part 20

Selesai membukus makanan, mbak Yel pergi ke atas ntah apa yang ia ambil, setelah turun ia menyuguhkan lilin dan senter padaku. Oh ternyata ia mengambil ini, Alhamdulillah nanti malam gak tidur di temani gelap. Lulihat jam dinding yang besar di rumah mbak yel yang kini kukunjungi ternya sudah sore, aku pun berterima kasih dan berpamiran pulang pada mbak Yel. Tak lupa aku membawa apa-apa yang diberikan oleh mak Yel. Setiba dirumah ternyata mas Arsen sudah ada.

"Dari mana?" tanya mas Arsen

"Dari tetangga sebelah" ujarku membuka bungkusan nasih untuk mas Arsen, dan meletakkan lilin dan senter dilantai.

"Kamu sengaja kesana untuk minta-minta" ujar mas Arsen menyelidik dengan tatapan mata yang tajan padaku.

Untuk mencegah mas Arsen untuk sok uzon padaku, aku ceritakan dari kejadian awal dan juga aku ceritakan masalah orang bunuh diri di air terjun, dan mas Arsen pun mengiyakannya. Diluar tadi ia juga mendengarkan cerita itu.

"Sore ini kita tak usah mandi, besok pagi saja" ujar mas Arsen karna jam sudah pukul setengah enam.

Akhirnya siang telah tergantikan, sejapun kembali menemani lagit, walaupun indah, itu hanya sebentar semuanya aku di selimuti oleh kegelapan. Alhamdulillah malam ini ada yang menerangi walaupun cahaya redap itu tak masalah. Anindira dan Adam tertidur duluan begitu juga dengan Mas Arsen. Kutatap lilin dengan mata yang mulai meredup.

...****************...

Pagi telah teganti siang, kubuka pintu kulihat langit biru yang cerah tanpa cahaya mata hari, lama kelaman mata hari pun juga muncul menghangatkan suasana yang tadi dingin.

Pas jam sembilan pagi kami kedatangan kembali mbak Yel, tak tahu pas mbak Yel memasukin rumah yang kutepati saat ia menatap suamiku matanya agak lain. Tak tahu tatapan apa semacam itu.

Mbak Yel mengajak kami untuk tinggal dirumahnya.

"Ee,, Anita mbak kesini mau ngajak keluarga kalian tinggal kerumah mbak, sekalian bisa namanin mbak dirumah" ujarnya

Tanpa pikir panjang aku dan mas Arsen mengiyakannya, lagi pula siapa yang tak mau di ajak hidup mewah. "Kalo begitu, kami sih mau mau aja mbak, tapi apa gak merepotkan" basa basi yang keluar dari mulutku, walaupun dari kemarin aku juga merepotkan nya.

" Tentu saja tidak, oh ya nama suami mu ini siapa mbak gak tau?" tanya nya.

"Arsen mbak" ujarku.

"Ouh Arsen. Gimna Arsen kerja di perkebunan kayu manis punya mbak, sekalian kan bisa nambah jajan Dira" tawar mbak Yel pada mas Arsen.

"Hmm boleh, jadi dimana tempatnya kebun mbak itu? "

"Besok pagi saja mbak tunjukkan ya, sekarang beres-beres dulu, untuk pindah kerumah mbak" ujarnya.

Seusai mengemaskan semua barang kami pun menuju rumah mewah, setibah di sana mbak yel yang menunjukkan kamar yang harus kami tempati, kunaikkan anak tangga kulangkah sampai ke atas di depanya ada dua pintu yang bersebelahan , ternya sebelah kirinya kamar mbak Yel dan di sebelah kanan itulah kamar yang akan aku tepati bersama suami dan anak. Setelah mbak Yel menunjukkan kamar itu ia kebawah menggendong Adam. sementara aku dan mas Arsen merapikan ruangan itu tampak nya kasur springbed tanpa beralas kan sipraei. Semua ny sudah bersih kulihat lagi di sebelah lemari ada pintu, kubuka ternya wc, bagus sekali rumah inj wcnya ada di dalam kamar. Mas Arsen keluar meninggalkan aku sendiri dikamar.

Kreek,,, pintu kamar yang aku tepati tiba-tiba terbuka, segera ku ampiri tetnyata mbak Yel yang menyuguhkan kain sprai yang berwana putih berserta selimutnya juga.

"Eh mbak, terimakasih mbak, Adam mana mbak?" tanyaku, karna tak melihat Adam yang di gendong nya.

"Sama papanya di bawah" ujar mbak Yel.

Waktu pun berlalu, mendengar kokok Ayam aku langsung bangun, aaahhh enak sekali tidur di kasur ini, kulangsung menuju kamar mandi yang ada dikamar, kubersihkan tubuhkuku. Seusai mandi kukenakan baju yang sewatu gadis sengaja aku bawa, karna ini masih muat. Ku berdiri dudepan kaca kulihat tak ada yang berubah hanya saja badan ku sedikit melar. Kubuka pintu tanpa ku bangunkan mas Arsen, kulangkahkan kaki untuk menuruni anak tangga, ku menunujuk kedapur di situ sudah ada mbak Yel, kulihat ia sedang mengaduk-aduk sambal Ayam di kuali. Namun, ia memintaku untuk membantunya mengaduk, kalo sudah mantang ia meminta Aku memindah nya kemangkok yang sudah ia siap kan, setelah itu ia keluar dari ruangan dapur entah ia mau pergi kemana.

POV. Author

Setelah memberi pekerjaan dapur pada Anita, Yel keluar dari ruangan dapur, lalu berjalan menaiki tangga, ia membuka pintu kamar hendak masuk, tetapi yang ia masuki bukan kamarnya tapi kamar yang ia kasih untuk Anita bersama anak-anak dan suaminya tidur. Kreek,,,,,perlahan pintu itu terbuka, tampak Arsen yang masih tertidur, dengan mata yang terus teruju pada Arsen, Yel terus melangkah mendekati Arsen. Saat Yel ingin menyentuh wajah Arsen, Yel sontak kaget karna Arsen membuka matanya, Arsen yang baru bangun melihat wanita yang di depan dan di dalam kamarnya bukan istrinya ia pun merasa heran. Untuk menghilangkan rasa malu Yel langsung berbohong.

"Oh sudah bangun Arsen, tadi saya di pinta oleh Anita untuk membangun mu ia sedang sibuk di dapur, katanya mau memasak kesukaan mu" Elakny ancar seperti yang ia katakan itu sungguhan.

"Hmm iya mbak, aku mandi dulu" Arsen yang tak meperdulikan wanita lain yang ada dikamarnya langsung meraih handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Medengar percikan air mandi Arsen, Yel hanya diam nerdiri di depan pintu. Lagi-lagi mata Yel teruju baju kaos berwarna hitam milik Arsen bergantungan di balik pintu kamar, perlahan Yel mendekat ingin mengambil, tapi ia ingin menutup pintu dulu. Yel meraih baju hitam yang berbau badan Arsen dan menciumnya dengan nikmat saat itu pintu mengedor dahi Yel, Yel pun terkejut. Ternyata yang mendorong pintu adalah Anita yang hendak membangunkan Arsen.

"Mbak" ucap Anita heran, ngapain mbak Yel di kamarnya.

"Eh Anita, tadi mbak dengar Adam nangis, mbak berfikir Arsen tak mendengar nya atau mungkin Arsen sedang mandi, jadi mbak kesini mau liat Adam" ujar Yel lancar saja ia tidak seperti berbohong, memang ia sudah ahli berbohong mungkinya. Tapi jangan salah ya sebenarnya badanya panas dingin yang di rasakan oleh Yel.

Seperti yang dikatakan orang-orang, bahwa firasat istri tak pernah salah. Tanpa menjawab apapun Anita langsung menatap tangan Yel yang sedang memegang baju suaminya, sebenarnya ia curiga dengan Yel. Namun, perkataan Yel kembali menyakini, apa yang Yel bicarakan memang itu adanya. Padahal apa yang ia duga memang lh benar adanya.

"Saat mbak keluar, mbak lupa ternyata pintunya tertutup, jadi tertabrak pintu sampe bikin baju suami ku jatuh, maaf mbak lancang, memegangya. Sebenarnya mbak mau nyangkutnya lagi tapi kamu buka pintu trus tahi mbak kejedor pintu kedua kalinya" ujar Yel sambil mengusap kening nya yang sakit, lalu menyuguh kan baju Arsen yang ia pegangi tadi ke Anita lalu pergi kekamarnya.

" Maaf ya mbak" ujar Anita sambil berteriak, dan di balas anggukan oleh Yel

Anita pun percaya dengan perkataan Yel, yang tadinya ia curigai, dan ia juga melihat merah di dahi Yel pun merasa bersalah.

Tak lama kemudian, ia menggendong Adam dan membangunkan Anindira untuk makan, Anita dan Anak nya keluar dari kamar, lalu mengentuk pintu kamar yang di tepati Yel. Di dalam kamar Yel merasa sangat gugup karna ia takut Anita menanyakan hal itu kembali, dengan berat hati Yel membuka pintu kamarnya dengan memamerkan senyum hangat dan merah di dahinya.

"Ada apa Ta" ujar Yel berusaha mengilang kan kegelisahan nya

"Sambal sudah masak mbak, ayok kita makan barengan, itu dahi mbak mau saya kompresi dengan Air dingin" tawar Anita, berhasil membuat Yel tenang.

"Tidak usah Ta, turun saja duluan nati mbak nyusul, kalo mau makan duluan juga gapapa" ucap Yel pada Anita.

" Ya sudah mbak, aku turun duluan"

"Suami mu jangan lupa di ajak juga" tintah Yel, Yel sengaja bicara begitu ia mau tau Arsen sudah selesai mandi atau belum.

"Mas Arsen masih mandi mbak nanti juga ia turun sendiri" ujar Anita tanpa rasa curiga seddikit pun.

Setelah Anita turun kebawah, Yel rasa ini saat yang tempat. Yel kembali melangkah dan membuka pintu kamar Anita, baru juga Yel buka pintu sudah di sambut dengan pemandangan indah dari Arsen yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih menetesi air dengan handuk yang berbalut dari pinggang sampe lutut Arsen. Yel terkesima melihat badan kotak-kotak bisa juga di bilang sispek yang di miliki Arsen. Asen pun, terkejut malu karna kedatangan Yel.

"Ada apa mbak? " ujar Arsen menatap Yel dengan wajah tak tenang.

"Ee,, mm,, ee,, itu,, Anita memintaku memanggil mu untuk makan" ujar Yel yang berdiri didalam kamar lalu menutupi pintu kamar, Arsen yang di perlakukan begitu oleh Yel pun bingung.

"Kenapa masuk mbak, saya belum mengenakan baju, kenapa pintunya ditutup nanti dikira tidak-tidak lagi sama Anita" ujar Arsen panik.

"Saya hanya mencari kalung yang saya letakkan dikamar ini" ujar Yel, sambil membuka laci didalam lemari, ia berdiri disamping Arsen layaknya seprti sepasang suami istri. Ya memang ia mengabil kalungnya. Lalu melangkah pergi kebawah.

Arsen sebenarnya tidak tenang di perlakukan tidak sopan seperti tadi walaupun ia menompang setidaknya bisa untuk saling menghargai.

...****************...

Di kursi makan, hanya ada Arsen dan Yel, karna Anita sudah makan duluan. Terlihat jelas Yel sedang curi-curi pandang pada Arsen. Astagfirullah inggat umur buk udah 35 an masih saja ngincar suami orang.

"Arsen" Yel buka bicara.

"Ya mbak"

"Nati kekebunnya saya temani, biar tau dimana tempat nya"

"Iya mbak, ngomong-ngomong suami mbak dimana ya? "

"Hahaha mengapa bertanya begitu? " jawab Yel sambil terkekeh menjawab pertanyaan Arsen. Ia lansung berfikir mengapa Arsen menanyakan tentang suaminya tentunya mungkin ia tertarik pada nya pikir Yel.

"Tidak menanyakan saja" ujar Arsen lanjut bicara.

"Saya sudah lama menjanda, saya diceraikan karna tidak bisa mempunyai keturunan"

...----------------...

Tak berselang lama percakapan Antara Arsen dan Yel, mereka pun berangkat di perkebunan kayu manis.

Terpopuler

Comments

Rayyan Jo

Rayyan Jo

bibit pelakor kah

2021-10-18

6

EsKobok

EsKobok

mampir ahhh 🥰🥰

#penaautoon

2021-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!