Xi Juan langsung teringat jika benar ini pemberian Dewa Guru. “Coba kakak periksa apakah ada pedang seperti ini di dalam cincin penyimpanan kakak.”
Xi Luan langsung memeriksanya dan benar saja, ia kini mengeluarkan pedang kayu bewarna hitam pekat.
“Terus apa nama pedang ini? Dan kenapa aku tidak merasakan aura sedikitpun dari pedang ini kakak?” Tanya Xi Juan.
Xi Luan langsung menjawab. “Pedang ini tidak mempunyai nama, tapi aku akan menamainya sama dengan teknik pedang ku, yaitu pedang pemusnah.”
“Hmm jika begitu aku akan menamainya Pedang Dewa, nama yang sama dengan teknik pedang yang aku pelajari,” kata Xi Juan dengan bersemangat.
Setelah itu Xi Luan dan Xi Juan kini langsung memeriksa semua isi cincin penyimpanan mereka masing-masing dan isi cincin penyimpanan mereka berdua ternyata sama.
“Kakak, jubah ini terlihat bagus coba aku pakai terlebih dulu,” kata Xi Juan.
Saat Xi Juan memakai jubah bermotip pedang yang di lingkari naga di belakang jubah tersebut dan warnanya juga membuat kesan indah jika di lihat, warna jubah tersebut bewarna Biru Langit dan hitam.
Tapi bukan itu yang membuat Xi Luan kini menganga. Dengan cepat Xi Luan berkata. “Adik, coba lepas jubahmu,” suruh Xi Luan.
Xi Juan dengan patuh menuruti kakaknya.
“Coba pasang lagi,” perintah Xi Luan lagi.
“Kau ini kenapa sih kakak?” Gerutu Xi Juan kini kesal.
Tapi Xi Luan menghiraukan gerutuan adiknya. Dengan cepat Xi Luan mencari jubah dan mengeluarkan Jubah motip sama tapi dengan warna yang berbeda. Warnanya yang Xi Luan punya adalah Merah darah bercampur Hitam.
Tepat saat Xi Luan memakai jubahnya. Xi Juan langsung mengerti dan bertanya. “Kakak apa yang kau maksud adalah kau tidak bisa melihat tingkat kekuatan dan auraku saat memakai jubah ini?”
“Benar,” jawab Xi Luan dengan cepat.
“Dewa Guru sangat baik memberikan kita Jubah ini, terlebih ini sama dengan warna rambut kita masing-masing,” kata Xi Juan langsung bersemangat.
Cukup lama mereka bicara dan mencari beberapa barang yang cocok untuk mereka masing-masing hingga.
“Kakak, aku akan menggunakan pedang biasa lebih dulu, ayo kita kesana,” kata Xi Juan bersemangat kini menggunakan pedang biasa yang tidak memiliki tingkatan sama sekali.
Xi Luan langsung mengangguk mereka berdua langsung berlari ke arah sekumpulan Hewan Buas tersebut, tak lupa juga Xi Juan memaksa Harimau Taring Pedang untuk ikut bertarung dengan sedikit ancaman sehingga Harimau Taring Pedang dengan terpaksa mengikuti Xi bersaudara.
Tap tap..!!
Saat Xi Luan dan Xi Juan telah sampai dengan jarak 100 meter dari gerombolan Hewan Buas yang sedang makan daging Hewan Buas yang telah mati. Xi Luan langsung cemberut saat merasakan tingkat kekuatan tertinggi dari Hewan Buas tersebut adalah Tingkat Jalan Surgawi ⭐ 1 Puncak itu adalah Monyet kepala putih dan terendah adalah Tingkat Pembentukan ⭐ 9 Awal.
“Adik kau ingin kita mati,” kata Xi Luan kesal.
“Heh, baru kali ini aku melihat kakak takut,” ejek Xi Juan.
Xi Luan langsung mendengus dan berkata. “Takut? Kau kira kakak takut dengan mereka? Yang aku takutkan adalah kau yang selalu bertindak di luar akal sehat,” dengus Xi Luan.
“Adik kau jangan bertindak,” belum selesai Xi Luan mengutarakan maksudnya. Xi Juan sudah tidak berada di tempatnya, saat Xi Luan melihat ke arah depan, Xi Juan kini telah berlari kesana.
Tap tap..!!
“Heh Monyet bau, kerjaanmu hanya tidur saja. Apa kau tidak sadar kepala dan tubuhmu berbeda warna dan itu terlihat sangat jelek,” teriak Xi Juan mengejek.
Mendengar itu, seketika semua Hewan Buas langsung menatap ke arah Xi Juan dengan pandangan ganas.
Sementara Monyet Berkepala Putih yang mengerti ejekan Xi Juan langsung bangun dan menatap ganas Xi Juan.
Goar..!!
Goar..!!
Mendengar teriakan marah Monyet Berkepala Putih dan menyuruh gerombolan Hewan Buas yang menjadi bawahannya membawa Xi Juan kesini dalam keadaan hidup dan mati.
Xi Juan langsung tersenyum mengejek karena ia mengerti ucapan Monyet Berkepala Putih.
Saat Xi Juan ingin memprovokasi lagi, Xi Luan langsung datang sambil menatap adiknya dengan kesal.
“Jangan bertindak ceroboh adik nakal,” kata Xi Luan dengan kesal.
Tapi Xi Juan menghiraukannya dan maju ke arah gerombolan Hewan Buas yang dengan ganas menuju ke arah mereka.
Melihat adiknya maju, Xi Luan juga ikut maju karena tak ingin kalah dari adiknya.
“Teknik Pedang Dewa.”
“Tebasan Menerima Nasif,” teriak Xi Juan asal.
Pedang Xi Juan yang telah ia alirkan tenaga dalam ke pedangnya langsung menuju ke arah kepala serigala coklat yang lebih dulu sampai ke tempatnya.
Crash..!!
Bam..!!
Kepala Serigala Coklat tersebut langsung meledak.
Xi Juan yang melihat itu langsung menggerutu, karena ia masih belum mampu menguasai Teknik Pedang Dewa Tahap pertama hingga Sempurna.
Xi Juan ingin tebasannya terpotong rapi tampa menyebabkan ledakan.
Sementara Xi Luan tak kalah kesal karena belum menguasai Teknik Pedang Pemusnah hingga sempurna. Terlihat dari tubuh Elang Perak yang meledak saat terkena tebasan Xi Luan.
Tapi kedua kakak beradik itu tak putus asa begitu saja. Malah mereka terlihat bersemangat karena menggunakan kesempatan ini untuk berlatih teknik pedang yang mereka latih hingga sempurna.
Setelah saling menatap satu sama lain Xi Juan langsung berteriak.
“Kakak, kita bertaruh siapa yang lebih dulu menguasai teknik tahap pertama hingga sempurna dia akan santai selama 3 bulan dan yang kalah akan memasak,” tanpa menunggu balasan Xi Luan. Xi Juan langsung mengayunkan pedangnya hingga hancur akibat kelebihan tenaga dalam.
Xi Luan langsung mendengus. “Khawatirkan dulu keselamatan kita karena Hewan Buas yang kuat belum turun tangan,” kata Xi Luan tapi sebuah senyum muncul di wajah Xi Luan.
“Mati kau badak jelek,” teriak Xi Juan kini mengayunkan pedangnya.
Crash..!!
Bam..!!
Tubuh Badak tersebut langsung meledak bersamaan dengan hancurnya pedang ketiga yang Xi Juan keluarkan.
Dengan cepat Xi Juan mengeluarkan pedang baru lagi dan menatap ke arah kejauhan dengan tatapan mengejek.
Monyet Berkepala Putih langsung marah dan berteriak lagi mengirim gerombolan Hewan Buas yang sedikit lebih kuat, Hewan Buas yang Monyet Berkepala Putih kirim kini setingkat dengan Xi Juan yang di pimpin oleh Hewan Buas Harimau Putih yang kekuatannya setara dengan Xi Luan.
Gerr..!!
Harimau Putih langsung berlari paling depan dan menerjang ke arah Xi Juan.
Xi Juan langsung mengayunkan pedangnya tanpa sedikitpun rasa takut atau gentar.
Trank..!!
Crak crak..!!
Pedang Xi Juan dan Cakar Harimau Putih langsung beradu kekuatan yang membuat Xi Juan mundur beberapa langkah beserta pedangnya kini retak.
Xi Juan langsung mendengus saat melihat beberapa serigala dan Heyna kini menerjang ke arahnya yang seperti tidak memberikan Xi Juan bergerak sedikitpun.
Dengan cepat Xi Juan mengeluarkan Pedang Tingkat 10 Awal lalu mengayunkan pedangnya ke arah serigala yang paling depan mengincarnya.
Crash..!!
Bam..!!
Tidak berhenti sampai di sana saja, Xi Juan kini terlihat mulai serius dan matanya menatap tajam ke segala arah karena sergapan beberapa Hewan Buas yang setara dengannya dengan Harimau Putih yang jauh lebih kuat darinya.
Jumlah mereka sekitar 25 jika Xi Juan tak salah hitung.
Xi Juan berdiri di tengah kepungan mereka. Tatapan matanya sangat dingin di sertai senyuman menyeringai kejam seperti seorang psikopat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Defrin
sekarang tak tau siapa yang memburu dan dburu
2024-02-12
0
🌟Sugali🌟
nasif nasif /Speechless//Speechless/
typo lebih banyak lagi ini udah novel ke berapa masih aja salah juga..
2023-12-12
0
Josss
josssssss
2022-06-18
0