18 Di plaminan

Orion

Setelah masalah terselesaikan pagi tadi. Semua murid mulai bersikap ramah lagi. Tidak seperti pagi tadi, yang memandangku dengan tatapan meremehkan.

"Rion, kali-kali ajak kita dong. Masa cuma Marisa doang yang diajak." Ucap Naza, seorang murid perempuan di kelasku. Dikelas hanya tinggal beberapa orang yang tersisa karena melakukan tugas piket menyapu kelas.

"Tau nih, mentang-mentang Marisa gebetannya Ethan!" Ucap Jihan teman sebangku Marisa.

"Loh, kok aku sih?" Marisa protes.

"Kalau kalian mau jadi gebetan Nath, boleh kok gabung." Ucap Ethan dan membuatnya mendapat tatapan tajam dari si empunya nama.

"Hahahah..." Kami semua terbahak.

"Kalau Nair, aku mau." Jihan mengangguk mendengar perkataan Naza.

"Ah, manusia batu apa bagusnya sih?" Ucap Nath kesal.

"Kalau dia batu, kamu apa?" Tanya Jihan.

"Ya sama sama batulah, kan satu rahim." Jawabku dan mereka tertawa.

"Bedanya Nair batu permata dan kamu batu bata." Ucapan Naza membuat kami semua kembali tertawa.

"Udah ah, mau balik dulu. Ayo Jihan." Ajak Naza.

"Udah bersih kan, Za?" Tanya Ethan yang bertugas mengawasi.

"Beres, Than."

"Mar, ikut kita gak?" ajak Jihan.

"Gak Han, aku bareng Ethan."

"Ciiieee... lengket mulu, kek panci sama tutupnya. Hahahah." Ucap Naza sambil berlalu meninggalkan kelas.

Kami semua membubarkan diri. Aku dan Nath berjalan menuju parkiran.

"Nath, kesana bentar yuk. Kak Bi belum pulang tuh."

Kami membelok ke arah taman dimana ekskul melukis akan berlangsung. Guru pembimbing sedang mempersiapkan peralatannya.

Aku melihat kak Bintang ada di sana. Memperhatikan Bu Nada yang bergerak kesana-kesini sambil sesekali ia ikut membantu.

"Rencana kamu gagal, Letta." Suara itu terdengar jelas, berasal dari balik pohon. "Rion tetap bakalan gak mau sama kamu."

Aku dan Nath saling pandang. Kami bergerak perlahan dan berjongkok dibalik pot besar.

Nath maju mendekat dan meletakkan ponselnya untuk merekam suara mereka.

"Aku gak peduli dia mau sama aku atau gak."

"Tanpa dia aku juga udah femes."

"Tanpa dia aku juga di segani di Cahaya Bangsa."

"Tapi kamu gak bisa pamer pacar tampan dan tajir di sosmed." ucap salah satu dayang Carletta dengan nada sinis.

"Aku udah gak butuh Rion, Ethan atau bahkan Nath untuk dikenal. Dulu, aku ingin murid lain menjodoh-jodohkan aku dengan salah satu dari mereka supaya aku bisa jadi siswi populer." Ucap Carletta enteng.

"Tapi gak ada respon dari mereka sampai aku berusaha sendiri lewat bakat menariku."

"Lalu, akting kamu di kantin pagi tadi untuk apa?"

"Ehm, aku cuma mau Rion gak sok kecakepan."

"Aku sebenarnya berharap dia mukul aku tadi pagi."

Aku membulatkan mataku tak percaya. Untung belum ku pukul.

"Aku mau citranya buruk di sekolah ini."

"Jadi berita soal Bu Bintang yang sudah terlanjur menyebar bagaimana, Ta?" Tanya salah satu dayangnya.

"Aku gak mau ikut-ikutan kalau sampai ketahuan kamu dalangnya." ucap dayang yang satu lagi.

"Mereka gak akan tau kalau kalian berdua gak ember!" Bentak Letta pada temannya.

"Lagi pula gosipnya juga bakalan lenyap karena penjelasan pak Ray tadi pagi."

"Udah, ayo cabut! Kalian bikin moodku berantakan aja!"

Aku dan Nath keluar dari persembunyian kami.

"Mau minta maaf atau ku sebar rekaman ini."

Nath memutar rekaman suara itu.

Carletta sudah pucat pasi. Sementara kedua temannya sudah memegang tangan Letta meminta perlindungan.

"Let, minta maaf aja." bisik temannya.

"Iya, Let."

Letta masih diam.

"Nath, Bu Alya masih di kantor tuh." Aku menunjuk arah kantor dimana Bu Alya baru saja keluar dari dalamnya."

"Kirim aja ke Bu Alya. Biar langsung diputar di sound sistem. Seantero Cahaya Bangsa bakalan tau kelakuan mereka."

"Rion, jangan!"

"Nath, jangan!"

Kedua temannya sudah memohon. Tapi Carletta masih berdiri tegak dengan kesombongannya.

"Kirim sekaran Nath." Perintahku.

"Tunggu!" Ucap Carletta cepat.

"Maaf." Ucapnya datar.

"Begitu caranya minta maaf, Yon?" Sindir Nath.

"No... no... no... Harusnya sambil berlutut, Nath. Kalau perlu cium kaki." Ucapku melipat tangan di dada.

"Berlutut, Let." Kedua temannya sudah berlutut.

Letta bertumpu pada lutunya. Lutut bersihnya bersentuhan langsung dengan rerumputan.

"Rion, Nath." Suara bidadari.

Aku melihat sekeliling, ternyata kak Bi sudah ada di dekat kami.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Carletta, kalian. Bangun! Jangan berlutut begitu." Carletta dan keduanya berdiri dibantu kak Bi.

"Ck!" Aku dan Nath kompak berdecak. Kesenangan kami terganggu.

"Kalian berdua. Gak boleh begitu sama teman sendiri."

Nath memutar rekaman tanpa diminta. Kak Bintang diam saja lalu beralih menatap tajam pada Carletta dan temannya.

Membuat mereka bertiga menunduk ketakutan. "Sudah minta maaf, Letta."

"Sudah, buk!" ucap mereka bertiga.

"Belum, kak!" ucapku dan Nath berbarengan dengan mereka.

Membuat kak Bi menipiskan bibir. "Saya gak tanya kalian berdua." Kak Bi menunjuk kami.

"Benar sudah minta maaf?"

"Be-benar buk."

"Kami juga minta maaf sama Ibu." ucap Carletta.

"Besok minta maaf sama pak Vano." Ucap kak Bi.

"Kalian saya maafkan. Dan jangan ulangi lagi. Kalian sudah mau lulus. Beri kesan baik untuk sekolah ini."

"Rekaman masih ada pada Nath. Dan saya gak jamin itu tidak tersebar kalau kalian buat masalah lagi."

"Iya Bu."

"Sekarang kalian boleh pergi."

"Terima kasih, Bu." Ketiganya pergi meninggalkan kami.

"Kalian, pulang sekarang!" Perintah kak Bi pada kami.

"Kakak, gak pulang?"

"Mau ikut ekskul melukis. Udah lama gak ngelukis." Ucapnya pada kami.

Drrt.... Drrrtt...

Aku menjawab telpon papi.

"Ha-."

"Pulang sekarang, Rion!!!!" Aku menjauhkan ponsel dari telingaku. Papi berteriak sangat keras. Bahkan saat aku belum selesai mengucap kata hallo.

Apa lagi salahku, ya Papiiiiii?

"Iy-"

"Tut... tut...tut..." Sambungan terputus. Papi benar benar tak memberiku kesempatan untuk bicara.

Aku mengirim pesan pada kak Bi sebelum memasukkan ponselku ke saku celana.

"Kak, aku pulang dulu."

"Balik dulu, Nath." Aku berjalan meninggalkan mereka.

"Rion tunggu!" Nath mengejarku.

****

Bintang

Aku melihat Nath dan Rion dengan tiga orang murid perempuan yang berlutut di depan mereka.

Aku mendengar rekaman yang di putar Nath. Wajar Rion marah begitu. Karena dendam pada Rion, nama baikku dan pak Vano menjadi ikut dipertanyakan.

Aku berhasil mengatasi mereka. Tapi, aku sedikit mengancam agar tak terulang lagi kejadian yang sama.

Rion da Nath pergi meninggalkanku. Aku mengambil ponsel yang ku rasa sempat bergetar. Mungkin pesan singkat.

Ku buka pesan dari Rion. Foto selfie dirinya. Dengan pesan dibawahnya.

Lukis aku kak!

Aku tersenyum dan ku balas pesannya.

Kakak sudah pernah melukis kamu. Ada di dinding ruang tamu rumah kamu.

Tak butuh waktu lama, Rion membalas pesanku.

Itu pas aku balita kak.

Aku kembali tersenyum. Ya, aku pernah melukisnya saat dia berusia 4 tahun dan aku 9 tahun.

Karena lama membalas, pesannya kembali masuk di ponselku.

Gak jadi kak.

Nanti kita foto berdua aja kak.

Di plaminan.

Aku langsung memasukkan ponselku di saku celana bahan yang ku pakai. Lama-lama pesan dari Rion semakin menjadi-jadi.

****

Up lagi besok 😊 Insya allah 😊

Terpopuler

Comments

Isabella

Isabella

hahahahaha
ingat ketengilanya Rion ingat om langit

2021-10-05

2

pecinta halu

pecinta halu

bukan hnya pesan nya bi, kelakuan roin pun mkin menjadi jadi😂😂😂

2021-10-01

1

Andi Muh.taufik Andi sayyid

Andi Muh.taufik Andi sayyid

.......

2021-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!