Firda baru saja selesai mandi, ia tampak lebih segar dan wajahnya pun jauh lebih ceria. Ah jangan tanya ada apa, tentu saja karena ia akan pulang kampung setelah sekian bulan berada di pesantren. Memikirkan Ciu Ciu nya apakah sudah mandi, apakah sudah makan, bermain dengan siapa?
Setelah selesai mandi, Firda bersiap siap karena sebentar lagi kedua orang tua nya akan menjemput nya.
"Jangan bawa banyak barang, Fir. Kan nanti balik lagi ke sini" ujar salah satu teman Firda.
"Memang nya barang apa yg di bawa pulang, dari rumah saja aku cuma bawa beberapa lembar baju" jawab Firda dan ia memang pulang tidak membawa apapun.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kedua orang tua Firda datang guna menjemput Firda.
Mereka pun berpamitan pada pengurus pondok mau pun pengurus asrama.
Setelah semua nya selesei, mereka bergegas pulang.
Selama di perjalanan, Firda terus saja tersenyum dan tak peduli jika seandainya gigi nya menjadi kering. Ia tampak sangat bahagia karena sudah keluar dari penjara suci untuk sementara waktu. Karena sebentar lagi, kakak sepupu nya yg tinggal di Jakarta akan melaksanakan resepsi pernikahan. Karena itulah Firda di jemput pulang.
"Senang banget keliatan nya kamu, Fir..." ujar sang ibu yg melihat Firda terus unjuk gigi seperti sedang iklan odol saja.
"Iya dong, pulang ke rumah, ketemu Ciu Ciu, terus habis itu ke Jakarta, ketemu Mbak mbak sepupu yg cantik. Pasti Firda senang Ummi"
"Tapi betah kan di pondok?" tanya Abi nya yg sedang menyetir.
"Betah kok"
"Betah banget?" sambung sang ibu.
"Betah sedikit, maka nya bolehkan sering sering pulang begini?" tanya nya antusias.
"Ini aja Ummi terpaksa jemputkamu pulang, Fir. Karena mbak mbak mu yg maksa" jawab Ummi Aisyah yg membuat Firda langsung memberengut kesal.
"Jadi Ummi engga suka Firda pulang, begitu?"
"Kalau boleh jujur sih, Ummi lebih suka kamu di pesantren. Aman di sana"
"Memang nya Firda ngapain di rumah sampai engga aman?" tanya Firda lagi
"Sudah, jangan berdebat" ujar Farhan sembari melirik istrinya yg kadang kadang malah tak kalah ke kanak kanakan nya dengan Firda.
..........
"Hey, sweetie. Lahap sekali makan nya, pasti lapar ya..."
Para bodyguard Gabriel saling melempar tatapan saat melihat tuan mereka sedang berbicara dengan kucing kecil yg sudah menjadi peliharaan nya beberapa hari ini.
"Nama nya kucing, kalau di kasih ikan segar pasti lahap, mau lapar atau tidak" seru John yg baru saja pulang entah dari mana.
"Sok tahu, memang nya kamu mengerti kucing"
"Mengerti kucing jauh lebih mudah dari pada mencoba mengerti diri mu yg tiba tiba suka kucing"
"John, mandikan kucing nya ya. Biar bersih" titah Gabriel tegas.
"Apa itu juga tugas ku?" pekik John kesal "Kau tidak lihat ini..." John menunjukkan lengan nya yg berdarah dan lengan kemeja nya itu sobek.
"Dari mana kau?"
"Pergi memeriksa barang dan di hadang oleh anak buah Aduardo. Aku berkelahi sendirian, bertahan mati matian, apa kau tahu itu? Dan saat pulang, kamu menyuruh ku memandikan kucing mu itu? Lakukan sendiri" desis John kesal sementara Gabriel hanya mendengus kesal.
"Hey, kau..." seru Gabriel pada pelayan yg baru saja melewati nya "Mandikan kucing ku, yg bersih dan harus wangi"
"Baik, Tuan" jawab pelayan itu dan dengan sigap ia menggendong kucing Gabriel.
Gabriel pun bergegas menyusul John, ia melihat John yg sedang membersihkan luka nya dan menjahit nya sendiri.
"John..." seru Gabriel dan John hanya menjawabnya dengan gumaman karena saat ini ia sedang sibuk menjahit luka nya.
"Kira kira kucing ku mau di kasih nama apa?" tanya Gabriel yg seketika membuat John menghentikan aktivitas nya dan menatap tajam Gabriel. Ia menggertakkan gigi nya dengan rahang yg menegang.
"Eduardo. Berikan saja nama Eduardo" jawab John dan ia terlihat sangat marah, sementara Eduardo adalah musuh bebuyutan mereka.
"Itu kan nama laki laki, John"
"Kalau begitu, beri saja nama Gabriella. Cocok dengan anda" jawab John ketus dan ia segera pergi dari sana sebelum ia naik darah karena semenjak pulang dari desa, tingkah Gabriel sungguh ajaib. Tentu saja jika hanya di depan John. Sementara bagi dunia luar, ia tetaplah Don Gabriel yg menyeramkan dan dingin.
"Gabriella. Bagus juga" gumam Gabriel sembari tersenyum.
..........
Beberapa hari kemudian....
Gabriel merapikan setelan jas abu abu nya, ia bersiap pergi ke kantor nya. Perusahaan yg ia kelola tanpa melanggar hukum apapun. Bersih, suci.
Sesampainya di kantor nya, Gabriel langsung di sambut oleh sekretaris nya yg bernama Rose. Wanita cantik, tinggi, bertubuh ramping, berkulit puruh dan rambut nya berwarna pirang.
"Selamat pagi, Sir" sapa Rose dan ia segera mengekori Gabriel dari belakang, berjalan menuju ruangan nya.
"Apa saja jadwal ku hari ini?" tanya Gabriel suara berat nya dan nada nya pun terkesan sangat dingin.
"Jam 10.30, anda ada wawancara dengan Nona Cika. Hanya 30 menit. Jam 11.00, meeting di Dr'souzo café. Kemudian makan siang jam 13.00 bersama Adrian Miller dari perusahaan Mille's Group"
"Kau boleh keluar" titah Gabriel setelah ia mendapatkan informasi itu.
Gabriel segera membuka laptop nya dan memulai pekerjaan nya, ia tampak sangat serius, apa lagi tatapan yg setajam elang itu pasti akan membuat orang orang berfikir bahwa Gabriel tak pernah tersenyum atau merasakan kebahagiaan sedikitpun.
Jari jemari Gabriel bergerak lincah di atas keyboard, dan tatapan nya dengan begitu teliti beralih antara monitor dan berkas berkas yg asa dan di samping nya.
Terdengar suara ketukan pintu dan Gabriel mempersilahkan nya masuk.
"Halo, selamat pagi, Pak. Saya Cika, sebelum nya saya sudah membuat janji untuk wawancara dengan bapak" ucap Gadis bernama Cika itu dengan senyum lebar di bibir nya. Matanya terpana menangakap sosok Gabriel yg begitu tampan dan gagah.
Gabriel melirik arloji nya, jam menunjukkan pukul 10.24.
"Bukankah janji mu jam 10.30?" tanya Gabriel dengan nada dingin nya.
"Iya, jam setengah 11" jawab Cika yg masih menikmati ketampanan Gabriel.
"Keluar dan masuklah lima menit lagi, sekarang masih 10.25" ujar Gabriel tanpa sedikitpun melirik Cika dan ia tetap fokus pada pekerjaan nya.
Sementara Cika yg mendengar itu malah melongo, ternyata benar apa yg ia dengar bahwa Gabriel adalah orang yg on time atau justru over on time.
"Kau tidak menghargai waktu ku dengan tetap berdiri di sana, silahkan keluar dan wawancara nya batal" ujar Gabriel masih tanpa melirik Cika. Cika semakin melongo, ia melirik arloji nya dan sekarang tepat 10.30. Itu artinya, dia berdiri dan mengagumi ketampanan Gabriel selama lima menit.
"Tapi sekarang sudah jam 10.30, Pak. Tolong jangan batalkan wawancara nya, ini sangat penting buat saya" ucap Cika memelas. Gabriel menutup laptop nya dan ia berdiri tegak, kembali merapikan jas nya dan itu membuat Cika meneguk ludah nya dengan susah payah. Sangat tampan, mempesona, berkharisma.
"Itu kepentingan mu, bukan kepentingan ku. Perintah ku adalah aturan yg harus langsung di laksanakan" tegas Gabriel dan ia bergegas keluar dari ruangan nya. Meninggalkan Cika yg semakin melongo, kemudian ia berlari mengejar Gabriel namun kedua bodyguard Gabriel langsung mencegah nya.
Gabriel memasuki mobil nya dan memerintahkan sopir nya untuk jalan.
Perlahan mobil berjalan meninggalkan area kantor Gabriel.
Gabriel menatap keluar, memperhatikan manusia manusia yg beraktifitas di luar sana. Hingga tahapan nya menangkap satu manusia ajaib yg selalu membuat nya tersenyum bahkan tertawa.
"Stop stop..." perintah Gabriel dan sang sopir pun langsung menginjak rem "Putar balik" titah nya, sekali lagi sang sopir melakukan nya.
"Berhenti di depan café itu..."
Dan sang sopir pun menghentikan mobil nya di depan café yg Gabriel maksud.
Gabriel segera turun, dan ia menghampiri satu manusia yg duduk bersama satu hewan kesayangan nya
"Firda..." panggil nya dan manusia yg di panggil nya pun langsung mendongak.
Mata Firda langsung melotot sempurna melihat Gabriel. Bahkan tadi nya ia yg hendak menyuapkan es krim ke mulut nya pun tidak jadi. Hingga sendok itu hanya berhenti sampai di depan mulut nya saja.
"Om Gabriel...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Miss Calla
John adalah firda versi laki2 🤣🤣
2023-08-01
0
hf
john.... u tuh ya... 😂😂😂
2022-11-27
0
Disma Wati
tatapannya
2022-11-11
0