19 Bintang kakakmu

Orion

Setelah pesanku tak lagi dibalas kak Bi, aku segera memacu sepeda motorku menuju rumah. Jaraknya hanya beberapa kilometer dari sekolah. Hingga hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai.

Di jalan, aku melihat mobil om Akhtar. Ku fikir, om Akhtar akan ke rumah, ternyata mobil itu berbelok ke sebuah SPBU. Padahal hatiku sempat berbunga, mungkin om Akhtar berniat menjodohkanku dengan kak Bi. Yeah, itulah isi kepalaku.

Dan jika itu terjadi, aku akan bersorak dan berlari sepanjang jalan komplek dengan berteriak, *Bintang, I love you!!!

Ah, senangnya berkhayal*!

Aku tiba di rumah, dan entah ada hal apa mami dan papi menungguku di ruang tamu. Papi tampak menahan geram dan mami tampak khawatir. Keduanya menunjukkan ekspresi berlawanan.

Sempat basa-basi, tapi akhirnya papi menunjukkan sebuah video dari laptopnya. Video dimana berhasil membuat ketenangan dan rasa santuy ku terlempar kedasar jurang.

Mataku membulat. Aku menahan nafas. Dan kedua tanganku otomatis bergerak keatas dan meremas rambutku.

Aduh! Mati aku!

Dan setelahnya, aku hanya berpasrah. Tuhan kirimkan aku malaikat penolong atau malaikat maut.

Dan ternyata malaikat mautku yang datang.

****

Kita beralih ke papi Ray, yuk 😊

Ray

Jam dua siang, aku duduk menghadap laptop yang sedang terbuka di atas meja. Sania, istriku yang sedari tadi duduk disampingku, mengelus lenganku berkali-kali. Memintaku untuk meredam emosi.

"Ray, tenangin diri kamu sayang."

Saat aku baru keluar dari gerbang sekolah, Akhtar menelponku. Dan sore ini Akhtar dan Lintang akan datang ke rumah.

Memintaku menjelaskan masalah yang terjadi di sekolah pagi ini. Begitu cintanya mereka pada Bintang, sampai mereka meminta penjelasan atas masalah yang sudah terselesaikan.

"Aku di rumah setelah makan siang, Tar. Datang kapanpun kamu bisa." Ucapku di telpon.

"Oke." jawabnya di telpon sebelum mengakhiri panggilan.

"Ray..." Sania lagi-lagi mencoba bicara padaku.

"I'm okey Sayang."

Aku tersenyum terpaksa padanya. Aku bersandar di sofa. Rasanya kepalaku berdenyut tak karuan. Entah harus ku mulai dari mana untuk mengurai benang kusut ini.

Dan aku baru saja menelpon Rion, putraku. Dan memintanya untuk segera pulang.

Berawal dari pagi tadi setelah penjelasanku di podium. Aku memutuskan untuk ke R cafe untuk memeriksa apakah ada kendala atau tidak.

Aku masuk ke kamar mandi dan mengambil sabun pencuci muka di rak kecil yang menggantung di dindingnya.

Dan apa yang ku temukan? Dua pembalut masih lengkap dengan bungkusnya.

Aku bingung, milik siapa ini? Sania? Dia pernah datang tapi tidak saat datang bulan. Siapa yang masuk kesini selain Sania?

Dan rasanya aku seketika terhempas ke dasar bumi saat menyadari sesuatu. Rion! Ya, hanya aku dan Rion yang punya akses ke ruangan ini.

Aku memanggil Handoko, manager cafe.

"Beberapa hari ini Rion pernah datang ke cafe, Han?" tanyaku yang duduk di kursi kerja.

"Terakhir minggu malam, Pak. Mas Rion datang serombongan sama teman-temannya?" ucapnya.

"Ada yang cewek?"

Handoko tampak berfikir. "Ada, sepertinya tiga orang. Salah satunya mbak Bintang, pak."

Tiga orang, ya. Satu lagi Zoya. Dan yang satunya lagi siapa? Pacar Rion?

Soal Bintang, jelas semua pegawai mengenalnya. Dia termasuk pelanggan khusus karena punya voucher khusus guru yang ku beri.

Aku menyuruh Handoko untuk keluar dari ruanganku. Aku semakin bingung, dan akhirnya aku mengecek cctv yang ada di ruanganku. Cctv yang hanya terhubung ke laptopku.

Aku mulai mencari data rekaman pada tanggal dan jam saat Rion datang ke Cafe. Satu persatu ku lihat dan nafasku terasa berhenti detik itu juga.

Aku menyaksikan sendiri kekurang ajaran putraku pada Bintang. Gadis yang lima tahun lebih tua darinya, putri sambung sahabatku.

"Ray..." Sania kembali mengelus lenganku. Menyadarkanku yang tengah melamun.

"Rion pulang." Ucap Sania saat suara motor Rion masuk ke dalam kawasan rumah.

"Tahan emosi kamu, Ray."

"Tenang San. Bukan aku yang berhak menghukum putramu." Ucapku datar.

"Assalamualaikum, Mi, Pi." suara dari orang yang ku tunggu.

"Waalaikumsalam." Jawab istriku.

"Ada apa, Pi? Udah kangen aku, ehm?" tanyanya dengan senyum mengembang.

"Duduk!" Perintahku padanya dengan menunjuk Sofa di depanku.

Rion menurut padaku. Dia duduk di seberang meja dengan santainya.

"Rion, sudah makan siang ,Nak?"

"Udah, Mi. Tadi di kantin sekolah." Jawabnya sambil duduk bersandar.

"Bagus kalau gitu." Jawabku sinis.

Aku memutar laptop yang sedang ku putar rekaman cctv di ruangan itu menghadap padanya.

"Mau kamu yang jelaskan atau om Akhtar yang introgasi." Ucapku tegas padanya. Ku lipat tanganku di dada.

Matanya membulat sempurna. Dia terkejut. Jelas! Rion juga sedang meremas rambut dengan kedua tangannya. Pertanda dia tengah panik dan menyadari kebodohannya.

Anak ini bahkan mungkin tak menyadari ada cctv di ruangan itu. Makanya dia dengan segenap jiwa raganya menci*m Bintang.

Rion juga tak ragu sedikitpun membuka jaket Bintang dan memakaikan kaos padanya. Dia bahkan menelusupkan wajahnya cukup lama di ceruk leher Bintang.

Sebenarnya ada apa diantara keduanya? Benar juga kata Sania, jika keduanya tak ada hubungan apa-apa tidak mungkin Bintang hanya diam saja.

Tapi Rion tetap salah. Karena point penting bagiku, Bintang tidak membalasnya. Apa gadis itu berada dalam tekanan Rion? Apa gadis itu berada dibawah ancaman putraku?

"Ini gak seperti yang terlihat, Pi, Mi." Dia menatap kami dengan raut wajah yang sulit ku tebak.

"Jadi yang seperti apa yang harusnya terlihat, Rion!!" Bentakku.

"Sudah sejauh apa perbuatan kalian?" Aku berdiri memberikan tatapan tajam pada putraku.

"Sudah sekurang ajar apa kamu pada Bintang?"

"Jangan sampai karena ulahmu, persahabatan kami yang sudah terjalin lebih dari 30 tahun, rusak begitu saja!"

"Harusnya kamu bisa memikirkan resikonya!"

"Bintang kakakmu, Rion!" Dadaku naik turun menahan emosi. Sania kembali memintaku untuk duduk.

Aku tak babis fikir padanya. Dulu aku memang pemain wanita saat seusianya. Tapi tidak kulakukan pada gadis yang merupakan anak teman papaku. Tidak kulakukan pada kakak sahabatku. Dan satu hal penting. Aku melakukan pada gadis yang dengan senang hati membalasku.

Tidak seperti dia yang lebih dominan yang bermain tanpa balasan.

Rion duduk berlutut di depan kami berdua. "Pi, percaya sama Rion. Gak ada yang melebihi batas, Pi. Mi, mami percaya Rion kan?"

"Ray, percaya sama Rion." Bisik istriku.

Kalau Akhtar dan Lintang tau, maka aku tak bisa berbuat apa-apa. Terlebih jika ini memang kesalahan Rion.

Aku menatap sinis pada putra tengikku.

"Pi, maafkan Rion!"

"Jangan sampai om Akhtar dan tante Lintang tau soal ini Rion! Atau Papi sama sekali gak akan bisa menolongmu."

"Kamu kelewat batas, Rion!" Bentakku lagi.

"Apa yang gak boleh ku ketahui, Ray." Suara bariton yang ku kenal.

Deg!!!

Aku menatap ke depan, Akhtar dan Lintang berjalan mendekat. Mereka mendengar semuanya?

****

Kita udah mulai masuk konflik ya kak 😊

Rion enaknya di apain ya?

Dihajar sama Akhtar

Dihajar sama Satya

Dihajar sama Langit

Wkwkwk, sama aja yak? 😅 Intinya mukanya babak belur biar gak sok kecakepan.

*Jejak jangan lupa. Hari ini up 2 bab. Kalau khilaf 😆

Terpopuler

Comments

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

perjuangan cinta dimulai Yon.... semangat!!

2022-05-03

0

trisya

trisya

semua pilihannya gak enak 😅😅😅papa akhtar yg ganas, seganas om sky dan ayah satya. mereka bodyguard sejatinya bintang. ohohohoho rion ku dalam bahaya sayang 😆😆😆

2021-12-23

1

Muna Poenya

Muna Poenya

kasian sieh,,😁 tapi aku malah ngakak😂😂😂

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!