Gabriel kembali kerumahnya saat hari sudah sangat siang, Abi Farhan membicarakan banyak hal dengannya bahkan juga tentang bisnis. Hal itu sangat di luar dugaan Gabriel, ia berfikir Abi Farhan hanya lah pria paruh baya yg tinggal di desa dan melakukan pekerjaan apa ada nya di desa. Tapi siapa yg sangka ternyata Abi Farhan pernah berkuliah di Maroko dan ia pintar bahasa inggris dan bahasa Arab. Sekarang Gabriel faham, hanya karena mereka tinggal di sebuah desa bukan berarti mereka adalah orang tertinggal dan tak berpendidikan.
Lalu, apakah Firda juga akan di kirim ke Maroko untuk menempuh pendidikan pesantren nya? Karena Abi Farhan mengatakan ia akan segera mengirim Firda ke pesantren dan Firda adalah gadis remaja yg masih sangat ke kanak kanakan. Farhan juga mengatakan tidak baik jika seorang gadis dan seorang pria yg bukan mahram nya selalu jalan berdua.
Entahlah, Gabriel merasa Abi Farhan mengatakan itu seolah memberi sinyal agar Gabriel menjauhi Firda.
Gabriel masuk ke kamar nya, ia mengeluarkan ponsel Firda dari saku nya dan saat menyalakan ponsel itu, Gabriel di sambut gambar si Ciu Ciu.
"Apa dia benar benar membuat kucing nya menonton YouTube?" Gabriel bertanya pada diri nya sendiri sembari ia membuka YouTube. Tawa renyah terdengar dari bibirnya saat melihat history tontonan Firda "Kucing semua" ucap Gabriel sembari masih tertawa.
Gabriel menjatuhkan diri nya di ranjang sembari menonton video kucing yg lucu lucu dan itu membuat nya tertawa terpingkal pingkal, bahkan membuat perut nya sampai sakit dan mata nya berair.
Hingga terdengar suara ketukan pintu di kamar nya dan suara Bi May yg memanggil nya.
Gabriel segera membuka pintu dan Bi May langsung menyerahkan ponsel nya "Tuan John menelpon" ucap nya.
Gabriel menerima ponsel itu dan memberi isyarat supaya Bi May meninggalkan nya kemudian Gabriel kembali masuk ke kamar nya
"Apa?" tanya Gabriel sembari masih tertawa karena ia masih menonton video kucing itu.
"Tuan? Anda tertawa? Sama siapa?" terdengar suara John yg seperti nya bingung dengan tingkah Gabriel
"Sama kucing" jawab Gabriel "Ini sangat lucu, kamu harus menonton nya, John. Supaya bisa tertawa juga"
Sudah di pastikan kening John berkerut dalam saat ini, namun Gabriel tak peduli.
"Aku tidak bisa menghubungi ponsel anda, Tuan" terdengar nada serius dari John.
"Ponsel ku rusak, aku melempar nya karena kesal" jawab Gabriel juga dengan sangat serius.
"Lalu?"
"Lalu Firda memberi ku ponsel baru, ada video kucing yg sangat lucu. Membuat ku tertawa sampai sakit perut" ucap nya.
"Aku rasa aku harus menjemput mu secepatnya, kau seperti bermasalah di sana. Video kucing apa yg kau maksud? Apa kau meminum alkohol, Tuan? Jangan mabuk mabukan di desa, itu tidak baik karena orang desa tidak meminum alkohol"
Mendengar penuturan panjang lebar John membuat mood Gabriel rusak.
"Aku memang membawa minuman tapi belum meminum nya, aku tidak mabuk" dan setelah itu ia langsung memutuskan sambungan telepon nya. John kembali menelpon, Gabriel me reject nya. Sekali lagi John menelpon, dan Gabriel menjawab nya.
"Apa?" ketus nya.
"Sepertinya nya desa membawa pengaruh buruk untuk mu, sekarang kau seperti pacar ku yg sedang marah. Telpon pertama di reject, telpon kedua di jawab. Apakah ini perubahan ini karena gadis yg menolong mu di toilet waktu itu?"
"Mungkin iya, dia sangat lucu dan menggemaskan. Dan seperti nya itu menular pada ku" jawab Gabriel sembari tertawa kecil. Dan si John sudah pasti geleng geleng kepala sekarang dengan perubahan drastis tuan nya itu.
"Hati hati dengan wanita, Tuan" ucap John dan seketika wajah Gabriel kembali datar dan is otot otot yg menegang.
"Aku tahu, lagi pula dia masih anak anak. Lebih pantas menjadi putri ku" ucap Gabriel dan ia pun langsung memutuskan sambungan telepon nya lagi, dan kali ini John tidak menelpon kembali.
Gabriel memanggil Bi May dan mengembalikan ponsel nya, setelah itu ia memerintah Bi May untuk pulang jika semua pekerjaan nya sudah beres.
Gabriel kembali ke ranjang nya, ia membuka file file yg ada di ponsel Firda termasuk galeri.
Disana, ia menemukan banyak sekali foto kucing nya, dan setelah melihat sampai ke bawah. Ada foto Firda juga ternyata di sana. Gabriel memandangi foto Firda dengan seksama, tanpa sadar senyum mengembang begitu saja di bibir nya.
.........
Sementara Firda saat ini sedang mendengarkan ceramah live dari sang ibu. Yang menasihatinya dengan banyak hal terutama dalam menjaga sikap sebagai seorang wanita.
"Jauhi Gabriel, Fir. Ummi tahu dia orang baik, tapi tidak baik jika kalian terlihat selalu bersama dan begitu dekat. Nanti timbul fitnah, Fir." Firda hanya mengangguk.
"Perempuan dan pria dewasa itu tidak boleh selalu bersama tanpa ikatan yang jelas, nanti timbul kesalahpahaman." sekali lagi, Firda hanya mengangguk.
"Jaga sikapmu di depan dia, jangan perlakukan dia seperti om kandungmu sendiri. Bagaimana pun juga dia orang asing, bukan mahram mu. " dan Firda masih menanggapinya dengan mengangguk.
"Jangan cuma mengangguk terus, Fir. Kamu faham engga apa yg Ummi bilang?"
"Faham, Ummi," jawab Firda santai.
"Baguslah, ingat ya! Jaga jarak dengan Gabriel!"
"Tapi kalau Om Gabriel butuh bantuan lagi bagaimana?" tanya Firda dengan tatapan yabg begitu polos.
"Kan ada banyak orang di sini, Fir," jawab Ummi Aisyah.
"Tapi Om Gabriel maunya sama Firda saja, katanya Om Gabriel nyaman sama Firda, " seru Firda dengan polos nya yg tentu saja membuat ke khawatiran ibunya semakin menjadi.
"Kalau memang Gabriel nyaman bersama kamu, suruh dia menemui Abi mu!" seru sang ibu lagi yang sudah geram.
"Kan nyamannya sama Firda, kenapa yg di temui malah Abi?"
"Egh, anak ini..." geram Aisyah.
"Ana nya Ummi sama Abi," jawab Firda yg membuat emosi Ummi Aisyah semakin meluap.
"Wahai anaknya Abi dan Ummi, jika seorang pria mengatakan nyaman itu bisa juga di artikan dia menaruh rasa sama kamu. Dan rasa itu bisa saja rasa suka, naksir atau yg lainnya. Kalau dia memang suka, maka dia seharusnya mendatangi Abimu dan memintamu pada Abimu."
"Lamaran?" tanya Firda lagi dengan menaikan kedua alis nya yang membuat Umi Aisyah langsung menarik napas panjang.
"Ya bukan lamaran juga, Firdaaaa..." geramnya, nafasnya sudah terasa berat karena memiliki anak bebal sekali "Ya sudah lupakan saja, tidak mungkin juga pria kota itu menyukai mu. Lagi pula kamu masih kecil, sebaiknya fokus sama pendidikanmu."
"Okey," jawab Firda dengan enteng nya dan ia bangkit dari duduk nya "Sekarang Firda ke dapur dulu, Firda lapar dari tadi cuma di tahan karena dengerin nasehat Ummi."
Aisyah menghela nafas lesu dan membiarkan Firda pergi ke dapur.
"Ya Allah, kenapa anakku engga dewasa dewasa?" gumam Ummi Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Miss Calla
Cie cie hati berbunga2 🥰
2023-07-31
0
Tati Suwarsih Prabowi
firda polos dan cerdas!
2023-03-13
0
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-02-11
0