Aisyah berdiri di depan pintu rumah menunggu kedatangan Firda yg sudah keluar sejak pagi dan gadis kecil nya itu tidak membawa ponsel. Aisyah ingin mencari nya sebenarnya namun Farhan melarang nya dan mengatakan biarkan saja Firda jalan jalan.
Tak lama kemudian sebuah mobil mewah memasuki rumah nya dan keluarlah Firda yg juga di susul Gabriel.
"Mampir dulu, Om?" tanya Firda namun Gabriel menggeleng.
"Aku masih ada pekerjaan lain, Fir" ujar Gabriel.
"Kalian dari mana?" tanya Aisyah yg menghampiri anak nya.
"Tadi aku tidak sengaja bertemu Firda dan aku mengajak nya makan siang" jawab Gabriel dan Aisyah mengangguk mengerti.
"Terima kasih, Nak Gabriel. Sekarang waktu nya Firda istirahat dan tidur siang karena semalam dia kurang tidur" ujar Aisyah, mengusir Gabriel secara halus.
"Baiklah, aku juga ada pekerjaan yg harus segera di selesaikan. Selamat siang, Tante"
"Selamat siang" jawab Aisyah. Setelah mobil Gabriel meninggalkan rumah nya, Aisyah menarik Firda masuk ke dalam dan langsung menegur nya.
"Dari pagi kamu itu menghilang, kamu itu engga tahu apa Ummi itu khawatir sama kamu, Fir. Ini kota besar, apapun bisa terjadi"
"Ya Allah, Ummi... Jangan su'udzon gitu cuma karena Jakarta itu kota besar, tadi Firda cuma jalan jalan sama Ciu Ciu, terus makan es krim, terus ketemu Om Gabriel, terus Firda di ajak makan"
"Terus dengan mudah nya kamu mau? kamu engga takut dia apa apain kamu? Jangan lidah percaya dengan orang, Firda"
"Tadi Firda sudah bilang kok, jangan culik Firda. Bukti nya, sekarang Firda pulang dengan selamat"
"Ya Allah, Astaghfirullah..." lagi lagi Aisyah hanya bisa mengelus dada nya. Firda yg melihat itu tampak merasa bersalah karena sudah membuat Ummi nya marah dan khawatir. Firda pun memeluk ibu nya itu dengan sayang.
"Firda sudah besar" lirih Firda "Bisa jaga diri, Ummi jangan khawatir terus sama Firda. Firda kan cuma mau main, mumpung belum balik ke pesantren"
"Kamu itu anak gadis, Fir. Setiap kali kamu melangkah keluar dari rumah, dan Ummi engga tahu kamu dimana, sama siapa, Ummi khawatir, Ummi takut" lirih Aisyah yg membuat Firda semakin merasa bersalah.
"Firda janji ini yg terakhir kali nya" ucap Firda meyakinkan.
"Ummi pegang janji mu" tegas Aisyah dan Firda mengangguk berkali kali sembari tersenyum lebar.
"Sekarang pergi mandi dan sholat"
"Siap, Ummi..."
.........
Sementara itu, Gabriel kembali ke kantor guna melanjutkan pekerjaan yg tertunda. Dan di sana sudah ada John yg menunggu nya.
"Gadis itu bisa dalam bahaya jika kau memperlakukan nya berbeda, istimewa" ujar John sembari mengikuti Gabriel masuk ke ruangan nya.
"Aku tidak memperlakukan nya dengan istimewa" jawab Gabriel.
"Mengikuti perintah nya untuk duduk di depan bersama sopir, itu bisa di bilang perlakuan yg istimewa. Jika musuh menyadari hal itu, gadis itu sudah di pastikan akan dalam bahaya"
Seketika Gabriel terdiam, dan ia juga tidak pernah mengajak wanita mana pun makan kecuali untuk kepentingan bisnis.
Perasaan bahagia karena sudah bertemu Firda kini langsung musnah, di gantikan dengan perasaan khawatir dan gundah.
"Tidak akan, dua hari lagi dia sudah pergi ke desa nya"
"Kalau begitu, jangan pernah menemui nya selama dia masih ada di sini"
"Aku mengerti" jawab Gabriel datar.
.........
Ke esokan hari nya, Firda tak pergi kemana pun karena tak mau membuat ibu nya khawatir. Ia hanya bermain di kamar dengan Ciu Ciu nya, namun hingga hari menjelang siang, ia merasa bosan dan menghampiri ibu nya di dapur yg sedang membuat kue bersama Tante Tante nya.
"Ummi, boleh Firda keluar sebentar? Bosan di rumah" rengek Firda.
"Mau kemana? Minta antar saja sama Abi mu" ujar Aisyah.
"Tapi Abi lagi pergi ke pesantren" Firda kembali merengek.
"Ya udah, tapi pergi nya jangan jauh jauh. Terus bawa ponsel mu, harus pulang sebelum ashar" perintah Ummi nya yg membuat Firda langsung melompat girang.
"Siap, Kapten rumah tangga" seru Firda yg membuat semua orang langsung tertawa.
Firda membawa kucing nya dan ia berjalan kaki, menyusuri trotoar dan sesekali berhenti membeli cemilan yg di jual di pinggir jalan.
Hingga sebuah mobil menghentikan nya, dan Om Om tampan yg kaya raya pun muncul.
"Om Gabriel lagi..." seru Firda.
"Mau kemana, Fir? Biar aku antar" ujar Gabriel tapi Firda menolak nya dengan halus.
"Engga usah, Om. Firda cuma jalan jalan di sekitar sini" ucap nya.
"Besok kamu sudah pulang, bukan?" tanya Gabriel lagi dan Firda mengangguk "Mau makan siang sekali lagi bersama ku? Anggap saja sebagai perpisahan" ujar Gabriel dan terselip kesedihan di nada bicara nya, karena setelah ini, ia benar benar benar akan melupakan Firda. Apa yg di katakan John bisa saja benar, Firda bisa dalam bahaya jika ada di dekatnya.
"Tapi..."
"Ayolah, Fir. Mungkin setelah ini tidak akan lagi ada kebetulan yg akan mempertemukan kita" bujuk Gabriel. Firda yg berfikir itu benar pun akhirnya mengangguk, karena setelah ini ia juga akan kembali ke pesantren.
"Ya udah, tapi jangan lama lama ya, Om. Takut nya di tungguin Ummi" ujar Firda dan Gabriel mengangguk setuju.
Gabriel pun mempersilahkan Firda duduk di belakang dan tanpa di suruh, ia langsung duduk di depan.
Mobil Gabriel berhenti di sebuah hotel yg bernama G'Sky hotel.
"Kenapa ke hotel?" tanya Firda gugup.
"Aku hanya ingin memeriksa keadaan hotel sebentar, ini hotel milik ku" ujar Gabriel dan Firda mengangguk mengerti.
"Firda tunggu di mobil saja ya, Om" ucap Firda, insting nya sebagian perempuan mulai bekerja. Ia merasa takut dan gugup, saat seorang pria mengajak nya ke hotel. Itu sesuatu yang sangat mencurigakan.
"Iya, tidak masalah" jawab Gabriel dan ia memerintahkan sopir nya menjaga Firda. Gabriel berjalan memasuki hotel itu, sementara Firda tetap di mobil bersama kucing nya
..........
Kepala Firda terasa pening dan sakit, dan mata nya pun terasa begitu berat seolah ia tak mampu membuka matanya.
Firda mencoba mengembalikan seluruh kesadarannya, berusaha duduk tegak dan seketika ia melotot sempurna saat merasakan hawa dingin yg langsung menerpa kulit nya.
Ia menarik selimut dan saat menoleh, ia mendapati Gabriel yg berbaring telungkup di samping nya tanpa.... Pakaian.
Firda menunduk dan ia dalam keadaan ya sama, seketika seluruh tubuhnya gemetar, panas dingin, kepala nya semakin sakit, jantung nya berdebar seperti drum yg di tabuh. Dada nya terasa begitu sesak, nafas nya terasa berat bahkan ia seperti tak bisa bernafas lagi. Air mata sudah meluncur bebas dari sudut mata nya dan memabasahi pipi nya. Ia memeluk selimut yg menutupi tubuhnya dengan begitu erat dan seketika tangis nya pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Miss Calla
Ini mimpi kan thor??? 😭
2023-08-01
0
Tati Suwarsih Prabowi
tuh kan...g nurut ortu sih
2023-03-14
0
hf
lah kok bisa??
2022-11-27
0