Jeniffer mengeliat, sesekali terdengar ******* lembut dari bibirnya. dia seakan-akan terlena dengan sentuhan dan ciuman yang terasa tidak terlewati sedikit pun, disetiap lekuk tubuh Jeniffer yang membuat nya merasa nikmat bercampur dengan rasa geli.
Tangan itu menyelusup masuk kedalam pakaian Jeniffer, dan mulai mengelus dan menggerayangi setiap lekukan tubuh Jeniffer yang indah dan mulus.
Jeniffer merasa lidah yang menyapu lembut leher hingga tengkuk nya, sehingga Jeniffer menutup mulutnya dengan punggung telapak tangannya, untuk menahan rasa geli dan sensasi yang sangat indah dan nikmat.
Ceklek pintu kamar terbuka, Zein masuk sambil membawa botol minuman di tangan nya. yang membuat Jeni syok dan langsung kaget, kedua bola mata Jeniffer membulat menatap kearah suaminya.
"Sayang, kenapa kamu menatapku anah seperti ini?" Zein menghampiri Jeniffer sambil menjentikkan jarinya, membuat Jeniffer tersadar.
"Uda" ucap Jeniffer, rasa penasaran dan takut tiba-tiba membuat tengkuknya merinding dan bekas ciuman panas barusan, masih terasa begitu lekat dan nyata dibibir nya.
"Iya, kamu Kenapa gugup seperti ini? dan wajahmu pucat." Zein menatap lekat Jeniffer sambil mengelus pelan wajah cantik dihadapannya.
"Jadi barusan, Uda tidak berada dikamar ini?" tanya Jeniffer mengerutkan keningnya bingung.
"Maaf ya sayang, Uda lupa memberitahu mu. karena Uda sedang pergi mengambil minuman penghangat tubuh. mengingat kondisi cuaca yang terasa begitu dingin dipuncak ini." terang Zein samvil memberikan minuman ketangan Jeniffer.
"Ta...tapi aku merasa, barusan Uda ada disini bersama ku, memeluk dan menciumi tubuhku." ucap Jeniffer yang mengutarakan kebingungan nya dengan kejadian aneh itu.
"Ha....ha....ha....sayang, ternyata kamu juga bisa melawak dan membuat ku terhibur dengan cerita mu." ucap Zein memegangi perutnya.
"Uda stop, aku serius." Jeniffer menatap kesal kearah Zein, namun Zein semakin gemas melihat wajah istrinya yang terlihat bertambah imut, jika sedang merajuk.
"Sudahlah kita lupakan, sekarang sebaiknya kita minum minuman penghangat tubuh ini, agar kita bisa melewai malam panjang tanpa kedinginan." ucap Zein mengeringkan sebelah matanya kearah Jenifer, yang langsung membuat gadis cantik itu luluh.
Malam yang dingin, semakin menambah semangat dan gairah pasangan pengantin baru Zein dan Jeniffer, mereka tidak pernah merasa puas bercinta dan bercinta sampai pagi menjelang, keduanya ambruk tidur kelelahan,.
"Terimakasih sayang, kehadiran mu membuat hari-hari ku penih kebahagiaan." ucap Zein mencium hangat kening Jeniffer, dia tersenyum manis membalas ucapan suaminya hingga mereka tertidur saling berpelukan.
Sementara Arden mengepalkan tangannya kesal menatap kearah Zein, dia sangat cemburu dan marah. karena telah mengganggunya yang sedang bercinta dengan wanita pujaan nya.
"Arden kamu kenapa nak?" ucap Hayati begitu melihat Arden menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Ibu lihat lah villa itu," Ucap Arden menunjukkan posisi kamar Jeniffer.
"Ya, memangnya ada apa dengan villa tersebut?"
"Sekarang wanita pujaan ku sedang disana, dia sudah menikah dengan laki-laki bresengsek yang bersamanya sewaktu di pulau." terang Arden.
"Jadi dia sudah menikah?"
"Ya ibu." jawab Arden malas.
"Arden, meskipun kita dari golongan bangsa jin. tapi apa tidak sebaiknya kamu mencintai wanita yang belum menikah saja nak, biar kamu tidak terluka ataupun cemburu jika dia sedang bersama dan bermesraan dengan pasangannya." terang Hayati yang tidak ingin anaknya semakin terluka jika melihat kemesraan Jeniffer dengan suaminya.
"Arden tidak bisa mencintai wanita lain Bu, hanya dia wanita ku." ucap Arden.
Hayati terdiam, begitu juga Rembo yang bingung harus berbuat apa saat melihat pangeran nya yang tengah galau.
****
Dalam tidur nya Malam ini, Jeniffer terlihat gelisah, dalam alam mimpinya dia melihat laki-laki yang sangat tampan, yang tengah berdiri membelakangi nya, di sebuah pulau tempatnya terdampar bersama Zein dulu. Jeniffer berjalan mendekati laki-laki dengan pakaian ala pangeran kerajaan.
"Si...siapa kamu?" ucap Jeniffer.
Laki-laki itu segera membalikkan badannya, Jeniffer terpana melihat ketampanannya, yang tengah tersenyum lepas menatap balik kearah Jeniffer.
"Aku Arden, pangeran kerajaan di pulau ini," balasnya.
"Pangeran?" ulang Jeniffer.
"Ya sayang, mendekatlah kepelukan ku.. karena aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama melihat kecantikan mu sayang." balas Arden.
Jeniffer yang semula terpesona akan ketampanan Arden, tersadar akan status nya sekarang, dia tiba-tiba teringat Zein laki-laki baik yang sudah menjadi suami nya saat ini.
"Tidak pangeran, aku sudah menikah dan aku juga sangat mencintai dan menyayangi suamiku." balas Jeniffer menolak dan ingin berbalik pergi meninggalkan Arden.
"Wanita ku, tunggu." ucap Arden sambil menarik tangan Jeniffer hingga jatuh kedalam pelukannya. pandangan mereka berdua bertemu. tatapan mata Arden begitu lembut dan penuh dengan cinta dan kasih sayang. seperti sebuah magnet yang menari Jeniffer untuk terus membalas tatapannya dan menikmati sentuhan Arden yang terdapat begitu nyaman dan indah.
Jeniffer terlupa akan laki-laki yang sudah menjadi suami nya yaitu Zein, yang ada hanya Arden, yang membuatnya dengan kelembutan dan sentuhan yang memabukkan.
Arden membimbing Jeniffer memasuki sebuah pintu, disana terdapat ruangan kamar pengantin yang sudah didekor sedemikian indah. Arden menunyun Jeni untuk menaiki tempat tidur yang sudah ditaburi kelopak bunga mawar merah.
Perlahan Arden merebahkan tubuh Jeniffer, membantu membuka satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Jeniffer. dimana gadis itu hanya bisa menuruti dn pasrah, dia begitu terperdaya dengan ketampanan wajah Arden.
"Sayang apa boleh aku melakukannya, aku juga ingin bercinta dan melepaskan keperjakaan ku untuk mu." ucap Arden membisikkan keteling Jeniffer.
Jeniffer yang juga sudah dimabuk cinta, menganggukan kepalanya perlahan, karena dihatinya dan pikirannya nya saat ini hanya ada Arden. dia tidak ingat dirinya dan suaminya Zein.
Arden kembali mencium dan mencumbui Jeniffer, sambil berusaha untuk melepaskan pakaiannya sendiri. Arden yang sudah terbakar gairah tidak mampu untuk menahan nya lagi, sehingga dia tidak ingin menunda-nunda lagi untuk melakukan penyatuan dengan Jeniffer.
Zein terbangun, begitu mendengar istrinya yang sering mendesah seperti tengah bercinta, sesekali Jeniffer mengeliat manja dengan mata yang masih terpejam.
Semakin lama, ******* Jeniffer semakin terdengar. bahkan Jeniffer telihat sangat menikmati nya.
"Ada apa dengan istriku, sedari tadi dia terlihat aneh, dan sekarang dia seperti mimpi basah." Gumam Zein.
"Jen....Jeni.... Jeniffer bangun sayang." Zein menguncang -ngucang pelan tubuh je namun tidak membuat nya terbangun, Zein mengulangi dengan agak keras agar Jeni terbangun namun hasilnya tetap sama. Zein mulai panik dan mondar-mandir memikirkan cara,
"Bagaimana ini, aku yakin istriku sudah diganggu makhluk lain." Gumam Zein yang langsung menghubungi pak haji Usman, yang merupakan guru besar, di tempat nya pernah menjadi murid pesantren dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Mimineramdani
akhirnya zein sadar akan hdirny arden. smngat zein buat ngusir arden.
..lanjut thoor seru
2021-09-25
2
💞Biim 💞
serem juga kalo gitu
2021-09-25
2
Nia Yusniah
ih serem
2021-09-25
0