Tempat Tinggal Baru

Sore ini, sekar sedang mencari tempat kos-kosan yg dekat kantor. Alasan nya sih simple, supaya sekar tidak lagi naik transportasi jika berangkat kerja, jadi tidak ada kata terlambat jika berangkat ke kantor, hehehe…lagian sekar juga hanya ingin menghemat biaya pengeluaran nya aja kok..walaupun gaji nya besar diberikan oleh kantor, tapi tetap aja sekar harus berhemat, agar dia bisa membiayai adik nya saat masuk Universitas di Jakarta nanti.

“Aduh.. kira-kira dimana ya aku bisa dapat tempat kos-kosan dekat sini..sudah 3 tempat aku datangi, tapi sudah penuh. Kalau malam ini aku belum juga bisa dapat tempat tinggal, terus dimana dong aku bisa istirahat? Mana hari nya sudah senja lagi. mending aku cari mesjid dulu aja deh, sekalian nunggu waktu sholat maghrib tiba” sekar merasa lelah sekali karena dia sudah berjalan keliling-keliling mencari kos.

“Alhamdulillah..akhirnya sampai juga di mesjid. Kalau di lihat-lihat, daerah sini kebanyakan komplek. Dari tadi aku jalan yg ada rumah-rumah komplek, pasti mahal-mahal rumah nya. Huft, ternyata susah juga ya nyari rumah di Jakarta, nggak semudah di kampung. Yaudah deh, sebelum waktu maghrib tiba, mending aku bersihkan diri dulu di toilet mesjid ini, udah kotor banget soal nya ini, badan juga udah lengket banget kayak lem, hehehe..” sekar bicara sendiri dan tertawa sendiri.

(Adzan berkumandang)..

“Alhamdulillah..selesai juga mandi nya, dan pas banget udah adzan. Sholat dulu lah”

Setelah sekar selesai sholat, sekar istirahat sejenak sambil membaca Al-Qurán, suara nya begitu merdu dan indah, terasa teduh di hati bagi siapa saja yg mendengar nya. Memang beginilah kebiasaan sekar saat di rumah, selesai sholat maghrib dia menyempatkan dirinya membaca Al-Qurán sebelum mulai makan malam. Ternyata ada berpasang mata yg melihat nya dengan tersenyum, ibu-ibu yg sholat di mesjid itu bahagia melihat sekar melantunkan ayat suci Al-Qurán.

“Shadaqallahul azim… Alhamdulillah…” sekar berdoá sebagai penutupan.

“Subhanallah… merdu sekali suara kamu..” Kata ibu-ibu yg ada di mesjid itu.

“Terimakasih bu..” jawab sekar sambil tersipu malu.

“Kamu kok bawa-bawa tas besar nak?” Tanya ibu yg di sebelah sekar.

“Saya dari kampung bu..saya merantau ke Jakarta untuk bekerja. Dan sekarang saya lagi mencari tempat tinggal bu, tapi belum dapat juga rumah sewa nya..” ucap sekar dengan raut wajah yg sedih.

“Oh, jadi kamu sedang mencari tempat tinggal?” Tanya seorang ibu cantik yg berada di belakang para ibu-ibu tadi. Nama nya Winda, seorang ibu yg baik hati, dan sangat rajin sekali pergi ke mesjid untuk menunaikan sholat 5 waktu.

“Iya bu..apa ibu-ibu tau rumah sewa dekat sini?” Tanya sekar pada ibu-ibu.

“Nyari rumah sewa di daerah sini itu susah nak..disini banyakan rumah-rumah komplek..bukan rumah sewa biasa..” jawab ibu yg di belakang tadi.

“Masa saya harus tinggal di komplek juga bu? Uang saya belum cukup untuk nyewa rumah seperti itu.. ya kalaupun memang belum dapat juga malam ini, saya lebih baik numpang tidur di mesjid ini aja boleh nggak ya bu?” ucap sekar dengan nada sendu nya.

“Saya punya paviliun di perkarangan rumah saya, mungkin kamu bisa tinggal disana untuk sementara waktu, sampai kamu sudah mendapatkan gaji pertama kamu, kamu berhak mencari rumah yg kamu rasa layak kamu tempati. Wanita secantik kamu nggak boleh keluyuran malam-malam gini, nanti kalau ada apa-apa gimana? Siapa yg mau tanggung jawab?”ibu tadi menawarkan sekar tempat tinggal sementara waktu.

“Terimakasih banyak bu, ibu sudah menawarkan tempat tinggal buat saya..tapi maaf saya tidak bisa menerima tawaran dari ibu.. ayah saya pernah bilang, sesusah-susah nya kamu, kalau bisa kamu berdiri sendiri dengan perjuangan kamu sendiri. Dan ini bukan perjuangan bu.. kalau saya ingin berhasil, saya harus bisa jadi seseorang yg tangguh. Tidur di mesjid tidak lah menjadi masalah yg besar bagi saya. Kan lumayan saya bisa bangun lebih awal untuk menunaikan perintah allah dan bisa membantu bersih-bersih di mesjid ini. Yg terpenting, ibu-ibu doákan saya agar besok saya bisa dapat rumah sewa secepatnya” ucap sekar sambil tersenyum melihat ibu-ibu tadi.

“Yaudah, kalau gitu kamu hati-hati ya disini.. InsyaAllah besok kita jumpa lagi disini ya nak.” Ibu-ibu tadi merasa cemas dengan kondisi sekar.

“InsyaAllah ibu terima kasih banyak..” jawab sekar dengan tersenyum ramah.

Ibu-ibu itu pun segera pulang kerumah nya masing-masing. Ibu winda tadi pun sampai dirumah nya dengan menggunakan mobil. Karena rata-rata mereka tinggal di daerah komplek situ. Tapi beda nya rumah ibu winda sangat lah megah. Karena keluarga beliau adalah orang terpandang di kota ini.

“Assalamualaikum..” sapa bu winda saat memasuki rumah nya.

“Waálaikum salam ma.. mama sudah pulang? Kok tumben lama dari biasa nya?” Tanya seorang pemuda, tidak lain adalah anak bu winda yg no 3.

“Iya nak, tadi pas mama mau pulang, ada seorang gadis cantik di mesjid itu. Jadi dia sedang mengaji Al-Qurán, suara ngaji nya merdu sekali, wajah nya ayu, suaranya lembut saat berbicara. Dia pakai hijab juga nak, mama suka liat gadis itu” Ucap mama sambil membayangkan sekar.

“Terus?” Tanya pemuda itu.

“Tapi mama kasihan liat gadis itu, dia sedang mencari rumah sewa, tapi katanya belum dapat juga. Terpaksa dia harus tidur di mesjid itu. Mama sudah coba untuk bujuk dia tinggal dirumah kita, tapi dia nolak. Katanya kalau kita ingin sukses, kita harus bisa menjadi seseorang yg tangguh. Kata-kata yg sangat bijak. Semoga besok subuh mama bisa bertemu dengan nya lagi disana” ucap mama nya sambil beranjak dari sofa.

“Di mesjid mana ma?” Tanya pemuda itu.

“Di mesjid biasa mama sholat” jawab mama nya.

Sementara, pemuda itu penasaran, siapa gadis itu? Kanapa mama nya bisa suka dengan gadis itu. Karena selama ini setiap ada wanita yg datang kerumah ini, mama selalu tidak menyukainya. Tapi sama gadis itu? Baru beberapa jam aja, mama sudah sangat menyukainya. Dan akhirnya dia memutuskan untuk melihat gadis itu di mesjid. Paling tidak rasa penasaran nya terjawab saat sudah melihat gadis itu.

“Kenapa mama bisa segitu suka nya sama dia? Okey, beberapa menit lagi kita akan tau siapa dia” ucap pemuda itu saat mengendarai mobil nya. Pemuda itu ternyata CEO di Sanjaya Grup, Pak Rendra. Beliau ternyata anak dari bu winda.

Rendra sudah sampai di depan mesjid. Dia terus mencari wanita itu dari kejauhan. Tidak lama kemudian, sekar keluar dari area mesjid untuk menemui penjaga mesjid, agar dia bisa di izinkan tidur di mesjid itu mala mini.

“Itu, bukan nya sekar ya? kayak nya iya dia sekar. Mau ngapain dia di mesjid ini? Atau jangan-jangan wanita yg di sebut mama itu adalah sekar? Karena orang yg menginap di mesjid ini Cuma ada 1 orang yaitu penjaga mesjid sini, dan kalau mesjid ini sudah mau di tutup, terus tiba-tiba sekar ada di dalam, itu tanda nya wanita itu adalah sekar? Ya ampun sekar..kamu itu sudah saya kasih uang buat nyewa apartemen, tapi malah nyari rumah yg biasa. Sederhana sekali dia, pantas mama menyukainya” ucap rendra sambil terus memperhatikan gerak gerik sekar.

Tidak lama rendra bergegas pulang kerumah, agar besok shubuh dia bisa mengantar mama nya ke mesjid.

Jangan lupa di boom like yaa..comment terus yg banyak..terus di share ke yg lain..biar author makin semangat nulis ceritanya…🥰

Terpopuler

Comments

SOO🍒

SOO🍒

mau donk dapet gaji ma uang lembur segitu

2021-12-17

0

Ani_Yura

Ani_Yura

ada dong...lg on progres kak...sabar yaaa☺

2021-10-04

0

seventeen

seventeen

inj gk ada kelanjutan ceritanya lagi....

2021-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Menerima Tawaran Pemuda Itu
3 Memulai Kehidupan Baru
4 Ruangan Presdir
5 Jam Makan Siang
6 Tempat Tinggal Baru
7 Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8 Rendra Melamar Sekar
9 Minta Restu dengan kakak
10 Presdir dan Sekar
11 Sanjaya Villa
12 Presdir Mesum
13 Kehancuran Sekar
14 Menyesali Nya
15 Resign
16 Mencari tempat tinggal
17 Mengatakan yg sebenarnya
18 Teman Baru Sekar
19 Bertemu Dengan nya Lagi
20 Menjadi Mata-Mata
21 Meminta izin untuk melamar
22 Ada apa dengan nya??
23 Datang melamar nya.
24 Kemarahan pak Sanjaya
25 Persiapan Pernikahan I
26 Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27 Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28 Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29 Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30 Gengsi
31 Suami ku panik
32 Perhatiannya
33 Pulang kerumah baru
34 Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35 Sekar ngambek
36 Meminta izin pada dokter
37 Gagal Gol
38 Berkunjung kerumah mamah
39 Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40 Visual Pemain
41 Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42 Kedatangan Tiwi
43 Tiwi melihat indri seperti??
44 Mengajak tiwi belanja
45 Oppa korea
46 Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47 Drama di pesawat
48 Bertabrakan dengan nya lagi
49 Pria misterius
50 Menikmati malam yg indah
51 Gagal nyamar
52 Bicara Dengan Nya
53 Kecewa
54 Minta pulang
55 Pengakuan Tiwi
56 Menemukan Kebenaran
57 Sebangku dengan nya
58 Beberapa jam lagi
59 Mengungkapkan Kebenaran
60 Memilih Untuk Mandiri
61 Pulang Bersama
62 Pulang Kampung
63 Pulang Kampung II
64 Brian
65 Perjodohan
66 Mengalah
67 Permintaan Abbas
68 Bimbang
69 SAH
70 Aisyah Aisyah...
71 Padahal sudah SAH
72 Malu-malu tapi mau
73 Kecemasan Tiwi
74 Fakta baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kisah
2
Menerima Tawaran Pemuda Itu
3
Memulai Kehidupan Baru
4
Ruangan Presdir
5
Jam Makan Siang
6
Tempat Tinggal Baru
7
Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8
Rendra Melamar Sekar
9
Minta Restu dengan kakak
10
Presdir dan Sekar
11
Sanjaya Villa
12
Presdir Mesum
13
Kehancuran Sekar
14
Menyesali Nya
15
Resign
16
Mencari tempat tinggal
17
Mengatakan yg sebenarnya
18
Teman Baru Sekar
19
Bertemu Dengan nya Lagi
20
Menjadi Mata-Mata
21
Meminta izin untuk melamar
22
Ada apa dengan nya??
23
Datang melamar nya.
24
Kemarahan pak Sanjaya
25
Persiapan Pernikahan I
26
Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27
Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28
Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29
Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30
Gengsi
31
Suami ku panik
32
Perhatiannya
33
Pulang kerumah baru
34
Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35
Sekar ngambek
36
Meminta izin pada dokter
37
Gagal Gol
38
Berkunjung kerumah mamah
39
Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40
Visual Pemain
41
Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42
Kedatangan Tiwi
43
Tiwi melihat indri seperti??
44
Mengajak tiwi belanja
45
Oppa korea
46
Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47
Drama di pesawat
48
Bertabrakan dengan nya lagi
49
Pria misterius
50
Menikmati malam yg indah
51
Gagal nyamar
52
Bicara Dengan Nya
53
Kecewa
54
Minta pulang
55
Pengakuan Tiwi
56
Menemukan Kebenaran
57
Sebangku dengan nya
58
Beberapa jam lagi
59
Mengungkapkan Kebenaran
60
Memilih Untuk Mandiri
61
Pulang Bersama
62
Pulang Kampung
63
Pulang Kampung II
64
Brian
65
Perjodohan
66
Mengalah
67
Permintaan Abbas
68
Bimbang
69
SAH
70
Aisyah Aisyah...
71
Padahal sudah SAH
72
Malu-malu tapi mau
73
Kecemasan Tiwi
74
Fakta baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!