11 Cemburu atau ingin

Bintang

Aku berlari menuju posisi ketiga pria itu berada. Nafasku tersengal. Aku menunduk memegang lututku. "Capek juga ternyata."

"Perlu nafas buatan kak!" Rion menawari.

Dan Nair meninju lengannya. "Kakakku capek berlari, bukan tenggelam! Modus murahan!" Nair mendengus kesal.

Nair merangkul bahuku. "Ayo kak! Kakak mau makan apa nanti, pesan aja kak. Nair menang nih."

Aku menatapnya dengan mata berbinar. "Hot plate chiken teriyaki kayaknya boleh Nair. Dorry cheese cream juga oke."

Nair membawaku berjalan meninggalkan Nath dan Rion di belakang. "Pesan semua kak! Jangan khawatir. Atau mobil kakak mau sekalian dicuci?"

Dia adikku yang tak banyak bicara tapi dia menyayangiku. Dia tak pernah menjahiliku seperti Nath. Dan Nair, dia pendiam yang punya perasaan peka. Dia akan sangat mudah membaca situasi hanya dengan melihat tatapan seseorang.

"Nair! Mobil kak Bi gak ada dalam perjanjian." Jerit Nath di belakang sana. Dan ku dengar tawa Rion.

"Rion! Itu Nair main curang!" Nath mencari dukungan. "Kak Bi kan harusnya gak dapat traktiran." Huuuh! Adikku satu itu!

"Biarkan aja Nath!" Rion menjawab singkat.

"Bagus, Yon! Anggap aja latihan nafkahi anak orang!" Nair menoleh ke belakang sejenak. Lalu kembali menatap lutus ke depan.

Deg!

Nah kan!! Nair pasti tau ada apa-apa antara Rion dan aku! Walau pun sebenarnya belum ada hubungan apapun.

"Ayo kita lari sampai ke rumah kak." Nair menggandeng tanganku dan kami berlari bersama.

"Kak, semoga hubungan kita akan terus seperti ini. Meskipun kakak telah bersama pria pilihan kakak kelak." Aku berhenti saat Nair mengucapkan itu.

Nair berhenti karena tangan kami masih saling menggenggam. "Nair!" Aku menelisik wajahnya.

"Rion baik kak! Tapi dia masih muda. Dia belum puas dengan masa mudanya. Aku hanya takut dia meninggalkan kakak di tengah jalan. Dan jika itu terjadi. Kembalilah pada kami. Lepaskan tangannya dan dengan tanganku ini, aku akan menghajarnya." Nair menunjukkan dua kepalan tangannya.

Aku... aku ingin menangis sekarang. Aku memeluk tubuhnya. "Kakak belum yakin Nair. Dan untuk sampai dititik kami bersatu masih sangat jauh".

"Kak!" Aku mengurai pelukannya. "Mama tahu?"

Aku menggeleng. "Cukup kita yang tahu Nair! Jangan beritahu siapapun. Karena kakak yakin, akan banyak yang mendukung dan ada banyak yang mencela."

"Kakak ingin semuanya murni karena perasaan. Kakak gak mau mengulang kisah mama dan papa."

Pernikahan pertama papa karena perjodohan, pernikahan pertama mama juga karena campur tangan orang tua mereka.

Nair mengangguk.

[Othor: Kamu gak tau, papamu udah bertindak lebih dulu, Bi!!!😎]

"Apa-apaan peluk-pelukan dijalan?" Ucap Rion yang datang bersama Nath dengan nafas memburu.

Cemburu kah? Lucu banget muka keselnya.

Astagfirullah!

Kami sampai di rumah dan ya ampun! Sandal dan sepatu di teras rumah sudah seperti kerumunan semut memburu gula. Buaaanyak!

"Beeegh... Orang sekomplek pada datang Kak?" Nath juga terkejut.

"Satu, dua, tiga... sepuluh, sebelas! Astaga banyak banget ini!" Nath yang kurang kerjaan menghitung jumlah pasangan alas kaki yang berbaris rapi itu. Dengan ukuran beraneka ragam.

"Assalamualaikum!" Teriak kami bersama-sama.

"Waalaikum salam!" Mereka menjawab salam kami.

"Princess Bundaaaa!" Bunda Una langsung berlari kearahku. Memelukku dengan erat.

Bunda Una adalah adik almarhum papa yang menikah dengan kakak almarhumah mamanya Zoya. Ribet? Memang! Tapi inilah keluarga kami.

"Kamu baik-baik aja kan sayang!"

"Baik bunda. Bi gak apa-apa!" Aku menenangkannya.

Dan satu persatu menanyakan keadaanku. Ada Uti dan kakung (orang tua mama Lintang), kakek dan nenekku (Orang tua papa Akhtar), oma Citra dan opa Darma (orang tua bunda Una), Ayah Satya, om Langit dan tante Rara, serta anak-anak mereka.

Zoya duduk terpaku dengan mata berkaca. Dia duduk di sofa. Aku berlutut menggenggam tanganya yang saling bertautan.

"Everything's will be okey, Zoy."

"Oma sudah bahagia disana." Aku menghapus air matanya.

"Ada aku dan kami." Aku menunjukkan padanya betapa banyak orang di belakang ku.

Dia sering bersedih saat kami berkumpul begini. Sejak meninggalnya oma Hana enam bulan lalu, Zoya selalu seperti ini. Dia merasa sendiri. Dia merasa sebagai orang lain diantara kami.

Oma Hana adalah ibu dari mamanya Zoya, mama Arum. Dia merasa hanya oma yang memiliki hubungan darah dengannya. Dia melupakan aku dan ayah Satya yang merupakan anak oma Hana. Walaupun kami akhirnya tau ayah Satya hanya anak angkat.

Ayah Satya berlutut di sebelahku. "Ada ayah, nak!"

"Ada oma dan opa." Oma dan opa duduk di sebelah Zoya. Mengelus rambutnya.

"Zoy! Stop seperti ini. Kita sudah puluhan tahun bersama. Dalam tubuh kita ada darah yang sama. Dan ada air susu yang sama pula."

"Kita lebih dekat dari yang orang lain fikirkan, Zoy!"

"Kasihan mama!" Kami menatap mama yang mulai berkaca.

"Jangan sesali kerumitan ini Zoy! Ini bukan salah mama kamu, bukan salah papa kita, bukan salah siapa-siapa." Aku menenangkannya. Karena benar kata mama Lintang, Zoya yang paling terluka disini. Dia kehilangan papa dan mamanya secara bersamaan.

Sementara aku masih punya mama. Dan mama masih memiliki aku.

"Kamu gak sendiri. Percayalah."

"Kita punya banyak bodyguard. Dari yang tua, sampai yang muda." Aku menunjuk kakek, opa, om langit dan semua pria termasuk kerumunan brondong di belakang. Yaitu adik kembarku, Rion, dan Shaka.

Dan mereka semua tertawa. Zoya bahkan ikut tersenyum.

"Bi..." Zoya terisak lalu menubrukku. Memelukku erat dan hingga tak mampu menjaga keseimbanganku. Perlahan aku jatuh kebelakang.

"Eeee... Eeehhh!!!" Sorak semuanya.

"Zoooy!!" Aku berteriak tapi kepalaku tak terasa sakit padahal ku yakin sudah membentur lantai. Aku melihat lurus ke atas.

Aku melihat wajah panik Nair dan Rion. Ternyata keduanya melindungi kepalaku dari kerasnya lantai.

Zoya langsung bangun dan membantuku untuk duduk. Aku tau semua orang masih terheran dengan tingkah Nair dan Rion.

"Zoy! Hati-hati. Kalau aku amnesia gimana aku ngajar di sekolah Zoy!" gerutuku.

"Maaf Bi. Maaf!" Zoya mencium pipiku.

"Zoyaaaa!! Basah Zoy!!!" Aku mengusap pipi basahku yang diciumnya. Entah itu karena air mata atau liurnya.

Aku menarik baju Zoya untuk ku gunakan sebagai kain lap. Zoya berusaha menghindar. Dan ku tahu semua orang membubarkan diri. Perkelahian seperti ini sudah biasa mereka lihat antara aku dan Zoya.

Zoya berlari dan aku mengejarnya. "Zoya!! Jangan lari!"

"Bi, jangan kayak anak kecil dong! Gak malu dilihatin Lovely sama Zura!"

Lovely adalah anak kedua bunda Una dan Ayah Satya. Sementara Zura adalah anak pertama om Langit dan tante Rara.

Aku dan Zoya masih saling kejar.

"Bi, cium basah enak tau!! Apa lagi dari someone special!!" Teriaknya sambil terbahak.

"Zoya!!! Jorok banget iih!" Teriakku berusaha mengejarnya.

"Maaaa!! Zoya mulai nakal ma!" aduku pada mama.

Dugh... dugh... dugh... aku menggedor-gedor pintunya kamarnya.

"Zoya buka pintunya Zoy!" Aku lelah kalau begini terus!

Aku punya ide!

"Kamu jangan ikut aku!"

Aku berbalik, "Aku mau mantai sama brondong dan malamnya Rion mau traktir di R Cafe sampai muntah-muntah."

ceklek!! Suara handle pintu terbuka

Binggo! Berhasil! Zoya gak mungkin sia-siakan kesempatan untuk ikut dalam keseruan kami.

"Bi, ikuuut!" Dia menarikku dan memelukku dari belakang. "Sorry baby Bi."

Sekilas kami seperti pasangan belok!

Ah, amit-amit. Aku masih doyan pisang.

Orang-orang di bawah menatap kami. Tempat kami berdiri memang terlihat dari lantai bawah.

"Ayo turun! Kita sarapan! Papa juga sudah pulang!" Mama berteriak dari bawah sana.

Aku membalikan badan. Dan mencium pipinya.

"Biiiii!!! Joroooook!!" Zoya menyetuh pipinya yang sedikit basah karena ulahku.

"Bi mandi sebentar, ma!" Aku lari dan masuk kedalam kamarku.

Selesai mandi aku melihat ponselku. Sebuah pesan dari Rion.

Jangan cium pria manapun seperti yang kakak lakukan pada kak Zoy.

Aku cemburu!

Aku mengerutkan kening. Dan keisenganku masih on!

Kubalas saja sekalian.

Cemburu atau ingin?

Ting!! Di balas dalam hitungan detik.

Keduanya.

Aku tersenyum!

Ini gilaa! Aku senyum cuma karena pesan sesingkat itu.

***

Mulai seru atau mulai bosan?😁

Next kita mantai bareng brondong 😉😉

Oke thor! Siapkan bikini 😅

Eh, jangan. Entar pada masuk angin 😊

Cukup pakai baju santai aja.

Jangan makan dan minum yang manis-manis. Karena setelah ini aku takut kalian diabetes ngelihat tingkah Brondongnya Bi. 😊😊😊😊

Aku doble nih kakak cantik 😚 Apresiasi buat yang udah vote, like, komen dan kasih hadiah. Thanks semuanyaaa 🤗🤗🤗🤗

Jejaknya di doble juga ya. ☺

Terpopuler

Comments

Nurul Hidayati

Nurul Hidayati

Baca ini ingetin aku dg my pop corn..
Emang posesive banget mereka..
Apa apa harus lapor dn bikin seru plus harus berani sakit hati dgn saingan kita... Hhhhh
Dg jarak yg 5-7 thn tak membuat kita ilfiil tapi tambah lengket....

2022-06-12

2

Jumadin Adin

Jumadin Adin

asek...asek...si brondrong mengejar cinta

2021-10-23

3

Nanang SoFia Andestart

Nanang SoFia Andestart

asik nih...brondong muda tp rasa dah dewasa..😁😁

2021-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!