Chapter 4

“Birma!” teriak Clara begitu memekakan telinga, raut wajahnya yang merah dan terlihat kesal membuat Birma yang baru saja turun dari kamar mengernyitkan kening heran.

“Apa sih, sayang main teriak-terian aja pagi-pagi?”

“Buah mangga yang baru kemarin aku beli mana? Kok di kulkas gak ada,”

“Habis aku makan semalam,” jawab Birma tidak sama sekali merasa bersalah. Toh itu cuma mangga, jadi seharusnya tidak masalah bukan?

“Ish, kenapa di abisin sih!” geram Clara memukul-mukul dada sang suami dengan begitu brutalnya, membuat Birma yang tidak siap, terhuyung dan hampir saja terjatuh jika saja dirinya tidak berpegangan pada penyangga tangga. “Itu mangga mau aku buat puding, Birma. Ish nyebelin! Beliin lagi pokoknya aku gak mau tahu.”

Meninggalkan sang suami begitu saja, Clara kembali ke dapur dengan wajah kesalnya karena sang mangga yang sudah tak lagi ada, sementara agar-agar sudah terlanjur di masak.

Birma menyusul istri cantiknya itu, memeluknya dari belakang kemudian melayangkan kecupan singkat di puncak kepala Clara. “Maaf ya udah buat kamu kesal pagi-pagi begini, maaf juga karena makan Mangga kamu tanpa izin.

“Bukan masalah di makannya, tapi kenapa kamu gak sisain satu aja coba?!”

“Iya aku minta maaf. Aku gak tahu kalau kamu mau pakai Mangga-nya. Semalam aku laper banget, tapi di dapur gak ada makanan. Mau bangunin kamu juga gak tega, makanya makan yang ada di kulkas aja. Kamu mau kan maafin aku?” mohon Birma masih dalam posisi memeluk istri cantiknya itu.

Clara mendengus kecil, namun tak urung mengangguk memaafkan suaminya itu, karena bagaimanapun ini adalah hal sepele, tidak mungkin Clara membesar-besarkannya, hanya saja saat ini agar-agar yang sudah hampir mendidih itu harus di bagaimanakan?

“Benar maafin aku?” tanya Birma membalikkan tubuh Clara agar menghadapnya. Sekali lagi Clara mengangguk tanpa adanya senyum yang tersungging.

“Kok aku gak yakin?”

“Ish, kamu maunya apa sih? Aku udah maafin kamu, Birma, udah!”

“Kamu kayak yang gak ikhlas maafinnya. Tuh wajahnya aja masih kelihatan kesal gitu,” Clara menghela napasnya pelan, kemudian melayangkan senyum singkatnya. Namun itu tentu saja tidak membuat Birma puas. “Kurang lebar.”

Kembali Clara menghela napasnya kemudian mengukir senyum lebarnya yang kali ini terlihat lebih tulus, membuat kadar cantik Clara bertambah dan Birma segera melayangkan kecupan gemasnya di pipi berisi sang istri, kemudian mengeratkan pelukannya di pinggang Clara.

“I love you, sayang.” Bisik Birma tepat di depan wajah Clara yang seketikan menghadirkan semburat merah.

🍒🍒🍒

“Bir, kita ke sana dulu ya, "

Birma hanya mengangguk tanpa semangat dan mengikuti istrinya menuju salah satu toko pakaian di dalam Mall yang menjadi tempat jalan-jalan mereka di hari minggu ini. Gara-gara memakan manga milik Clara semalam dan menghabiskannya, Birma jadi harus menebus dengan cara menemani perempuan itu berbelanja, dan ini sudah tiga jam lewat dirinya mengelilingi Mall, dari satu toko ke toko lain, membuat Birma tak lagi bergairah, apalagi dirinya yang memang tidak terlalu suka berbelanja.

“Bagus gak?” tanya Clara menunjukan dress pendek berwarna hitam pada suaminya itu. Birma hanya menjawab lewat anggukan kepala, membuat Clara jengkel dan dengan kasar menginjak kaki suaminya itu yang sejak tadi di pintai pendapat selalu saja anggukan sebagai jawabannya. “Aku kayak ngajak belanja robot yang bisanya cuma ngangguk.”

“Aku 'kan gak suka belanja, sayang.”

“Ck, apa salahnya sih nyenangin istri! Udahlah lebih baik kita pulang aja, aku udah gak mood belanja.” Menghentakan kakinya, Clara pergi meninggalkan Birma.

“Udah dapat banyak belanjaan baru bilang gak mood, dasar cewek! Untung lo bini gue, Cla. Kalau bukan … gue lempar lo ke kutub utara.” Dumel Birma sambil melangkah menyusul istrinya yang berjalan cukup jauh di depannya.

“Cepat buka!” titah Clara begitu tiba di depan mobilnya.

“Apanya yang di buka?” tanya Birma dengan wajah sok polosnya, membuat Clara geram dan ingin sekali menendang suami tampannya itu.

“Birma buka, ish!”

“Kamu yakin nyuruh aku buka disini?” menggoda istrinya adalah hobi Birma yang tidak bisa hilang sejak mereka pacarana dulu hingga sekarang sudah menikah selama empat tahun. Wajah memerah Clara terlalu menggemaskan, apa lagi jika istrinya itu tengah jengkel. Kecantikannya selalu bertambah dan tingkat menggemasannya membuat Birma selalu tidak tahan untuk menciumnya.

“Ya Tuhan, mimpi apa gue punya laki model begini,” keluh Clara menghela napasnya panjang.

“Jelas mimpi indah dong sayang," kedipan genit Birma berikan sebelum kemudian melayangkan kecupan singkat di pipi wanita itu, kemudian menekan kunci mobil dan memasukan semua belanjaan Clara ke dalam bagasi. Sementara Clara sudah masuk dan menutup kembali pintu mobil dengan sedikit di banting.

“Kamu makin lucu kalau lagi cemberut gitu, buat aku pengen banget nerkam kamu sekarang juga,” kata Birma begitu masuk, dan duduk di balik kemudi.

“Buruan jalan, aku pengen cepat pulang.”

“Mau ngapain cepat-cepat pulang? Udah gak sabar aku terkam ya,” godanya lagi membuat wajah Clara semakin memerah, jengkel.

“Birma!” sentak Clara kesal. Laki-laki itu tertawa melihat kekesalan istrinya, kemudian melajukan mobilnya meninggalkan pelataran parkir Mall.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Clara tak sama sekali membuka suaranya meskipun Birma tidak hentinya memberikan godaan dan bercerita mengenai ini itu. Clara seolah mendadak kehilangan pendengarannya dan sepanjang jalan hanya membisu dengan wajah cemberutnya. Bahkan begitu tiba di rumah, wanita cantik itu turun lebih dulu dan membanting pintu mobil, membuat Birma yang masih berada di dalam terkejut bukan main.

“Gak sabaran amat sih kamu, sayang," ujar Birma sedikit berteriak karena Clara berada cukup jauh darinya. Masih saja laki-laki itu menggoda istrinya, meski tahu bahwa yang di goda malah semakin kesal.

“Laki sableng emang lo, Bir!” dengus Clara begitu masuk ke dalam rumah, mengabaikan panggilan Birma yang masih saja meneriakinya meminta untuk menunggu. “Andai gue tega biarin lo tidur di luar, gue kunci ini pintu biar lo gak bisa masuk!” lanjut Clara bergumam.

Menjatuhkan diri di sofa, Clara memijat-mijat kakinya yang pegal akibat menjelajah satu per satu toko pakaian di mall dengan menggunakan sepatu yang hak-nya cukup tinggi.

Birma yang baru saja tiba di dalam rumah pun, mencebikkan bibirnya dan menyimpan semua belanjaan Clara di atas meja setelah itu duduk di karpet dan mengambil alih mengurut kaki istrinya.

“Makanya kalau bepergian itu gak usah pakai sepatu yang ada hak-nya. Pakai sendal jepit karet aja kaki kamu udah indah di mata aku.” Clara hanya memutar bola matanya, tanpa menanggapi ucapan sang suami tercinta. Namun soal pijatan, tentu saja Clara dengan senang hati menerima.

Begitu kakinya merasa lebih baik, dan kantuk mulai menyerang, wajah yang semula kesal itu berbubah sebagaimana anak kecil yang tengah menginginkan mainan. “Bir, aku ngantuk,” Clara berucap dengan nada manja, berharap bahwa suaminya itu peka akan kode yang di berikannya.

“Tidurlah, ya kali makan.” Jawaban santai suaminya itu membuat Clara panas dan ingin sekali menendang Birma menjauh dari hadapannya.

“Aku juga tahu kalau itu,” Clara mendengus jengkel.

“Ya terus?” sebelah alis Birma naik, menatap sang istri yang semakin cemberut.

“Gendong,” manja Clara merentangkan kedua tangan.

“Boleh, tapi langsung aku tidurin, mau ya?” menaik turunkan alisnya, Birma menggoda sang istri yang saat ini wajahnya sudah memerah, entah karena malu atau justru kesal, yang jelas di mata Birma, Clara terlalu menggemaskan.

“Dasar suami mesum!” teriak Clara, bangkit dari duduknya melangkah cepat menuju tangga.

“Mesum aja aku belum bisa bikin kamu hamil loh, sayang. Apa lagi kalau aku gak mesum.”

Ucapan Birma barusan sukses saja membuat Clara menghentikan langkahnya. Dan tanpa sadar mengusap perut ratanya. “Kapan seorang bayi akan hadir dalam rahimku.” Gumam Clara sedih.

***

**Bantu doa untuk Clara ya Guys, 😆😆

jangan lupa ikuti karyaku yang laiannya di ******* ya @ainiileni

dan follow ig ku @Lenii13**_

Terpopuler

Comments

i'Wit Fierzhy06🍷Cf.

i'Wit Fierzhy06🍷Cf.

yg sabar yah Cla.. nanti kalo udah ada rjekinya utk dapat momongan, juga bakal di kasih kepercayaan kok sama Tuhan🤗

2020-04-13

3

aquawomen

aquawomen

Clara kaya lyra yaaa
Birma kaya pandu😃😃😃

2020-04-09

8

Nara Kim

Nara Kim

Hayuk kak mampir juga di cerita ku "Mencari calon istri"🤗

2020-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!