tentara amerika sudah di kalahkan, sontak hal itu membuat seluruh dunia terkejut. tidak pernah ada yang menyangka akan muncul kelompok penghancur yang bisa mengalahkan amerika.
kini meskipun amerika menyerang balik dengan pasukan yang tersisa dampaknya tidak akan terlalu berpengaruh pada black leaves.
black leaves yang menyiarkan pertempuran itupun berkata...
[ini hanyalah pembuka, kami akan menunggu balasan dari setiap negara maksimal 7 hari untuk membeli balasan atas tawaran perdamaian kami, jika lewat dari waktu yang telah ditentukan maka bencana yang terjadi pada amerika juga akan terjadi pada negara kalian.] siaran pun berakhir.
serangan di tanggal 26 agustus tahun 2060 itu akan dikenang oleh dunia sebagai Nyarla Assault Day.
keheningan menyelimuti bekas medan tempur sekaligus kuburan untuk para prajurit pemberani yang tewas di penyerangan tersebut.
.....
waktu pun berlalu, dan hendri graham pun terbangun dari tidurnya.
"jam berapa sekarang?kenapa gelap sekali. badanku tidak bisa digerakkan, bahkan bola mataku pun tidak bisa, aku lapar sekali, ayah.. ayah.. "
ditengah rasa laparnya hendri terus mencoba menggerakkan tubuhnya. hingga akhirnya tangan kanannya bisa digerakkan.
"ah.. berhasil, aku bisa menggerakkan tanganku. sepertinya aku sudah diobati."
hendri yang mengira dirinya sudah sembuh terus berusaha menggerakkan badannya.
perlahan tapi pasti hendri akhirnya bisa duduk tanpa dibantu. bagaikan bayi yang baru lahir hendri menurunkan kakinya dari ranjang dengan hati-hati, dan dengan sedikit tenaga hendri pun berdiri.
"akhirnya aku bisa berdiri lagi setelah sekian lama, dimana ya ayah dan kakek..." ucapnya dalam hati.
"aaak.. ya....ahh, kaa...keeeh."
hendri memanggil ayah dan kakeknya dengan tenaga yang dia miliki.
ketika hendri mencoba berjalan dia menyentuh sesuatu.
hendri tidak tau apa yang dia sentuh tapi benda itu sangat besar dan keras.
hendri pun membuka matanya, namun penglihatannya telah berubah, semua yang dia lihat berwarna hitam-putih dan penglihatannya jadi jauh lebih tajam ketimbang saat masih menjadi manusia, dengan penglihatan barunya itu hendri tau kalau benda besar yang menghalangi jalannya itu adalah sebuah akar pohon.
jumlahnya sangat banyak sampai terlihat seperti sarang laba-laba.
hendri pun melihat kedua tangannya, hendri penasaran kenapa tangannya jadi berstruktur aneh. ditambah lagi dia tidak bisa merasakan sensasi sentuhan di kulitnya.
hendri mencari cermin untuk melihat bayangannya tapi jalannya terhalang oleh akar-akar pohon raksasa.
hendri mencoba melenturkan tubuhnya yang sangat kaku lalu mencoba menghancurkan akar pohon itu dengan mencabut dan meninjunya.
setelah memukul puluhan kali akhirnya akar itu mulai patah.
dia tidak merasakan sakit meski memukul terus menerus dengan sekuat tenaga. dia mendengarkan dengan seksama suara yang muncul dari bentulan kepalan tinjunya dengan akar pohon. suara bentulan yang cukup keras terdengar menandakan kalau tangannya juga merupakan benda yang keras. atau lebih tepatnya kedua tangannya telah berubah menjadi kayu pohon.
dia berlanjut memeriksa perut dan kakinya, dan benar saja seluruh lapisan luar tubuhnya telah berubah menjadi pohon.
hendri pun merasa syok, dia kembali duduk di atas ranjangnya dan terdiam cukup lama.
didalam hatinya dia bertanya tanya, "apa yang terjadi padaku? kenapa bisa ada akar-akar pohon sebesar ini di markas utama militer?"
"lalu ayah, kakek, louis, dimana mereka sekarang, kenapa aku merasa sendirian di tempat ini yang ramai ini."
ditengah kebingungannya hendri mencoba membuka mulutnya.
"haaa.. ikk app.. a aaaa.. aar"
hendri mengeluarkan suara seperti seorang nyarla yang sedang tercekik.
"ternyata aku masih menjadi nyarla ya..." ucap hendri dengan kecewa didalam hatinya.
"....."
"aku tidak boleh putus asa sekarang, aku harus mencari ayah, kakek, dan louis. ya aku harus, aku tidak boleh putus asa hanya karena wujud yang buruk ini." ucapnya untuk menyemangati dirinya sendiri.
hendri pun berdiri kembali dan mulai menyingkirkan akar akar yang menghalangi jalannya.
setelah keluar dari ruangan tempatnya dirawat. dia melihat banyaknya kerangka manusia diantara akar-akar pohon bahkan ada beberapa kerangka yang tertusuk akar pohon di tulang rusuknya.
hendri mencoba mengabaikan pemandangan yang menakutkan itu dan terus memukuli akar pohon yang menutupi jalannya.
Setelah 8 jam berlalu dia akhirnya sampai di pintu masuk utama.
disana terdapat kerangka yang bertumpukan dan sisa-sisa dari senjata yang hancur berserakan dimana-mana.
langkah hendri terhenti saat itu karena rasa laparnya yang kian menjadi-jadi.
rasa lapar yang luas biasa serasa merobek-robek perutnya, hendri pun mulai mencari sesuatu yang bisa dia makan namun tidak ada apapun disana selain pohon dan tulang-belulang.
karena tidak punya pilihan lain hendri pun mencoba memakan akar-akar pohon, tidak jelas itu berhasil atau tidak yang jelas hendri hanya ingin mengisi perutnya untuk menunda rasa lapar.
setelah menelan beberapa akar, hendri mencoba mendaki ke atas pohon berharap ada dedaunan dan buah disana.
begitu sampai di bagian tengah pohon hendri menemukan benjolan-benjolan hijau yang tampak lunak dan tanpa pikir panjang langsung memakannya.
tidak hanya satu benjolan itu masih ada banyak, hendri pun memakan semuanya karena menurutnya benjolan-benjolan itu lebih mudah untuk dicerna.
setelah melahap semua benjolan aneh itu perutnya terasa sudah cukup penuh.
hendri melepas pegangannya dan jatuh ke tanah dengan keras tapi dia tetap tidak merasakan apa-apa.
"semoga saja tubuh monsterku bisa mencerna makanan makanan tidak lazim itu..."
hendri yang tidak merasakan tanda-tanda perutnya mencerna makanan mulai merasa khawatir, dia bergegas bangun dan mencoba untuk keluar dari bunker dengan memanjat pohon karena sudah tidak ada makanan disana.
saat memanjat hendri bisa merasakan tenaganya menjadi sangat kuat.
"tubuh ini sangat mengagumkan, saat masih manusia aku bahkan tidak sanggup melakukan sepuluh kali push up, tapi sekarang aku bisa memanjat pohon vertikal yang sangat tinggi dengan mudah."
"aku ingin mencoba apa saja lagi yang bisa dilakukan tubuh monster ini, tapi urusan perut lebih penting untuk sekarang. aku harus pergi ke kota mungkin saja masih ada makanan yang tersisa di supermarket."
"hah.. apa ini?" hendri terkejut akan sesuatu.
"kenapa penglihatanku tiba-tiba jadi sangat pendek... ketajamannya tidak berkurang tapi aku cuma bisa melihat beberapa meter ke depan. mungkinkah.. "
hendri mengangkat kepalanya dan melihat ke langit...
ternyata hendri tidak bisa melihat langit, awan, maupun matahari atau bulan.
"begitu rupanya, ternyata aku buta. ini bukanlah penglihatan, ini seperti kemampuan deteksi. seperti seekor kelelawar yang mengeluarkan gelombang sonar untuk mendeteksi objek di kegelapan malam, tubuh monsterku tampaknya juga melakukan hal yang sama." hendri langsung mengetahui cara kerja tubuhnya, hal itu wajar karena dia memang murid berprestasi di sekolahnya.
"tapi apa yang dipancarkan oleh tubuhku dan apa yang bisa menerima dan memantulkannya kembali?"
untuk mengetahui jawaban atas pertanyaannya hendri kembali turun ke dalam bunker.
disana hendri sadar kalau pohon dan akar-akar itulah yang membuatnya bisa melihat dengan sempurna.
ini menjadi kabar buruk untuk hendri karena diluar sana tidak ada apapun selain gurun yang luas. jadi hendri harus menyusuri jarak 30 km ke kota terdekat tanpa bisa melihat.
tapi hendri sudah membulatkan tekadnya untuk menemukan ayah dan kakeknya, sehingga hal itu tidak membuatnya menyerah.
hendri pun naik kembali ke atas bunker dan menyusuri sekitaran untuk mencari tahu mana arah selatan dan utara.
berbekal ingatannya yang kuat mengenai bentuk markas di atas bunker dan pemandangan matahari yang terbenam, hendri pun berhasil menemukan arah ke kota terdekat, yaitu 30 km ke barat daya.
hendri pun memulai perjalanannya sebagai seorang nyarla.
..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments