Rasa yang begitu nyaman dirasakan Mayra hingga dia lupa dengan posisinya sekarang memeluk seorang pria menangis di sana tanpa menyadari banyak mata memperhatikan mereka , berbanding balik dengan Ansel, dia sama sekali tidak memperdulikan situasi sekitar yang dirasakan sekarang adalah kebahagiaan dan kedamaian di hatinya,di karenakan seorang gadis yang baru hari ini bertemu dengannya telah mengacak-acak hatinya,kini isi kepala Ansel hanya terisi dengan nama Nayla nama yang diperkenalkan oleh Mayra.Ansel terus mengusap kepala Mayra dengan lembut bahkan tanpa Mayra sadari Ansel mencium pucuk kepala Mayra berkali-kali seperti halnya seorang suami menyalurkan ketenangan untuk sang istri.
Cukup lama Mayra menumpahkan seluruh rasa pedih dan sakit hatinya di pelukan Ansel ,bahkan jaket Ansel basah dengan air matanya,beberapa saat kemudian tangisan pun terhenti hanya sesegukan terdengar namun Ansel terus mengeratkan pelukannya pada tubuh Mayra,saat kesadaran Mayra kembali seketika tubuh Mayra merosot melepaskan diri dari pelukan Ansel,Mayra begitu malu dan salah tingkah ,ia terus menggerutu dalam hatinya bisa-bisanya Mayra melupakan bahwa posisinya saat ini salah ,Mayra memposisikan duduknya kembali seperti semula sembari menghapus jejak air mata di pipinya.
''Maaf aku sudah lancang memelukmu ''.Ucap Mayra salah tingkah.
''No problem,Its okey...Bagaimana sekarang perasaanmu sudah lebih baik ? ''
Mayra mengangguk tersenyum,raut wajahnya masih menyisakan malu.
''Ingat !! mulai sekarang lupakan pria itu Nay !.''Ingat Ansel menatap kearah Mayra.
Ada rasa sedih dihatinya kala Ansel memanggilnya dengan nama Nayla,akan tetapi Ansel tidak bersalah dalam hal ini ,semua itu adalah kegilaan Mayra sendiri mencoba nebeng hoki dari nama sang kakak menurut pendapatnya sendiri.
''Terimakasih untuk hari ini ''.Ansel membalas dengan senyuman manis,lagi lagi Mayra terpesona dengan ketampanan Ansel.
Lamunan Mayra ambyar ,saat Ansel mengulurkan tangannya meminta sesuatu pada Mayra .
''Berikan ponselmu !''.Pinta Ansel.
''Untuk ? ''.Mayra menautkan alisnya bingung.
''Berikan saja dulu,nanti kamu bakalan tau sendiri.''pintanya lagi.
Mayra merogoh saku celana kulot nya mengambil benda pipih tersebut lalu menyerahkan pada Ansel.
''Kau menguncinya ?'' Mayra menggeleng.
Ansel dengan cekatan membuka ponsel Mayra,ditangan satunya lagi Ansel memegang ponsel sendiri.Ponsel Mayra di kotak Katik tanpa seizin pemilik asli,namun Ansel tidak memperdulikannya.
Sementara Mayra hanya melihat saja gerak gerik pria itu .
''Ini kukembalikan ponselmu.''Mayra mengambil kembali ponselnya.
''Kamu ngapain tadi ponsel ku ?''.Tanya Mayra penasaran ,jujur Mayra tidak tahu apa yang dilakukan Ansel barusan dengan ponselnya karena jari tangan Ansel sangat lihai dan cepat.
''Aku sudah menyimpan nomor ku,mulai sekarang setiap hari kita akan berkomunikasi agar pertemanan kita semakin dekat ''.Ucap Ansel dengan ucapan ambigu.
Ucapan Ansel hanya dibalas senyuman oleh Mayra.Kemudian Ia bangkit memakai tasnya kembali.
''Ansel aku pulang dulu ya,terimakasih banyak sudah menolongku dan meringankan masalah ku hari ini ''.
''Aku akan mengantar mu sampai ke Rumah ''.Ucap Ansel bangkit dan meraih tangan Mayra lalu membawanya ketempat dimana motor sport nya diparkir.
''Tidak usah Ansel,sudah cukup aku merepotkan mu!! aku bisa naik taksi Ansel.''Tolak Mayra secara lembut.
''Nayla sekarang aku temanmu,jadi tidak ada penolakan naiklah hari hampir gelap ,apa kamu ingin membuat keluargamu khawatir ? ''.
Mayra menghela nafas beratnya,tanpa membantah lagi Mayra segera naik ke motor Ansel,merekapun langsung meninggalkan tempat itu menuju kediaman Mayra.
''Ansel aku hampir sampai ''.
''Baiklah,sekarang katakan yang mana rumah mu ?''.Tanya Ansel sambil membawa motornya.
''Itu,Rumah bercat putih keseluruhan ''.Tunjuk Mayra pada rumah mewah bercat putih.
Ansel melajukan motornya menuju ke rumah yang ditunjukkan Mayra.Mereka sampai didepan pagar Rumah kediaman Bramantyo ,Ansel memberhentikan motornya Tanpa menunggu Mayra langsung turun dari motor membuka helm segera di serahkan kembali pada Ansel.
''Ansel terimakasih banyak,dan maaf aku tidak bisa mengajak mu masuk,karena orang tuaku belum pernah melihatmu,takutnya mereka berpikir macam-macam ,akunya gak enak sama kamu.''Ucap Mayra dengan sopan.
''Tidak apa-apa jangan sungkan begitu ,lain kali aku ingin kamu memperkenalkan diriku pada keluargamu ok ''.Ansel mengusap kepala dan pipi Mayra yang langsung membuat Mayra mematung ,pasalnya sangat mendadak dan takutnya juga orang dirumah melihat mereka,Mayra memundurkan langkahnya menghindari tangan Ansel yang keenakan mengelus pipinya.
Ansel tanpa berdosa tertawa renyah menatap Mayra yang merasa canggung dengan tingkah dirinya,sambil menaiki motornya Ansel memberi isyarat pada Mayra dengan jari tangan menyentuh telinga agar menghubunginya atau mengangkat telepon nya.
Mayra membalasnya dengan anggukan diiringi senyuman.
''Yasudah manis aku pulang dulu,masuklah !''.Ansel men starter motornya .Mayra mengannguk dan berbalik masuk keperkarangan rumahnya,namun dia menghentikan langkahnya segera berbalik kembali ternyata pria itu masih ditempat Mayra langsung membalas dengan senyuman manis ,lalu berbalik tanpa menoleh lagi dia masuk ke rumah.
Setelah melihat raga gadis itu menghilang di balik pintu rumah Ansel kembali melajukan motornya dan pergi dari rumah Mayra.
✨✨✨✨✨✨
Didalam rumah Kediaman Bramantyo,Mayra masuk ke dalam tidak lupa memberi salam pada penghuni rumah walau terkadang tidak ada yang menjawab mungkin mereka tidak mendengar atau apalah pusing ngejelasinnya.
Saat akan menaiki tangga langkah Mayra terhenti dengan suara lantang seseorang memanggil namanya bisa dikatakan nama jelasnya yaitu ''Anak pungut ''.
''Anak pungut keluyuran kemana aja kamu hah, mentang-mentang sudah diangkat menjadi anak suami saya lama-lama kamu semakin ngelunjak ya ''.Lantang Fina terus memarahi Mayra.
''Maaf ma,aku tadi ---
''Pacaran,begitu dasar tidak tau di untung,kau sengaja ingin mempermalukan keluarga ku bukan,kalau merasa ****** jangan gunakan nama keluargaku di depan nama mu itu ''.Lantang Fina kembali menatap Mayra dengan tatapan intimidasi.
Hati Mayra sakit dengan ucapan Fina yang mengecapnya sebagai ******.
''Mama...!!!''.Teriak Nayla dari lantai dua ,melihat adiknya Nayla langsung turun mendekati Mayra.
''Mama jaga ucapan Mama ,Mayra bukan gadis yang seperti mama tuduhkan ''.Ucap Nayla membela adiknya.
Mayra terus menunduk hatinya kini sangat terluka,hari ini adalah hari dimana hatinya tergores-gores tanpa henti,sudah dibuang oleh kekasihnya lalu ditambah lagi penghinaan yang keluar dari mulut mama Fina.
''Sayang sudah kamu jangan dengarkan mama,sekarang masuk ke kamarmu bersihkan tubuhmu dan istirahatlah,sebentar lagi kakak akan menyusul Mayra ke atas ''.Mayra mengangguk patuh dan mulai menaiki tangga kembali namun Fina kembali menghentikan langkahnya.
''Dasar tidak tau malu,sudah numpang tidak tau diri lagi ''.Cibir Fina sinis .
''Mah hentikanlah,mama sudah sangat keterlaluan ,kenapa setiap hari mama selalu membuat keributan ,selalu menyalahkan Mayra sesuka hati mama ,seluruh tuduhan Mama tidak mempunyai bukti yang jelas jadi jangan sesekali mama menderanya dengan tuduhan tidak jelas itu ''.Ucap Nayla kesal.
''Jangan terus membela ****** licik itu Nayla ,Kamu pikir mama hanya menuduh tanpa bukti,sayangnya mama memiliki bukti bahwa gadis itu adalah seorang *******,bahkan didepan umum ''.Balas Fina dengan lantang menunjuk kearah Mayra.
Deg
Tubuh Mayra membeku,entah apa yang membuatnya mematung seperti itu,ya memang kata ******itu sudah sering didengarnya dari mulut Fina untuk dirinya,tapi saat ini Fina juga memiliki bukti,tapi Mayra sama sekali tidak mengerti perasaan dan dengan penuh kesadaran Mayra tidak pernah berpenampilan seperti seorang ******,bukti apakah yang menjeratnya?.
Fina tersenyum sinis melihat perubahan Mayra .
''Kau lihat sepertinya bau busuk dari tubuhnya kini terbongkar,dasar ****** ''.Fina menekankan ucapan kata ****** ,hingga membuat Mayra berani untuk mendekati Fina ,Mayra turun kembali dari tangga melewati Nayla yang sempat menahannya namun tatapan amarah Mayra mengurungkan niat Nayla untuk melerai,jiwa pemberani Mayra muncul seketika.
''Bukti apa yang mama miliki hingga begitu mudahnya kata kotor itu keluar dari mulut seorang wanita seperti mama ''.Ucap Mayra tegas sembari mengisap air matanya.
''Kau menantang ku wanita anak pungut!!!..''Bentak Fina .
''Aku memang anak pungut Mah,kenapa mama selalu menuduhku yang tidak-tidak ''.Teriak Mayra mulai tersulut emosi.
Plakk
Tamparan Fina mendarat dengan kasar di pipi Mayra hingga ujung bibirnya berdarah,Mayra mengusap pipi yang terasa perih.
Nayla terkejut seketika dia berlari menghampiri adiknya ,mata Nayla menatap tajam ke arah Fina.
''Jangan berteriak di wajahku anak kurang ajar ,lihatlah aku tidak sedang menuduh mu tapi ini nyata ''.Bentak Fina seraya melempar beberapa lembar foto ke wajah Mayra.
Foto tersebut tergeletak begitu saja di kaki Nayla dan Mayra,Nayla bersimpuh memungut semua foto itu lalu melihatnya.
''May apa ini ?''.Tanya Nayla dengan mulut yang terbuka tidak percaya.
Mayra segera mengambil foto-foto di tangan Mayra segera memeriksanya .
Deg...
Terlihat dua orang sedang berpelukan dengan mesra ditaman yang didatanginya hari ini,bahkan terlihat tangkapan gambarnya begitu intim,Mayra tau itu dirinya tapi gambarnya seperti di lebih-lebihkan,dan yang parahnya ada gambar yang sangat memalukan dua pasangan itu sedang berciuman ,Mayra menggelengkan kepalanya menandakan itu gambar memalukan itu bukanlah dirinya,tapi gambar pertama dia mengakuinya bahwa benar dialah yang sedang berpelukan itupun hanya sekedar menuntaskan rasa sedihnya,berbeda dengan gambar yang kedua itu manipulasi ,sebuah gambaran yang sudah di edit.
''Ini salah,aku tidak melakukan hal menjijikkan ini,aku pasti sedang di fitnah ...''.Ucap Mayra membela dirinya melemparkan foto sedang berciuman panas.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments