6 Apakah ini akhir hidupku?

Bintang

Sudah seminggu aku tak melihat Rion datang ke rumah semenjak kejadian malam itu. Rion tak pernah lagi mengirimi ku pesan chat. Bahkan pria berusia 18 tahun itu tak pernah aktif dalam grup wa.

Aku mengendarai motorku untuk menjemput Alya, si guru BK ke kost-annya. Kami telah membuat janji untuk menghabiskan voucher gratis di R cafe.

Dari pada berlarut dalam kegabutan dan kegalauan yang entah kapan ujungnya. Aku menyetujui ajakan Alya.

Kami tiba di R cafe dan memilih duduk di lantai dua yang tak terlalu ramai. Mungkin karena tidak ada live music di lantai dua.

Berbeda dengan lantai dasar yang sangat ramai. Bahkan sampai di tamannya juga penuh dengan manusia yang tengah tertawa bersama.

"Tuh muka kusut amat, Bi?" Alya sepertinya memperhatikanku yang sedang gelisah, galau, merana.

"Hem, tau sendiri Al. Capek banget menghindar dari pak Vano." Seminggu ini aku memang menghindari pria itu. Jika dia ada di ruang guru saat jam istirahat, maka aku lebih memilih menyantap mie cup di kantin.

"Kucing-kucingan terus."

"Ha... ha... ha..." Sial. Alya malah tertawa. "Pura-pura gak terjadi apa-apa aja, Bi!"

"Pura-pura gimana? Semua guru dan murid udah kayak wartawan infotainment kalau lihat mukaku, Al!" Aku kesal akan hal itu. Seminggu ini aku bak artis Cahaya Bangsa. Om Ray saja tak setenar aku sekarang.

"Buk, gimana perasaannya dilamar di lapangan?"

"Buk, gimana rasanya dilamar sama teman sendiri."

"Kapan naik plaminan, Buk?"

"Jangan lupa undangannya, Buk!"

Aku menirukan cara bicara mereka. Dan itu berhasil membuat Alya makin terbahak. "Pusing aku Al."

Ditambah lagi, kejadian yang membuatku berdebar malam itu terus berputar-putar di kepalaku saat aku melihat Rion.

Aku sadar, aku dan dia berbeda. Beda usia, beda profesi dan beda kasta.

Kami berdua sama-sama menghindar. Tapi aku tahu, Rion selalu melihatku dari kejauhan.

Setiap pagi dia selalu menungguku datang di koridor lantai dua. Dia berdiri di atas sana. Dan saat dia melihatku turun dari mobil, dia akan pergi atau masuk ke kelas.

Begitu juga saat pulang sekolah, Rion selalu mengikutiku dari belakang demi memastikan aku sampai di rumah dengan selamat.

Aku juga pernah menemukan chatnya di ponsel Nair.

*Kak Bintang ada dirumah, Nair?

Kak Bintang sudah tidur?

Apa kak Bintang sudah pulang*?

Dan masih banyak lagi. Dia melakukan semua itu. Bukankah itu artinya dia mengkhawatirkanku?

Sejauh ini, kami hanya bertemu di kelas, sat belajar-mengajar. Rion menjadi pendiam. Tapi dia sering tak masuk kelas saat pelajaran lain. Dan ini berhasil membuatku resah, nilainya bisa terancam. Sementara ujian akhir tinggal menghitung minggu.

"Jadi, kamu mau bagaimana Bi? Menghindar terus juga gak mungkin. Kalian satu profesi dan bekerja di tempat yang sama."

Alya benar. Aku mengangkat bahu.

"Pak Vano juga mulai dekat dengan miss Agatha." Mataku membulat, Udah ganti gebetan aja tuh pak Vano!

Miss Agatha adalah guru bahasa Inggris di kelas XII MIA. Seorang gadis dewasa, usianya sekitar 28 tahun. Kalau di tanya soal fisik. Nilainya 98. Cantik dan bodynya oke punya. Depan belakang mont*k.

"Seriusan Al? Move on nya pake MRT (Moda Raya Terpadu). Cepat banget." Aku geleng-geleng kepala.

*MRT adalah sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta.

Alya terbahak. "Aku kok jadi mikir gini." Alya menegakkan duduknya. "Dia ngelamar kamu kayak cap-cip-cup aja Bi. Diterima sukur, enggak ya gak apa-apa."

"Aku juga mikir gitu, Al. Sebelumnya gak ada pembicaraan kami yang mengarah ke sana. Dia ungkapin perasaannya aja gak pernah. Ini malah gak ada angin, gak ada ujan dia ngelamar aku. Syok dong akunya."

"Nah, yang jadi masalah kenapa dia ngelamar aku di sekolah, di depan murid-murid, Al?" Lanjutku.

Alya mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. Dia tengah berfikir. "Mungkin dia punya harapan besar untuk di terima, Bi. Dan kamu gak akan nolak dia di depan murid-murid."

"Dia yakin kamu akan jaga nama baik dan harga dirinya." Lanjut Alya.

"Itu namanya egois, Al. Dia cuma memikirkan dirinya sendiri." Aku semakin kesal.

Beruntung makanan pesanan kami sudah datang. Aku langsung melahap tanpa sisa. Dan kami tak lagi membahas tentang pak Vano.

Aku mengantar Alya pulang. Masih jam sepuluh malam, mungkin karena cuaca mendung jalanan tak terlalu padat.

"Mampir, Bi?"

"Lain kali, Al. Udah mau hujan nih." tolakku.

Aku mengendarai sepeda motorku dengan kecepatan sedang. Kemeja dan jeans yang ku pakai tak mampu menghalau udara dingin yang menerpa tubuhku.

"Eh... eh... kenapa ini?" Aku merasa sepeda motorku oleng. Ban bocor?

Aku menghentikan sepeda motorku dan memeriksanya. Benar, bannya bocor. Aku melihat sekeliling.

Tampak sepi karena ini adalah jalan pintas jarang rumah penduduk dan di kiri jalan adalah sebuah taman yang ditumbuhi puluhan bahkan ratusan pohon-pohon besar.

Aku bingung harus bagaimana. Aku tak melihat ada bengkel motor yang ku lewati.

Aku akhirnya mengirim pesan di grup wa. Nama grup wa kami adalah Next generation. Isinya adalah generasi kedua dari papa dkk. Ditambah keluarga anak ayah Satya dan tante Sora.

Bintang :

Siapapun, tolong aku. Ban motorku bocor di jalan XX.

Satu menit, dua menit tak ada yang membalas. Aku memutuskan untuk menelpon papa.

Belum sempat menelpon. "Neng, sendirian!" Suara cempreng seorang pria mengejutkanku.

Aku pura-pura santai saat tiga pria mengepungku. "Sama papa."

"Sama papa? Kok mukanya takut?" Seorang pria menarik lenganku.

Aku memberontak dan berhasil melepaskan diri. Aku langsung berlari menghindari ketiga pria yang ku duga habis minum. Karena bau alkohol yang lumayan menyengat.

Aku terus berlari dan mereka mengejar di belakangku. Astaga! Aku salah jalan. Aku semakin masuk ke dalam taman yang gelap.

Krekkk!

Satu dari 3 pria itu menarik kemejaku dari arah belakang hingga robek. Kulitku juga terasa perih, sepertinya kukunya melukai bahuku.

Tapi aku berhasil terlepas. Aku terus berlari dengan air mata yang sudah mengalir deras.

Aku takut dan aku menyesal mengabaikan keluargaku.

"Bawa mobil, Bi."

"Naik motor aja pa, sejuk kena angin!"

"Bahaya naik motor malam-malam, Nak. Kamu seorang gadis."

"Cuma di cafe om Ray, ma!"

"Ku antar, Bi!" Bahkan Zoya sempat menawariku.

"Kamu istirahat aja Zoy." Aku tahu dia sangat sibuk dan butuh istirahat.

"Nair, antar kakakmu!"

"Pa, jangan lebay dong!"

Dan sekarang aku cuma bisa lari dan menangis. Merutuki kebodohanku karena mengabaikan mereka.

Apakah mereka semua punya firasat buruk terhadapku?

"Aaau." Salah satu pria menarik rambutku yang ku kucir kuda. Membuatku mundur kebelakang.

Ya Allah, apa ini akhir hidupku?

Terpopuler

Comments

Jo Doang

Jo Doang

tetap semangat kak. ntar aku lanjutin lagi bacanya... cerita kakak keren. .. Akau suka🤗❤️

2021-10-12

1

Mama Razan

Mama Razan

dedek Rion kah yg akan menyelamatkan?? kita tunggu eps selanjutnya😒

2021-09-24

4

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Lanjut lagi kak semangattt

2021-09-24

3

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!