One Night Love Presdir 2 (CEO Is Not A Human)

One Night Love Presdir 2 (CEO Is Not A Human)

Terdampar

"Arden tunggu."

"Kamu tidak boleh pergi meninggalkan istana."

Langkah kaki pria tertampan di bangsa jin Bukit Gurun Savana itu terhenti, saat mendengar suara teriakan keras dari sang raja yang merupakan ayah nya sendiri.

"Jika kamu terus seperti ini, kamu tidak akan bisa menggantikan posisi ayah sebagai raja. ingat Arden rakyat kita sedang butuh pemimpin yang bisa menjadi panutan mereka." ucap sang raja yang mulai menurunkan nada suara.

"Please pa, Arden hanya ingin bersenang-senang, sampai Arden resmi diangkat sebagai raja menggantikan posisi ayah nanti nya." bujuk Arden.

"Kenapa harus pergi ke alam manusia, ditempat kira semua sudah tersedia jauh lebih indah dan menyenangkan dibandingkan alam mereka." terang papa.

"Sudahlah Baginda raja, kita harus memaklumi sifat anak kita. mengingat nenek buyut Arden dulunya keturunan bangsa manusia. sehingga jiwa Manusia nya menurun pada Arden." ucap Siti Hayati ibu kandung Arden.

"Aku hanya tidak ingin Arden jatuh cinta dengan bangsa manusia, rakyat kita pasti akan memberontak dan protes jika raja mereka nantinya memiliki istri bangsa manusia." ucap raja dengan tubuh bergetar menahan kemarahan nya.

"Tapi Arden tidak begitu, dia hanya jalan-jalan bahkan kadang dia lebih suka menyendiri dan berburu pulau Putri sendirian, yang tidak ada manusia nya sama sekali." bujuk permaisuri.

"Baiklah untuk kali ini aku izinkan Arden pergi , tapi hanya ke pulau yang tidak ada manusia nya itu, dan kamu harus didampingi pengawal" ucap raja.

"Baiklah, aku akan ke pulau saja tapi aku tidak mau didampingi oleh pengawal, ayah tolong percaya padaku, aku tidak akan melanggar perintah dan perkataan ayah lagi." ucap Arden.

Raja akirnya menganggukan kepalanya pasrah, menatap punggung puta sulungnya berjalan meninggalkan kerajaan.

Sampai di pulau Putri, Arden mulai mengeluarkan busur panahnya, dan mengarahkan tepat pada seekor burung merak yang sangat indah. namun tembakan nya meleset burung itu terbang begitu mendengar teriakan seperti suara manusia.

"Buuussyyett sial." Umpat Arden.

Arden yang masih kesal karena buruannya terbang, langsung menoleh ke asal suara yang merupakan sepasang anak manusia yang tengah berlayar menuju tempatnya berburu.

"Manusia? untuk apa mereka mengunjungi pulau kosong ini." Gumam Arden semakin penasaran melihat wajah cantik yang ikut berdiri disamping laki-laki yang tengah berteriak panik.

"Tidaaaakkk....... tidaaaakkk......ini gila, tidak mungkin...aku pasti bermimpi." teriak Zein panik dan kebingungan. begitu sadar dan terbangun dia dihadapan nya terbentang luas lautan lepas.

Zein mencoba mengingat-ingat kejadian yang membawanya sampai seperti ini.

"Ya aku ingat semua nya, semua ini gara-gara gadis ingusan ini. sekarang aku dimana?" umpat nya panik mengingat dia dan Jeniffer berda disebuah perahu karet yang berukuran kecil.

"Pasti benda ini yang membuatku semalam tiba-tiba pingsan." menatap pengayuh sampan lalu mengambilnya, dan mengasuhnya pelan menuju sebuah pulau.

"Ada apa ini ribut-ribut membangunkan tidur ku saja.." bentak Jeniffer dengan mata yang masih terpejam gadis itu memperbaiki posisi tidur nya.

"Hey banguuuun kamu, ini semua gara-gara kamu gadis sial." umpat Zein sambil menguncang tubuh Jeni dengan kakinya, karena masih kesal.

Mersa tidur nya terganggu, Jeniffer membuka matanya. namun diluar dugaan Zein gadis itu berteriak penuh kekaguman.

"Aaaaawww indahnya, aku pasti bermimpi." teriaknya menatap takjub pemandangan indah disekitar nya,

"Hey banguuuun kamu dari mimpi sialmu itu," bentak Zein sambil menciprakan air ke wajah Jeniffer.

"Dingin tau."

"Makanya sadarrr... lihatlah dimana kita sekarang.?" teriak Zein kembali.

Jeniffer duduk terhenyak dan menangis sambil terisak-isak.

"Mami....Papi..tolong Jeni...hu....hu....." Ucap nya disela isak tangis.

Melihat hal itu membuat Zein bertambah kesal, dan melompat turun menuju pulau.

"Kamu pegang tali sampan ini, aku akan mencari sesuatu yang bisa menolong kita." Ucap Zein turun, Jeni yang mersa takut malah mengikuti langkah Zein dan membiarkan sampan kecil mereka terlepas dan menjauh dibawah arus ombak.

Sementara Arden langsung terpesona, matanya tidak pernah lepas begitu melihat sosok wajah cantik berambut pirang, Arden terus mengikuti dua anak manusia yang terlihat saling menyalahkan satu sama lain.

"Benar-benar cantik, pantas raja selalu melarang ku pergi ke alam manusia, dia pasti iri karena tidak bisa menikahi bangsa manusia yang sangat cantik-cantik beda sekali dengan bangsa kami." Gumam Arden.

"Aku harus membuat mereka untuk tinggal di pulau ini." Arden mengedipkan sebelah matanya, sehingga tali perahu yang dipegang gadis cantik itu terlepas.

"Dasar gadis bodxxx kamu Jeni, " teriak Zein marah begitu mengetahui sampan mereka yang sudah menjauh.

"Aku takut sendirian, jadi aku mengikuti Om." Ucap nya tanpa rasa bersalah.

Zein Akirnya melepas kemeja yang dikenakan nya, dan mengikatnya pada sebuah kayu panjang, berharap segera mendapatkan pertolongan. dari orang yang lewat.

"Hidupku benar-benar buruk dan selalu sial setelah bertemu dengan gadis seperti mu ini." umpat Zein.

"Aku menyesal menolong dan mengikuti mu." Zein kembali marah.

"Siapa suruh Om untuk mengikuti dan menolong ku hu...hu..." Jeni kembali menangis.

Zein Akirnya tidak tega terus memarahi gadis itu, dia Akirnya luluh dan berusaha sabar untuk menghadapi sikap kekanak-kanakan Jeniffer yang terbiasa manja semenjak kecilnya.

"Kita harus segera mencari pertolongan, sapa tahu pulau ini ada penduduk nya." Zein melangkah masuk hutan diikuti Jeniffer yang ketakutan sambil sesekali melirik kiri dan kanan dan memegangi tengkuk nya yang terdapat dingin.

"Bulu romaku terasa berdiri dan merinding." Gumam Jeniffer.

Arden tertawa senang melihat tingkah mereka berdua, terutama Jeniffer sehingga Arden terus meniup tengkuk gadis itu secara perlahan. dan mengendus-endus wangi tubuh Jeni dari jarak dekat. tiba-tiba Arden mengedipkan matanya kembali agar mereka mempunyai tempat untuk berteduh.

"Om, lihat itu ada pondok kecil." teriak Jeniffer antusias. Zein pun mengikuti arah pandang Jeniffer.

"Sebaiknya kita kesana, sapa tahu berpenghuni dan mereka mau membantu kita keluar dari sini." harapan Zein

"Ternyata ini gubuk kosong, tapi tidak masalah untuk sementara kita bisa istrahat disini." Ucap Zein.

"Om aku lapar." rengek Jeniffer sambil memegangi perutnya yang sudah berperang, karena dari kemaren mereka berdua belum makan apapun.

"Okey kamu tunggu disini, aku akan mencari bahan-bahan makanan yang bisa kita gunakan untuk mengganjal perut kita." Ucap Zein.

"Baiklah Om, hati-hati." Ucap Jeniffer.

Arden semakin dibuat jatuh cinta dengan kemolekan tubuh Jeniffer, bahkan dia mersa begitu terhibur saat melihat tingkah polos gadis itu setiap kali ketakutan dan berteriak.

"Kenapa bangsa manusia terlihat lebih cantik dan wangi, sedangkan gadis bangsaku lebih terlihat jelek dan bau." Arden mulai membanding-bandingkan.

Terpopuler

Comments

Rani Ri

Rani Ri

Ahkkk akhirnya ketmu juga niy kisah zein dan jenifer,,bolak balik gw cari judul nya,,baru ketemuu

2024-01-16

0

Astri

Astri

seprtix seruu nihh😂

2022-12-22

0

Liiee

Liiee

kan gadis bangsamu gak pernah mandi arden🤣🤣

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Terdampar
2 Kecemburuan Paula
3 Mengerjai Jeniffer
4 Cumbuan Arden
5 Ketahuan
6 Ditenggelamkan
7 Kesedihan Arden
8 Paula sekarat
9 Mantera
10 Monyet Jantan
11 Merasa lucu
12 Pikiran Monyet
13 Berhasil kabur
14 Pernikahan Jeniffer
15 Bulan purnama
16 Mimpi Jeniffer
17 Arden kepanasan
18 Berkeliling villa
19 Meninggalkan Villa
20 Fokus pada pengobatan Jeniffer
21 Arden Terluka lagi
22 Kembali ke Meksiko
23 Jeniffer hamil
24 Arden tersadar dari koma
25 Permintaan Safira
26 Jalan-jalan ke alam manusia
27 Sampai di alam manusia
28 Bertemu Safira
29 Pangeran berkuda putih
30 Mentions yang mewah
31 Kecemasan Hayati
32 Kemarahan Hayati
33 Batu mustika
34 CEO Tampan
35 Penampakan Rembo
36 Asal-usul Pangeran Arden
37 Pergi dari Villa
38 Mimpi Stevani
39 Jiwa jomlo Rembo
40 Doa Stevani
41 Terhipnotis oleh Paula
42 Pertarungan Arden
43 Ditengah-tengah Lautan lepas
44 Mencari Arden
45 Mirip Zerzio
46 Foto Alexander kecil
47 Ratu Diana
48 Pernikahan Rembo
49 Mencari Pecahan Batu Mustika
50 Istri ku
51 Menyatukan batu mustika
52 Keanehan Rembo
53 Terkuak
54 Alexander kecilku
55 Merindukan
56 Suamiku
57 Menjadi CEO
58 CEO Baru
59 Rencana Kepulangan Zein
60 Kepulangan Zein
61 Perjodohan
62 Penyamaran Rembo
63 Bertukar peran
64 Zein pergi ke Bukit Savana
65 Kerajaan Bukti Savana
66 Merestuinya
67 Seumuran dengan calon mertua
68 Rembo bertemu Ratu Diana dan Stevani
69 Safira kembali
70 Bertemu Ratu Diana
71 Pesta pernikahan Alexander
72 Kegalauan Stevani
73 Malam pertama
74 Kecemburuan Paula
75 Stevani terluka
76 Kemarahan Ratu Diana
77 Pergi ke Bukit Savana
78 Perasaan Rembo
79 Mengungkapkan perasaan
80 Pergi ke Amerika
81 Tiga Syarat
82 Geovano
83 Rencana Geovano
84 Harapan Geovano
85 Ulah Paula
86 Bertemu Rembo
87 Makan Pisang
88 Kembali pulang
89 Ambisi Paula
90 Penyerangan Arden dan raru Hayati
91 Kejujuran tabib
92 Stevani sadar
93 Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Terdampar
2
Kecemburuan Paula
3
Mengerjai Jeniffer
4
Cumbuan Arden
5
Ketahuan
6
Ditenggelamkan
7
Kesedihan Arden
8
Paula sekarat
9
Mantera
10
Monyet Jantan
11
Merasa lucu
12
Pikiran Monyet
13
Berhasil kabur
14
Pernikahan Jeniffer
15
Bulan purnama
16
Mimpi Jeniffer
17
Arden kepanasan
18
Berkeliling villa
19
Meninggalkan Villa
20
Fokus pada pengobatan Jeniffer
21
Arden Terluka lagi
22
Kembali ke Meksiko
23
Jeniffer hamil
24
Arden tersadar dari koma
25
Permintaan Safira
26
Jalan-jalan ke alam manusia
27
Sampai di alam manusia
28
Bertemu Safira
29
Pangeran berkuda putih
30
Mentions yang mewah
31
Kecemasan Hayati
32
Kemarahan Hayati
33
Batu mustika
34
CEO Tampan
35
Penampakan Rembo
36
Asal-usul Pangeran Arden
37
Pergi dari Villa
38
Mimpi Stevani
39
Jiwa jomlo Rembo
40
Doa Stevani
41
Terhipnotis oleh Paula
42
Pertarungan Arden
43
Ditengah-tengah Lautan lepas
44
Mencari Arden
45
Mirip Zerzio
46
Foto Alexander kecil
47
Ratu Diana
48
Pernikahan Rembo
49
Mencari Pecahan Batu Mustika
50
Istri ku
51
Menyatukan batu mustika
52
Keanehan Rembo
53
Terkuak
54
Alexander kecilku
55
Merindukan
56
Suamiku
57
Menjadi CEO
58
CEO Baru
59
Rencana Kepulangan Zein
60
Kepulangan Zein
61
Perjodohan
62
Penyamaran Rembo
63
Bertukar peran
64
Zein pergi ke Bukit Savana
65
Kerajaan Bukti Savana
66
Merestuinya
67
Seumuran dengan calon mertua
68
Rembo bertemu Ratu Diana dan Stevani
69
Safira kembali
70
Bertemu Ratu Diana
71
Pesta pernikahan Alexander
72
Kegalauan Stevani
73
Malam pertama
74
Kecemburuan Paula
75
Stevani terluka
76
Kemarahan Ratu Diana
77
Pergi ke Bukit Savana
78
Perasaan Rembo
79
Mengungkapkan perasaan
80
Pergi ke Amerika
81
Tiga Syarat
82
Geovano
83
Rencana Geovano
84
Harapan Geovano
85
Ulah Paula
86
Bertemu Rembo
87
Makan Pisang
88
Kembali pulang
89
Ambisi Paula
90
Penyerangan Arden dan raru Hayati
91
Kejujuran tabib
92
Stevani sadar
93
Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!