Orion
Melihat kak Bi dan kak Zoy berkejar-kejaran seperti itu adalah hal biasa. Tawa ceria merekalah yang membuat rumah ini ramai. Bahkan Nath dan Nair saja tak seramai itu.
Aku menikmati sarapan bersama keluarga besar keluarga kak Bi. Aku mengenal mereka semua. Karena sejak kecil rumah mereka adalah rumah kedua bagiku.
Pekerjaan papi dan mami yang sangat banyak membuatku terkadang ke rumah ini atau rumah Ethan sepulang sekolah. Dan setelah SMP aku hanya beberapa kali seminggu kesini karena jadwal privat yang sudah di atur orang tuaku.
Selesai sarapan, kami menuju halaman belakang. Tapi, papi dan mamiku datang dengan membawakanku pakaian ganti.
Aku segera mandi dan kembali bergabung di halaman belakang. Di kursi panjang itu duduk kak Bi dan adikku Chiara. Di kursi satu lainnya ada Kak Zoy dan Lovely. Mereka sedang fokus pada layar ponsel. Dan tikar yang di bentang dibawahnya sudah ada bang Caraka, Shaka, dan Nair.
Om Langit dan keluarganya sudah pulang kerumah karena ada urusan penting.
Aku ikut bergabung dan menyaksikan Nath berperang dengan hukumannya.
"Nath yang bersih!" Teriakku saat Nath mencuci motor kami bertiga.
"Diam, Yon!" Jawabnya ketus.
Aku teringat Ethan. Janjiku untuk membantunya menyatakan cinta pada Marisa, teman sekelas kami.
"Kak, kepantainya jam berapa?" tanyaku pada kak Bi.
Kak Bi menatapku. "Usahakan jam limaan kita sudah sampai, Yon!" Lalu dia kembali fokus pada ponselnya. Entah apa yang ia lihat di ponsel itu bersama adikku.
"Kak, Chia ikut ya." Aku dengar adikku meminta pada kak Bintang.
"Enggak boleh, Chi." Aku menatap adikku itu.
"Chia bang! Bukan Chi!"
"Sama aja." Aku menjulurkan lidahku.
"Chia, kami mungkin akan pulang malam. Kapan-kapan kakak ajak Chia, ya. Kita berangkat sepulang sekolah. Atau pas hari libur. Oke!" Aku duduk dengan kedua tangan menapak ke belakang. Aku menatap wanita berkaos putih itu sedang membujuk adikku.
"Oke! Janji kak!" Giliran kak Bi yang bicara dia langsung oke.
"Janji! Tapi kita naik mobil ya!" Kak Bi memberikan jari kelingkingnya. Mereka berjanji ala anak kecil.
"Boleh. Yang atapnya bisa di buka kan kak?" Tanya Chia antusias.
Kak Bi mengangguk. Dan Chia bersorak.
"Chia, kedalam yuk." Ajak Lovely pada adikku. "Gak seru disini,ada mas ku! Dari tadi mas Shaka ganggu terus!" Aku menahan tawa. Sedari tadi aku memang melihat Shaka diam-diam menggelitik kaki adiknya dengan ranting kecil.
Kak Zoy menatap tajam pada Shaka. Dan remaja setahun lebih muda dariku itu hanya cengar-cengir saja.
"Masuk gih! Tiduran sana di kamar kak Bi, sambil nonton tv."
"Thank you kakak cantik." Chiara mencium pipi kak Bi. Sini abang gantikan dek!
"Makasih kak." Lovely juga melakukan hal yang sama.
"Kak, mau bantu gak?"
"Apaan?" Aku bergeser dan menyandarkan kepalaku di bangku kak Bi duduk. Kaki kak Bi berada tepat di sebelahku.
"Ethan mau nembak Marisa."
"Apa!" Kak Bi menarik rambutku. Hingga kepalaku menengadah ke atas. Aku bisa melihatnya sedikit menunduk dengan wajah terkejut.
"Sakit kak!" Aku memegang tangannya yang masih menarik rambutku. Bang Caraka, Shaka dan Nair menertawakanku.
"Eh! Sorry! Kaget Yon." Kak Bi melepaskan ku. Aku mengubah posisi dudukku. Kini aku duduk menghadap kaki kak Bintang. Aku menopang dagu dengan tangan yang ku tumpuhkan pada kursi.
"Tarik yang kuat kak. Sampai botak." Nair berteriak.
"Cuci yang bersih Nath!" Balasku.
"Marisa yang duduk di depan, Yon?" Tampaknya kak Bi masih terkejut.
"Iya kak. Ethan sudah minta tolong bantuin sejak mingu lalu."
"Boleh sih. Terserah kalian aja. Yang penting nilai gak turun gara-gara pacaran."
"Nair, bantu ya." Pintaku.
"Ck! Gak janji."
"Bang Caraka ikut?"
"Gak lah! Abang mah mau pacaran."
"Diiih. Udah laku nih! Calon dokter bedah mulut!" Kak Bi meninju lengan bang Caraka.
"Kenalin dong, Ka." Kak Zoy ikut bicara.
"Kapan-kapan kak. Masih jalan pelan-pelan kok."
"Gowes dong Bang! Biar cepat." ucapku semangat.
"Jangan tiru Bang!" Ucap Nair. "Rion itu tipe-tipe injek gas tanpa ampun." Dia melirikku.
Bang Caraka tertawa. "Pakai rem gak, Yon!"
"Pakai bang, kalau ingat." Jawabku sambil tertawa.
"Kalian enak banget ketawa-ketiwi! Gak ada yang niat bantuin ini!" Ucap Nath.
"Gak!" Jawab kami kompak.
Nath mendekat dan mengarahkan selang air pada kami. Kami membubarkan diri. Tapi baju kak Bi dan Kak Zoy terlanjur basah karena Nath terus mengarahkan selang pada kami.
"Kakak udah mandi, Nath!" Teriak Kak Bi dan Zoya.
"Mandi lagi kak!"
"Naaaath... Kakak potong uang jajan kamu!" Kak Zoy berteriak sekuatnya.
Dan triiiing!!! Bagai terkena sihir ibu peri. Selang air langsung berpindah arah ke tanah.
"Hehehe... jangan dong kak."
"Janji gak buat lagi." Nath menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. "Viss! Janji kak."
Dasar Nath! Dengar rupiahnya bakalan di potong langsung tak berkutik.
"Tau ah Nath!" Kak Bi berjalan dengan menghentakkan kaki.
"Gak lucu, lu! Mandi lagi daaah!" Aku berjalan menuju kedalam rumah. Bang Caraka, Shaka dan Nair sudah menyelamatkan diri lebih dulu.
Baju kak Bi benar-benar basah, br*nya yang berwarna hitam tercetak jelas di kaos basahnya.
Otakku jadi travelling.
Kak Zoy menyusul dibelakang kak Bi. Saat sampai di pinggir kolam renang. Kak Zoy berbisik pada kak Bi.
Aku duduk manis di gazebo bersama bang Caraka dan Nair. Shaka juga disini. Menyaksikan apa yang akan dilakukan dua gadis itu dan aksi Nath yang sedang beberes peralatan tempurnya. Sepertinya motor kami sudah selesai dia cuci.
Mereka berdiri menghadap kolam, "Satu, dua,"
"Byuuuuurrrr!!!"
Keduanya melompat. Aneh tapi nyata. Wanita yang bisa dikatakan dewasa itu malah bertingkah seperti anak-anak. Apa itu yang membuat keduanya tampak awet muda.
Kak Bi bahkan memiliki wajah seperti anak SMA. Jika dia memakai seragam murid Cahaya Bangsa bisa ku pastikan orang-orang akan percaya dan mengatakan dia masih kelas X.
"Ya Allah! Kalian bikin kaget mama!" Tante Lintang keluar dari arah dapur.
"Heheh. Maaf ma!" Keduanya malah tertawa.
"Zoy, ayo lomba dari ujung ke ujung." Kak Bi menantang kak Zoy. Menunjuk satu sisi kolam dan sisi yang lain.
Mereka menciptakan keseruan hanya dengan hal sederhana.
"Oke. Kalau kamu menang, kamu mau apa? Aku turuti." Kak Zoy menerima tantangan.
Kak Bi tampak berfikir. "Sepatu conv*rs keluaran terbaru kak!" Teriak Nair dari arah gazebo. "Lumayan nambah koleksi."
"Huh! itu maunya kamu Nair!" Kak Zoy bersungut-sungut.
"Oke! Kalau aku yang menang, bolehlah beliin motor baru!" Kak Bi gak nanggung-nanggung.
"Pemerasan namanya, Bi."
"Ayolah Zoy. Motorku kan..." Wajah kak Bi berubah murung.
"Oke deal. Hanya 50% dari harga cash."
"Lima puluh persennya aku cari kemana Zoy!"
"Aku tambahin 20% Bi, ada tuh tabungan dikit!" Bang Caraka teriak.
"Noh, ditambahin sama Caraka."
"30%nya ada kan tabungan kamu? Teacher Cahaya Bangsa ini." Kak Zoy membuat kak Bi berfikir. Kelamaan kak, keburu masuk angin.
"30% dariku." Aku ikut bicara.
"No, kamu pakai uang om Ray, Yon!" Tolak kak Bi.
"Uang ku kak. 100% uangku."
"Ayolah, Bi. Jadi gak nih!"
"Deal. Zoy 50%, Caraka 20%, 30% urusan belakang." Aku geleng-geleng kepala.
"Itu kalau kamu memang. Kalau aku menang, di pantai nanti fotoin aku kayak model papan atas. Mau aku pampangin foto itu di Sosmedku."
"20 foto." Sahut kak Bi cepat.
"15 foto, Spot aku yang pilih! *Ta*ke it or leave it."
"Take it!" Keduanya berjabat tangan. "Deal."
Keduanya bersiap di pinggir kolam. Dan hitungan ketiga dari Nair keduanya mulai bergerak. Kak Bi lebih dulu sampai di pinggir kolam. Hanya beda beberapa detik dari Kak Zoy.
"Yeeeeee!!!! Motor baru!!! Come to mama!" Kak Bi berteriak.
Aku tau, kak Zoy hanya ingin menghibur kak Bi karena musibah yang menimpanya kemarin malam. Mereka saudara yang saling melengkapi.
Dan aku tau, uang segitu hanya remahan bagi kak Zoy yang notabenenya punya banyak cabang restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Isabella
seneng banget baca nofel ini
dr daudara , teman, family , seru banget
dan AQ suka cocok sama hubungan percintaan bintang dan rion
2021-10-05
1
pecinta halu
rion otaknya langsung traveling deh😂😂
2021-10-01
2
Tehtie
Senengnya ya punya big family yg saling mendukung & melengkapi, sesenang aku yg punya author baik hati & sll up ni cerita
2021-09-28
1