Jam Makan Siang

“Permisi presdir..” kata pelayan datang dengan membawa nampan berisi nasi dan lauk pauk nya.

Seperti biasa, seorang presdir tidak pernah menjawab salam dari siapa pun kecuali dengan CEO nya dan operator di lobby. Setelah pelayan itu selesai mengantarkan makanan di meja makan presdir, pelayan itu pun pergi, tapi sebelum dia pergi..

“Tunggu. Ambil kan 1 lagi untuk assisten saya” ucap presdir kepada pelayan itu tanpa melihat pelayan nya.

“Baik presdir” jawab pelayan sambil melanjut kan langkah nya.

“Maaf bu, saya nggak usah ibu ambil kan, saya bisa sendiri ambil makanan nya kebawah. Terima kasih pak sudah menawarkan makanan untuk saya, tapi maaf saya tidak bisa menerima makanan dari ibu itu, karena sama saja saya menjadikan ibu saya layak nya seperti pembantu, maafkan saya pak..” penolakan sekar membuat ibu itu meneteskan air matanya.

“Baik bu, terima kasih” Ucap pelayan itu.

“Kalau gitu, saya permisi pak, mau sholat dulu sekalian lanjut makan siang di bawah” pamit sekar sambil membawa mukena nya.

“Sialan, berani nya dia membantah gue” presdir kesal karena selama dia punya assisten, tidak pernah ada assisten yg berani membantah perintah nya.

“Keruangan gue sekarang” Presdir emosi saat menelefon adik nya rendra.

Tokk..tok..tok..

“Masuk”.

“Ada apaan sih kak, kayak nya emosi banget. Apa sekar bikin kakak kesel?” tebakkan rendra tepat sasaran.

“Lo tau, orang yg lo rekomendasikan ke gue itu udah berani nolak gue” ucap aufar sambil membentak dan memukuli dinding karena kekesalan nya terhadap sekar.

“Gila lo kak, baru sehari lo udah berani ajak cewe itu kencan? Lo seharusnya ngerti dong dengan penampilannya dia. Mana mungkin dia mau nerima lo kayak gitu, dia perempuan baik-baik kak” rendra juga nggak kalah kesel dengan kakak nya, karena setiap ada assisten baru masuk, selalu di ajak nya kencan.

“Lo kalau belum tau ceritanya, gausah pakek emosi ngomong sama gue” jawab aufar sambil mendorong bahu adik nya.

“Terus apa? Lo kesel sama dia kenapa?” Tanya rendra dengan suara yg sedikit meninggi.

“Tadi pelayan ngantarkan makanan buat gue, terus sejarah nya belum pernah gue bicara dengan pelayan itu, tapi demi itu cewe, gua rela manggil itu palayan untuk mengantarkan makanan lagi buat dia. Tapi lo tau apa? Tu cewe nolak permintaan gue dan ngomong di depan pelayan itu, dia itu bikin malu gue tau lo! Dan sekarang dia pergi ke bawah dan nggak tau kemana, dia turun bawa mukena nya dan ingin makan diluar katanya. Kesel nggak gue!!” Kekesalan aufar sudah di ujung tanduk.

“Hahahaha….” Bukan nya kasian sama kakak nya, rendra malah ketawain kakak nya itu.

“Apaán lo ketawain gue. Bahagia lo kan gue di permalukan kek gitu!” aufar sangat marah sama adik nya.

“Bagus dong kak. Biar kakak bisa berubah jadi orang yg lebih peka dan mengerti perasaan orang lain. Jadi nggak sembarangan nyuruh-nyuruh orang. Nih, gue bilang sama lo ya, dia perempuan baik-baik, jadi gue harap lo bisa jaga sikap lo ke dia. Gue berani bayar mahal ke lo kak, kalau suatu saat nanti lo bisa berubah menjadi orang yg lebih baik” ucap aufar sambil melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan aufar.

“Sialan lo. Punya adik kayak lo sial tau nggak lo!!” ucap aufar sambil melemparkan bantal sofa ke arah pintu.

(Di lobby)..

“Asssalamualaikum mbak, saya mau Tanya, kira-kira disini ada ruangan untuk sholat nggak mbak?” sekar bertanya ke ruangan informasi.

“Haha..mbak nggak salah nanya tempat sholat disini?” bukan nya di jawab, malah nanya balik, pakek ketawa segala lagi.

“Nggak mbak, soal nya saya mau sholat” jawab sekar dengan lembut.

“Maaf ni ya mbak, selama perusahaan ini di bangun, tidak pernah ada tempat untuk sholat disini, kalau mbak mau, mbak bisa sholat di ruangan sana. Memang disana bukan tempat sholat, disana tempat para pelayan membuat minuman untuk para staff di kantor ini, dan kebetulan ruangan itu cukup besar untuk mbak gunakan sholat”. Kata staf informasi.

“Baik mbak, terima kasih banyak. Permisi, assalamualaikum” ucap sekar sambil berjalan ke arah yg di tunjuk mbak tadi.

“Sama-sama mbak” ucap staf itu tanpa menjawab salam dari sekar.

Sekar pun terus berjalan dan melewati para staff yg ada di lobby. Semua staff melihat nya sambil tertawa pelan. Karena selama bertahun-tahun belum pernah ada staff baru maupun lama yg membawa mukena di dalam kantor itu. Tapi sekar tidak terlalu memperdulikan nya, karena baginya yg terpenting adalah menunaikan perintah allah.

(Ruangan Coffee)…

“Assalamualaikum..maaf pak, bu..boleh saya menumpang sholat disini?” Tanya sekar dengan tersenyum ramah.

“Waálaikum salam bu..boleh-boleh aja, tapi ruangan ini sangat kotor bu..” jawab pelayan yg ngantar makanan tadi ke ruangan presdir.

“Oh, nggak apa-apa bu, bisa saya bersihkan dulu kok..terima kasih ya bu karena sudah mengizinkan nya..” ucap sekar sambil meletakkan mukena nya di atas meja, dan dia mengambil sapu untuk membersihkan lantai nya.

“Siapa dia? Kok kayak nya kita belum pernah melihat nya disini” kata salah satu pelayan pria, sebenarnya pelayan-pelayan di sana hampir semuanya sudah berumur, hanya ada beberapa pelayan muda di kantor itu.

“Wanita itu staff baru di kantor ini, dan kalian tau, sekarang dia adalah assisten pribadi nya presdir” ucap pelayan wanita tadi (Mbok Iyem)

“Apa?? Nggak salah kamu yem? Dia itu assisten pribadi nya presdir?? Masa iya sih. Apa presdir tahan sama penampilan nya yg begitu. Aku rasa sih nggak yem, kamu tau sendiri presdir kita kek gimana, lihat yg bening aja udah nggak tahan. Ya gusti allah..semoga wanita ini bisa bikin presdir kita berubah.. aamiin..” ucap bapak sapto, salah satu pelayan pria disana.

“Aamiin..” mbok iyem mengaminin doánya pak sapto.

Ternyata semua pembicaraan sekar dengan para pelayan di dengar oleh rendra. Rendra kelihatanya nya suka dengan sekar. Rendra sangat lah berbeda dengan kakak nya itu, dia pria yg baik, bertanggung jawab, dan manis. Banyak yg suka padanya, tapi rendra bukan lah kakak nya yg hanya bisa memanfaatkan wanita sesuai ***** nya.

(Ruangan CEO)..

“Dari awal aku melihat nya di kampung itu, aku merasa dia wanita yg berbeda. Sederhana tapi nggak murahan. Dia wanita yg sangat beharga. Kedua orang tuanya yg sangat sayang padanya, itu sudah membuktikan bahwa dia adalah orang yg sangat baik. Dan entah kenapa, aku menyukai wanita itu. Iya, aku menyukainya, bahkan ini bukan sekedar suka, tapi dialah cinta pertama ku. Ohh sekar..kenapa kamu selalu buat hati aku meleleh seperti ini..andai kamu bekerja di ruangan ku, aku pasti berusaha untuk cari perhatian dari mu sekar..” ucap rendra sambil membayangkan pertemuannya dengan sekar pertama kali.

//

Gimana?? Seru nggak cerita Presdir ku Suami ku? Kira-kira pada penasaran nggak ya??

Tenang..author bakal update terus ceritanya kok…

Jangan lupa di boom like yaa..comment terus yg banyak..terus di share ke yg lain..biar author makin semangat nulis ceritanya…🥰

Terpopuler

Comments

Mfftah Afni

Mfftah Afni

lah perasaan di tempat gua kerja dlu rata"ada tempat sholatnya di perusahaan mana pun

2022-04-20

0

niktut ugis

niktut ugis

gaji & lemburan yg mengiurkan....mau dech

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Menerima Tawaran Pemuda Itu
3 Memulai Kehidupan Baru
4 Ruangan Presdir
5 Jam Makan Siang
6 Tempat Tinggal Baru
7 Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8 Rendra Melamar Sekar
9 Minta Restu dengan kakak
10 Presdir dan Sekar
11 Sanjaya Villa
12 Presdir Mesum
13 Kehancuran Sekar
14 Menyesali Nya
15 Resign
16 Mencari tempat tinggal
17 Mengatakan yg sebenarnya
18 Teman Baru Sekar
19 Bertemu Dengan nya Lagi
20 Menjadi Mata-Mata
21 Meminta izin untuk melamar
22 Ada apa dengan nya??
23 Datang melamar nya.
24 Kemarahan pak Sanjaya
25 Persiapan Pernikahan I
26 Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27 Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28 Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29 Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30 Gengsi
31 Suami ku panik
32 Perhatiannya
33 Pulang kerumah baru
34 Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35 Sekar ngambek
36 Meminta izin pada dokter
37 Gagal Gol
38 Berkunjung kerumah mamah
39 Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40 Visual Pemain
41 Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42 Kedatangan Tiwi
43 Tiwi melihat indri seperti??
44 Mengajak tiwi belanja
45 Oppa korea
46 Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47 Drama di pesawat
48 Bertabrakan dengan nya lagi
49 Pria misterius
50 Menikmati malam yg indah
51 Gagal nyamar
52 Bicara Dengan Nya
53 Kecewa
54 Minta pulang
55 Pengakuan Tiwi
56 Menemukan Kebenaran
57 Sebangku dengan nya
58 Beberapa jam lagi
59 Mengungkapkan Kebenaran
60 Memilih Untuk Mandiri
61 Pulang Bersama
62 Pulang Kampung
63 Pulang Kampung II
64 Brian
65 Perjodohan
66 Mengalah
67 Permintaan Abbas
68 Bimbang
69 SAH
70 Aisyah Aisyah...
71 Padahal sudah SAH
72 Malu-malu tapi mau
73 Kecemasan Tiwi
74 Fakta baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kisah
2
Menerima Tawaran Pemuda Itu
3
Memulai Kehidupan Baru
4
Ruangan Presdir
5
Jam Makan Siang
6
Tempat Tinggal Baru
7
Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8
Rendra Melamar Sekar
9
Minta Restu dengan kakak
10
Presdir dan Sekar
11
Sanjaya Villa
12
Presdir Mesum
13
Kehancuran Sekar
14
Menyesali Nya
15
Resign
16
Mencari tempat tinggal
17
Mengatakan yg sebenarnya
18
Teman Baru Sekar
19
Bertemu Dengan nya Lagi
20
Menjadi Mata-Mata
21
Meminta izin untuk melamar
22
Ada apa dengan nya??
23
Datang melamar nya.
24
Kemarahan pak Sanjaya
25
Persiapan Pernikahan I
26
Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27
Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28
Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29
Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30
Gengsi
31
Suami ku panik
32
Perhatiannya
33
Pulang kerumah baru
34
Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35
Sekar ngambek
36
Meminta izin pada dokter
37
Gagal Gol
38
Berkunjung kerumah mamah
39
Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40
Visual Pemain
41
Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42
Kedatangan Tiwi
43
Tiwi melihat indri seperti??
44
Mengajak tiwi belanja
45
Oppa korea
46
Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47
Drama di pesawat
48
Bertabrakan dengan nya lagi
49
Pria misterius
50
Menikmati malam yg indah
51
Gagal nyamar
52
Bicara Dengan Nya
53
Kecewa
54
Minta pulang
55
Pengakuan Tiwi
56
Menemukan Kebenaran
57
Sebangku dengan nya
58
Beberapa jam lagi
59
Mengungkapkan Kebenaran
60
Memilih Untuk Mandiri
61
Pulang Bersama
62
Pulang Kampung
63
Pulang Kampung II
64
Brian
65
Perjodohan
66
Mengalah
67
Permintaan Abbas
68
Bimbang
69
SAH
70
Aisyah Aisyah...
71
Padahal sudah SAH
72
Malu-malu tapi mau
73
Kecemasan Tiwi
74
Fakta baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!