Teman Baru Sekar

Suasana di pagi hari ini, membuat sekar semakin semangat menjalani kehidupan, setelah apa yg sudah terjadi di hari-hari sebelum nya. Dari pengalaman itu, sekar belajar untuk lebih bersabar, belajar untuk lebih mensyukuri kehidupan yg sudah allah kasih.

Sekar juga tetap akan melanjutkan keberhasilan nya dengan memulai untuk berjualan di dalam rumah nya. Selama ini sekar mempunyai kelebihan, yaitu membuat cake dengan banyak varian rasa dan juga bentuk cake yg unik-unik. Dan keahliannya itu lah yg akan ia kembangkan. Ia mencoba untuk membuka toko kue dan akan menghias rumah ruko nya menjadi toko yg cantik dengan warna yg serba ungu, karena sekar sangat lah menyukai warna ungu, hehehe…

Hari ini sekar nggak ingin memikirkan siapa pun kecuali tentang usaha nya saat ini. Sekar bersiap-siap akan mengelilingi daerah Jakarta untuk bersenang-senang. Dia akan menghilang kan semua rasa kesedihannya kemarin dengan berkeliling Jakarta dan menikmati wahana-wahana yg ada di ancol. Wahh..seperti nya seru nih..

Sekar berjalan dengan riang menyusuri setiap rumah yg ada disekitar rumah baru nya itu. Sekar menghidupkan lagu dari ponsel nya dan menggunakan headset nya, dia bernyanyi, bahkan sambil menari-menari kecil. Rasanya itu bahagiaa banget karena sejenak sekar melupakan kesedihan nya, dan mencoba untuk bangkit.

Saat bus melewati nya, sekar langsung memanggil bus itu untuk berhenti. Dengan sigap, sekar masuk kedalam bus itu dan duduk di sebelah seorang wanita muda, mungkin saja umur nya juga sebaya dengan sekar. Saat wanita itu melihat sekar, sekar pun tersenyum ramah padanya dan menyapa nya dengan lembut.

“Permisi mbak, boleh saya duduk?” Tanya sekar dengan sopan.

“Silahkan mbak, ini juga tempat duduk umum kan, bukan tempat duduk yg di rumah saya, jadi mbak nggak usah pakek permisi-permisi segala, santai aja mbak..” ucap nya sambil tersenyum ramah.

Wahh..kayak nya wanita itu baik deh, kelihatan dari luar nya sih gitu, semoga saja dalam nya juga baik yaa…hehe

“Terimakasih mbak” balas nya dengan ramah.

“Hemm, mbak mau kemana?” Tanya wanita itu.

“Saya juga nggak tau mbak, saya orang baru di Jakarta ini, baru juga tiga bulan” ucap nya sambil tersenyum kecut.

“Lah gimana sih, masa mbak nggak tau tujuan mbak mau kemana?” Tanya wanita dengan heran.

“Yahh saya Cuma ingin menghilangkan suntuk aja mbak, mbak sendiri tujuan nya mau kemana?” Tanya sekar balik.

“Saya mau ke ancol, kenapa? Mbak mau ikut saya?” ajak wanita itu.

“Ke ancol? Saya mau dong mbak..kalau dari sini masih jauh nggak ya?” jawab nya dengan semangat 45.

“Yaudah yok kita ke ancol aja. Oh iya nama mbak siapa?” mereka lupa memperkenalkan diri mereka masing-masing.

“Nama ku sekar mbak, nama mbak siapa?” Tanya sekar sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat.

“Nggak usah panggil mbak deh, terasa tua banget gue jadi nya..hehe.. nama gue indri, gue juga tinggal di daerah sini” indri mengulurkan tangan nya juga untuk salam perkenalan nya.

“Hehe, maklum deh, saya dari kampung, jadi belum terbiasa panggil gue lo gue lo.” Jawab nya sambil tertawa kecil.

“Hahaha santuy aja.. oh iya apa lo hari ini nggak kerja? Ini kan masih hari kerja” Tanya indri memastikan.

“Aku udah resign, dan rencana nya aku mau buka toko kue gitu, lain waktu kalau aku udah buka toko, kamu mampir ya ndri..”

“Wah kebetulan banget, gue juga lagi nyari orang yg punya bakat kayak lo. Gue juga buka toko kue di kawasan kemang. Terus rencana nya gue mau buka cabang baru lagi disini. Nah, masalah nya gue belum nemu orang yg jago buat kue. Dan kayak nya lo cocok deh untuk jadi manager di cabang baru gue kar. Lo mau nggak gabung di toko gue?” Tanya indri dengan berharap.

“Maaf ndri, bukannya aku nggak mau gabung di toko kamu, tapi aku ingin buka usaha sendiri, dengan modal aku sendiri..” tolak sekar dengan lembut.

“Nggak apa-apa sih, gue invest di toko lo, boleh gak?” tawar indri.

“Nanti aku kabari ya kalau udah opening. Karena sejujur nya aku Cuma nggak mau aja terikat dengan orang lain. Aku ingin berdiri sendiri di atas usaha ku sendiri, kerja keras ku sendiri. Dan nggak mau ngerepotin orang juga..” sekar menjelaskan dengan tenang.

“Oh gitu ya, yaudah deh, ntar gue save nomor wa lo ya” pinta nya.

“Okesip..” jawab nya sambil tersenyum lebar.

Sekar dan indri sudah sampai di depan ancol. Rasanya sekar bahagia banget saat melihat ancol yg begitu besar.

“Ternyata ini yg nama nya ancol ya ndri?” Tanya nya sedikit berteriak.

“Ha? Lo belum pernah tau ancol sebelum nya?” Tanya indri dengan heran.

“Belum, kan aku dari kampung, dan selama di Jakarta aku belum pernah kesini..” tutur nya pada indri.

“Yaudah deh yuk kita masuk aja. Gue jamin lo pasti suka.” Ucap indri dengan semangat.

“Ayukk”

Betapa bahagia nya yg sekar rasain saat ini, menjalani hari tanpa beban yg selama ini dia pikirkan. Setiap wahana yg ada disana, semuanya dia coba. Dan bonus nya lagi, sekar mendapat teman baru, kalau di lihat-lihat teman baru sekar saat ini tidak lah sama dengan teman yg ada di kantor nya waktu itu. Walaupun kelihatannya indri ini anak orang kaya, tapi seperti nya dia anak yg baik, tulus, dan pekerja keras, bahkan menilai orang tidak dari kasta nya.

Sekar sangat lah bersyukur, dibalik masalah yg dia hadapi, pasti allah selalu memberikan kejutan yg indah untuk nya. Walaupun sekar belum mengetahui pasti siapa indri itu, tapi dia percaya bahwa indri adalah orang dari keluarga yg baik. Dan semoga saja mereka bisa berteman baik.

Setelah lelah bermain semua wahana yg ada di ancol, indri mengajak sekar untuk pergi ke mall, belanja sekaligus makan siang. Dan saat ini sekar dan indri sudah berada di depan mall, mereka berjalan bergandengan tangan sambil memasuki mall.

“Huft, akhir nya sampai juga kita, capek banget, sumpah!” indri mengeluh sambil mengelus kaki nya karena sudah kelelahan.

“Sama, aku juga rasanya lelah banget. Yaudah yuk kita masuk aja. Tapi sebelum belanja kita makan dulu ya ndri, laper banget soal nya..” ucap sekar.

“Iya-iya kita makan dulu, habis itu lo janji ya temenin gue belanja”

“Iya aku janji..aku bakal temenin kamu belanja deh. Sekalian ada yg ingin aku beli juga disini” tukas nya.

Mereka pun memasuki kawasan mall, dan melihat restaurant yg cocok di lidah mereka. Dan ternyata pilihan sekar dan indri sama, mereka sama-sama menyukai makanan yg sederhana tapi rasanya nikmat.

“Kamu sering makan disini ya ndri?” Tanya sekar.

“Nggak juga sih, kalau lagi badmood aja baru gue makan disini, hahaha” tutur indri.

“Berarti kamu lagi badmood dong sekarang?” Tanya sekar.

“Ya gitu deh. Kalau di fikir-fikir hidup ini berat banget ya kar. Banyak banget yg harus kita jalani, banyak banget yg harus kita hadapi, setelah apa yg kita lakukan untuk orang yg kita sayang, lalu kita di asing kan, menurut lo sakit kan?” indri mulai menceritakan masalah nya sekarang.

“Ya tergantung sih menurut aku. Kalau kamu nya ikhlas menjalani nya, insyaAllah kamu pasti akan selalu tetap bersyukur. Karena kasih allah itu nyata ndri.” Ucap sekar sambil tersenyum ramah.

“Mas..” indri memanggil pelayan restaurant nya.

“Saya mau mie tiau basah, dengan minuman nya lemon tea aja deh mas. Kalau lo mau pesan apa kar?” Tanya indri.

“Pesanan nya sama aja ndri” jawab nya.

“Oke baik mbak, mohon di tunggu ya mbak, terimakasih” ucap pelayan itu dengan ramah.

Episodes
1 Awal Kisah
2 Menerima Tawaran Pemuda Itu
3 Memulai Kehidupan Baru
4 Ruangan Presdir
5 Jam Makan Siang
6 Tempat Tinggal Baru
7 Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8 Rendra Melamar Sekar
9 Minta Restu dengan kakak
10 Presdir dan Sekar
11 Sanjaya Villa
12 Presdir Mesum
13 Kehancuran Sekar
14 Menyesali Nya
15 Resign
16 Mencari tempat tinggal
17 Mengatakan yg sebenarnya
18 Teman Baru Sekar
19 Bertemu Dengan nya Lagi
20 Menjadi Mata-Mata
21 Meminta izin untuk melamar
22 Ada apa dengan nya??
23 Datang melamar nya.
24 Kemarahan pak Sanjaya
25 Persiapan Pernikahan I
26 Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27 Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28 Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29 Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30 Gengsi
31 Suami ku panik
32 Perhatiannya
33 Pulang kerumah baru
34 Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35 Sekar ngambek
36 Meminta izin pada dokter
37 Gagal Gol
38 Berkunjung kerumah mamah
39 Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40 Visual Pemain
41 Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42 Kedatangan Tiwi
43 Tiwi melihat indri seperti??
44 Mengajak tiwi belanja
45 Oppa korea
46 Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47 Drama di pesawat
48 Bertabrakan dengan nya lagi
49 Pria misterius
50 Menikmati malam yg indah
51 Gagal nyamar
52 Bicara Dengan Nya
53 Kecewa
54 Minta pulang
55 Pengakuan Tiwi
56 Menemukan Kebenaran
57 Sebangku dengan nya
58 Beberapa jam lagi
59 Mengungkapkan Kebenaran
60 Memilih Untuk Mandiri
61 Pulang Bersama
62 Pulang Kampung
63 Pulang Kampung II
64 Brian
65 Perjodohan
66 Mengalah
67 Permintaan Abbas
68 Bimbang
69 SAH
70 Aisyah Aisyah...
71 Padahal sudah SAH
72 Malu-malu tapi mau
73 Kecemasan Tiwi
74 Fakta baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kisah
2
Menerima Tawaran Pemuda Itu
3
Memulai Kehidupan Baru
4
Ruangan Presdir
5
Jam Makan Siang
6
Tempat Tinggal Baru
7
Hari ke 2 di Sanjaya Grup
8
Rendra Melamar Sekar
9
Minta Restu dengan kakak
10
Presdir dan Sekar
11
Sanjaya Villa
12
Presdir Mesum
13
Kehancuran Sekar
14
Menyesali Nya
15
Resign
16
Mencari tempat tinggal
17
Mengatakan yg sebenarnya
18
Teman Baru Sekar
19
Bertemu Dengan nya Lagi
20
Menjadi Mata-Mata
21
Meminta izin untuk melamar
22
Ada apa dengan nya??
23
Datang melamar nya.
24
Kemarahan pak Sanjaya
25
Persiapan Pernikahan I
26
Persiapan Pernikahan II ( Bersikap Manis )
27
Persiapan Pernikahan III ( Cek Cok )
28
Persiapan Pernikahan IV (Bertemu dengan calon mertua)
29
Persiapan Pernikahan V ( Ijab qobul )
30
Gengsi
31
Suami ku panik
32
Perhatiannya
33
Pulang kerumah baru
34
Suami ku Ngomel Kayak Emak-Emak
35
Sekar ngambek
36
Meminta izin pada dokter
37
Gagal Gol
38
Berkunjung kerumah mamah
39
Kepergian Rendra menyadarkan kakak nya
40
Visual Pemain
41
Warga kampung gentar mengetahui kesuksesan sekar
42
Kedatangan Tiwi
43
Tiwi melihat indri seperti??
44
Mengajak tiwi belanja
45
Oppa korea
46
Tiwi berkenalan dengan oppa korea
47
Drama di pesawat
48
Bertabrakan dengan nya lagi
49
Pria misterius
50
Menikmati malam yg indah
51
Gagal nyamar
52
Bicara Dengan Nya
53
Kecewa
54
Minta pulang
55
Pengakuan Tiwi
56
Menemukan Kebenaran
57
Sebangku dengan nya
58
Beberapa jam lagi
59
Mengungkapkan Kebenaran
60
Memilih Untuk Mandiri
61
Pulang Bersama
62
Pulang Kampung
63
Pulang Kampung II
64
Brian
65
Perjodohan
66
Mengalah
67
Permintaan Abbas
68
Bimbang
69
SAH
70
Aisyah Aisyah...
71
Padahal sudah SAH
72
Malu-malu tapi mau
73
Kecemasan Tiwi
74
Fakta baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!