Gabriel memenuhi undangan Aisyah untuk makan siang di rumah Aisyah, dan seperti janji Aisyah ia pun membuatkan ikan panggang untuk Gabriel.
Kini Gabriel sudah berada di antara keluarga Firda, dan ia juga sudah berkenalan dengan anggota keluarga Firda yg lain nya.
"Nak Gabriel kerja apa?" tanya Aisyah sembari menambahkan satu ekor ikan panggang lagi ke piring Gabriel, karena ia melihat Gabriel sangat lahap memakan ikan panggang nya. Sementara Gabriel yg di tanya demikian terdiam sesaat, kemudian berkata.
"Aku mengurus beberapa perusahaan milik keluarga ku" jawab Gabriel dengan suara berat nya "Terima kasih, Tante" lanjut nya karena Aisyah melayani nya seperti melayani putra nya.
"Oh, Om orang kaya dong. Punya pesawat engga?"
"FIRDA!!!!!" Geram Aisyah dan suami nya yg sudah tidak tahan dengan tingkah Firda. Sementara sang empunya nama yg di panggil hanya tersenyum polos bak tanpa dosa.
"Punya" jawab Gabriel sambil terkekeh pelan, dan seketika mata Firda melotot lebar dan mulut yg menganga tak kalah lebar.
"Wah, Om om tampan dan kaya. Pasti idaman tante tante neh.... Emp" lanjut Firda lagi sekena nya yg membuat Aisyah langsung menyuapkan satu sendok penuh nasi ke mulut Firda, membungkam mulut Firda yg seperti tidak di sekolahkan itu.
"Aisyah, nanti Firda tersedak" tegur suami Aisyah. Sementara Firda dengan cepat mengunyah dan menelan nasi itu dengan bantuan air minum yg langsung di teguk nya. Sementara Gabriel malah langsung tertawa karena pernyataan Firda itu sungguh menggelitik diri nya.
"Ummi, kenapa begitu? Firda kaget" rengek Firda manja.
"Maka nya di jaga omongan mu itu, Nak" Aisyah menggeram tertahan.
"Maafkan Firda, Nak Gabriel. Putri ku ini memang terkadang berbicara tanpa di saring apa lagi di fikir dulu" ucap Abi nya Firda yg juga menahan malu pada Gabriel.
"Tidak apa apa, Om. Firda masih begitu polos dan apa adanya, nanti saat dia dewasa dia akan berubah" ucap Gabriel dan Firda yg mendengar itu malah cemberut.
"Firda itu engga polos, Om. Karena polos sama bodoh itu beda tipis, Firda pintar kok. Firda juga engga bermaksud engga mikir dulu sebelum berbicara. Tapi Firda kalau bicara ya bicara saja, memang apa lagi yg perlu di fikirkan? Kan engga salah, Om. Firda apa adanya, jujur juga" tutur Firda dengan sangat serius. Sementara Abi dan Ummi nya yg mendengar itu hanya bisa memijit pelipis nya. Dan Gabriel, pria itu justru tercengang mendengar ungkapan Firda yg berputar putar, padahal pada akhirnya ya tetap saja, dia polos dan tidak berfikir sebelum berbicara. Namun kemudian Gabriel terkekeh geli, sungguh gadis yg ajaib, fikir nya.
"Selesaikan makan mu, Fir. Habis ini sholat, dan belajar" titah sang ayah dan Firda mengangguk saja.
"Jangan ambil pusing apa yg baru saja di ucapkan Firda, Nak Gabriel" seru Aisyah setelah Firda menyelesaikan makan nya dengan cepat dan kemudian gadis itu segera kembali ke kamar nya.
"Tidak apa apa, Tante. Saya sangat menyukai Firda yg apa adanya" ucap Gabriel dan ia pun sudah menyelesaikan makan siang nya.
"Oh ya, mau sekalian sholat berjemaah di sini?" tanya suami Aisyah yg membuat Gabriel terdiam.
Sholat?
Gabriel hanya pernah mendengar kata itu karena ibunya memang seorang muslim, sementara Gabriel sendiri hanya KTP nya saja yg islam itu pun karena mengikuti agama sang ibu, dan mengenai sholat. Tak pernah sekalipun ia menunaikan nya semenjak ibunya meninggalkan nya, dulu sewaktu kecil terkadang ibu nya mengajari nya sholat.
"Ada apa?" tanya Farhan, suami Aisyah. Ia melihat Gabriel yg hanya terdiam.
"Aku rasa aku akan pulang saja" jawab Gabriel kemudian sambil tersenyum kaku "Terima kasih banyak makan siang nya, ini sungguh lezat" Gabriel memuji dengan tulus dan jujur.
"Sama sama" jawab Aisyah "jangan sungkan mendatangi kami jika kamu membutuhkan sesuatu"
"Pasti"
"Dan bawa saja sepeda motor yg tadi, aku sangat jarang memakai nya. Itu pun jika kamu engga ada kendaraan di rumah Pak Mansur" ucap Farhan lagi.
"Memang tidak ada, Om" jawab Gabriel. Ia sendiri bingung kenapa John tidak menyediakan alat transportasi untuk nya.
"Tidak masalah, bawa saja sepeda yg tadi"
"Terima kasih banyak"
.........
Mentari telah kembali bersembunyi, sementara bulan dan bintang mulai mengintip malu malu. Angin yang tadi begitu sejuk kini berubah dingin dan menerpa dengan begitu lembut, membelai wajah Gabriel yg duduk di teras rumah nya sembari merenungi kehidupan nya selama di desa ini.
Ini baru hari kedua, dan ia merasa begitu betah dan nyaman. Ia tidak tinggal di mansion nya yg begitu megah dan mewah, melainkan di rumah sederhana yg hanya satu lantai dan bahkan kamar nya hanya sebesar kamar pembantu di mansion nya.
Tak ada mobil yg bisa ia gunakan untuk kesana kemari, melainkan sepeda matic yg sangat tidak cocok dengan tubuh kekar dan atletis nya. Tak ada makanan Perancis kesukaan nya, tak ada yg membuatkan nya steak atau makanan high class lain nya. Melainkan hanya ikan panggang bersama sayur bening.
"Tapi aku merasa suka" gumam Gabriel tersenyum samar.
Gabriel pun masuk ke dalam rumahnya saat cuaca terasa semakin dingin hingga seperti menusuk tulang tulang nya.
Gabriel melepaskan seluruh pakaian nya di kamar mandi, dan ia memperhatikan tubuh atletis nya yg sangat tidak mulus.
Masih ada bekas tusakan di perut sebelah kiri, ada bekas jahitan karena tembakan di dada juga sebelah kiri, ada bekas goresan yg cukup dalam di bagian dada kanan nya. Dan di punggung nya, ada tattoo burung elang yg memenuhi seluruh punggungnya. Membuat ia tampak begitu gantle, dewasa, powerful.
Gabriel mencipratkan air ke wajah nya, kemudian memandangi diri nya sendiri di cermin.
"Dad, Mom, Angeline, putra ku Michele. Kalian semua meninggalkan ku karena hidup yg ku jalani dan apa yg aku miliki dalam hidup. Aku tidak bisa kehilangan kalian, tapi kalian tetap meninggalkan ku. Aku sangat mencintai kalian, tapi kalian tetap meninggalkan ku" Gabriel berkata dengan lirih.
Mungkin ia seorang Don, mungkin ia seorang kriminal, mungkin ia seorang businesses man yg kekayaan nya tak terhingga. Tapi hati nya sama seperti pria pada umum nya, seorang putra yg di tinggalkan ibunya, seorang suami yg di tinggalkan istri nya dan seorang ayah yg bahkan tak di izinkan menemui putra nya sendiri.
Hati Gabriel juga bisa sakit, juga bisa sedih, dan juga bisa merindu. Tapi siapa yg peduli pada sang Don? Siapa yg peduli pada isi hati Don Gabriel Emerson?
"Tidak ada"
▫️▫️▫️
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Miss Calla
Bikin gemeshh 😆
2023-07-31
0
manda_
lanjut
2022-08-12
0
Rinjani
wah nih om om ganteng kok sembunyi di desa terpencil
2022-07-14
0