Xi Juan berdiri di tengah kepungan mereka. Tatapan matanya sangat dingin di sertai senyuman menyeringai kejam seperti seorang psikopat.
Setelah mengingat pesan kakaknya yang jangan terlalu naif, ia kini terlihat bagaikan Dewa Kematian, dulu ia tidak berani membunuh karena merasa kasihan. Tapi jika ia tidak membunuh maka dirinya lah yang akan di bunuh.
Xi Juan langsung mengayunkan pedangnya sambil berteriak keras.
“Teknik Pedang Dewa.”
“Tebasan Penghancur,” teriak Xi Juan semabarang mengucapkan nama jurusnya.
Pedang Xi Juan yang telah ia alirkan tenaga dalam ke pedangnya langsung terayun ke arah Serigala coklat.
Slash..!!
Crak crak..!!
Pyarr...!!
Bersamaan dengan terbelah duanya Serigala tersebut. Pedang Xi Juan langsung retak dan hancur.
Karena kesal kini Xi Juan mengeluarkan pedang Tingkat 10 awal lagi, ini juga kesempatannya untuk berlatih agar bisa menggunakan pedang dengan baik dan cara menyalurkan tenaga dalam dengan benar ke pedangnya agar tidak mudah hancur lagi akibat kelebihan aliran tenaga dalam.
Xi Juan langsung maju dan berteriak meneriaki jurusnya.
Pedang Xi Juan langsung menusuk mata badak bercula dua.
Tidak berhenti sampai di sana. Xi Juan kembali mengayunkan pedangnya ke belakang karena merasakan serangan dari belakang.
Slash..!!
Crak..!!
Crak..!!
Terlihat ada kemajuan dari teknik pedang Xi Juan, ia kini sudah tidak menghancurkan pedangnya dalam sekali tebasan melainkan 3 kali tebasan.
Xi Juan kembali melesat ke arah Harimau bewarna hitam pekat.
Xi Juan kembali meneriaki jurusnya secara asal setelah ia mengeluarkan pedangnya lagi.
Slash..!!
Harimau hitam tersebut tidak langsung mati, Xi Juan tahu apa penyebabnya? Itu karena tingkat kultivasi Harimau Hitam tersebut lebih tinggi dari dirinya.
Tapi Xi Juan melihat Harimau Hitam tersebut kini sudah tidak bisa bergerak lincah. Dengan cepat Xi Juan memanfaatkan kesempatan ini mengayunkan pedangnya lagi.
Crash..!!
Kepala Harimau Hitam tersebut langsung terbang, hanya menyisakan tubuhnya saja.
Saat Xi Juan ingin kembali berlari untuk menyerang yang terlemah lebih dulu. Harimau Putih yang dari tadi sengaja menonton langsung bergerak.
Crash..!!
Xi Juan yang tidak sempat menghindar langsung terlempar ke depan begitu saja.
Bam bam..!!
Tubuh Xi Juan menabrak beberapa pohon hingga terhenti di pohon ke tiga.
Ukhh..!!
“Harimau sialan, jika aku tidak membunuhmu hari ini maka aku bukanlah Xi Juan,” teriak Xi Juan meraung. Xi Juan berusaha bangun lalu.
Xi Juan langsung berlari ke arah Harimau Putih tersebut yang kini menerjang ke arah Xi Juan juga.
Dengan cepat Xi Juan mengeluarkan pedang kayu hitam pekat tersebut.
Lalu mengayunkan pedangnya ke arah Harimau Putih tersebut.
Slash..!!
Bom..!!
Tubuh Harimau Putih langsung hancur dengan mudahnya.
“Ehh..!! Begitu mydahnya?” Gumam Xi Juan bingung.
Xi Juan tadi tidak sempat memperhatikan wajah Harimau Putih tersebut saat Xi Juan mengeluarkan Pedang Dewa_nya. Jika Xi Juan melihat raut wajah ketakutan dan tubuh Harimau Putih jika di perhatikan secara teliti yang diam seperti di tekan oleh sesuatu maka Xi Juan pasti akan terkejut melihat betapa hebatnya pedang kayu hitam tersebut.
Tapi sayangnya Xi Juan tak bisa melihatnya. Sehingga setelah Xi Juan menggunakan pedang kayu hitamnya, ia langsung memasukkannya kembali dan mengeluarkan pedang tingkat 10 awal.
Tapi saat Xi Juan ingin bergerak untuk membunuh Hewan Buas lagi, ia merasakan krisis hidup.
Xi Juan langsung menengok ke arah samping dan melihat kakaknya kini sedang berlari ke arahnya.
Di belakang kakaknya ada sekumpulan monyet berkepala putih yang setara Xi Juan ejek tadi.
Glek..!!
“Adik,, cepat lari, besok saja kita cari mereka saat kekuatan kita meningkat,” teriak Xi Luan dari kejauhan.
Entah bagaimana Xi Luan mampu membuat sekumpulan monyet tersebut marah.
Dengan cepat Xi Juan berlari meninggalkan kakaknya jauh di belakang.
Wuss..!!
Dua hari telah berlalu.
Kini Xi Luan dan Xi Juan masih di kejar sekumpulan monyet tersebut, Xi Juan sempat membawa sekumpulan monyet tersebut ke arah sekumpulan Hewan Buas lainnya. Tapi sayangnya Hewan Buas tersebut langsung melarikan diri saat melihat sekumpulan monyet berkepala putih.
“Kakak,, apa yang telah kau perbuat sehingga para monyet sialan ini dengan keras kepala mengejar kita?” Tanya Xi Juan kini cemberut.
“Hehe,, saat kakak bertarung dan tak sengaja terpental ke arah pohon besar. Kebetulan di bawah pohon tersebut kakak menemukan ini,” tunjuk Xi Luan menunjukkan sebuah apel bewarna emas.
“Inikan hanya apel, hanya warnanya saja yang beda. Kenapa kakak tidak melemparnya saja,” kata Xi Juan tidak tahu apa-apa.
“Kau adik bodoh,, ini Apel Emas yang memiliki Energi Qi sangat banyak dan padat. Konon Apel Emas ini mengandung sedikit Energi Dewa, jika kita menyerapnya kita pasti akan meningkat pesat,” kata Xi Luan dengan kesal.
“Ehh, seperti itu yah? Terus berapa Apel yang kakak temukan?” Tanya Xi Juan dengan mata yang berbinar-binar.
“Yang kakak petik tadi hanya 4 dan kakak melihat tersisa dua di bawah pohon besar tadi. Tapi sayangnya kakak tidak dapat memetik semuanya karena di atas pohon tersebut ternyata di jaga sekumpulan monyet berkepala putih yang mengejar kita ini,” jawab Xi Luan tersenyum kecut.
“Kakak harusnya senang, karena kita mendapatkan 4 Apel Emas, ayo kita cari tempat yang lebih aman. Mumpung kita jauh dari monyet sialan itu. Kemarin kita ketahuan bersembunyi di dalam gua gara-gara harimau jelek sialan itu,” kata Xi Juan dengan kesal.
Kini yang berlari hanya Xi Juan dan Xi Luan. Sedangkan Harimau Taring Pedang telah Xi Juan kurung dan keempat kakinya di ikat karena saking kesalnya Xi Juan.
Bagaimana tidak. Saat mereka telah aman bersembunyi, Harimau Taring Pedang berteriak. Dan setelah di tanya alasannya, itu karena setiap pagi ia harus berteriak.
Betapa kesalnya Xi Juan mendengar alasan tidak jelas tersebut.
Tap tap..!!
Kembali ke Xi Luan dan Xi Juan yang kini menemukan aura keberadaan Hewan Buas yang sangat kuat.
Xi Juan tiba-tiba tersenyum sambil memiringkan kepalanya.
“Adik jangan betindak ceroboh,” kata Xi Luan langsung memperingati. Karena ia kini merasakan perasaan yang tidak mengenakan saat melihat senyum adiknya.
“Kakak kau tahan dulu mereka, aku akan memancing keluar Hewan Buas ini dan jangan takut karena aku bisa menghindarinya.” Kata Xi Juan memberitahu kakaknya.
Xi Luan langsung menghela nafas panjang, ia tahu jika dirinya dan adiknya sangat cepat dalam hal melarikan diri. Buktinya sampai saat ini mereka belum tertangkap oleh gerombolan Monyet Bekepala Putih yang kultivasinya rata-rata berada di Jalan Surgawi.
Melihat kakaknya Xi Luan mengangguk dengan cepat Xi Juan melesat ke arah aura Hewan Buas yang sangat kuat tersebut.
Tap tap..!!
Saat Xi Juan melihat sebuah gua. Tanpa menunggu waktu lama Xi Juan langsung mengeluarkan pedang kayu hitamnya.
“Teknik Dewa Pedang.”
“Tebasan Mengganggu Orang Tidur,” kekeh Xi Juan asal.
Sebuah lesatan energi langsung keluar lalu melesat dari pedang kayu hitam Xi Juan.
Wuss..!!
Bom..!!
Setelah itu, Xi Juan berdiri sesaat melihat ke arah mulut gua yang hancur.
Tiba-tiba saja Xi Juan merasakan aura yang sangat mengerikan.
Dengan cepat Xi Juan melarikan diri.
Goarr...!!
Teriakan langsung menggema dari dalam gua. Xi Juan sampai merinding saat mendengarnya.
Bahkan Xi Luan yang cukup jauh juga ikut merinding.
“Kakak,, ayo bersembunyi,” teriak Xi Juan dengan lantang dari kejauhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Defrin
benar benar usil dan jail
2024-02-12
0
Benar tukang usil dan jahil kayak gurunya Dewa Duan
2023-11-03
0
Josss
jossssssss
2022-06-18
0