4 Berdebar

Bintang

Ku parkirkan Mini cooper biru yang merupakan hadiah dari ayah Satya saat tiba di Cafe R. Salah satu cafe om Ray. Aku sering kesini, bukan hanya karena om Ray sahabat papa. Tapi juga karena voucher makan yang om Ray berikan kepada guru-guru di sekolah tiap tiga bulan sekali.

Aku masuk kedalam, suasana disini sangat nyaman. Aku bahkan sering menghabiskan waktu menyelinap di antara brondong-brondong tampan. Siapa lagi jika bukan Rion, Ethan, Si kembar, Delvin, dan Caraka.

Percayalah, kau akan merasa spesial menjadi perempuan satu-satunya diantara para sahabat pria.

Aku mendapati pria pemaksa itu sedang menungguku di salah satu sudut cafe.

"Selamat malam pak Vano." Aku duduk tepat di depannya.

"Selamat malam, Bintang." Senyumnya mengembang begitu melihatku.

Dia tampak berbeda dengan tampilan seperti ini. Dia memakai jeans dan kemeja yang ia gulung hingga siku.

Sedangkan aku, aku memakai gaun A line sebetis dengan lengan panjang. Gaun bermotif bunga-bunga berwarna biru. Warna kesukaanku.

Suasana cafe cukup ramai, karena ini adalah malam minggu. Banyak pasangan muda yang menghabiskan waktu disini.

"Bahas langsung ke intinya, Pak. Waktu saya tidak banyak."

Aku yang sudah tidak nyaman berduaan dengan pak Vano memutuskan untuk memulai pembicaraan karena pria ini tak kunjung mengatakan maksud dan tujuannya bahkan saat pelayan sudah mengantarkan pesanan kami.

"Mau kemana? Kamu sudah punya janji dengan pria lain?"

Ehm okey. Pertanyaan menjebak.

"Dan mungkin pria yang anda maksud adalah papa saya? Kami memang selalu menghabiskan waktu bersama."

"Ehm, sekalian saja ajak papa kamu kesini?"

What the f*ck. Dia nyuruh papa kesini? Dia fikir sia siapa? Dia belum pernah ketemu papa, tapi dia sama sekali tak ingin membuat kesan baik di pertemuan pertama. Menyuruh papa kesini, bukankah itu kurang sopan? Seharusnya kan dia yang bertamu ke rumah. Berkenalan secara baik-baik. Otakku mulai menilai sisi lain pak Vano.

Aku tersenyum canggung. "Papa sedang di rumah berkumpul dengan anak-anaknya yang lain. Jadi sangat tidak memungkinkan untuk kesini." Aku sengaja memancingnya. Apakah dia ingin bertamu atau tidak.

"Oh."

Hanya oh?

"Baiklah Bintang, ayo kita makan dulu. Keburu dingin makanannya."

Ah, baiklah. Daripada bicara pun hanya semakin membuatku illfeel.

Kulahap tak bersisa seporsi teriyaki salmon tanpa nasi. Dan segelas teh manis dingin juga sudah kandas.

Aku sebenarnya tidak lapar, karena makan siang menjelang sore yang Zoya sajikan tadi sepertinya cukup untuk ku bertahan hingga besok pagi.

"Bagaimana, Bintang. Mau menerimaku?" Dia mulai serius.

"Maaf pak. Apa tidak terlalu terburu-buru? Bapak saja tidak pernah menyatakan perasaan bapak ke saya."

"Bintang, jangan terlalu kaku. Panggil Vano saja."

Oke.

"Begini Van, kita tidak punya hubungan apapun sebelumnya. Lalu tiba-tiba kamu melamarku. Di sekolah pula."

"Kan kita sudah sama-sama dewasa. Jadi ku fikir kita tidak perlu melewati masa-masa pacaran lagi, Bintang."

Ah, kuno sekali cara berfikirnya.

"Lalu, bagaimana aku menerimamu jika kamu saja tidak mengenalku dan keluargaku dengan baik. Juga sebaliknya, aku juga tidak mengenal keluargamu." Aku harus tegas disini.

"Keluargaku pasti menerima siapapun pilihanku."

Aku mengangkat sebelah alisku.

"Soal keluargamu, aku bisa mengenal mereka saat kamu sudah menerimaku. Kita tidak akan menikah dalam waktu dekat. Karena persiapan pernikahan juga butuh waktu." Pak Vano berusaha meraih tanganku yang kuletakkan di atas meja.

Tapi aku berhasil menghindar, dengan pura-pura mengambil ponsel di dalam tas ku.

"Ehm maaf pak, pesan dari papa. Harus segera ku balas."

Aku membuka ponsel pura-pura mengetik pesan.

Bagaimana aku bisa menghindari pria ini. Ternyata selain pemaksa dan egois dia juga tidak menghargai keluargaku. Sama sekali bukan tipeku.

Akhirnya aku berhasil lolos darinya setelah mencoba membuatnya mengerti. Berbohong sedikit tidak masalah. Daripada harus merasa tak enak hati menolaknya secara terang-terangan.

"Tapi maaf sebelumnya Van. Aku sudah di jodohkan dengan anak teman papa. Walaupun kami belum pernah bertemu. Setidaknya aku ingin menghargai keputusan papaku."

"Maaf, Van."

Vano menatapku penuh kecewa. Tak ingin berlama-lama. Aku segera membayar makananku.

Apa-apaan ini? Dia tidak melarangku membayar makananku sendiri?

Aku masuk kedalam mobil dengan perasaan kesal. Bagaimana mungkin ada pria sekomplit itu. Egois, pemaksa, tidak bisa menghargai, pelit pula.

Aku langsung pulang ke rumah. Dan rumah terasa sepi karena Zoya pergi ke pesta rekannya. Mama papa sudah di kamar. Dan ku intip si kembar sedang sibuk dengan ponsel masing-masing.

Aku merebahkan tubuhku di ranjang dan langsung terlelap.

***

Orion

Aku baru tiba di cafe papi. Dan mini cooper yang bertengger cantik di parkiran membuatku tersenyum lebar.

Kak Bintang disini?

Aku masuk kedalam, tapi pemandangan tak menyenangkan membuatku moodku turun drastis.

Aku melihat kak Bintang dan pak Vano duduk berhadapan. Mereka saling berbicara. Aku tak tau membahas apa dan aku juga tidak ingin tahu.

Aku masuk ke ruangan papi. Memeriksa laporan keuangan seminggu ini. Serta masuk ke dapur cafe hanya untuk memastikan tak ada kendala apapun.

Ting...

Notifikasi ponselku berbunyi. Pesan chat dari Ethan.

Aku on the way ke rumah pinang di belah dua.

Pinang dibelah dua yang ia maksud adalah Nair dan Nath.

Mau apa kesana? Balasku.

Hilangkan gabut. Aku bawa makanan. Kalau mau nambahin, silahkan. Balasnya lagi.

Aku tak membalas lagi. Aku memasukkan ponselku ke kantong celanaku dan memesan beberapa menu untuk ku bawa ke rumah Nath.

Aku segera ke rumah Nath, mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Aku teringat sesuatu. Mobil kak Bintang tidak ada di parkiran.

Apakah dia sudah pulang?

Aku tiba di rumah Nath dan benar saja, mobil kak Bintang sudah terparkir di dalam garasi.

Aku langsung masuk ke dalam dan menuju ke halaman belakang. Ethan dan Delvin sudah ada disini. Mereka menyalakan musik sedikit keras dengan loudspeaker berukuran lumayan besar.

Ternyata begini cara para jomblo menghilangkan kegabutan malam minggu.

Kami bernyanyi bersama mengikuti lagu yang di putar. Saling berbagi tawa dan bercanda. Namun, beberapa kali fikiranku kembali mengingat kak Bintang dan pak Vano.

Apa mereka sudah jadian? Dan apakah kak Bi tang menerima lamarannya.

Aku merasa resah. Aku memutuskan pergi kedapur, sepertinya minum minuman dingin akan membuat otakku adem.

Aku masuk ke dapur, dan ku lihat kak Bintang sedang berada disana. Gadis itu masih memakai pakaian yang sama seperti yang ku lihat di cafe. Tapi sepertinya dia sudah menghapus make up nya.

Kak Bintang membuka pintu kulkas. Aku berdiri di belakangnya, lalu mengulurkan tanganku mengambil minuman kaleng.

"Nath, kebiasaan!" Kak Bintang berbicara dan menoleh kebelakang. Pelipisnya menyentuh bibirku karena aku sedikit menunduk.

Posisi ini terasa seolah aku menciumnya. Sekalian saja ku nikmati momen ini. Aku semakin menempelkan bibirku dipelipisnya.

Tanganku sudah tak tahan ingin merengkuh perut rata itu. Dan dinginnya suhu kulkas membuatku tersadar. Terlalu beresiko.

"Ini Rion kak. Bukan Nath." Aku segera bergerak mundur menjauhinya. Aku berbalik dan, "Aduh kak!"

Kak Bintang menarik kerah bajuku dari arah belakang.

Terpopuler

Comments

Isabella

Isabella

pinang di belah dua
hahahaha ngakak AQ kak

2021-10-04

1

Tehtie

Tehtie

Hayooo rion ngapain tuh fah mulai berani bikin percik" asmara kali yee ma bu guru bintang?

2021-09-23

1

sintesa destania

sintesa destania

berbalas gak ya😰

2021-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 1 Bintang Alkhaleena
2 2 Orion Arrayan Danadyaksa
3 3. Kutilang Berdasi
4 4 Berdebar
5 5 Berdebar (2)
6 6 Apakah ini akhir hidupku?
7 7 Because I Love You
8 8 Syarat
9 9 Caranya memandang
10 10 Tampan!!
11 11 Cemburu atau ingin
12 12 Motor baru
13 13 Be my girlfriend
14 14 Maaf untuk ini kak.
15 15 Sakit
16 16 Masalah baru
17 17 Menyelesaikan masalah
18 18 Di plaminan
19 19 Bintang kakakmu
20 20 Melanggar kepercayaan
21 21 Aku serius
22 22 Temui mereka, kak!
23 23 Perjalanan masih panjang
24 24 Anak Laki harus gantle
25 25 Nikah atau Pisah
26 26 Calon istri idaman
27 27 Suami?
28 28 Butuh banyak energi
29 29 Terbakar cemburu
30 30 Siapa pria itu?
31 31 Tahun berganti
32 32 Aku Mencintainya
33 33 Apa kabarmu, Zra?
34 34 Jadikan dirimu layak
35 35 Merpati Satu : Pink
36 36 Strong
37 37 Apa sebenarnya yang terjadi
38 38 Kak Bi disini?
39 39 Terlalu ikut campur
40 40 Waktumu satu tahun
41 41 Mudah-mudahan aku sanggup
42 42 Dosen cantik
43 43 Pernikahan impian
44 44 Triple Date?
45 45 Pajak Jadian
46 46 Penyerangan
47 47 Melted
48 48 Bukan supir taxi
49 49 Calon suami
50 50 Calon istri?
51 51 Kejutan
52 52 Tanggung jawab
53 53 Aku Cemburu?
54 54 Perdebatan pertama
55 55 Nyonya Orion.
56 56 Nasehat Orang Tua
57 57 Gak tahu kalau tahun depan
58 58 Kapan?
59 59 Manja
60 60 Mendadak Tajir
61 61 Mawar Merah
62 62 Marry Me
63 63 Marry Me (2)
64 64 Behind the scene
65 65 Pemandangan indah
66 66 Terus bahagia kak
67 67 Kemarahan Ezra
68 68 Tidak ada ampun.
69 69 Pernikahan Dipercepat
70 70 Menghitung jam
71 71 Tanpa sayap
72 72 Bidadari
73 73 Rumah mertua
74 74 Gugup
75 75 Ampuuuun!!
76 76 Sangkar emas
77 77 Double paket komplit
78 78 Dinner
79 79 Cacing
80 80 Perfect Wedding
81 81 Sayang banyak-banyak
82 82 Persiapan.
83 83 Binar Cinta
84 84 Pasangan
85 85 Sayang...!
86 86 Mempesona
87 87 Digrebek
88 88 Bonus
89 89 Dari hari ke hari
90 90 Kemungkinan terburuk
91 91 Uban
92 92 Negatif
93 93 Baby
94 94 Menghebohkan
95 95 Kejutan gagal
96 96 Impian
97 97 Ngidam aneh
98 98 Tentang Tiara
99 99 Panik
100 100 Never Leave you!
101 101 Ganti parfummu!
102 102 Peringatan
103 103 Susu hamil
104 104 Dia milikku
105 105 Tujuh bulanan Bintang
106 106 Nath pulang
107 107 Baby boy
108 108 Mama terhebat
109 109 Jodoh sampai tua
110 110 Pembukaan dua
111 111 Baby Shaqueena
112 112 Kebahagiaan yang lengkap
113 Pengumuman
114 Novel Caraka dan Chiara
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 Bintang Alkhaleena
2
2 Orion Arrayan Danadyaksa
3
3. Kutilang Berdasi
4
4 Berdebar
5
5 Berdebar (2)
6
6 Apakah ini akhir hidupku?
7
7 Because I Love You
8
8 Syarat
9
9 Caranya memandang
10
10 Tampan!!
11
11 Cemburu atau ingin
12
12 Motor baru
13
13 Be my girlfriend
14
14 Maaf untuk ini kak.
15
15 Sakit
16
16 Masalah baru
17
17 Menyelesaikan masalah
18
18 Di plaminan
19
19 Bintang kakakmu
20
20 Melanggar kepercayaan
21
21 Aku serius
22
22 Temui mereka, kak!
23
23 Perjalanan masih panjang
24
24 Anak Laki harus gantle
25
25 Nikah atau Pisah
26
26 Calon istri idaman
27
27 Suami?
28
28 Butuh banyak energi
29
29 Terbakar cemburu
30
30 Siapa pria itu?
31
31 Tahun berganti
32
32 Aku Mencintainya
33
33 Apa kabarmu, Zra?
34
34 Jadikan dirimu layak
35
35 Merpati Satu : Pink
36
36 Strong
37
37 Apa sebenarnya yang terjadi
38
38 Kak Bi disini?
39
39 Terlalu ikut campur
40
40 Waktumu satu tahun
41
41 Mudah-mudahan aku sanggup
42
42 Dosen cantik
43
43 Pernikahan impian
44
44 Triple Date?
45
45 Pajak Jadian
46
46 Penyerangan
47
47 Melted
48
48 Bukan supir taxi
49
49 Calon suami
50
50 Calon istri?
51
51 Kejutan
52
52 Tanggung jawab
53
53 Aku Cemburu?
54
54 Perdebatan pertama
55
55 Nyonya Orion.
56
56 Nasehat Orang Tua
57
57 Gak tahu kalau tahun depan
58
58 Kapan?
59
59 Manja
60
60 Mendadak Tajir
61
61 Mawar Merah
62
62 Marry Me
63
63 Marry Me (2)
64
64 Behind the scene
65
65 Pemandangan indah
66
66 Terus bahagia kak
67
67 Kemarahan Ezra
68
68 Tidak ada ampun.
69
69 Pernikahan Dipercepat
70
70 Menghitung jam
71
71 Tanpa sayap
72
72 Bidadari
73
73 Rumah mertua
74
74 Gugup
75
75 Ampuuuun!!
76
76 Sangkar emas
77
77 Double paket komplit
78
78 Dinner
79
79 Cacing
80
80 Perfect Wedding
81
81 Sayang banyak-banyak
82
82 Persiapan.
83
83 Binar Cinta
84
84 Pasangan
85
85 Sayang...!
86
86 Mempesona
87
87 Digrebek
88
88 Bonus
89
89 Dari hari ke hari
90
90 Kemungkinan terburuk
91
91 Uban
92
92 Negatif
93
93 Baby
94
94 Menghebohkan
95
95 Kejutan gagal
96
96 Impian
97
97 Ngidam aneh
98
98 Tentang Tiara
99
99 Panik
100
100 Never Leave you!
101
101 Ganti parfummu!
102
102 Peringatan
103
103 Susu hamil
104
104 Dia milikku
105
105 Tujuh bulanan Bintang
106
106 Nath pulang
107
107 Baby boy
108
108 Mama terhebat
109
109 Jodoh sampai tua
110
110 Pembukaan dua
111
111 Baby Shaqueena
112
112 Kebahagiaan yang lengkap
113
Pengumuman
114
Novel Caraka dan Chiara
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!