Rendra Melamar Sekar

Sudah hampir 3 bulan berlalu, kegiatan sekar yg begitu banyak membuat nya memutuskan untuk belum bisa pulang ke kampung nya. Padahal sekar sangat merindukan keluarga nya disana. Setiap bulan nya sekar selalu mengirimkan uang untuk keluarga nya di kampung, setiap hari nya juga keluarga sekar di puji-puji, bahkan ada yg berasumsi bahwa kerjaan sekar di Jakarta tidak baik. Sampai suatu hari, ibu sempat jatuh sakit karena memikirkan omongan tetangga. Tapi sekar selalu berkata kepada ibu nya kalau dia bekerja dengan orang yg baik, dan di perusahaan yg besar, bahkan sekar selalu meyakinkan ibu nya kalau sekar akan baik-baik saja di Jakarta.

Entah bagaimana kondisi keluarga nya disana, rasanya sekar ingin sekali pulang sekarang juga. Tapi karena mengingat jadwal presdir yg padat setiap hari nya, maka dia belum bisa menjenguk keluarga nya di kampung. Tapi, tiba-tiba…

“Assalamualaikum sekar, makan siang yuk..” Rendra datang keruangan kakak nya hanya untuk mengajak sekar makan siang diluar.

“Waálaikum salam pak. iya boleh, yuk makan siang dulu pak” jawab sekar dengan antusias.

“Hemm pak, saya izin untuk makan siang dulu, 1 jam lagi saya akan balik ke kantor” pamit sekar dengan presdir.

“Hem!” jawab presdir dengan singkat.

“Bye!!” pamit rendra pada kakak nya dengan nada mengejek. Hahaha rasain tuh si presdir..

Aufar sebenarnya udah terlalu kesel dengan adik nya itu. Bisa-bisa nya dia dekatin sekar dengan mudah. Selama hampir tiga bulan ini, aufar merasa tersiksa dengan hadir nya sekar di hidupnya, ini sekarang malah adik nya yg bikin dia semakin terasa gerah.

Setelah rendra sering ke mesjid, sekar sama rendra jadi semakin dekat. Mereka saling bertukar cerita, saling membantu satu sama lain, dan bahkan sekarang rendra sedang belajar memperdalami ilmu agama islam melalui sekar. Dan Alhamdulillah perkembangan baik ini sangat di dukung oleh orang tua rendra. Mama sama papa nya juga berharap, kelak anak sulung nya bisa seperti adik nya juga. Karena yg dirumah hanya ada kedua orang tua rendra, kakak nya dan dia. Rendra juga masih punya kakak perempuan satu lagi, tapi dia sedang belajar di luar negeri untuk melanjutkan program studi S2 nya di Kairo.

Kakak permpuan rendra sama seperti mama nya. Kalau mama masih tetap kelihatan modis, sedangkan kakak nya sama sekali tidak. Beliau selalu menggunakan baju gamis jumbo, itu sih kata aufar ya.. dan kenapa diantara mereka semua, aufar lah yg paling bandal? Karena dia dulu di asuh oleh paman nya dari kecil hingga dia berusia 25 tahun, paman yg begitu semangat dan ahli dalam hal berbisnis, tapi paling suka mempermainkan wanita. Aufar dulu menetap di belanda, tapi karena paman nya bangkrut, mereka terpaksa balik ke Indonesia, dan aufar jadi kembali lagi dengan keluarga nya, dan membantu papa nya di perusahaan sebagai presdir.

Setelah keluar dari kantor, rendra mengajak sekar untuk ikut dengan nya menggunakan mobil, karena ada sesuatu yg ingin rendra tunjukkan kepada sekar. Selama perjalanan rendra terus saja tersenyum melihat wajah teduh nya sekar. Rendra benar-benar sangat mencintai sekar, dan cinta nya itu sangat lah tulus. Dan hari ini..

menurut kalian apa yg ingin di tunjukkan rendra pada sekar ya?? ada yg bisa nebak nggak kira-kira?🤭

“Bapak kenapa? Kok liatin saya kek gitu? Jilbab saya rusak ya pak?” Tanya sekar sambil berkaca di spion mobil, tapi tidak ada yg rusak.

“Nggak rusak, terus kenapa bapak liatin saya terus? Ada yg lucu ya pak? apaán sih pak?” Tanya nya lagi.

“Nggak..nggak ada yg lucu dan nggak ada yg rusak kok, kamu nya aja yg terlalu cantik” pak rendra selalu memuji sekar saat sedang berpergian berdua dengan nya.

“Ya terus apa pak? sebenarnya kita mau kemana sih pak? tapi katanya mau makan siang? Kok arah nya beda dari yg tempat biasa” sekar kebingungan dia akan di bawa kemana oleh CEO nya.

“Udah, kamu tenang aja, pasti kamu akan bahagia kok, yakin deh..” kata pak rendra dengan semangat.

“Yaudah deh, saya duduk manis aja” sekar sudah pasrah dengan keputusan CEO nya itu.

10 menit kemudian, mereka sudah sampai di sebuah Apartemen, dan sekar lagi-lagi dibuat bingung oleh nya.

“Pak, kenapa bapak bawa saya ke sini? Bapak mau ngapain sih sebenar nya? Jangan macam-macam loh pak. kalau bapak macam-macam, saya teriak nih!” ancam sekar karena sudah ketakutan.

“Ih kamu ini, udah tenang aja. Mana mungkin aku bisa macam-macam sama kamu, aku mau nya satu macam aja, yaitu… nanti juga kamu bakal tau kok, yg sabar ya…” ucap rendra sambil menenangkan sekar.

Mau nggak mau, sekar terpaksa menuruti ucapan CEO nya. Mereka segera naik ke lift dan rendra menekan tombol angka 5. Sekar yg masih kebingungan, hanya bisa melihat wajah CEO nya itu dengan teliti.

Akhirnya mereka sudah sampai di depan sebuah rumah, dan perasaan sekar semakin nggak karuan. Tapi sekar masih relex, agar tidak ketahuan sedang ketakutan.

Ting.. Nong.. (Suara bel berbunyi)

Pintu terbuka, tapi yg aneh nya tidak ada satu orang pun disana.

“Pak, kenapa sepi sekali? Kok gelap banget pak? bapak jangan macam-macam ya sama saya!” ucap sekar sambil menjauh dari CEO nya.

“Sekarang coba kamu tutup kedua mata kamu, dan kamu buka kalau saya suruh kamu buka mata kamu” kata rendra sambil tersenyum pada sekar.

“Tapi pak..bapak mau ngapain sih?” Tanya nya lagi.

“Udah kamu ikut aja kata saya, maaf ya kalau saya yg nutupin mata kamu, abis nya kamu kelamaan sih nutup nya” Rendra membantu sekar untuk menutupi kedua mata nya sekar.

“Hitungan ke 3, kamu boleh buka mata kamu ya.. 1, 2, 3..” ucap rendra sambil tersenyum manis.

“Ya Allah ibu, ayah, haris.” Sekar bahagia, akhir nya dia bisa bertemu dengan keluarga nya hari ini..

“Ini beneran ibu kan? ayah, haris? Sekar nggak mimpi kan yah, bu?” sekar masih belum percaya dengan hal ini.

“Iya nak..ini ibu, ibu kangen sekali sama sekar..” ibu berkata sambil menangis Karena haru.

“Sekar juga rindu sekali sama ibu, ayah dan haris” ucap sekar sambil terus memeluk ibu dan ayah nya.

“Ekhem, maaf bu, boleh saya bicara sama ibu dan bapak sebentar?” Tanya rendra dengan serius.

“Eh, nak rendra. Maaf ya kalau dari tadi kamu di cuekin, habis nya ibu sudah sangat merindukan anak ibu yg cantik ini” ibu sempat-sempat nya memuji sekar di depan pak rendra.

“Sebelum nya saya sangat mengucapkan terima kasih kepada ibu sama bapak, karena sudah mau datang kesini untuk melihat putri ibu dan bapak, karena saya nggak tega sama sekar yg terus merasa sedih karena nggak bisa pulang ke kampung halaman nya. Dan ada juga yg ingin saya sampaikan pada kamu sekar, kebetulan ada ibu sama ayah kamu disini” ucap rendra dengan lugas dan berani.

“Bapak mau bicarakan tentang hal apa pak?” Tanya sekar dengan polos nya.

Rendra menjatuhkan dungkul kiri nya ke lantai, dan mengambil sesuatu dari dalam saku celana nya, sambil melihat wajah sekar dengan senyum.

“Sekar, saya tau kalau ini terlalu cepat buat saya ngomong ke kamu. Tapi saya memberanikan diri saya untuk bicara sama kamu. Dari awal saya kenal kamu, sampai detik ini, saya..mencoba untuk meyakinkan diri saya, kalau kamu lah yg paling tepat untuk menjadi pasangan hidup saya. WILL YOU MARRY ME??” ucap rendra sambil menyerahkan sebuah kotak cincin.

“Pak?? kenapa bapak memilih saya? Banyak wanita lain yg lebih cantik dibandingkan saya pak, banyak juga wanita lain yg lebih pintar dibandingkan saya pak..saya orang miskin pak, nggak mungkin bapak mau sama saya, dan apa kata pak aufar nanti?” sebenarnya sekar juga menyukai rendra dengan diam, tapi sekar, dia tidak ingin berharap lebih.

“Masalah itu nggak usah kamu fikirkan sekar, itu akan menjadi urusan saya nanti. Yg ingin saya tau, apakah kamu mau menerima saya? Saya sudah membicarakan hal ini kepada ibu dan ayah kamu, dan mereka setuju dengan hubungan ini sekar. Gimana?” Tanya rendra sambil menunggu jawaban sekar.

“Jujur pak, saya sebenar nya juga menyukai bapak, tapi karena saya orang miskin, saya nggak mau berharap lebih pak, cukup takdir allah aja yg menentukkan jodoh saya siapa. Dan kalau bapak Tanya saya terima apa nggak, saya terima bapak..tapi dengan satu syarat.” Jawab sekar yg membuat seluruh anggota keluarga bahagia, termasuk rendra.

“Apa syarat nya?” Tanya rendra dengan cepat.

“Syarat nya, kita akan menikah dalam waktu satu bulan ini, kalau sudah lebih dari satu bulan, saya mohon maaf pak, saya tidak akan menerima lamaran bapak. Karena saya tidak ingin menimbulkan fitnah di mata orang-orang pak, apa bapak sanggup dengan syarat itu?” Tanya sekar dengan gugup.

“Saya janji, dalam waktu kurang dari sebulan saya sudah siap untuk menikahi kamu sekar” jawab rendra dengan tegas.

“Alhamdulillah…Selamat ya buat kalian..ayah doakan semoga niat baik kalian berdua di ijabah sama allah..semoga allah senantiasa selalu melindungi kalian dimana pun kalian berada.” Ayah berdoa untuk anak-anak nya.

“Aamiin…” semua nya pun meng-aminkan doa ayah mereka.

Hayo….pada penasaran nggak dengan cerita nya?

Hayuk, terus dukung author ya..cara nya gampang kok.. Cukup di like yg banyak, komen juga sebanyak-banyak nya, vote author sebanyak-banyak nya, dan jadikan karya ini menjadi karya favorit kamu ya…☺

Sarangheo...😉

Episodes
1 Awal Kisah
2 Menerima Tawaran Pemuda Itu
3 Memulai Kehidupan Baru
4 Ruangan Presdir
5 Jam Makan Siang
6 Tempat Tinggal Baru
7 Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8 Rendra Melamar Sekar
9 Minta Restu dengan kakak
10 Presdir dan Sekar
11 Sanjaya Villa
12 Presdir Mesum
13 Kehancuran Sekar
14 Menyesali Nya
15 Resign
16 Mencari tempat tinggal
17 Mengatakan yg sebenarnya
18 Teman Baru Sekar
19 Bertemu Dengan nya Lagi
20 Menjadi Mata-Mata
21 Meminta izin untuk melamar
22 Ada apa dengan nya??
23 Datang melamar nya.
24 Kemarahan pak Sanjaya
25 Persiapan Pernikahan I
26 Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27 Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28 Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29 Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30 Gengsi
31 Suami ku panik
32 Perhatiannya
33 Pulang kerumah baru
34 Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35 Sekar ngambek
36 Meminta izin pada dokter
37 Gagal Gol
38 Berkunjung kerumah mamah
39 Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40 Visual Pemain
41 Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42 Kedatangan Tiwi
43 Tiwi melihat indri seperti??
44 Mengajak tiwi belanja
45 Oppa korea
46 Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47 Drama di pesawat
48 Bertabrakan dengan nya lagi
49 Pria misterius
50 Menikmati malam yg indah
51 Gagal nyamar
52 Bicara Dengan Nya
53 Kecewa
54 Minta pulang
55 Pengakuan Tiwi
56 Menemukan Kebenaran
57 Sebangku dengan nya
58 Beberapa jam lagi
59 Mengungkapkan Kebenaran
60 Memilih Untuk Mandiri
61 Pulang Bersama
62 Pulang Kampung
63 Pulang Kampung II
64 Brian
65 Perjodohan
66 Mengalah
67 Permintaan Abbas
68 Bimbang
69 SAH
70 Aisyah Aisyah...
71 Padahal sudah SAH
72 Malu-malu tapi mau
73 Kecemasan Tiwi
74 Fakta baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kisah
2
Menerima Tawaran Pemuda Itu
3
Memulai Kehidupan Baru
4
Ruangan Presdir
5
Jam Makan Siang
6
Tempat Tinggal Baru
7
Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8
Rendra Melamar Sekar
9
Minta Restu dengan kakak
10
Presdir dan Sekar
11
Sanjaya Villa
12
Presdir Mesum
13
Kehancuran Sekar
14
Menyesali Nya
15
Resign
16
Mencari tempat tinggal
17
Mengatakan yg sebenarnya
18
Teman Baru Sekar
19
Bertemu Dengan nya Lagi
20
Menjadi Mata-Mata
21
Meminta izin untuk melamar
22
Ada apa dengan nya??
23
Datang melamar nya.
24
Kemarahan pak Sanjaya
25
Persiapan Pernikahan I
26
Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27
Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28
Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29
Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30
Gengsi
31
Suami ku panik
32
Perhatiannya
33
Pulang kerumah baru
34
Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35
Sekar ngambek
36
Meminta izin pada dokter
37
Gagal Gol
38
Berkunjung kerumah mamah
39
Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40
Visual Pemain
41
Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42
Kedatangan Tiwi
43
Tiwi melihat indri seperti??
44
Mengajak tiwi belanja
45
Oppa korea
46
Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47
Drama di pesawat
48
Bertabrakan dengan nya lagi
49
Pria misterius
50
Menikmati malam yg indah
51
Gagal nyamar
52
Bicara Dengan Nya
53
Kecewa
54
Minta pulang
55
Pengakuan Tiwi
56
Menemukan Kebenaran
57
Sebangku dengan nya
58
Beberapa jam lagi
59
Mengungkapkan Kebenaran
60
Memilih Untuk Mandiri
61
Pulang Bersama
62
Pulang Kampung
63
Pulang Kampung II
64
Brian
65
Perjodohan
66
Mengalah
67
Permintaan Abbas
68
Bimbang
69
SAH
70
Aisyah Aisyah...
71
Padahal sudah SAH
72
Malu-malu tapi mau
73
Kecemasan Tiwi
74
Fakta baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!