Gabriel menunggu Firda dengan sangat tidak sabar, entah siapa yg sedang Firda jemput sekarang. Sementara pentol yg tadi di belikan Bi May pun sudah habis di makan nya tak tersisa.
"Assalamualaikum" Gabriel segera keluar mendengar suara pria yg tak asing itu. Dan saat membuka pintu, ia hanya bisa menaikan sebelah alis nya saat melihat Farhan, ayah Firda yg datang bersama Firda.
"Apa dia menjemput ayahnya?" batin nya berseru tak percaya.
"Nak Gabriel, Firda bilang kau butuh bantuan. Ada apa, Nak?" tanya Farhan ramah. Handuk sempat tercengang dan tak tahu harus menjawab apa.
"Em... Sebenarnya aku hanya sedang bosan di rumah" akhirnya Gabriel menjawab jujur.
"Oh, begitu. Mau ikut ke rumah kami? Di sana ada banyak orang, bahkan ada guru guru madrasah juga" Saran Farhan dan Gabriel segera menggeleng.
"Tidak, Om. Terima kasih, aku akan jalan jalan sendiri di sekitar sini"
"Nanti Om tersesat lagi" Firda menyela dengan cepat.
"Iya sih" gumam Gabriel membenarkan, padahal ia yakin tidak akan tersesat lagi.
"Ya udah, ayo kerumah, Om. Yaaa" bujuk Firda dengan menampilkan wajah yg sangat menggemaskan dan tentu saja Gabriel langsung mengangguk jika Firda yg mengajak nya.
"Ya sudah, ayo..." seru Farhan kemudian.
Ketiga orang itu pun bergegas ke rumah Firda. Firda berjalan di belakang sendirian, sementara Gabriel dan Farhan berjalan di depan. Dan Gabriel terus menerus menoleh ke belakang, seolah takut Firda hilang.
Menyadari hal itu, Farhan pun mulai merasakan suatu kekhawatiran akan anak gadis nya yg masih remaja.
"Beberapa hari lagi Firda akan berangkat ke pesantren" seru Farhan yg sedikit mengejutkan Gabriel.
"Oh ya?" hanya itu respon nya dan ia seperti kecewa.
"Iya, berapa lama Nak Gabriel akan ada di sini?" tanya Farhan lagi.
"Entahlah, Om. Hanya beberapa hari"
"Nak Gabriel benar benar liburan? Karena liburan sendiri itu memang membosankan apa lagi tidak tahu jalan, atau ada keperluan yg lain ke sini?"
Gabriel merasa ia sedang di introgasi, selama ini ialah yg meng introgasi musuh musuh nya yg tertangkap ataupun anak buah nya yg terlihat berkhianat.
" Hanya ingin menenangkan diri setelah kesibukan mengurus perusahaan" Farhan hanya mengangguk mengerti mendengar jawaban Gabriel.
Sesampainya di rumah Firda, Farhan mempersilahkan Gabriel duduk dan Firda menemani nya.
Sementara Farhan pergi ke kamar nya menemui istri nya.
"Ada apa, Mas?" tanya Aisyah yg melihat raut berbeda dari wajah suami nya.
"Entah kenapa aku khawatir dengan kedekatan Nak Gabriel dan Firda" ungkap Farhan jujur.
"Aku juga" jawab Aisyah lirih "Di pasar kemarin, Firda menyaapi Gabriel makan pentol. Aku cuma takut Gabriel mengartikan sesuatu yg lain tingkah Firda itu, apa lagi Gabriel itu orang kota"
"Semoga saja tidak, Gabriel pria dewasa sementara Firda masih anak anak. Semoga Gabriel mengerti itu"
"Oh ya, jadi dimana Gabriel sekarang?"
"Di depan, sama Firda"
"Ya sudah, Mas Farhan temani Gabriel saja. Biar aku bawa Firda pergi ke Madrasah, biar ada engga semakin dekat"
"Iya" jawab Farhan dan ia pun segera berjalan ke depan. Namun di sana ia tak lagi mendapati Gabriel maupun Firda.
Sementara itu, Firda justru membawa Gabriel jalan jalan ke area sekolah. Firda melakukan itu karena ada banyak orang di sana jadi aman saja jika ia berjalan berdua dengan Gabriel.
Para santri juga banyak yang menyapa Firda.
"Oh ya, kenapa kamu mau ke pesantren?" tanya Gabriel kemudian. Entah mengapa ia merasa ingin tahu.
"Untuk belajar, Om"
"Memang nya belajar di sini tidak bisa? Bukankah ini juga sekolah?"
"Ya belajar ke tingkat yg lebih tinggi, Om. Sebenarnya Firda sih malas, Om. Tapi ya namanya pendidikan itu sangat penting, apa lagi pendidikan tentang agama. Hidup dan mati butuh ilmu agama" Gabriel hanya mengangguk anggukan kepala nya.
"Tunggu, Om. Firda mau beli cemilan, Om mau?" tanya Firda sembari ia berjalan ke arah toko kecil yg menjual cemilan di dekat sekolah.
"Boleh" jawab Gabriel.
"Perasaan Om di tawarin apa saja sama Firda engga pernah nolak" ucap Firda yg membuat Gabriel tertawa, karena ia pun merasakan hal yg sama.
"Aku sendiri tidak tahu kenapa aku tidak pernah bisa menolak mu" ungkap Gabriel sangat jujur.
"Mungkin Om naksir kali sama Firda" cetus Firda yg membuat Gabriel tercengang dan berhenti melangkah. Sementara Firda kini sudah sibuk memilih beberapa cemilan untuk nya dan untuk Gabriel.
Setelah membayar dan membungkus cemilan itu dengan plastik, Firda kembali berjalan ke arah Gabriel.
"Ini, Om..." Firda menyerahkan satu kresek kecil pada Gabriel.
"Apa ini?" tanya Gabriel.
"Cemilan, enak Om" jawab Firda dan ia membuka satu bungkus cemilan yg seperti nya dari udang. Firda menikmati nya dengan lahap, dan kemudian menjilati jari nya yg terkena sisa sisa bumbu cemilan itu. Gabriel yg memperhatikan hal itu hanya bisa menelan ludah dengan susah payah. Perasaan nya mulai tak karuan, jantung nya berdebar kencang dan hati nya seperti menggeliat, merasakan sesuatu yg meresahkan fikiran nya.
"Em, Firda..." seru Gabriel sembari ia juga membuka bungkus cemilan itu dan walaupun sedikit ragu dengan kesehatan dan kandungan cemilan itu, ia tetap memakan nya dan rasa nya memang sangat enak.
"Ya, Om" jawab Firda. Kini keduanya kembali berjalan ke area sekolah.
"Tidak apa apa, terima kasih sudah menjadi teman ku" ucap Gabriel yg membuat Firda tersenyum lebar.
"Sama sama, Om"
"Aku merasa nyaman setiap kali dekat dengan mu"
Deg
Seketika Firda berhenti melangkah, Seperti ada sesuatu yg mencubit hati Firda saat Gabriel mengungkap rasa nyaman itu, apa lagi saat Firda mendongak dan menatap mata nya, tatapan itu terasa sangat berbeda dan seolah ingin menembus jantung nya. Firda menggeleng dan segera membuang pandangan nya dari Gabriel.
"Semua orang nyaman di dekat Firda, Om. Karena Firda baik dan manis" seru Firda sembari tertawa geli dan ia pun melanjutkan langkah nya dan di ikuti oleh Gabriel yg berjalan di samping nya.
"Firda..." panggil Gabriel lagi.
"Iya, Om?"
"Ponsel ku rusak, dimana di sini bisa memperbaiki ponsel?"
"Ponsel jadul kemarin?" tanya Firda mengerutkan dahi nya dalam.
"Iya" jawab Gabriel.
"Om ini orang kaya beneran atau bohongan? Itu kan ponsel jadul, Om. Kalau rusak ya buang saja, kan bisa beli yg baru. Yg canggih, yg keluaran terbaru"
Bukan nya tersinggung, Gabriel malah kembali merasa gemas dengan Firda yg selalu ceplas ceplos tak pernah berfikir sebelum berbicara. Apa lagi Firda malah meragukan kekayaan nya.
"Aku ada ponsel, memang sengaja tidak membawa nya supaya tidak terganggu dengan pekerjaan. Ponsel jadul yg kemarin juga hanya untuk berkomonikasi yg penting saja" jawab Gabriel.
"Wah, Om sudah bisa bicara hampir satu lembar tuh" ujar Firda yg membuat Gabriel mengernyit bingung.
"Maksud nya?"
"Om sudah engga irit bicara" ucap Firda dan seketika Gabriel tertawa.
"Mungkin ketularan kamu yg juga tidak pernah irit bicara" jawa Gabriel dan kini Firda lah yg tertawa.
"Om sudah bisa bercanda juga" ujar nya yg membuat Gabriel tersenyum geli.
Kini mereka sudah sampai di rumah Firda lagi "Om, Firda ambil hp Firda dulu. Firda itu punya dua hp, yg satunya engga ke pakek. Paling cuma di pakek Ciu Ciu nonton youtube" tutur Firda yg kembali membuat Gabriel tertawa, kucing saja sebegitu di perhatikan nya oleh Firda, fikir nya.
Tak lama kemudian Firda datang dengan membawa ponsel nya yg ber cover pink dengan gambar kuda poni.
"Ada kartu nya, masih aktif masih ada pulsa" ujar Firda menyerahkan ponsel itu dan Gabriel segera menerima nya.
"Kalian dari mana saja?" tanya Farhan yg datang bersama Aisyah.
"Beli cemilan" jawab Firda santai.
"Firda, ayo ikut Ummi. Nak Gabriel silahkan duduk" seru Aisyah dan Gabriel pun duduk di sofa setelah memasukan ponsel Firda ke dalam saku nya.
Sementara Aisyah segera menyeret Firda keluar dari sana, Firda masih sempat menoleh, menyunggingkan senyum dan melambaikan tangan pada Gabriel. Membuat Gabriel entah mengapa merasa senang dan ia juga menyunggingkan senyum samar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Nurma.W
tahun lalu aku udah baca novel ini..... sekarang aku baca lagi..... soalnya kangen sama tengilnya si Firda.....😂😂😂
2023-06-11
1
Ramadhani Kania
clon mantumu tu ummi...
2022-08-31
1
manda_
😂😂😂🤭🤭🤭
2022-08-12
0