part 11

Part 11

Aku tersedu-sedu di pelukannya, siapa yang tak rindu dengan kakanya yang telah dua tahun berlalu tak pulang-pulang.

"Mas Arya, mas kemana aja? Kenapa baru pulang sekarang?" tanya ku penuh isak tangis, aku masih dalam dekapan nya. Ia kecup dahi ku, matanya tampak berkaca-kaca.

Sambil ia lepaskan pelukanku "Kudengar aku sudah punya keponakan?" tanya mas Aryadi pada ku, sambil tersenyum membuang kesedihan yang ia pendam.

"Iya mas, tunggu sebentar aku gendong keluar ya, dia sedang tidur di kamar" ujar ku riang menuju kekamar.

POV. Author

"Aryadi" ucap Ayani mata dan mulut nya membulat sempurna, ia senang anak lelaki yang selama ini yang ia rindukan pulang jua. Ayani berlari memeluk Aryadi. "Kau sehat nak? kau kemana saja hah? Apa kau tak sayang ibu lagi? Sehingga kau pergi selama ini" Lalu Ayani melepaskan pelukannya, mata Ayani berkaca-kaca. Tak ada balasan dan jawaban dari putranya. Aryadi hanya melihat datar ke arah ibunya, bukan apa-apa sebenarnya ia ingin sekali menangis, hatinya sangat sedih. Sedih, rindu, dan sakit bercampuraduk. Tetapi, ia tetap terlihat biasa-biasa saja di depan orang terdekat nya.

Anita berjalan keluar menggendong Aindira "itu paman mu sayang, yok panggil paman nya, paman,, paman,,, " ujar Anita pada putrinya

"Maman,,,man,,, mama,, ma,, mam,,, man" ucap anindira tersenyum menapakan gigi dua di depannya telah tumbuh.

Sembari tersenyum Aryadi mengabil Anindira dari peluka Anita " siapa nama nya?" tanya Aryadi menghadap ke Anita

"Anindira, panggilan nya Dira mas" ujar Anita

"Mas Arya, kapan pulang mas? " ujar Arsen yang baru saja terbangun dan keluar kamar.

"Baru" ucap Aryadi dingin.

"Assalamualaikum " terdengar dari luar ambang pintu seseorang mengucap salam, Anita bergegas membuka pintu. "Ayah,,,ayah sudah pulang"

"Hmm" jawab Zain dengan senyuman hangat nya.

"Arya" sahut Zain kaget, bercampuraduk senang. Matanya berkaca-kaca, Zain langsung memeluk putra semata wayang nya yang sudah lama tak pulang-pulang. "kemana kau selama ini? Putra bapak yang satu ini bikin cemas saja! " ketus Zain

Aryadi ternyum " jangan terlalu erat yah Dira jadi lemas" ucap Aryadi yang masih menggendong keponakan di sambar oleh ayah nya.

"Hahaha ya ya ya ayah terlalu rindu" ucap Zain terkekeh-kekeh.

Mereka berbincang-bincang sesamanya, termasuk dengan Arsen.

Rasanya bahagia Anita tumbuh di hati melihat percakapan antara suami, ayah dan kakak nya terlihat akrab. Itu berati Aryadi kakanya telah menyetujui pernikahan antara Anita dan Arsen.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam telah tergantikan siang, semua mulai beraktivitas seperti biasa, Arya bangun pagi ia minta izin ke Ayani ibunya untuk sementara waktu untuk menginap kerumah tante Neni, Ayani mengiyakan. Ayani tau betul karna putra nya ini belum bisa menerima kehadiran Arsen sebagai adik ipar nya.

POV. Anita

"Wuaaahhh" Aku menguap, mata ku mulai terbuka, ku lihat di samping ku Anindira sudah terbangun, mata bulat, pipi cabi dan kulit putih nya membuatku makin gemas melihatnya. Tumben sekali Anindira tak menangis setelah terbangun. Lihat di samping Anindira. Dimana mas Arsen? Pertanyaan dalam benakku.

"Kreeek,, " kulihat pintu kamar terbuka, yang masuk Adalah mas Arsen, rambutnya basah, sepertinya ia baru saja siap mandi. Kulirikkan mata padanya sambil mengubah posisi berbaring menjadi duduk. "mau kemana mas?" tanya ku. "cari kerja"

Ah alasan terus kalo keluar cari kerja tapi gak dapet-dapet, ujung-ujungnya pasti ketongrongan.

Aku tetap menatap nya tanpa ekpresi dengan rambut yang beracak-acakan baru bangun. "Kenapa? "tanya nya heran melihatku terus menatapnya. "Tak apa" ketus ku langsung turun dari ranjang, kugendongkan Anindira keluar dari kamar.

"Buk" ucap ku, melihat ibu yang sedang duduk di teras. Sambil ku suguh kan Anindira kepada nya. "Mas Arya mana buk? " tanya ku.

"Kerumah tante Neni" ujar ibu sambil mengambil Anindira dari pelukanku.

"Ayah sudah berangkat? " tanya ku lagi

"Sudah pagi tadi, sudah mandi sana" tintah ibu ku

Seusai mandi, saat inging menggantikan baju, kulihat mas Arsen masih di ranjang ia sedang duduk termenung. Ya aku tahu alasannya pastilah karna ia tak merokok. sudah ku pastikan ia akan kembali meminta uang padaku. "Ta" ucapnya

"Hmm" jawab ku sambil mengabil baju yang ada didalam lemari untuk ku kenakan.

"Pusing kepalaku Ta" ucapnya, Tapi aku hanya diam aku asik meng otak-atik lemari. Tampak nya ia mau melanjutkan bicaranya tapi terdiam karna kusuguh kan langsung uang dua puluhan padanya. Uang itu kudapat dari ibu memang dak ku belanja kan.

"Makasih, aku pergi dulu" ucapnya padaku, tapi aku tak menghiraukannya.

Selesai ku dapati baju ganti, langsung ku kenakan. Seperti biasa walau ku sudah punya anak satu gaya ku tetap seperti gadis, aku duduk didepan cermin, kuoles kan bedak yang biasaku pake, pensil alis dan lipstik. Walaupun sesederhana itu, aku tetap terlihat cantik, aku tak perlu pake bedak tebal karna mukaku sudah putih dan mulus tak berjerawat. Seusai bersolek aku keluar ingin sarapan.

Aku berjalan kearah dapur menganbil lauk dan nasi, lalu aku berajalan menuju ibu menggendong Anindira, kulihat di teras ibu tak ada lagi, mungkin saja ia kerumah ibuk Tia tetanggaku. Aku nerjalan sambil membawa piring yang berisi lauk dan nansi yang akan ku makan, biasalah orang hamil mah ada-ada saja yang di buatnya. Setiba di rumah buk Tia, ya tebakan ku memang benar ibu ada di rumah buk Tia.

"Astaga Anita ngapain kamu bawa nasi nya meraun" ucap tetangga ku. Aku hanya tersenyum menyeringai.

Rasanya sudah lama aku duduk-duduk di rumah buk Tia, mata ku sangat berat dan mengantuk. Aku bergegas pulang ingin tidur, sementara ibu dan Anindira tetap di rumah ibuk Tia. Karna ibu keasikan ngegibah sama tetangga, hahaha ibuk-ibuk mah gitu.

Setiba di rumah, ku letakan piring kotor bekas kumakan kedapur. Namun, tak kucuci karna malas. Kuberjalan menuju kamar ku.

Ku rebahkan tubuh ku di tempat tidur, hingga ku tertidur pulas.

"Ta,,, Ta,,," suara memanggilku terdengar remang-remang di dalam tidurku, siapa dia? Aku tak bisa mendengar suara dengan jelas, tiba-tiba badanku rasa terguncang. Namun, mengapa mataku tak mau terbuka, rasanya aku sesak sekali.

Like dan komen untuk memberi semangat Author untuk semangat berkarya 😊

Terpopuler

Comments

Melati

Melati

semangat. di tunggu feedbacknya

2022-01-08

1

Nulis terus✍️💪

Nulis terus✍️💪

lanjut Thor 💪

2021-10-20

1

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir

2021-10-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!