe memberitahukan rencana hendri kepada semua awak kapal yang ada. karena tidak ada pilihan lain mereka semua menyetujui rencana hendri, meskipun tingkat keberhasilannya sangat kecil, mengingat ada 5 kapal perompak yang diluar sana.

"jarah barang bawaan mereka, lakukan secepat mungkin!"

dengan pendengaran tajamnya hendri bisa mendengar perintah kapten perompak.

semua awak kapal bersiap menjalankan rencana,

"jangan tercebur lagi graham"

"akan kulakukan sebaik mungkin supaya tidak basah lagi"

kembali ke waktu sekarang, hendri sudah berada di belakang anjungan salah satu kapal perompak.

hendri memilih kapal yang posisinya paling belakang lebih dulu, dengan hati hati dia mengendap endap melewati para perompak, hingga akhirnya berhasil masuk ke geladak bawah kapal.

kehadiran hendri di geladak bawah mengejutkan para kru yang ada disana,

"assault nyarlaa.. "

"apakah itu assault nyarla"

"cepat lari!!"

tanpa pikir panjang hendri membunuh semua kru yang ada disana.

para perompak di kapal itu bingung sekaligus takut saat melihat assault nyarla tiba tiba muncul di kapal mereka.

para perompak menembaki hendri, tapi tidak ada dampaknya, cakar assault baru yang mematikan pun dengan ganas mengoyak tubuh mereka.

teriakan para perompak terdengar hingga ke kapal didepannya,

sang kapten utama yang mendengar teriakan itu pun langsung menghubungi bawahannya yang berjaga disana,

"apa yang terjadi disana"

"ada penyusup di kapal kami, kami butuh bantuan, kuulangi kami butuh bantuan"

"berapa banyak penyusup disana?"

belum sempat si bawahan menjawab kuku kuku tajam sudah menembus perutnya,

"kapp..pe..tenn"

"ajax, kau mendengarku, ajax" panggilan pun mati,

walkie talkie itu sudah dihancurkan oleh hendri,

"apa yang kau lihat di kapal sana?"

"tidak ada satupun kru yang terlihat di geladak kapal kapten" ucap si wakil

"pemindahan hampir selesai kapten, tinggal satu kotak lagi" ucap si perompak berbadan besar

"lakukan secepat mungkin"

"boston, kirim dagger ke kapal ajax, suruh dia menyelamatkan ajax dan kalau bisa bunuh semua penyusup saat itu juga"

"baik kapten"

ripe saat itu sedang membantu memindahkan kotak emas yang terakhir,

"emas sebanyak ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka, bagaimanapun caranya kami harus merebutnya kembali. aku akan bertarung sekarang" ucap ripe didalam hatinya,

namun saat kotak emas terakhir akan dipindahkan, tiba tiba saja kapal perompak yang diserang oleh penyusup menembaki kapal lainnya.

salah satu tembakannya tepat mengenai buritan kapal didepannya, akibatnya kapal itu akan segera tenggelam karena kerusakan yang cukup parah.

melihat itu para kapten di setiap kapal buru buru menjalankan kapalnya untuk menghindari tembakan meriam,

"apakah dagger belum sampai kesana!" ucap kapten perompak dengan marah,

"di-dia hampir sampai kapten" ucap si wakil kapten dengan ketakutan,

kembali ke hendri, tembakan itu tentu saja adalah ulahnya. dirinya kini sedang menyandera beberapa kru disana.

Episodes
1 Prolog: Aku menjadi nyarla
2 Chapter 02 : Black Leaves
3 Chapter 03 : Serangan kedua
4 Chapter 04 : Assault Nyarla
5 Chapter 05 : Keruntuhan
6 Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7 Chapter 07 : Penyesuaian
8 Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9 Chapter 09 : Skenario yang buruk
10 Chapter 10 : Icarus
11 Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12 Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13 Chapter 13 : Perbatasan utara
14 Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15 Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16 Chapter 16 : Perompak atlantik
17 Chapter 17 : Mengulur waktu
18 Chapter 18 : Bladed Mantis
19 Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20 Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21 Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22 Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23 Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24 Chapter 24 : Eksperimen
25 Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26 Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27 Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28 Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29 Chapter 29 : Benua Afrika
30 Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31 Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32 Chapter 32 : Ujian Masuk
33 Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34 Chapter 34 : Para Pemburu
35 Chapter 35 : Melangkah Maju
36 Chapter 36 : Membentuk Tim
37 Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38 Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39 Chapter 39 : Melarikan Diri
40 Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41 Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42 Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43 Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44 Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45 Chapter 45 : Berkurang 1
46 Chapter 46 : Semakin Sulit
47 Chapter 47 : Melewati Rintangan
48 Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49 Chapter 49 : Trik Kotor
50 Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51 Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52 Chapter 52 : Hadiah Reuni
53 Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54 Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55 Chapter 55 : Sir Near Part 1
56 Chapter 56 : Sir Near Part 2
57 Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58 Chapter 58 : Mutasi Campuran
59 Chapter 59 : Persiapan Perang
60 Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61 Chapter 61 : Perubahan Alur
62 Chapter 62 : Sisi Gelap
63 Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64 Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65 Chapter 65 : Perang Dimulai!
66 Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67 Chapter 67 : Terpojok
68 Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69 Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70 Chapter 70 : Kedatangan Torga
71 Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72 Chapter 72 : Balik Menghajar
73 Chapter 73 : Gencatan Senjata
74 Chapter 74 : Perang Berakhir
75 Chapter 75 : Keadaan Hendri
76 Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77 Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78 Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79 Chapter 79 : Pion Baru
80 Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81 Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82 Chapter 82 : Mencari Jejak
83 Chapter 83 : Dokter Mei
84 Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85 Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86 Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87 Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88 Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89 Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90 Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91 Chapter 91 : Si pengintai
92 Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93 Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94 Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95 Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96 Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97 Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98 Chapter 98 : North Si Pemangsa
99 Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100 Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101 Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102 Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103 Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104 Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105 Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106 Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107 Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108 Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109 Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110 Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111 Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112 Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113 Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114 Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115 Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116 Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117 Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118 Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119 Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120 Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121 Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122 Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123 Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124 Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125 Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126 Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127 Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128 Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129 Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130 Chapter 130: 3 Informasi Penting
131 Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132 Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133 Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134 Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135 Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136 Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137 Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138 Chapter 138 : Titik Balik
139 Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140 Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141 Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142 Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143 Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144 Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145 Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146 Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147 Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148 Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149 Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150 Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151 Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152 Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153 Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154 Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155 Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156 Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157 Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158 Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159 Chapter 159 : Pertemuan
160 Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161 Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162 Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163 Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164 Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165 Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166 Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167 Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168 Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169 Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170 Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171 Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172 Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173 Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174 Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175 Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176 Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177 Chapter 177 : Iblis Ilusi
178 Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179 Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180 Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181 Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182 Chapter 182 : Kelemahan manusia
183 Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184 Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185 Chapter 185 : Armageddon Witches
186 Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187 Chapter 187 : Kartu Joker
188 Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189 Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190 Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191 Chapter 191 : 3 Target
192 Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193 Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194 Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog: Aku menjadi nyarla
2
Chapter 02 : Black Leaves
3
Chapter 03 : Serangan kedua
4
Chapter 04 : Assault Nyarla
5
Chapter 05 : Keruntuhan
6
Chapter 06 : Awal setelah kiamat
7
Chapter 07 : Penyesuaian
8
Chapter 08 : Kenyataan dan ilusi
9
Chapter 09 : Skenario yang buruk
10
Chapter 10 : Icarus
11
Chapter 11 : Bangkit sekali lagi
12
Chapter 12 : Musuh yang selanjutnya
13
Chapter 13 : Perbatasan utara
14
Chapter 14 : Kelahiran assault baru
15
Chapter 15 : Si Bunga Bangkai
16
Chapter 16 : Perompak atlantik
17
Chapter 17 : Mengulur waktu
18
Chapter 18 : Bladed Mantis
19
Chapter 19 : Pertarungan diantara badai
20
Chapter 20 : Tikus yang berbahaya
21
Chapter 21 : Akhir Serangan Perompak
22
Chapter 22 : Kisah Sang Assault
23
Chapter 23 : Dendam Yang Dalam
24
Chapter 24 : Eksperimen
25
Chapter 25 : Kau Adalah Manusia
26
Chapter 26 : Melanjutkan Perjalanan
27
Chapter 27 : Tidak Bisa Melawan
28
Chapter 28 : Istirahat Sejenak
29
Chapter 29 : Benua Afrika
30
Chapter 30 : Benua Afrika part 2
31
Chapter 31 : Benua Afrika part 3
32
Chapter 32 : Ujian Masuk
33
Chapter 33 : Ujian Masuk Part 2
34
Chapter 34 : Para Pemburu
35
Chapter 35 : Melangkah Maju
36
Chapter 36 : Membentuk Tim
37
Chapter 37 : Bahaya Yang Samar
38
Chapter 38 : Konflik Diantara Musuh
39
Chapter 39 : Melarikan Diri
40
Chapter 40 : Rekaman Dari Masa Lalu
41
Chapter 41 : Kemunculan Penyihir
42
Chapter 42 : Ujian Kolam Asam
43
Chapter 43 : Lawan Pertama Di Labirin
44
Chapter 44 : Bertemu Musuh Kuat
45
Chapter 45 : Berkurang 1
46
Chapter 46 : Semakin Sulit
47
Chapter 47 : Melewati Rintangan
48
Chapter 48 : Rintangan Terakhir
49
Chapter 49 : Trik Kotor
50
Chapter 50 : Rencana Selanjutnya
51
Chapter 51 : Awal Perjalanan Baru
52
Chapter 52 : Hadiah Reuni
53
Chapter 53 : Latih Tanding Part 1
54
Chapter 54 : Latih Tanding Part 2
55
Chapter 55 : Sir Near Part 1
56
Chapter 56 : Sir Near Part 2
57
Chapter 57 : Menjadi Hunter Kelas 1
58
Chapter 58 : Mutasi Campuran
59
Chapter 59 : Persiapan Perang
60
Chapter 60 : Persiapan Perang Part 2
61
Chapter 61 : Perubahan Alur
62
Chapter 62 : Sisi Gelap
63
Chapter 63 : Alasan Dari Spiral
64
Chapter 64 : Gempuran Dari Langit
65
Chapter 65 : Perang Dimulai!
66
Chapter 66 : Tantangan Dari Monster
67
Chapter 67 : Terpojok
68
Chapter 68 : Amukan Black Leaves
69
Chapter 69 : Keputusan Terburu-buru
70
Chapter 70 : Kedatangan Torga
71
Chapter 71 : Mode Berserk Kedua
72
Chapter 72 : Balik Menghajar
73
Chapter 73 : Gencatan Senjata
74
Chapter 74 : Perang Berakhir
75
Chapter 75 : Keadaan Hendri
76
Chapter 76 : Gadis Yang Lemah
77
Chapter 77 : Diskusi Para Pengkhianat
78
Chapter 78 : Misi Penculikan Ilmuwan Rahasia (Season 1 END)
79
Chapter 79 : Pion Baru
80
Chapter 80 : Terlambat Satu Langkah
81
Chapter 81 : Kemunculan Pemburu
82
Chapter 82 : Mencari Jejak
83
Chapter 83 : Dokter Mei
84
Chapter 84 : Keanehan Yang Mengelilingi Sang Dokter
85
Chapter 85 : Persiapan Para Pemburu
86
Chapter 86 : Kitsune Dan Musuh Lama
87
Chapter 87 : Kitsune Dan Musuh Lama (Part 2)
88
Chapter 88 : Kitsune dan musuh lama (Part 3)
89
Chapter 89 : Kitsune dan musuh lama (part 4)
90
Chapter 90 : Alat pembaca pikiran
91
Chapter 91 : Si pengintai
92
Chapter 92 : Si pengintai (part 2)
93
Chapter 93 : Si pengintai (part 3)
94
Chapter 94 : Si Pengintai Graham Tatara
95
Chapter 95 : Si Pengintai Graham Tatara (End)
96
Chapter 96 : Keraguan Yang Kembali Muncul
97
Chapter 97 : Mainan Yang Kecil
98
Chapter 98 : North Si Pemangsa
99
Chapter 99 : North Si Pemangsa (Part 2)
100
Chapter 100 : Pemangsa vs Mangsa
101
Chapter 101: Kejatuhan Kitsune
102
Chapter 102: Sang Pembawa Bencana Perpecahan
103
Chapter 103: Serbuan Anak Muda
104
Chapter 104: Hutan Bunuh Diri
105
Chapter 105: Kappa Dan Jurang Kegelapan
106
Chapter 106: Kappa Dan Jurang Kegelapan (part 2)
107
Chapter 107: Akhir Misi Penculikan
108
Chapter 108: Pertempuran Puncak Di Negeri Matahari Terbit
109
Chapter 109: Sunrise Peak Battle (Part 2) Benturan
110
Chapter 110: Sunrise Peak Battle (Part 3) Berjuang Dengan Sepenuh Hati
111
Chapter 111: Sunrise Peak Battle (Part 4) Kekalahan Tatara
112
Chapter 112: Sunrise Peak Battle (Part 5) Kedatangan Bencana Lainnya
113
Chapter 113: Sunrise Peak Battle (Part 6) Arachne Sang Ancaman
114
Chapter 114: Sunrise Peak Battle (Part 7) Kucing Kucingan Pasukan Perang
115
Chapter 115: Sunrise Peak Battle (Part 8) Cahaya Gelap
116
Chapter 116: Misi Penculikan Berakhir
117
Chapter 117: Rencana Si Penyihir
118
Chapter 118: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia
119
Chapter 119: Cerita Dan Sejarah Kelam Dunia (Part 2)
120
Chapter 120: Dokter Mei Bergabung Dengan Aliansi
121
Chapter 121: Kerja Sama Yang Sulit Dari Arachne
122
Chapter 122: Bahaya Yang Menunggu
123
Chapter 123: Penjara Noir (Part 1)
124
Chapter 124: Penjara Noir (Part 2)
125
Chapter 125: Lepasnya Noir Dari Penjara
126
Chapter 126: Akhir Riwayat Mammoth Noir
127
Chapter 127: Undangan Hunter Asing
128
Chapter 128: Undangan Hunter Asing (Part 2)
129
Chapter 129: Undangan Hunter Asing (Part 3)
130
Chapter 130: 3 Informasi Penting
131
Chapter 131: Kembali Ke Tempat Awal
132
Chapter 132: Penjaga Perbatasan Baru
133
Chapter 133: Berlatih Bela Diri Dan Salam Perpisahan
134
Chapter 134: Memasuki Negara Yang Runtuh
135
Chapter 135: Bantuan Dari Icarus
136
Chapter 136: Si Boneka Dan Si Pengendali
137
Chapter 137 : Si Boneka Dan Si Pengendali (Part 2)
138
Chapter 138 : Titik Balik
139
Chapter 139 : Titik Balik (Part 2)
140
Chapter 140 : Serangan Nyarlapostle Berakal
141
Chapter 141 : Hunter Graham vs Icarus
142
Chapter 142 : Hunter Graham VS Icarus (Part 2)
143
Chapter 143 : Ditinggal Di Mesir
144
Chapter 144 : Penjara Nepal (Part 1)
145
Chapter 145 : Nepal Prison (Part 2)
146
Chapter 146 : Menguji Kelayakan
147
Chapter 147 : Tatara Memasuki Nepal
148
Chapter 148 : Rahasia Pembawa Bencana
149
Chapter 149 : Menerobos Penjara Nepal
150
Chapter 150 : Taktik Serangan Hantu
151
Chapter 151 : Fasilitas Bawah Tanah Nepal
152
Chapter 152 : Pilar Cahaya Wizard
153
Chapter 153 : Dinding Pemisah Raksasa Arknight
154
Chapter 154 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Wizard
155
Chapter 155 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Tatara
156
Chapter 156 : Tersembunyi Dalam Logam
157
Chapter 157 : Mengalahkan Pembawa Bencana, Vs Arknight
158
Chapter 158 : Masa Lalu Sir Near
159
Chapter 159 : Pertemuan
160
Chapter 160 : Pertemuan (Part 2)
161
Chapter 161 : Pertemuan (Part 3)
162
Chapter 162 : Mencari Senjata Yang Tersimpan
163
Chapter 163 : Makhluk Sains Vs Makhluk Sihir
164
Chapter 164 : 2 Iblis Kembar
165
Chapter 165 : Kemurkaan Penyihir Dan Datangnya Bencana
166
Chapter 166 : Operasi Nepal Akan Gagal?
167
Chapter 167 : Sihir Pamungkas
168
Chapter 168 : Kemenangan The Hunter Dan Perjanjian Graham-tatara
169
Chapter 169 : Kelompok Yang Mustahil Dikalahkan
170
Chapter 170 : Menerobos Pasukan Black Leaves
171
Chapter 171 : Kematian Yang Tidak Terelakkan
172
Chapter 172 : Kelahiran Penyihir Ke 12. Penyihir Hutan Darah
173
Chapter 173 | Menyihir Lingkungan
174
Chapter 174 | Menuju Perang Akhir
175
Chapter 175 | Krisis Black Leaves
176
Chapter 176 | Pembuktian Penyihir
177
Chapter 177 : Iblis Ilusi
178
Chapter 178 : Hadiah Yang Tidak Diinginkan
179
Chapter 179 : Pembentukan Aliansi Terkuat (1)
180
Chapter 180 : Pembentukan Aliansi Terkuat (2)
181
Chapter 181 : Pertempuran yang menjadi awal dari akhir
182
Chapter 182 : Kelemahan manusia
183
Chapter 183 : Membangkitkan kekuatan sejati manusia
184
Chapter 184 : Perang di kubu Black Leaves
185
Chapter 185 : Armageddon Witches
186
Chapter 186 : Kejatuhan Armageddon Witches
187
Chapter 187 : Kartu Joker
188
Chapter 188 : Pertemuan 2 makhluk agung
189
Chapter 189 : Kebangkitan yang gagal
190
Chapter 190 : Mati untuk selamanya
191
Chapter 191 : 3 Target
192
Chapter 192 : Akhir dari peperangan panjang
193
Chapter 193 : Untukmu yang abadi
194
Chapter 194 : Untukmu sang pemenang (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!