tetes air hujan jatuh di bahu kapten perompak,
tidak lama kemudian hujan pun kembali turun
"jarah barang bawaan mereka, lakukan secepat mungkin!" perintah kapten perompak.
para perompak mulai memindahkan batu bara yang ada di geladak utama. sementara beberapa akan masuk ke geladak bawah.
"tetap waspada semuanya, orang ini mungkin saja membohongi kita" ucap seorang perompak berbadan besar.
"Lyord, lemparkan granat ke pintu masuk geladak bawah" perintah kapten perompak melalui walkie talkie di anjungan kapal,
beberapa granat dilemparkan,
"duarr"
"duarrr"
"duarr"
"duarr duaarr"
"cukup! bawa beberapa orang masuk kesana lebih dulu!" perintah kapten perompak,
"kalian bertiga masuk bersamaku!" perintah lyord si perompak berbadan besar,
mereka pun masuk ke geladak bawah,
"bagaimana keadaan disana" tanya si kapten
"tidak ada seorang pun kapten, mereka mungkin sedang bersembunyi"
"dimana awak kapal lainnya, cepat suruh mereka keluar!" ucap perompak kepada pelaut yang membawa bendera putih
"kalian melempari mereka dengan granat, sekarang mereka takut untuk menunjukkan diri"
"kalau begitu masuklah kesana dan suruh mereka keluar sekarang" perintah si perompak sambil menodongkan senapan kekepala si pelaut,
"baiklah akan kusuruh mereka keluar" ucap si pelaut dengan terpaksa.
"aku akan menyusuri geladak ini kapten" ucap perompak berbadan besar,
"tunggu, pelaut bendera putih itu akan masuk dan membawa keluar awak kapal yang tersisa, kau cukup ikuti dia dari belakang"
"dimengerti kapten" si pelaut pun masuk kembali ke geladak.
"lakukan dengan cepat dan jangan coba coba melawan" ucap si perompak besar,
mereka menyusuri kapal hingga ke buritan dan menemukan para awak kapal yang tersisa disana.
para awak kapal yang ada disana berusaha menyembunyikan muatan paling penting yaitu emas,
"buka tutup kotak itu atau kami tembak kalian" ancam para perompak,
"buka saja kotaknya"
tutup pun dibuka dan terlihat timbunan emas yang sangat banyak tersimpan di dalam beberapa kotak kayu yang besar.
melihat emas yang begitu banyak para perompak menjadi gelap mata,
"kapten, mereka menyimpan emas di buritan kapal. jumlahnya cukup banyak kami akan butuh bantuan mengangkutnya"
si kapten pun memerintahkan krunya untuk memindahkan emas ke kapal mereka sebelum badai datang lagi,
"tinggalkan batu baranya, ada emas yang harus kita pindahkan" ucap perompak berambut pirang disana.
para perompak pun beramai ramai masuk ke dalam kapal,
"kalian semua bantu kami memindahkan emas emas ini" perintah perompak besar pada pelaut di buritan,
"kami menolak, pindahkan saja sendiri" ucap salah satu pelaut,
"doorr" si perompak menembakkan pistolnya,
si pelaut yang menentang pun tertembak di bahu kirinya.
melihat temannya ditembak seorang pelaut lain refleks mengangkat senapannya untungnya ripe yang berada disana sempat menahannya.
tidak hanya itu saja, si perompak menembak lagi dan kali ini mengenai dada si pelaut hingga membuatnya tewas di tempat.
"ada lagi?" tanya si perompak dengan sombong,
"jangan ada yang melawan lagi!" teriak ripe dari belakang, dia maju kedepan para pelaut,
"kami akan membantu memindahkan emas emas ini tuan, jadi kami harap tidak ada tembakan lagi"
"doorr"
si perompak menembak tangan kanan ripe,
"aahhh..."
"aku tidak peduli, setelah semua ini berakhir kalian akan berhadapan dengan kapten kami"
"siapa yang berguna akan beliau jadikan awak kapal sementara yang tidak berguna akan menjadi santapan segerombolan hiu"
ripe yang kesakitan menatap tajam mata si perompak,
"tataplah kapten kami seperti itu, dan kau akan mendapat kematian yang lebih buruk"
si perompak meninju wajah ripe hingga membuatnya tersungkur ke lantai,
"sialan.. bocah besar ini kuat juga" ucap ripe didalam hati,
para perompak pun berdatangan, mereka dibantu para pelaut mulai memindahkan emas ke kapal para perompak.
kembali ke 20 menit yang lalu, setelah hendri berhasil menyelamatkan semua pelaut yang terjebak di anjungan,
"kapten dan wakilnya sudah gugur, tidak ada yang benar benar bisa menjalankan kapal sekarang" ucap salah satu awak kapal yang diselamatkan hendri
"kedua kapal penjaga juga sudah ditenggelamkan"
"yang tersisa disini hanya para kru yang bertugas menjalankan dan membersihkan kapal" ucap ripe kepada hendri
"pak assault saya sudah melaporkan penyerangan ini ke pelabuhan, bala bantuan akan segera tiba" ucap awak kapal lainnya
"kalau begitu kita harus mengulur waktu hingga bantuan tiba. jangan sampai emas di buritan didapatkan oleh mereka" ucap ripe
"koordinat kami saat ini pasti sangat jauh dari pelabuhan, mungkinkah dia yang akan datang. kalau iya maka kami harus mengulur waktu setidaknya beberapa puluh menit" ucap hendri dalam hatinya.
"ripe aku punya rencana untuk mengulur waktu"
"apa rencanamu?"
"biarkan para perompak itu mengetahui muatan emas yang kita bawa, dengan begitu mereka tidak akan menyerang kita dengan sembrono"
"tapi sebelum itu, ulurlah waktu selama mungkin. suruh salah satu pelaut keluar dan suruh dia mengatakan kalau kita menyerah, tindakan itu pasti akan membuat mereka waspada"
"lalu setelahnya?" tanya ripe
"turuti saja perintah perompak itu agar tidak ada korban jiwa. sementara kalian melakukan itu aku akan menyelinap ke kapal mereka"
"bagaimana caramu menyelinap kesana?"
hendri lalu menunjuk ke lubang besar di dinding kapal
"oohhh... baiklah. jadi sekarang kau adalah satu satunya harapan kami untuk membalikkan keadaan"
ripe memberitahukan rencana hendri kepada semua awak kapal yang ada. karena tidak ada pilihan lain mereka semua menyetujui rencana hendri, meskipun tingkat keberhasilannya sangat kecil, mengingat ada 5 kapal perompak yang diluar sana.
"jarah barang bawaan mereka, lakukan secepat mungkin!"
dengan pendengaran tajamnya hendri bisa mendengar perintah kapten perompak.
semua awak kapal bersiap menjalankan rencana,
"jangan tercebur lagi graham"
"akan kulakukan sebaik mungkin supaya tidak basah lagi"
kembali ke waktu sekarang, hendri sudah berada di belakang anjungan salah satu kapal perompak.
hendri memilih kapal yang posisinya paling belakang lebih dulu, dengan hati hati dia mengendap endap melewati para perompak, hingga akhirnya berhasil masuk ke geladak bawah kapal.
kehadiran hendri di geladak bawah mengejutkan para kru yang ada disana,
"assault nyarlaa.. "
"apakah itu assault nyarla"
"cepat lari!!"
tanpa pikir panjang hendri membunuh semua kru yang ada disana.
para perompak di kapal itu bingung sekaligus takut saat melihat assault nyarla tiba tiba muncul di kapal mereka.
para perompak menembaki hendri, tapi tidak ada dampaknya, cakar assault baru yang mematikan pun dengan ganas mengoyak tubuh mereka.
teriakan para perompak terdengar hingga ke kapal didepannya,
sang kapten utama yang mendengar teriakan itu pun langsung menghubungi bawahannya yang berjaga disana,
"apa yang terjadi disana"
"ada penyusup di kapal kami, kami butuh bantuan, kuulangi kami butuh bantuan"
"berapa banyak penyusup disana?"
belum sempat si bawahan menjawab kuku kuku tajam sudah menembus perutnya,
"kapp..pe..tenn"
"ajax, kau mendengarku, ajax" panggilan pun mati,
walkie talkie itu sudah dihancurkan oleh hendri,
"apa yang kau lihat di kapal sana?"
"tidak ada satupun kru yang terlihat di geladak kapal kapten" ucap si wakil
"pemindahan hampir selesai kapten, tinggal satu kotak lagi" ucap si perompak berbadan besar
"lakukan secepat mungkin"
"boston, kirim dagger ke kapal ajax, suruh dia menyelamatkan ajax dan kalau bisa bunuh semua penyusup saat itu juga"
"baik kapten"
ripe saat itu sedang membantu memindahkan kotak emas yang terakhir,
"emas sebanyak ini tidak boleh jatuh ke tangan mereka, bagaimanapun caranya kami harus merebutnya kembali. aku akan bertarung sekarang" ucap ripe didalam hatinya,
namun saat kotak emas terakhir akan dipindahkan, tiba tiba saja kapal perompak yang diserang oleh penyusup menembaki kapal lainnya.
salah satu tembakannya tepat mengenai buritan kapal didepannya, akibatnya kapal itu akan segera tenggelam karena kerusakan yang cukup parah.
melihat itu para kapten di setiap kapal buru buru menjalankan kapalnya untuk menghindari tembakan meriam,
"apakah dagger belum sampai kesana!" ucap kapten perompak dengan marah,
"di-dia hampir sampai kapten" ucap si wakil kapten dengan ketakutan,
kembali ke hendri, tembakan itu tentu saja adalah ulahnya. dirinya kini sedang menyandera beberapa kru disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments