Hari ini adalah hari dimana semua kenangan manis selama tiga bulan telah terlewati dengan baik, namun semuanya seketika musnah. Entah siapa yg akan ia salah kan, atau siapa yg akan berpihak padanya. Akankah semua impian yg sudah tersusun indah akan hilang begitu saja? Sekar nggak akan membiarkan impian yg sudah dia rancang seketika hilang. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan nya, walaupun dengan perasaan yg pahit, atau dengan perasaan yg gembira. Nasib baik selama ini sekar menabung tiap bulan nya, kalau tidak dia mungkin juga akan bingung akan memulai dari mana.
“Ya allah…kuatkan hamba dalam menghadapi segala cobaan dari mu ya allah..jangan buat hamba menjadi serakah akan kehidupan di dunia ini, hamba akan menjalani nya dengan lapang hati dan terus bersabar. Hamba yakin akan kejutan dari mu kelak ya allah..InsyaAllah hamba mampu menjalani semua nya.. aamiin..” saat ini sekar masih berada di dalam taxi, sekar berdoa sambil meneteskan air mata nya.
“Bismillah.. semangat sekarr!!” ucap nya sambil menghapus air mata nya.
“Maaf mbak, kalau saya boleh tau, tujuan mbak mau kemana ya? karena sudah hampir setengah jam perjalanan, tapi mbak belum mengatakan tujuan mbak kemana.” Tanya pak supir untuk memastikan.
“Mas tau nggak rumah sewa di daerah sini dimana?” Tanya sekar pada pak supir.
“Oh..ternyata mbak nyari rumah sewa toh. Kalau itu saya tau mbak, mbak mau rumah sewa yg gimana? Semua nya ada” Tanya pak supir dengan antusias.
“Hehe..mas ini ada aja. Saya nggak mau yg ribet sih mas, yg penting daerah pinggir jalan, karena saya mau buka usaha gitu mas..kalau bisa rumah nya agak seperti ruko gitu juga boleh.” Ucap sekar sambil membayangkan rumah yg akan ia tempati.
“Ohh gitu, okedeh mbak saya akan bantu mbak cari rumah sewa yg mbak inginkan.” Ucap pak supir sambil tersenyum semangat.
“Makasih ya mas sudah mau membantu saya” balas sekar sambil tersenyum ramah.
Sekar dan pak supir itu pun bergegas mencari rumah sewa yg diinginkan sekar. Setelah hampir setengah jam mencari, akhir nya sekar menemukan rumah yg cocok untuk ia tempati.
“Alhamdulillah..makasih ya mas sudah mau membantu saya. Ini uang ongkos taxi nya mas” ucap sekar sambil memberikan uang lebih pada supir taxi itu.
“Waduh mbak, nggak apa-apa kok, saya senang kalau mbak punya tempat tinggal sekarang” ucap pak supir dengan ramah. Lalu ia menghitung uang yg diberikan sekar tadi.
“Mbak, kok banyak banget uang nya. Kan tarif ongkos nya dua ratus ribu, ini kok lima ratus? Mbak salah kasih ini” ucap supir taxi sambil mengembalikan uang lebih nya itu kepada sekar.
“Sudah mas, nggak apa-apa. Saya ikhlas kok ngasih nya.. di gunakan untuk keluarga mas aja ya..” ucap nya.
“Alhamdulillah..terimakasih banyak ya mbak, semoga apapun yg mbak lakukan akan di permudah oleh allah jalan nya..murah rezeky nya ya mbak…” supir itu berdoa untuk kebaikan sekar.
“Terimakasih kembali mas.. kalau gitu saya mohon pamit ya mas, assalamualaikum..” pamit sekar pada supir taxi.
“Waalaikumsalam..” balas nya.
Setelah sekar menemukan tempat tinggal nya yg baru, sekar pun bergegas untuk mengemasi barang-barang yg di koper nya tadi untuk di susun kedalam lemari yg sudah tersedia di dalam rumah sewa nya itu. Syukur nya rumah sewa yg ia tempati sudah tersedia tempat tidur, lemari, kipas angin, kulkas, dan bathub di kamar mandi, jadi sudah nggak susah lagi untuk mencari keperluan rumah dengan mendadak.
Setelah sekar selesai berbenah, ia pun ingin segera membersihkan dirinya yg sudah sangat kelelahan. Rasanya terasa sangat segar setelah membersihkan dirinya selama hampir satu jam lama nya. Maklum saja, beban yg di hadapi sekar saat ini sangat lah sulit, jadi dia mandi sambil berendam untuk menghilangkan rasa kesedihannya.
Saat ini sekar sedang mengeringkan rambut nya yg basah, tiba-tiba masuk sebuah pesan dari rendra. Dia menanyakan keberadaan sekar, karena rendra sudah berulang kali mencari sekar, namun selalu tidak berhasil. Sebelum nya pun rendra terus saja menghubungi sekar dengan menelpon no wattsap nya, tapi sekar memang sengaja tidak mengangkat telfon dari nya. Rasanya sekar belum siap untuk bertemu dengan rendra, jangan kan untuk bertemu dengan nya, sekedar menjelaskan kepada rendra, sekar juga belum siap. Dia nggak ingin ada pertengkaran diantara rendra dengan kakak nya itu.
“Sekar, kamu lagi dimana? Mas dari kemarin cari kamu tapi tidak ketemu. Kamu dimana sih sekar?” Tanya rendra melalui pesan wattsap.
“Ya allah, sebenar nya aku kasian sama mas rendra, dia nggak tau apa pun tentang hal ini, tapi kalau aku terus berhubungan dengan nya, aku nggak mau bertemu dengan pak aufar. Apa yg harus aku lakukan sekarang?” ucap sekar frustasi.
“Sekar, mas mohon sama kamu, tolong angkat telfon dari mas sebentar saja. Ada yg ingin mas bicarakan sama kamu sekar, please!!” ucap rendra melalui chat.
“Maaf mas, jika sekar tidak mengabari mas dari kemarin. Sekar lagi kurang sehat, dan nggak ingin di ganggu oleh siapa pun saat ini, sekar harap mas bisa mengerti sekar ya..” balas sekar.
Rendra sudah sangat tidak sabar untuk menelpon sekar dan mendengar suara orang yg ia rindukan selama ini.
Tuuttt..tuuttt..
“Assalamualaikum mas..” sapa sekar dengan ramah.
“Waalaikumsalam sekar.. kamu kemana aja sih? Kenapa mas hubungi selalu nggak di angkat.. mas ada salah ya sama kamu? Kalau mas ada salah, coba bilang kesalahan mas itu apa sekar?” ucap rendra dengan frustasi.
“Mas.. mas itu orang nya baik, jadi nggak mungkin mas punya salah sama sekar.. sekar aja yg masih belum sempurna selama ini mas. Maafin sekar ya kalau beberapa hari ini sekar nggak angkat telfon dari mas” jelas sekar.
“Kita ketemuan ya, mas jemput kamu” ajak nya.
“Mas nggak usah repot-repot jemput sekar. Yaudah malam ini kita ketemuan di taman biasa aja ya mas..”
“Yaudah.. setengah jam lagi mas nyampe sana ya, kamu hati-hati ya, sayang” pertama kali nya rendra memanggil sekar dengan sebutan sayang.
“Mas.. aku maluu” ucap sekar sambil tersenyum hangat.
“Kenapa? Mas nggak boleh ya panggil kamu sayang? Kan sebentar lagi kita sudah mau nikah..” balas rendra dengan merayu.
“Yaudah, sampai ketemu disana ya mas, assalamualaikum” sekar menutup telfon nya dengan perasaan bahagia.
“Waalaikumsalam sayang..” balas rendra dengan tak kalah bahagia nya .
Setengah jam kemudian, saat sekar sedang berjalan sambil menunggu taxi yg lewat, dia melihat seorang pria yg tengah mabuk di depan sebuah kafe, ada dua orang satpam yg mencoba membantu mengangkat tubuh pria itu, tapi pria itu malah berteriak kepada kedua satpam itu. Sepertinya masalah yg pria itu hadapi sangat lah berat pikir nya. Sekar pun tak menghiraukan apa yg sedang terjadi disana. Dua menit kemudian sekar mendengar suara teriakan yg memanggil nama nya. Sontak hal itu membuat sekar menoleh kearah suara teriakan itu.
SEKAARR!!!!
“Pak aufar??” ucap nya dengan terkejut.
Sekar berlari untuk melihat apakah benar pria itu adalah pak aufar. Saat sekar sudah berdiri tegak di depan pria itu, rasanya dada sekar terasa sakit. Orang yg ia lihat itu memang lah aufar, pria yg ia cintai, namun pria itu juga yg telah menghancurkan nya. Sekar melihat kondisi aufar benar-benar sangatlah kacau, kancing baju yg sedikit terbuka, rambut yg nggak tertata rapi, wajah yg kusam, dan raut wajah nya yg penuh dengan frustasi.
“Sekar…kamu sekar kan? iyakan?” aufar melihat wajah sekar dengan perasaan bahagia.
“Pak…” saat sekar ingin menyentuh nya, sekar langsung teringat dengan apa yg sudah bos nya itu lakukan padanya, maka dia pun langsung berbalik badan tidak ingin melihat aufar.
“Sekar..aku mencintaimu sekar, aku bodoh karena sudah terlambat mengetahui perasaan ku ini. Aku tau kamu sangat membenci ku, aku juga tau kamu sudah nggak ingin bertemu dengan ku. Tapi setelah dua hari ini aku nggak ada lihat kamu, aku tersadar akan kesalahan ku selama ini sama kamu sekar. Aku minta maaf sama kamu sekar, aku nggak ingin jauh dari kamu lagi, kamu wanita yg sangat sempurna. Tolong maafin aku sekar..” aufar mengeluarkan isi hati nya kepada sekar dan meminta maaf kepadanya dengan tulus.
Mendengar penuturan dari aufar, perasaan sekar sangat lah sakit, dia nggak tau harus berbuat apa, dia nggak tau harus mengatakan apa. Bahkan dia nggak tau harus percaya atau tidak, karena dengan kondisi nya yg sedang mabuk saat ini, mungkin saja ucapan nya itu tidak lah tulus. Tapi sekar mencoba untuk menenangkan hati nya, dan berusaha berbicara dengan bos nya.
“Pak..” belum lagi sekar melanjutkan bicara nya, aufar sudah tergeletak di lantai.
“Pak!!” panggil nya dengan teriak.
“Mas, tolong angkat kan bapak ini ke mobil nya ya mas, biar saya yg bawa dia pulang” ucap nya dengan cemas.
Maaf ya semua...author lama update cerita nya..karen author lagi ada acara keluarga kemarin...jadi masih repot deh..
***Tapi sekarang author udh update nih..jangan lupa di like banyak2 ya...
Terimakasih semua nyaa🥰🥰🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments