"Firda..." panggil nya dan manusia yg di panggil nya pun langsung mendongak.
Mata Firda langsung melotot sempurna melihat Gabriel. Bahkan tadi nya ia yg hendak menyuapkan es krim ke mulut nya pun tidak jadi. Hingga sendok itu hanya berhenti sampai di depan mulut nya saja.
"Om Gabriel...."
"Om, wah engga nyangka ya bisa ketemu lagi" ujar Firda yg terlihat senang melihat Gabriel. Namun kali ini ia melihat Gabriel dalam tampilan formal nya, sangat berbeda dengan tampilan sewaktu di desa "Om ganteng banget, engga kayak Om Om" seru Firda apa adanya yg membuat Gabriel terkekeh. Ia menarik kursi dan duduk di depan Firda.
"Usia ku masih 28, memang nya itu sudah usia Om Om ya?" tanya Gabriel dan Firda menggeleng.
"Engga juga sih, tapi kenapa Firda panggil nya Om ya?" ia bertanya pada diri nya sendiri dan itu sangat menggelikan bagi Gabriel.
"Entahlah" jawab Gabriel meladeni.
"Om eh Gabriel.. Eh, Kak. Kak Gabriel mau es Krim" tawar Firda yg merasa panggilan Om terlalu tua untuk usia Gabriel, Gabriel kembali tertawa geli dan mengangguk.
"Hem, sudah Firda duga. Om pasti mau, engga pernah engga mau" ucapnya yg lagi lagi membuat Gabriel terkekeh.
Gabriel pun memanggil pelayan dan memesan es krim yg sama dengan es krim Firda.
Setelah itu, kedua nya makan es krim bersama.
"Om kerja dimana?" tanya Firda yg masih menikmati es krim nya.
"Di sana, ayo berkunjung ke kantor ku" ajak Gabriel dan Firda menggeleng.
"Engga akan di bolehin sama Ummi, ini saja Firda sembunyi sembunyi keluar rumah"
"Memang apa yg kamu lakukan di sini? Dan dimana kamu tinggal?"
"Kami tinggal sama Tante kami, terus kakak sepupunya Firda mau ada pesta pernikahan, maka nya Firda ke sini"
"Kapan pesta nya? Kamu masalah lama di sini, Fir? Aku bisa mengajak mu jalan jalan" ajak Gabriel dengan sangat antusias.
"Pesta nya sudah selesai tadi malam, paling dua hari lagi kami pulang"
"Secepat itu?" pekik Gabriel dan Firda mengangguk.
"Baiklah, bagaimana kalau kita jalan jalan selama dua hari ini?"
"Engga deh, Om. Makasih. Soalnya Firda sudah di ajak jalan jalan sama kakak sepupu Firda"
Mendengar jawaban Firda, Gabriel tampak kecewa dan sedih. Dan melihat itu tentu saja Firda jadi tidak tega.
"Ya sudah, sekarang saja jalan jalan nya" ajak Firda yg langsung membuat raut wajah Gabriel kembali ceria dan senyum lebar mengembang di bibir nya.
"Ayo..." ajak Gabriel antusias sembari berdiri dari kursi nya.
"Om senang banget, udah kayak di ajak kencan sama pacar nya aja" gerutu Firda yg lagi lagi membuat Gabriel tertawa geli.
Gabriel memanggil pelayan dan membayar es krim "Terima kasih Om, sudah di traktir. Lumayan, duit Firda aman" ucap Firda senang.
"Sama sama..." jawab Gabriel.
"Oh ya, engga apa apa kan Firda tetap panggil Om? Kayak lebih enak gitu manggil nya" ujar Firda sembari mengikuti Gabriel menuju mobil Gabriel.
"Tidak apa apa, Firda" jawab Gabriel.
"Om sudah dapat pacar belum?"
"Eh??" Firda langsung tertawa melihat ekspresi Gabriel "Belum, aku...aku sibuk bekerja jadi tidak ada waktu mencari pacar"
"Alhamdulillah... Kalau gitu, terus aja sibuk kerja, Om. Karena pacaran itu dosa" Gabriel mengangguk mengerti.
Kemudian sopir Gabriel yg sudah setia menunggu pun langsung membuka kan pintu saat Gabriel datang.
"Silahkan masuk, Fir..." seru Gabriel dan Firda menatap Gabriel tak percaya. Karena Gabriel menyuruh nya masuk ke sebuah mobil yang terlihat sangat berkelas dan mewah.
"Mobil nya Om?" tanya Firda dan bukan nya langsung masuk. Gabriel tersenyum dan mengangguk.
Firda yg menggendong kucing nya pun masuk dan saat Gabriel hendak masuk, Firda malah mencegah nya "Eitz... Tunggu" seru nya.
"Kenapa?" tanya Gabriel heran.
"Em Firda perempuan, jadi di belakang saja, sendirian. Om laki laki, jadi di depan saja, sama laki-laki juga" Firda berkata sembari menatap Gabriel dan sopir nya bergantian.
Sang sopir yg mendengar ucapan Firda pun terbelalak kaget, sejak kapan seorang Gabriel Emerson di perintah? Apa lagi di suruh duduk berdampingan dengan sopir.
"Baik lah..." ucap Gabriel dan ia duduk di jok depan, membuat sopir semakin melongo tak karuan.
Dan di belakang Gabriel, ada dua mobil bodyguard bodyguard nya yg selalu mengikuti, memantau dan menjaga Gabriel. Dan mereka semua pun mengernyit bingung saat Gabriel membawa seorang gadis asing dan ia duduk di jok depan.
Salah satu bodyguard nya pun menghubungi John untuk melaporkan apa yg terjadi.
"Gadis?" tanya John dari seberang telpon.
"Iya, seorang gadis remaja, berpakaian tertutup. Maksud ku, mamakai dress panjang berwarna biru dan hijab"
"Itu seperti gadis kecil dari desa itu. Ikuti terus mereka tapi jangan terlalu dekat, jangan sampai menarik perhatian gadis itu" titah John.
"Baik, Tuan" jawab sang bodyguard tegas.
Sementara di dalam mobil, Gabriel dan Firda mengobrol dengan sangat seru. Tentu saja Firda yg membuat nya seru karena tidak berhenti bicara, membicarakan pesantren nya, teman teman baru nya, pernikahan kakak sepupu nya dan yg lain nya.
Dan aneh nya, Gabriel selalu tersenyum dan tertawa. Yg membuat sopir malah kebingungan dan merasa ada yg salah dengan tuan nya.
Diam diam, ia mengirim pesan ke John dan memberi tahu keadaan Gabriel yg seperti orang asing.
Ponsel Gabriel berdering, dan ia me reject nya, berdering lagi "Mungkin penting, Om" ujar Firda dan Gabriel pun menjawab panggilan yg dari John.
"Tuan, Anda bersama gadis kecil dari desa itu?" tanya John.
"Hem" jawab Gabriel.
"Kata Rose, kau meng cancel semua jadwal anda hari ini. Anda akan kemana?"
"Jalan jalan, sudah dulu" jawab Gabriel dan ia langsung memutuskan sambungan telpon nya.
"Kita rencana nya mau kemana, Om?" tanya Firda karena saat ia melihat keluar, ia sudah berada di jalan yg tak ia kenali dan itu membuat nya takut dan khawatir "Om, jangan culik Firda ya. Dimana ini?" seru Firda masih menatap jalan di luar. Mendengar itu Gabriel terkekeh geli.
"Tentu saja aku tidak akan men culik mu, Fir. Kita akan berkeliling Jakarta, mampir di mall, atau kemana pun yg kamu mau"
"Pergi makan, boleh? Firda lapar" ujar Firda dan Gabriel mengangguk.
"Tidak jauh dari sini ada restaurant Perancis, kamu pasti suka makanan di sana"
"Boleh deh, halal kan makanan nya, Om?" Gabriel kembali tertawa dan mengangguk.
"Halal..."
Mereka pun singgah di restaurant Perancis yg di maksud Gabriel, dan Firda begitu kagum saat masuk ke restaurant yg sangat mewah itu.
"Selamat siang, Tuan Emerson. Anda sudah reservasi?" tanya seorang pelayan dengan sangat sopan dan seperti nya ia sudah sangat mengenali Gabriel.
"Belum, antarkan kami ke ruangan VVIP dan sajikan menu terbaik untuk dua orang" titah Gabriel dan pelayan itu mengangguk. Ia menggiring Gabriel dan Firda ke sebuah ruangan khusus yg di kelilingi kaca dan di balik kaca itu seperti ada air yg mengalir, tepat di dekat jendela, ada sebuah sofa memanjang dan meja. Pelayan itu mempersilahkan Firda dan Gabriel duduk.
"Pesanan anda akan segera kami siapkan, Tuan Emerson" ujar nya dan Gabriel hanya mengangguk.
Firda celengokan di ruangan itu "Wow, ini seperti kencan romantis antara CEO dan kekasih nya" gumam Firda yg masih terdengar oleh Gabriel, dan Gabriel tak tahu harus merespon apa selain tersenyum geli.
"Om sudah langganan di sini ya, sampai orang nya tahu nama Om"
"Ya" jawab Gabriel singkat "Kamu suka tempat ini?"
"Suka" jawab Firda sembari mengelus kucing nya.
Tak lama kemudian tiga orang pelayan datang, dua menyajikan makanan dengan sangat sopan san satu nya hanya mengarahkan.
Pelayan itu menyajikan minuman di depan Gabriel dan Firda, gelas yg berisi cairan merah dan Firda menatap isi gelas itu lekat lekat.
"Ini jus apa? Kenapa warna nya begini?" tanya Firda sembari mengambil gelas itu dan hendak meneguk nya namun Gabriel langsung mencegah nya dan mengambil gelas itu.
"No wine..." seru Gabriel pada kepala pelayan dan pelayan segera mengambil gemas itu "Hanya minuman jus biasa. Firda ingin minuman apa?" tanya Gabriel.
"Yg tadi itu wine?" tanya Firda dan Gabriel mengangguk pelan "Firda mau mau minuman yg segar dan dingin, dan yg...." ia menatap Gabriel dengan tatapan yg sedikit meringis.
"Yg apa, Fir? Katakan saja"
"Yg halal" ucap Firda dan pelayan itu seketika mengulum senyum dan mengangguk mengerti.
"Akan kami siapkan minuman terbaik kami, Nona. Yg halal, tentu saja"
"Terima kasih, tolong jangan tersinggung" ucap Firda tulus, membuat para pelayan itu juga tersenyum tulus.
"Tidak sama sekali"
"Sembari menunggu minuman yg baru, kita nikmati hidangan ini" seru Gabriel dan Firda mengangguk antusias. Karena melihat menu menu di depan nya ini sungguh menggugah selera nya.
Firda makan dengan lahap, terkadang ia berkomentar itu enak, terkadang ia berkomentar itu rasanya aneh tapi tetap di makan. Membuat Gabriel tertawa namun ia senang melihat Firda yg tampak senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Tati Suwarsih Prabowi
waaah s om senang banget ktmu firda
2023-03-14
1
Rinjani
wah Gariel ini suka ma firda
2022-09-14
0
Rinjani
si Om senang dan bisa kenca ma Firda polos
2022-09-14
0