KETIKA Mereka masih berada di perbatasan alam gaib, hari masih seperti menjelang sore. tidak berganti siang atau malam. tanpa cahaya matahari senja yang biasanya mulai tenggelam di ufuk barat. atau cahaya senja menelusuk dijendela kamar pemuda itu.
Pemuda yang bernama riko itu sedang bertanya kepada pengawal gaib nya yang bernama putri.
"mengapa hari sudah sore begini.?! seingatku tadi, sebelum kita berada dialam gaib ini. bukan kah suasana nya masih malam hari.?!".
tanya riko kepada putri karena dirinya baru sadar dengan keadaan sekitar nya itu.
Lalu putri menjawab pertanyaan riko dengan santainya.
"karena perbedaan waktu di alam gaib dan alam manusia itu berbeda. perjalanan waktu dialam gaib terlalu lambat berjalan jika dibandingkan dengan di alam manusia. dialam gaib tidak ada matahari atau bulan, keadaan selalu senja begini sepanjang masa. aku sebagai penghuni alam gaib sudah paham betul dengan hal ini. bahkan umur penghuni di alam gaib bisa sampai ratusan bahkan ribuan tahun tergantung kekuatan energi di tubuhnya bertahan sampai batas waktu yang sudah ditentukan." lalu putri memandang pemuda tampan yang bersandar ditepian ranjang nya.
Lalu pemuda itu berkata seenaknya.
"teruskan saja bicara mu putri. bukan kah dirimu hadir disini hanya untuk membantuku agar paham dengan hal gaib bukan..?!"
lalu perempuan itu bangkit dan duduk disebelah pemuda itu. lalu ia berkata dengan nada manja nya.
"boleh kah aku bersandar dipundak mu, aku berjanji tidak akan macam-macam dan akan menjelaskan apa yang aku tahu tentang hal gaib ini."
pemuda itu hanya mengangguk dan terdiam membiarkan pundaknya dipakai bersandar oleh Putri.
Lalu perempuan cantik itu melanjutkan perkataan nya yang terputus tadi.
"semua mahkluk penghuni alam gaib baik jin, siluman dan sejenisnya, diberi kemampuan oleh sang pencipta diluar batas nalar manusia biasa pada umumnya. seperti halnya bisa merubah wujud dan bentuk sesuka hati. seperti layak nya manusia biasa. jin dan sejenisku bisa menikah serta berkeluarga. makan dan minum, tinggal disebuah perkampungan gaib atau istana gaib. dikedalaman hutan, gunung, didasar laut, diatas laut serta dilangit lapisan pertama dan kedua pun bisa. lalu berinteraksi dengan sesama nya, mempunyai pemimpin dan kelompok golongan tertentu. yah hampir sama dengan perlakuan dan perbuatan manusia pada umum nya. melakukan kegiatan seperti manusia dan masing-masing mempunyai pandangan agama yang berbeda-beda. tergantung pada siapa mereka mempercayai leluhurnya." ujar putri menceritakan apa yang tidak di ketahui oleh riko.
Riko hanya manggut-manggut dan kemudian bertanya.
"agama mu apa sekarang.??" tanya riko penasaran.
putri menjawab pertanyaan itu tanpa membantah nya.
"awalnya aku hanya menyembah hyang widi wasa bersama prajurit istanaku. kami menyembah agama leluhur kami secara turun temurun. sebenarnya agama itu memang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. setiap malam sesembahan. kami selalu membuat sesaji untuk kemakmuran negeri kami agar terjauh dari bala dan penyakit. serta meminta kekuatan untuk pertahanan diri dan negeri kami. jika aku ingin meminta kekuatan atau petunjuk maka aku akan bertapa meminta kepada hyang widi disebuah gua atau tempat yang sepi dan redup."
"hmm..jadi begitu, lalu apa sekarang agama mu itu..??" tanya riko lagi bertanya kembali.
Perempuan cantik bertubuh sekal itu hanya menghirup napas panjang dan menghembuskan nafas nya. lalu menjawab pertanyaan riko.
"agamaku sekarang adalah islam. karena aku kalah dalam suatu pertarungan dengan seorang raja dialam gaib. aku tidak bisa membantah atau melawan karena keadaanku yang sangat parah. aku tidak mau mengambil resiko dan mencoba menuruti perintah raja itu. awalnya aku ingin menolak, tetapi aku masih ingin hidup lebih lama lagi. maka aku turuti kemauan nya. awal nya aku akan menolak dan tak terima ketika raja itu memerintahkan aku untuk menjaga seorang anak manusia. harga diriku seperti di injak-injak jika pangkat tinggi ku sebagai seorang ratu berubah turun tahta menjadi penjaga seorang anak manusia. akan tetapi, karena aku butuh obat untuk kesembuhan wajahku, aku harus pasrah dan mencoba bersabar. setibanya ditempat ini, aku melihat pancaran energi alam semesta terpancar didalam dirimu yang waktu itu masih menjadi seorang anak kecil yang nakal. aku bersyukur bisa menjaga dirimu dari anak-anak sampai menjadi pemuda tampan yang sangat menggetarkan hatiku seperti sekarang ini." ujar putri secara panjang lebar sambil perempuan itu melirik pemuda tampan disebelahnya.
Senyum manis berlesung pipit jelas terpampang diwajahnya yang cantik jelita dan berbadan sekal itu. pemuda itu tersipu malu ketika mata mereka beradu pandang. perempuan cantik itu mengusap pipi pemuda yang sangat dikagumi nya itu. terdengar sesekali suara desis keenakan dari putri dan riko karena menahan gejolak batin nya untuk tidak melakukan keindahan lebih dari sekedar meraba pipi saja.
Pemuda yang dibakar gairah itu tidak tahan dengan permainan nakal jari lentik putri yang meraba-raba bibir pemuda itu. jari-jemari tangan kiri putri menelusup mengelus dada bidang yang lumayan kekar itu.
"uhhh..auhhh..ahhh.." suara desis pemuda itu tak kuat menerima sentuhan hangat dari peremuan cantik disebelahnya.
Karena tidak ada perlawanan dari pemuda itu, perempuan yang sudah dimabuk asmara itu nekat menciumi pipi kanan pemuda itu tanpa berpikir akibat buruknya yang akan diderita olehnya sendiri.
Tubuh pemuda yang masih polos itu bergetar merasakan nikmatnya sentuhan jemari yang lembut dari seorang perempuan.
seumur hidup nya dari kecil sampai besar sekarang ini, baru kali ini dirinya dibelai seorang wanita cantik didalam hidupnya. kecuali oleh neneknya ketika dirinya masih bocah dan oleh ibunya yang sudah meninggal.
Terdengar suara putri yang sudah dimabuk asmara itu.
"ahh..apa kau sudah pernah berciuman dengan seorang wanita sepertiku..??"
ucap suara lembut milik siluman cantik itu.
"bee..bell..beluumm..ehh.tid..tid'ak..tahuu.." jawab riko dengan terbata-bata karena dirinya tak kuat menahan gejolak hasrat untuk bercumbu.
"kecuplah bibirku ini..aku tak akan marah sayang..."
sembari perempuan itu menyodorkan bibirnya yang merekah ranum seperti kuncup bunga setengah mekar.
Ada Perasaan ragu juga pemuda itu untuk melakukan sebuah ciuman. disatu sisi ia takut dengan pesan mbah rajak. disisi lain ia ingin sekali melakukan hal itu karena dirinya sudah tidak kuat menahan gairah nya yang meluap-luap.
Tanpa berpikir panjang lagi, pemuda itu langsung mengecup bibir putri siluman itu.
"hmuach...muachh..uhmh..."
"Ahhh..Uhhm..Ahhh..."
desah suara pemuda dan perempuan itu keenakan karena bibir mereka saling memagut. ciuman pemuda yang masih polos itu sangat rakus dan membuat putri semakin kelabakan hampir kehilangan napas.
Perempuan cantik itu tidak tinggal diam. ia pun membalas ciuman itu dengan ganasnya untuk mengimbangi ciuman mesra dari pemuda itu. tangan jemari perempuan itu semakin berani meraba-raba anggota tubuh pemuda yang kekar dan berotot. putri mulai melepaskan jubah kebesaran ratu yang berwarna merah kehitaman dan kain berwarna hitam penutup bukit kembarnya yang membusung kencang juga ia lepas.
Setelah semua pakaian putri terlepas semua, terpampang lah jelas bukit kembar yang menggoda kaum lelaki itu. buah dada itu tidak terlalu besar dan masih kencang untuk seukuran gadis perawan yang diperkirakan jika ia manusia biasa berumur sekitar tiga puluh tahunan.
Ketika pemuda itu mengecup leher mulus perempuan cantik itu, putri merengek dan berkata mesra,
"pagut yang ini sayang..ouhh..ahhh.auhh..." perempuan itu mendesis ketika menyodorkan bukit kembar nya yang berujung merah muda. tanpa basa-basi lagi, pemuda itu langsung melahap ujung bukit kedua bukit itu secara bergantian.
Asmara Terlarang yang bergejolak itu tiba-tiba terhentikan oleh suara adzan dari kejauhan. mereka yang sedang asyik bercumbu tadi terhenti dan saling tatap karena gairah mereka yang sudah berkobar-kobar itu mendadak surut dan sirna menghilang sama sekali.
Pakaian mereka yang sudah terlepas dan morat-marit akibat adegan panas tadi, segera dikenakan kembali. dengan perasaan malu dan salah tingkah perempuan cantik itu berbicara sambil mengenakan pakaian nya kembali dan memunggungi pemuda itu,
"maafkan aku tuan. aku tergoda dan bersalah. hukum saja diriku yang hina ini." ucap perempuan itu dengan nada menyesal karena ia tidak bisa menahan birahi nya yang sangat besar.
"tidak apa-apa kok putri. aku juga merasa bersalah karena sudah terpancing napsu. harusnya aku yang meminta maaf, bukan dirimu yang meminta maaf kepadaku. pengawal cantik ku yang nakal." ucap pemuda itu menggoda perempuan yang salah tingkah dipanggil 'Cantik' oleh nya.
Wajah perempuan yang cantik jelita itu merah muda karena dirinya disanjung oleh pemuda tampan yang memikat hatinya.
lalu ia berkata lagi sambil memalingkan tubuhnya yang sudah berpakaian rapi.
"benarkah aku cantik sayang..??"
tanya perempuan itu dengan senyum dikulum.
"kamu sangat cantik. lebih cantik dari siluman ganjen mana pun yang belum pernah aku jumpai." jawab pemuda itu sambil meledek perempuan ganjen itu.
"ahh. kau. ini." lalu raut muka perempuan itu langsung cemberut.
Pemuda itu menatap ke arah pengawal gaib nya yang cantik jelita yang bernama putri itu. lalu riko berkata kepadanya,
"aku bingung padamu putri, terkadang kau memanggil namaku tuan, terkadang suami, kadang juga sayang, sebenarnya kau suka memanggil namaku memakai sebutan yang mana..??"
"semuanya aku suka sayang..hi..hi..hi.." jawab perempuan itu mengikik mirip kuntilanak girang.
"ahh..tertawamu mirip kuntilanak cerewet itu putri. kalau begitu, aku panggil nama mu dengan sebutan apa ya..??"
ucap pemuda itu berpikir mencari nama yang pas untuk perempuan itu.
Disaat pemuda itu masih berpikir, perempuan itu langsung berkata kepada Riko.
"kau panggil namaku putri atau sayang saja, mau wujud ku berubah menjadi kuntilanak, wujud asliku yang menyeramkan dan wujud seperti ini atau wujud siluman apapun tetap panggil saja putri. karena nama itu adalah nama pemberian ayahandaku yang sangat ku.." ucapan putri terhenti, ketika ia mengucap kata ayahanda, air mata nya menetes membasahi pipi nya yang mulus dan putih bersih.
Riko yang sejak tadi mendengarkan cerita perempuan itu, kini dihinggapi rasa heran. setelah ia mencerna dan mengingat kata-kata terakhir putri, ia baru sadar bahwa perempuan itu menangis karena mengingat ayahnya yang sudah lama tidak pernah ia kunjungi.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
Hafi Zullah
kasih batasan manusia dan jin ya Thor 🙏 semangat....
2021-12-16
1
LANANG MBELING
udah melanglang buana eh jadi kentang lagi....
2021-10-06
1