Gabriel dan John saat ini sedang berada di mansion mewah milik Gabriel. Dan Dokter khusus menangani kondisi mereka yg syukurlah tak terlalu parah walaupun John mengalami cidera di tangan nya namun itu bukan hal yg baru bagi nya.
Setelah Dokter memberikan penanganan terbaik nya, ia pun pamit pulang.
Di mansion itu, ada beberapa pelayan yg memiliki tugas nya masing masing dan juga beberapa bodyguard yg berjaga jaga 24 jam. Setiap sudut mansion itu terdapat cctv yg di pantau juga setiap saat.
Karena merasa lapar, Gabriel memerintahkan pelayan nya untuk membuatkan nya ikan panggang.
Sang pelayan pun dengan cepat melaksanakan tugas itu.
Sementara Gabriel dan John menunggu tidak sabar, berenang di sungai dan berusaha keluar dari kematian sangatlah tidak mudah dan menguras banyak tenaga.
Setelah makanan siap, pelayan memanggil Gabriel dan John dan mereka segera bergegas ke meja makan.
Gabriel langsung menikmati ikan panggang itu "Rasanya berbeda" komentar nya ia setelah menelan makanan nya.
"Sama saja" sambung John karena rasa masakan pelayan nya memang seperti itu.
"Beda, lebih enak masakan Tante Aisyah" ujar Gabriel
"Siapa itu Tante Aisyah?"
"Ibu nya Firda"
"Gadis desa itu"
"Iya..."
Dan John hanya bisa menghela nafas panjang, ia pun menikmati makanan nya dalam diam. Sementara Gabriel malah makan sambil senyum senyum.
"Ingat usia, Tuan" akhirnya John bersuara setelah ia merasa tak tahan lagi dengan perubahan Gabriel yg semakin aneh.
"28" jawab Gabriel santai yg membuat John mendelik.
.........
Gontor...
Pondok pesantren yg tak hanya terkenal di Indonesia itu kini telah berada tepat di depan mata Firda.
Gadis itu antusias namun juga gugup, tak sabar ingin menjadi bagian dari santri Gontor namun takut ia tidak kerasan.
Sementara Farhan telah menyelesaikan semua pendaftaran dan registrasi Firda di sana. Ia dan Aisyah yg di temani ayah Aisyah juga sudah berbicara dengan pengurus pondok dan pemilik nya.
Setelah semua selesai, pengurus pondok mengantarkan Firda ke asrama pondok putri dan menempatkan nya di sebuah kamar dimana di sana sudah ada beberapa santri.
"Firda..." panggil Ummi nya dan Firda pun memeluk Ummi nya dengan sangat erat, ia bahkan menangis, tak mau di tinggal.
"Jangan menangis, nanti kamu juga akan punya teman baru, kluarga baru, nanti pasti kerasan di sini"
"Kalau engga kerasan, boleh pulang ya?" rengek Firda memelas dan Ummi nya menggeleng sembari tersenyum.
"Pasti kerasan, insya Allah. Belajar yg rajin, semoga bisa mendapatkan ilmu yg bermanfaat ya"
"Mau ikut pulang" rengek Firda yg membuat Farhan dan kakek nya tertawa.
"Nanti, kalau sudah liburan kan bisa pulang" ucap sang kakek.
"Ingat ya, Nak. Kamu di sini untuk belajar, mencari ilmu dan mengabdikan hidup mu pada ilmu. Jangan fikirkan yg lain" ucap Abi nya lembut dan Firda mengangguk pelan.
"titip Ciu Ciu, jangan lupa kasih makan tepat waktu. Nanti magh nya kambuh kalau telat. Habis mandi langsung keringkan badan nya, takut nya masuk angin" lirih nya sembari sesegukan yg membuat Aisyah dan yg lain nya geleng geleng kepala.
"Iya iya, Ummi jagain Ciu Ciu mu itu asal kamu belajar yg rajin" seru nya dan Firda mengangguk "Sekarang kami harus pulang" lanjut Ummi nya yg membuat Firda mencebikan bibir nya dengan hidung yg kembang kempis.
"Sudah, jangan menangis. Jelek lho nanti" ucap sang ibu sembari mengusap pipi Firda yg basah karena air mata.
"Bye bye, Ummi. Salam cium buat Ciu Ciu" ucap Firda sembari memeluk Ummi nya, kemudian Abi nya dan juga kakek nya.
Firda melihat kepergian mereka dengan hati yg sesak, bibir nya masih mencebik dan ujung hidung nya sudah sangat merah dan juga kembang kempis. Air mata pun sudah mengalir bebas membanjiri pipi nya.
Setelah kepergian keluarga nya, Firda masuk ke kamar nya dan ia di sambut teman se kamar nya. Mereka berkenalan satu persatu dan juga menghibur Firda.
....
Waktu terus berjalan, Firda menjalani hari hari nya sebagai santri. Awal nya sulit, namun perlahan ia mampu beradaptasi dengan sangat baik. Bukan Firda nama nya jika ia tak bisa mengontrol situasi dan kondisi.
Bahkan teman se kamar Firda pun selalu tampak senang sejak adanya Firda. Mereka bilang, dimana ada Firda di situ ada canda tawa.
Firda juga bisa berteman dengan santri yg lain, yg dari kelas berbeda mau pun dari kamar yg berbeda.
Dengan cepat, Firda membuat tempat di hati semua teman teman nya.
Seperti ia telah berhasil membuat tempat di hati seorang Don.
Gabriel sendiri menjalani kehidupan nya seperti sebelumnya, bekerja, melawan musuh, melindungi diri dan kerjaan kriminal nya. Menangkap musuh, meng eksekusi mereka dan juga mengintip putra nya dari kejauhan.
Angeline, terkadang ia juga memperhatikan Angeline saat ia bersama dengan Michael. Tapi ada yg berbeda sekarang.
Dulu Gabriel masih sering memikirkan Angeline, merindukan nya dan ingin sekali bertemu dan berbicara dengan nya.
Namun sekarang tidak lagi, ia hanya merindukan putra nya. Masih selalu berharap bisa memeluk dan mencium putra nya, namun semua itu tinggal harapan yg akan terkubur dengan kenyataan bahwa ibu dari putra nya tak pernah sudi bahkan jika hanya untuk membiarkan Gabriel melihat nya.
"Kau berbeda, Tuan" ujar John sembari melirik Gabriel dari kaca mobil. Kedua nya baru saja pulang setelah mengintip Michael yg bermain si taman.
"Apa nya yg berbeda?" tanya Gabriel.
"Dulu, anda juga sering memperhatikan Nyonya Angeline. Tapi sekarang, sepertinya anda hanya memperhatikan Tuan muda Michael. Anda seperti sudah tidak ada ketertarikan pada Nyonya Angeline"
Mendengar ucapan John Gabriel terdiam dan memikirkan kata kata itu. Ia juga baru menyadari bahwa ketertarikan nya pada Angeline seperti musnah secara perlahan.
"Dan anda malah sibuk dengan kucing itu..." ucap John lagi sembari melirik kucing yg duduk manis di samping Gabriel.
Kucing yg baru saja John dapatkan setelah berbulan bulan mencari itu pun karena Gabriel terus dan terus saja merengek meminta kucing.
Gabriel tersenyum dan mengelus kucing itu dengan lembut "Karena kucing ini mengingatkan ku pada nya" lirih nya sembari mengulum senyum.
John hanya menghela nafas panjang, ia bisa melindungi Gabriel dari musuh tapi tak bisa melindungi Gabriel dari perasaan yg kata nya mengagumi gadis desa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
wuuiiiihhhhhh
2023-02-11
0
Rinjani
hahaaa kangen sama firda dah tdk ingin dgn Angelia
2022-09-14
0
manda_
kangen sama firda ya om
2022-08-13
0