''Ansel tolong jangan bercanda aku sama sekali tidak suka,sekali lagi ku katakan aku mau pulang kerumah keluarga Bramantyo ''.Tegas Mayra sedikitpun tidak di gubris oleh Ansel .
''Ansel !!!''.pekik Mayra semakin kesal .
Tapi sayangnya Ansel tidak meresponnya sama sekali.
Merasa Ansel tidak memperdulikannya sama sekali dan tidak bereaksi apapun dengan ucapannya ,Mayra memilih diam , dan akhirnya mengalah mengikuti keinginan Ansel.
Meskipun Mayra sangat merindukan Ansel namun pria itu sukses membuatnya kesal dalam sekejap.
Suasana terasa hening dua manusia berbeda jenis di dalam mobil mewah tersebut hanya terdiam dengan pikirannya masing-masing,Ansel begitu puas berhasil membuat gadis kesayangannya itu kesal terhadap dirinya,bahkan jati diri Mayra yang sebenarnya terlihat langsung tanpa casting kala gadis tersebut merasa kesal ataupun sedang merasa marah,Ansel terus saja mengulum senyumnya melirik Mayra yang masih cemberut dengan tingkah dirinya.
Berapa saat kemudian mobil mewah Ansel memasuki sebuah mansion yang begitu megah ,dengan tembok berwarna abu-abu bercampur dengan warna keemasan begitu mengagumkan,halaman yang begitu luas memperlihatkan betapa luasnya mansion tersebut bahkan ada Helikopter sedang terparkir di depan mansion tersebut,banyak mobil mewah bermacam merk tertata begitu rapi di garasi yang sedang terbuka.
Penjaga pintu pagar mansion mewah itu dengan sigap membuka gerbang saat bunyi klakson yang menandakan sang tuan rumah sudah tiba.
Ansel mengemudi masuk ke halaman mansion itu dengan santainya,begitu sampai Ansel mematikan mobilnya membuka seatbeltnya lalu melirik Mayra yang masih setia mengalihkan tatapannya keluar jendela.
Mayra bingung ingin sekali Ia bertanya kenapa Ansel membawanya kemari,apa ini bentuk balas dendam pria tersebut,atau jangan-jangan hukumannya kali ini Mayra harus membersihkan mansion ini sendiri ?
Bisa hancur tubuhku jika hukuman membersihkan rumah sebesar ini,jangankan rumah membersihkan taman saja bisa membuatnya masuk ke rumah sakit .Gumam Mayra larut dalam pikirannya.
''Ehmmm.'' Ansel berdehem seketika Mayra menoleh kearah suara yang menyadarkan dari lamunannya.
''Ayo turun !!. ''Titah Ansel .
''Tidak mau ! ''.Tolak Mayra menantang Ansel yang sedang membuka pintu.
''Kamu yakin tidak mau turun,ini istana kita setidaknya mari melihatnya dulu,sekalian aku akan memperkenalkan kamu pada penghuni yang bekerja di mansion ini ''.Tutur Ansel tersenyum sukses membuat hati Mayra berdesir kagum pada sosok Ansel yang terlihat berbeda lebih tampan tentunya.
''Aku tidak berhak atas semua ini,aku bukanlah Nay--''.
''Aku tahu,kamu itu Mayra bukan Nayla.''Jawab Ansel santai dengan tangan bersedekap di dada menatap intens Mayra.
Jawaban Ansel sukses membuat Mayra tercengang,rasa takut dan bersalah bercampur aduk menjadi satu.
''Tu-tu..nggu kamu tau ke-benaran-nya ?''.Tanya Mayra terbata-bata akibat grogi.
''Kenapa aku bisa tahu ?,apa kau lupa aku ini siapa,oh ya aku lupa memperkenalkan diri padamu .''Ansel menjeda ucapannya,seraya mengulurkan tangannya ke arah Mayra namun sayang Mayra mematung sedikit syok dengan semuanya.
''Baiklah kalau kamu tidak mau berjabat denganku,dengarkan baik-baik, jangan sampai kamu salah mengenal calon suamimu nantinya ''.Ucap Ansel kembali,Ia menarik tangannya yang sedari tadi dibiarkan menggantung begitu saja.
Mayra menelan Saliva dengan kasar akan ucapan Ansel yang menekankan kata ''Calon Suami '',yang kenyataannya adalah calon kakaknya Nayla.
''Sebelum aku memperkenalkan diriku bolehkah aku memecahkan kebohongan mu yang begitu rapi dan bersih terlebih dahulu ?''.Tanya Ansel sedikit menyindir ,rasanya hatinya bagai tersentil .
Mayra tidak berani menjawab ,dia sudah terlalu malu dengan kejadian di luar dugaan ini,sebenarnya ada niat yang tergerak dari hatinya untuk jujur pada Ansel tapi bodohnya Mayra, Ansel lebih cepat darinya.
''Oke diam mu kuanggap setuju ''.Seloroh Ansel memutar badannya berhadapan dengan Mayra yang masih mematung menatap lekat kearahnya.
''Namamu Mayra Bramantyo,adik dari Nayla Bramantyo.Usia mu sudah genap 20 tahun,dan kamu bukanlah darah dari keluarga Bramantyo sendiri,tapi kasih sayang yang mereka berikan menutupi jati dirimu yang sebenarnya,bukankah begitu ?,tapi sayangnya kamu memiliki seorang ibu angkat yang kejam di mulai dari kecelakaan Nayla yang sedang menyelamatkan Mayra Bramantyo saat kamu berusia 10 tahun.''Jelas Ansel sejelas-jelasnya.
Namun siapa sangka ucapan Ansel membuat hati Mayra semakin merasa bersalah ,sekuat tenaga Mayra tidak menangis tapi air matanya tetap sulit sinkron dengan kemauannya.Airmata tersebut akhirnya mengalir ke pipi putih Mayra,ya Mayra menangis dalam diam,tapi Ansel tidak meresponnya,hanya tatapan lembut di balasnya tanpa berniat mengusapnya sebelum semuanya selesai di ungkapkan Ansel.
''Jangan ditahan Mayra,aku tahu itu sangat sulit sekali kamu menghadapi nya seorang diri,tapi itulah faktanya kamu telah membuat tiga hati terikat tanpa ada ujungnya.''
Mayra tau bahwa dialah biang kesalah pahaman antara kakaknya dan Ansel ,kini hati mereka telah terbelenggu Mayra dan kakaknya Nayla mencintai satu pria yang jelas-jelas pria tersebut hanya mencintai dirinya.
''Mayra sungguh aku sangat kecewa sekali saat mengetahui bahwa wanita yang ku lamar bukanlah dirimu,melainkan kakak mu Nayla,andai waktu itu kamu jujur memperkenalkan dirimu dengan namamu sendiri mungkin cinta segitiga ini tidak akan pernah terjadi ''.
Mayra semakin terisak mengingat kesalahannya sudah menyakiti dua hati yang tidak bersalah.
''Maaf ''.Lirih Mayra menunduk menahan sesak di dadanya,malu ? tentu Mayra merasakan hal tersebut namun semua itu tidak berarti apa-apa saat melihat Ansel juga bersedih dengan ulahnya.
''Sayangnya aku belum bisa memaafkan mu Mayra ''. Kini isakan Mayra berubah menjadi tangisan yang memilukan .
Ansel membiarkan Mayra menangis dia tahu ada rasa penyesalan terlihat dari guratan wajah sedihnya,tapi Ansel harus menghukum gadis pujaannya agar tidak main-main dengan perasaan.
''Mayra kau mengenalku ? ''.Ucapan Ansel seketika menghentikan tangisan Mayra,lama terdiam diiringi sesegukan Mayra mengangguk pelan .
''Sejak kapan?''.Tanya Ansel .
''Sejak aku tahu kalau kamu adalah pria yang di cintai nya sejak dulu ''.Jawab Mayra mencoba memberanikan diri menatap Ansel .
''Lalu apa reaksi mu ketika kamu mengetahuinya ''.
Mayra menunduk kembali sembari meremas jari-jarinya , sulit untuk menjawabnya .
''Pasti di pikiran mu itu muncul untuk mengorbankan ku bukan ? ''.Ucapan Ansel mengagetkan Mayra yang seketika mendongak menatap Ansel lebih intens lagi.
''Maksudmu ? ''.
''Kamu ingin aku menikah dengan Nayla kakakmu ''.Ansel memperjelas kan Ucapannya.
''Kamu tidak berpikir untuk membatalkannya kan Ansel ? ''.Mayra semakin khawatir saat Ansel masih diam belum menjawabnya.
''Aku harus melakukannya Mayra,aku tidak bisa menyakiti wanita lain dengan ide bodoh mu itu ''.Cerca Ansel .
''Ansel aku mohon jangan lakukan itu,hargai perasaan kak Nayla !!,dia sangat mencintaimu ''.Mohon Mayra tidak sadar menyentuh tangan Ansel yang sedang mendekap didada Ansel.
Ansel melirik tajam kearah tangan Mayra yang masih memegangi nya.
''Lalu bagaimana dengan perasaanku?, apa tidak ada harganya sama sekali ''.Ucap Ansel sukses membuat Mayra mati kutu.
''Aku tahu Ansel,aku perempuan egois,apa kata masyarakat dan kerabat papa jika pertunangan kalian batal dan itu akan membuat malu keluargaku ''.Lirih Mayra masih belum menyadari letak tangannya,sementara Ansel mulai mendapatkan ide untuk membalas rasa kecewanya dengan sedikit menjaili gadisnya.
''Kamu yakin bisa menahan hatimu jika aku dan Nayla beneran nikah ?''.
Deg....
Ucapan Ansel tepat sasaran ,benar sekali seharusnya bukan rasa bersalahnya saja yang dipikirkan seharusnya dia juga harus adil pada hatinya,tapi jika Mayra bersikap egois maka ia akan kehilangan dua orang yang berpengaruh dalam hidupnya Ansel dan Nayla.
Ansel mendorong tubuhnya mendekat ke arah Mayra yang baru menyadari letak tangannya, dengan cepat Mayra melepaskannya namun sayang Mayra kalah cepat dengannya,Ansel berhasil menangkap kembali tangan Mayra dan menggenggam dengan erat.
Tubuh Ansel sudah semakin dekat tinggal beberapa senti lagi tubuh mereka nyaris tertempel,wajah Mayra sangat dekat dengan wajah Ansel bahkan Nafas Ansel berhembus di samping telinga Mayra yang tertutup pashmina sedang,jantung keduanya begitu seirama memompa menandakan dua sejoli tersebut saling membutuhkan.
Mayra terus terdorong kebelakang hingga punggungnya mentok di pintu mobil yang masih terkunci,bahkan nafas Ansel terus berderu menyapu telinga dan pipinya sungguh wangi saat tercium aroma mint dari nafas Ansel sendiri,namun saat Mayra menyadari bahwa posisi mereka salah tubuh Mayra bergetar antara takut dan khawatir hingga getaran tersebut tertangkap oleh Ansel namun itu belum apa-apa dari idenya yang semakin tidak waras.
''Jawablah ,jangan membuatku menunggu sayang ''.Bisik Ansel di telinga Mayra penuh sensasi.
''Ansel Tolong jangan seperti ini,menyingkirlah ''.Mohon Mayra terus menciutkan dadanya ke belakang agar asetnya tidak tersentuh Ansel meskipun dua tubuh itu tidak menempel.
''Sayangnya aku sudah nyaman dengan posisi ini ''.Ansel semakin gencarnya menjahili Mayra yang terlalu serius.
''Lepaskan tanganku Ansel genggaman mu terlalu kuat,aku tidak bisa bernafas jika tubuh besar mu terus mengukungku seperti ini ''.Mayra terus memohon agar kedua tangan dalam genggaman Ansel di lepas.
Semakin Mayra takut semakin semangat Ansel mengerjai cintanya itu .
''Tapi aku suka dengan posisi ini ''.Mayra semakin ketakutan bayangan senyum Nayla terlintas di pikirannya,hingga Ansel mengangkat wajahnya saja lalu mendekatkan ke wajah Mayra ,hembusan nafas Ansel terasa sekali di wajah Mayra,bahkan hidung mereka hampir tersentuh,terlalu grogi dan takut dengan tindakan spontan Ansel Mayra seketika memejamkan matanya.
Sekian detik Mayra tidak merasakan apa-apa,Ia langsung membuka perlahan matanya dan tatapan mereka saling bertemu ,Ansel melepaskan tangan Mayra dari genggamannya namun Mayra masih belum menyadari bahwa tangannya sudah terlepas akibat terjerat dengan manik indah Ansel yang sedang menatapnya.
Klik...
Ansel berhasil membuka saltbelt yang dipakai Mayra .
''Sepertinya kamu sangat menikmatinya ya sayang ?''.
Semburat wajah Mayra langsung berubah merah akibat rasa malu pada Ansel sudah sampai ke ubun-ubun,andai ada lubang Mayra ingin bersembunyi di sana.
''Dasar Mesummm''.Pekik Mayra mendorong kuat tubuh Ansel hingga tubuhnya terpental ke belakang menabrak pintu mobil yang masih di tutup jika saja Ansel tidak cepat menahan diri.Tingkah malu Mayra membuat Ansel tertawa keras hingga lambat laun Mayra merasa semakin jengkel pada Ansel.
''Ini baru permulaan sayang,masih banyak kejutan menghampiri gadis kecilku ini ,hahaha ''.Ucap Ansel menarik dagu Mayra yang langsung menepisnya akibat kesal.
.
.
.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Fa Rel
sok baik lu heran egois dikit lah
2022-02-17
1