14 Maaf untuk ini kak.

Bintang

Kami tiba di lantai dua R cafe. Kami memilih meja dengan jumlah kursi yang banyak demi menampung kami semua.

Aku merasa sesuatu yang tidak beres terjadi dengan perutku. Tapi masih ku abaikan.

Kami memesan banyak makanan. "Kak, Chiken teriyaki?" Nair menawariku.

"Boleh."

Menunggu pesanan datang, mereka mengisinya dengan obrolan-obrolan tak bermutu.

Aku diam saja merasakan perutku yang terasa tak nyaman. Dan seperti lembab dibawah sana membuatku menyadari sesuatu. My periode.

Aku berdiri dari kursiku. "Kemana kak?" Rion langsung bertanya.

"Toilet sebentar."

Rion ikut berdiri. "Yang di ruangan papi aja kak. Kalau kebawah terlalu jauh."

Di lantai dua ini memang tidak ada toilet. Toilet hanya ada di lantai bawah.

Rion membawaku ke ruangan kerja om Ray. Kamar mandi disini juga sangat bersih. Seperti di rumah.

Aku masuk ke kamar mandi dan benar saja. Tamu bulananku. Kenapa datang disaat seperti ini?

Aku membuka pintu kamar mandi dan Rion masih menungguku duduk di sofa.

"Rion!" Panggilku pelan.

Dia menoleh kearahku. "Ya."

"Kesini sebentar!" Aku melambaikan tanganku. Aku membuka pintu sedikit, hanya seukuran kepalaku. Karena aku membuka jaketku saat ini. Takut jika terkena noda.

Dia datang. "Ada apa kak? Sakit?"

"Hp ku mana, Yon?" Aku menengadahkan tangan meminta ponselku yang ku titipkan di tasnya.

Dia mengambil dan menyerahkan padaku. Aku menerimanya dan kembali menutup pintu kamar mandi.

Aku mendial nomor Zoya.

"Ya Bi..."

"Punya pembalut gak Zoy. Barang kali ada di mobil?" ucapku pelan. Takut Rion mendengar suaraku.

"*Yaa, gak ada Bi?" ucapnya penuh sesal.

"Perlu aku cari*?"

Dugh... dugh...

Pintu di gedor dari luar.

"Kak, butuh apa?"

Rioon!! mengganggu aja!

Aku kembali melihat ponselku dan panggilan sudah di matikan oleh Zoya. Bagaimana ini? Aku menggigit kuku jariku.

"Bi, dimana Yon?" aku dengar suara Zoya di arah luar.

"Masih di dalam kak. Kenapa sih kak?"

Dugh.. dugh.. dugh...

Pintu kembali di ketuk.

"Perlu banget, Bi?" tanya Zoya. Suaranya sangat dekat. Ku yakin dia ada di depan pintu.

"Banget, Zoy."

"Oke aku keluar sebentar."

"Perlu apa kak?" Ku dengar suara Rion terdengar khawatir.

"Bi butuh pembalut, Yon. Aku keluar dulu."

"Kak, gak perlu. Aku tanya dulu sama karyawanku." Dan langkah kaki Rion terdengar menjauh.

"Kamu sendiri gapapa, Bi? Rion masih cari, siapa tahu karyawannya ada yang punya."

Aku menghembuskan nafas kasar. Zoya, kenapa ngomong sama Rion sih?

Saat ini, kalau kamu minta dia terjun dari sini demi aku. Dia juga bakalan nurut Zoy. Dia sedang berusaha membuktikan perasaannya padaku.

Aku bersandar pada dinding kamar mandi. Menatap wajahku di cermin. Aku menyentuh wajahku.

Apa pantas aku dengannya. Suatu saat kerutan akan muncul di wajah ini. Dan saat itu Rion pasti masih sangat muda.

Aku menutup mataku. Aku tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Aku juga tak pernah menjalin hubungan spesial dengan siapapun.

Tapi Rion, setelah dia mengungkapkan perasaannya. Dan berhasil membuatku terkejut setengah mati. Aku malah tak bisa menjauhinya.

Tak ada yang berubah antara aku dan dia. Kami sempat saling menjauh, tapi malam itu dia menolongku dan keadaan kembali seperti sebelumnya.

Ataukah memang begini takdirnya? Aku dan dia tak boleh menjauh. Aku tak boleh menghindarinya?

Dugh... dugh...

"Kak," itu suara Rion.

Aku membuka pintu sedikit. "Ada, Yon?"

"Ada kak." Dia menyerahkan padaku dan aku kembali menutup pintu.

"Aku gak tau yang mana yang kakak mau, tapi karyawanku memberi tiga pilihan berbeda dan aku ambil semua kak." Ucapnya dari arah luar.

"Aku pakai apa saja, Yon. Gak ada bedanya bagiku." Ucapku dari dalam.

Aku keluar setelah sepuluh menit. Rion duduk di kursi kerja om Ray. Dia membuka berkas di sebuah map.

"Ayo." Aku menghampirinya dan berdiri di sampingnya.

Rion berdiri dan mengurung tubuhku dengan kedua tangannya yang bertumpu di sisi meja.

Akankah adegan malam itu terulang lagi? Duuh, itu mah kepengennya otakku.

"Tunggu sebentar kak." Dia beralih ke sebuah lemari dibelakang kursi kerja om Ray.

Dia menarik sebuah paperbag dan mengambil isinya. Seperti baju berwarna putih.

Dia kembali berdiri di depanku. Perlahan dia membuka kancing jaketku. Aku diam mematung melihat aksinya.

Dia gak mungkin macem-macem. Batinku.

Dia meloloskan jaket dari badanku. Menyisakan aku yang berdiri gugup dengan bagian atas berbalut tanktop.

Rion memakaikanku kaos putih yang dia pegang. Aku hanya menurut seperti anak kecil.

Ini hipnotis?

"Begini lebih baik kak. Ini kaosku. Boleh kakak simpan."

Rion menatapku dari atas sampai bawah. Lalu ia kembali memakaikan jaketku. Dan dia kembali mengurungku dengan tangannya.

"Jaket ini. Masih membuat dada kakak mengintip dari celah kancingnya kak."

Rion menjatuhkan keningnya di bahuku. Dia memeluk pingangku. "Jangan menguji imanku kak."

Rion, baru tadi pagi minta maaf karena menciumku. Lalu ini apa?

"Aku butuh setidaknya tiga bulan untuk lulus sekolah. Dan setelahnya aku baru bisa membuktikan bahwa aku pantas."

"Aku gak mau kita berjauhan. Dan kalau setiap hari kulihat kakak yang seperti tadi, ku pastikan bulan depan kita di plaminan kak." Ucapnya dengan tawa kecil.

"Karena kakak mengandung anakku." Aku membulatkan mata! Ini gila. Bocah omes! Otak mesum!

Aku menjauhkan kepalanya dari bahuku. "Berlagak buat aku hamil, heeh?" Ku tatap matanya.

"Itu kamu baru disunat, Yon!" Aku mendorong dadanya dengan telunjukku. Keras?

Dia memiringkan wajah menatapku. Melemparkan senyum iblis. Oke, Bi. Bersiap serangan akan datang.

"Dia sudah besar kak! Mau lihat?" Dia senang sekali menggodaku.

Aku melepar senyum meremehkan. "Oh ya?"

Dia menaikkan sebelah alisnya. Mendekatkan wajah kami.

"Yon, pintunya." Ah, mulut sialan. Bukannya menolak malah menanyakan pintu.

"Udah aku kunci kak!" Bisiknya pelan.

"Kita harus segera kembali, Yon." Aku tak tahan lagi. Aku meremas pinggangnya karena hembusan nafasnya menyerbu wajahku hingga ke leher.

Dan ini berhasil menciptakan geleyar aneh. Tubuhku meremang dan jantungku berpacu cepat seperti malam itu.

Ini terasa aneh, tapi aku suka. Otakmu Bi!

Sepertinya aku harus membiasakan diri dengan Rion yang suka menyerang tiba-tiba. Dan mungkin benar kata mama, aku harus memgubah cara berpakaianku agar tak sembarang pria menyentuhku.

Apa-apaan ini? Leherku terasa basah dan bibirnya sudah disana.

"Yooon." bisikku pelan.

"Jangan mende-sah kak. Belum aku apa-apain."

Nafasnya kembali menyerbu ceruk leherku.

Mende-sah gundulmu.

"Yon, aku laporin mama." Bisikku penuh penekanan dan aku bersiap menarik rambutnya.

Berhasil. Dia menarik wajahnya dari ceruk leherku. Tapi, "Maaf untuk ini kak." Dia malah menyerang bibirku. Cukup lama dan berhasil membuatku mematung.

Dia menarik diri. Dan mungkin akan menjadi kebiasaannya mengusap bibriku dengan ibu jarinya setelah selesai dengan serangannya.

Dia menyatukan kening kami. "Kak, waktu gak bisa di percepat kak?"

Aku menggeleng.

"Janji jangan terima pria manapun kak."

Aku bak peliharaan yang menurut pada tuannya. Aku mengangguk lemah.

"Jangan libatkan orang tua dalam hubungan kita, Yon."

"Aku mau semua murni karena perasaan. Soal harta dan lainnya masih bisa kita raih bersama." bisikku pelan. Aku menutup mataku menikmati momen berdosa ini.

Mengapa aku katakan harta? Karena aku tak sedikitpun berharap warisan dari kedua orang tua kami. Aku ingin dia berdiri diatas kakinya sendiri sebagai pria dewasa. Bukan hanya sekedara pewaris Danadyaksa.

Rion menarik diri. Dia menggenggam tangaku lalu mengecupnya.

"Ayo kak. Lama-lama berduaan disini, bisa buat aku kehilangan akal."

Sama!

***

Hai.. hai..

Hari ini aku doble up meskipun waktunya agak jauh 😁 (Butuh waktu buat ngetik 😁)

Maaf kalau masih datar dan buat bosan 😂

aku mau kasih manis-manis dulu sebelum pil pahit datang bak hujan 😂😂

Jejak kak 😁

Terpopuler

Comments

Nurul Hidayati

Nurul Hidayati

Hanya itu yang aku rasakan..
Apa pantas dg umur yg lebih jauh..
Bagaimana 5-10 thn kedepan nya...
Tapi jodoh gak ada yg tau... Hhhhhhh

2022-06-12

0

vita viandra

vita viandra

berasa merinding za nie bulu roma... duh rion... gercep bgt z jd bocah....

2021-10-19

1

pecinta halu

pecinta halu

aduuhh thorr gk tahan dehh baca adegan² erotis nya😂😂😂

2021-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!