Setelah pertemuannya dengan Ansel di restoran dan di paksa pulang bersama, Mayra tidak mendengar lagi kabar pria yang telah mengecoh hati dan pikirannya,terhitung sudah dua bulan Mayra tidak mendapat kabar apapun dari Ansel bahkan ponselnya tidak aktif,hilangnya sosok Ansel bagai tertelan bumi.
Jujur Mayra merasa ada yang hilang belakangan ini,ya Mayra mengakui sosok yang membuat jantungnya berdetak tak beraturan ,tatapan yang membuatnya nyaman dan senyum manis yang menenangkan kini sirna sudah hanya kenangan saja yang tersisa.
Kenyataan pahit kini mulai menghampirinya kembali,dua bulan Mayra merenung memahami perasaannya pada pria yang telah membuatnya merasa di hargai kini terjawab sudah ,meskipun terjawab sudah potongan hati yang awalnya berhamburan kini terbentuk kembali dengan ukiran nama Ansel tapi kenyataannya Mayra kembali ke masa di mana dirinya harus terbuang kembali ke lubang yang sama ''Lubang kepiluan dan kesedihan ''.
Mayra Bramantyo telah mendapat jawaban dalam beberapa bulan ini,kedekatan dirinya dengan Ansel Eric Julian bukan rasa pertemanan lagi melainkan Mayra telah jatuh cinta pada pria yang telah menolongnya berawal dari salah paham dan berakhir dengan pemaksaan ,ya hari di mana mereka bertemu di sebuah Restoran dan dipaksa pulang bersama Ansel memberinya senyum terakhir yang sangat manis dengan ukiran lesung pipi di pipi kanan Ansel,kini semuanya hilang raga Ansel telah pergi entah kemana tinggallah Mayra yang begitu menyedihkan berharap tidak akan ada lagi Ansel yang lain yang di kenal olehnya,Mayra takut takdir percintaannya terulang kembali.
Saat ini Mayra sedang duduk di taman belakang,tatapannya kosong kedepan tidak ada rasa bahagia yang hadir dalam dirinya setelah kenyataan yang sulit di tebaknya menjadi takdir Mayra kembali.
Sebuah tangan menyapu lembut kepala Mayra yang masih termenung di sebuah bangku panjang di taman. Merasa ada yang menyentuhnya Mayra menoleh ke belakang dan langsung di sambut dengan senyum kasih sayang yang menghangat.
'' Kakak ''.Ucap Mayra lembut dan tersenyum.
''Kenapa menyendiri di sini,pakai ini biar gak masuk angin .''Ucap Nayla langsung membantu adiknya memakaikan Jaket.
Ya ,tidak ada yang tau keadaan hati Mayra saat ini,karena gadis itu telah terlatih agar dapat menghadapi segala nasib buruknya yang kian mendatanginya,Mayra pintar dalam menyembunyikan luka di hatinya,saat bersama orang-orang Mayra bersikap seperti biasanya,tapi kala dia sendiri Mayra duduk dan termenung dengan tatapan kosong kedepan ,sederet pertanyaan pada takdirnya itu tidak pernah terjawab,hidupnya kini bagai terbawa arus angin,ingin berharap namun takut jatuh kembali,sangat sakit.
Namun seorang Mayra tidak pernah berburuk sangka dengan takdir yang langsung di kirim Tuhan untuknya,Mayra akan menjalani kehidupan sesuai jalur yang di tunjukkan Tuhan,walau terkadang air mata selalu menemaninya saat dimana dia dilema akan hati yang telah di bawa pergi oleh pria yang hanya sehari semalam di kenalnya tapi begitu bermakna akan pertemuannya.
''Kenapa duduk sendirian di sini,cuaca dingin begini kenapa tidak memakai pakaian tebal nanti kalau adik kakak sakit gimana ?''.Nayla pura-pura kesal dengan keteledoran adiknya.
''Aku sudah memakainya sekarang !! ''.Balas Mayra memeluk lengan Nayla bermanja-manja di sana.
''Dasar ,pinter nya cuma bisa nyaut aja ''.Ucap Nayla menarik hidung mancung adiknya.
''Kakak kok cepat pulangnya,biasanya selalu lembur ''.Ucap Mayra masih bergelut di lengan Nayla.
''Perintah papa,katanya ada lamaran buat kakak ''.Jawab Nayla.
''Kakak di lamar ??,terus pria impian kakak itu bagaimana? ''.Mayra menoleh menatap Nayla yang sedang merapikan rambut sebahunya.
''Justru pria itu yang melamar kakak ''.Ucap Nayla malu-malu.
''Kakak mau nikah sama pria bernama Eric itu ? ''.Nayla mengangguk dengan wajah merona.
''Kakak beruntung bisa menikah dengan pria yang kakak cintai ''.Ucap Mayra dengan senyum paksanya.
''Kamu benar sungguh takdir baik menghampiri kakak,dan semoga adik kakak juga menyusul,oh ya gimana hubungan kamu dengan pria itu ?''.
Mayra melepaskan tangannya kemudian duduk tegap kembali.
''Dia pergi kak,dan aku juga tidak tau di mana dia sekarang,lagi pula aku dengannya tidak memiliki hubungan apapun ''.Ucap Mayra menatap kedepan dihiasi senyuman getir,sangat menyedihkan.
Nayla mengusap bahu Mayra dengan lembut.
''Bila jodoh dia pasti akan tenggelam dalam ragamu,ingat sejauh apapun kalian terpisah tulang rusuk akan kembali pada tuan nya sendiri.'' Papar Nayla lembut .
Nayla menangkap raut wajah adiknya berubah menyedihkan kala sosok pria itu di sebut-sebut.
''Kakak apaan sih ,kami cuma teman dan pertemuan kami juga singkat alias gak jelas .''Tandas Mayra bersikap manja kembali untuk menutupi kesedihannya.
''Tapi cintamu jelas May !! ''.Celetuk Nayla .
''Cinta monyet kali kak ''.Kelakar Mayra walau nyatanya hatinya terenyuh kecewa dengan nasib yang sudah bersemayam pada dirinya.
''Penilaian kakak tidak akan meleset cinta itu nyata,cinta dua orang dewasa,kakak yakin suatu hari nanti pria itu akan datang membawa cinta yang lebih besar melebihi cinta kamu untuknya ''.Ucap Nayla sungguh-sungguh.
Semoga ucapan kakak nyata adanya
Mayra hanya bisa berdoa dalam hatinya,hatinya kini semakin tenang pengaruh Nayla padanya benar-benar ampuh, setidaknya untuk sementara rasa pilu itu terobati dengan perhatian Nayla padanya.
''Ya sudah ayo kita masuk,sepertinya akan turun hujan,langit mendung banget ''.Ajak Nayla menuntun Mayra beriringan masuk kedalam rumah,benar sekali tidak lama kemudian Bumi langsung di guyur hujan lebat.
✨✨✨✨✨
Di tempat lain tepatnya di negara bagian barat sebut saja Eropa,seorang pemuda berdiri dengan angkuhnya tidak berminat menatap dua pria yang sedang berlutut dengan wajah yang sudah babak belur karena ketahuan sudah melakukan kesalahan fatal ,dua pria tersebut sangat gemetar jika di hadapkan langsung dengan seorang pria sebagai pemilik atau pewaris utama Julian Corp perusahaan terbesar bagian Eropa dan juga banyak memiliki cabang di beberapa negara berkat kejeniusan sang pemimpin perusahaan nya di klaim dengan julukan terbaik oleh semua negara bahkan banyak kolega-kolega yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Julian Corp,perusahaan mana pun yang berhasil di suntik dana oleh Julian Corp maka perusahaan mereka langsung berpesat maju tanpa ada iming-iming semata.
Namun sayangnya siapapun yang berani mengusik nya maka kematian solusi terbaik untuk para penghianat seperti dua pemuda yang sedang berlutut di depan pria bernama Ansel Eric Julian,CEO sekaligus pewaris tunggal keluarga besar Julian Fredy.
''Max bawa mereka berdua ke tempat biasa,jika mereka masih tidak mengaku telah melakukan pencucian uang perusahaanku maka jadikan mereka santapan buaya buayaku ''.Ucap Ansel Dingin dan datar dengan posisi membelakangi mereka menghadap kearah jendela kaca yang tembus ke jalan raya ,dua tangannya di masukkan ke saku celananya.
''Baik Tuan ''.Ucap Max ,langsung berlalu keluar dari ruangan Ansel dan di ikuti dua pria yang di seret oleh orang suruhan Max.
Max adalah Asisten sekaligus teman baik Ansel yang sudah setia menemaninya sejak dia merintis perusahaan kecilnya hingga tembus dunia,ya Max juga bagian dari hidup Ansel,namun demi baktinya pada Tuan sekaligus temannya Max yang lebih tua Lima tahun dari Ansel rela pasang badan demi melindungi orang yang telah mengangkat derajatnya saat Max hampir di jual ke luar negri oleh pamannya sendiri ,berkat kebaikan dan kecerdasan Ansel Max terbebas dari jerat pamannya yang haus akan uang dan tak puas-puas.Bagi Max Ansel bagaikan Malaikat pelindung dalam hidupnya.
Beralih ke Ansel,Ia terus menatap lurus kearah jendela masih dengan posisi yang sama , senyuman terus merekah di bibirnya,banyak hal yang terlintas di pikirannya termasuk seorang Gadis yang telah di lamarnya.Ya,Ansel telah melamar Mayra atas nama Nayla yang belum di ketahui Ansel sama sekali.
''Tunggu kedatanganku sayang,ini adalah kejutan untukmu,dan terima kasih telah menerima lamaran ku,aku janji secepatnya menyelesaikan masalah disini setelah beres aku akan kembali padamu,Nayla Bramantyo gadis cantik ku ''.Gumam Ansel di selingi senyumannya.
Fakta sebenarnya,dua bulan yang lalu setelah mengantarkan Mayra pulang Ia langsung menerima telfon dari negara bagian Eropa bahwa perusahaan terbesarnya hampir kolaps dan harus segera di tangani,hingga tanpa ada persiapan bahkan Ansel masih menggunakan pakaian yang sama saat berjumpa Mayra dia langsung terbang ke negara itu dengan Jetpri Julian sendiri,hingga seminggu kemudian Ansel menyadari bahwa Ia telah meninggalkan gadis penenang hatinya tanpa kabar apapun.
Dua hari kemudian Ansel menghubungi Mommy-nya untuk melamar kan Mayra atas nama Nayla untuknya di indonesia,tidak menunggu lama sang Mommy dengan penuh kebahagiaan melamar gadis bernama Nayla kakak dari Mayra untuk putranya ,sungguh kebetulan ternyata wanita yang di sukai Ansel adalah seorang gadis pekerja kantor dan berasal dari keluarga sahabat almarhum suaminya Julian Freddy yaitu Nayla Bramantyo putri kandung dari Bramantyo sendiri,niat baik keluarga Ansel langsung di terima dengan baik oleh keluarga Bramantyo.
...----------------...
**Awal kisah sedih Mayra di mulai,berawal dari kesalahan orang yang di lamar nya ,Ansel menyangka bahwa yang di lamar nya adalah gadis yang bersemayam di hatinya namun kenyataannya Ansel telah salah melamar,itu semua bermula dari kesalahan Mayra sendiri saat pengenalan mereka di taman...''baca di bab 3''.
Happy reading......semoga syuka** !!!!!
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments