Namun dengan cepat Xi Juan kembali sadar lalu mengayunkannya ke arah Singa Merah.
Wuss..!!
Crashh..!!
Goarr..!!
Seketika terdengar teriakan kesakitan saat kaki Singa Merah tertebas, bahkan hampir putus.
Xi Juan yang melihat itu langsung terpana dengan teknik kedua yang ia kuasai, walau masih kasar, namun itu mampu melukai musuhnya yang tingkatannya lebih jauh dari dirinya.
Memanfaatkan momentum yang terlihat, Xi Juan kembali mengayunkan pedangnya yang sudah ia alirkan energi ke pedangnya.
“Teknik Pedang Dewa.”
“Aliran Pedang Kehancuran,” teriak Xi Juan.
Xi Juan langsung melompat tinggi, pedang Xi Juan terayun ke arah leher Singa Merah.
Bersamaan dengan itu, Xi Luan juga entah muncul dari mana, yang pasti ia juga ikut muncul di atas kepala Singa Merah.
Sementara Singa Merah yang kesakitan seketika tersadar, dengan cepat ia mengayunkan cakar kanannya ke arah Xi Juan, dan sayapnya ke arah Xi Luan.
Bam..!!
Ledakan terjadi akibat benturan serangan tersebut.
Yang Tan juga langsung muncul sambil membuka mulutnya untuk mengigit tubuh Singa Merah.
Namun Singa Merah langsung mengayunkan cakar kirinya.
Yang Tan seketika mengubah serangan jadi bertahan dengan ikut mengayunkan cakar.
Bam..!!
Lagi-lagi Yang Tan terlempar cukup jauh hingga menyebabkan kawah cukup besar.
Xi Juan dan Xi Luan yang terlempar kini saling memandang satu sama lain, Xi Juan tersenyum mengangguk, untuk Xi Luan mengangguk dingin.
Mereka berdua kembali melesat ke arah Singa Merah lalu kembali menyerang, terlihat Xi bersaudara tidak mmbiarkan Singa Merah memulihkan lukanya.
Sementara Singa Merah sadar jika Xi bersaudara menyerang mereka terus menerus hanya untuk berlatih teknik mereka hingga halus atau sempurna.
Hal tersebut membuat Singa Merah cukup kesal karena di jadikan bahan uji coba.
“Jangan meremehkan aku nak,” kata Singa Merah dengan suara berat dan dingin.
Jika para kultivator mendengarnya, mereka pasti akan merinding.
Namun untuk Xi bersaudara tidak, mereka bahkan terlihat semakin bersemangat.
Xi bersaudara juga sadar jika Singa Merah hanya bertahan melawan mereka, Xi bersaudara tidak tahu mengapa Singa Merah hanya bertahan, mereka juga tidak mau tahu karena menurut mereka ini adalah kesempatan.
Untuk Yang Tan, ia hanyalah sebagai tambahan yang menjadi penganggu konsentrasi Singa Merah, walau Yang Tan sama sekali tidak bisa membuat Singa Merah terluka, ia terlihat pantang menyerah.
4 jam telah berlalu, kini sore menjelang malam terlihat Xi Juan, Xi Luan dan Yang Tan mundur dengan luka cakar di sekujut tubuh mereka.
Luka tersebut akibat ayunan cakar Singa Merah saat bertahan.
“Kak, lebih baik kita mundur, aku kini sadar jika ada penghalang di sini yang tidak bisa membuat Singa Merah mengejar kita jika pergi,” kata Xi Juan.
Xi Luan langsung mengerut lalu melihat sekeliling, namun ia tidak bisa melihat penghalang tersebut. Jadi ia langsung bertanya.
“Dari mana kau tahu Juan'er?”
Xi Juan langsung tersenyum. “Tentu saja saat kita beetarung,” jawab Xi Juan lalu menambahkan agar kakaknya paham.
“Apa kakak tidak sadar jika saat bertarung dengan Singa Merah ini ia tidak bisa mengejar kita saat terlempar, walau ia selalu bertahan setidaknya ia pasti akan mengejar kita, dan juga ia tidak melayang terlau jauh untuk menghindar saat ia pertama kali terluka, itu membuktikan jika ia sepertinya di kurung.”
Mata Xi Luan langsung melotot, hal itu membuat Xi Luan menganggumi kecerdasan adiknya, adiknya juga sudah pasti memikir cara untuk mengalahkan Singa Merah besok.
Sementara Yang Tan hanya diam saja, karena tidak mengerti apa yang keduanya bahas.
Untuk Singa Merah ia hanya diam saja sambil menggeram kesal, jika ia bisa ke tempat Xi bersaudara, mungkin dari pertama mereka datang ia sudah menyerang.
Dan apa yang Xi Juan katakan memang benar jika Singa Merah saat ini di kurung oleh Kaisar Dewa Kekacauan.
Singa Merah awalnya tidak sadar jika Kaisar Dewa Kekacauan membuat perisai penghalang kebebasan saat Kaisar Dewa Kekacauan pergi, jika ia tahu mungkin Singa Merah akan mengumpat memarahinya.
Saat ini Kaisar Dewa Kekacauan sedang melayang di atas mereka semua, terlihat ia sedang berbaring di udara sambil tertawa kecil.
“Belum saatnya untukmu melawan mereka berdua, karean teknik mereka belum sempurna, mereka juga pasti akan kalah saat pertama kali datang ke tempatmu, jadi aku memberikan kedua bocah itu keringanan sambil mempelajari teknik mereka masing-masing agar mereka bisa mengalahkanmu,” gumam Kaisar Dewa Kekacauan lalu terdiam karena ia sedang meminum arak.
***
Di Bawah, Xi Luan dan Juan langsung melirik ke arah Singa Merah.
“Hehe,, besok aku akan kembali lagi kesini, tunggu kami menghajarmu besok, dan persiapkan dirimu ya Singa baik,” kekeh Xi Juan memprovokasi lalu pergi bersama Xi Luan dan Yang Tan.
Dahi Singa Merah langsung menyala.
“Kurang ajar, sipatmu terlihat sama dengan Tuan muda kurang ajar itu, lihat saja aku akan menghajarmu besok.”
Goar..!!
Singa Merah meraung, raungan tersebut adalah raungan kemarahan puncak.
Wuss..!!
Tap tap..!!
“Apa itu raungan kemarahan Yang Tan?” Tanya Xi Juan ke arah Yang Tan.
“Benar, itu adalah kemarahan yang tidak bisa di maafkan lagi, terlebih aku merasa Singa tersebut bukanlah ras Hewan Buas seperti diriku, melainkan ras yang lebih tinggi,” kata Yang Tan memberitahu tentang Singa Merah sambil berusaha berpikir tentang siapa Singa Merah.
Mendengar itu Xi Luan dan Xi Juan menjadi penasaran, namun rasa sakit di sekujur tubuh mereka langsung terasa sehingga mereka pergi mencari tempat cocok untuk memulihkan diri.
Yang Tan yang berpikir langsung tahu ras Singa Merah, saat ia bersemangat ingin memberitahu, ia melihat ke arah depan kini tidak ada orang.
Hal tersebut membuat Yang Tan cukup kesal, ia langsung mencari ke segala arah lalu menemukan Xi Luan ada di bawah pohon rindah sebelah utara sementara Xi Juan berada di atas batang pohon besar sebelah timur.
Melihat keduannya sedang memulihkan diri sambil menyembuhkan luka, Yang Tan seketika tersadar sehingga ia juga meraskan rasa sakit yang luar biasa.
Dengan cepat Yang Tan berbaring lalu tidur, karena Hewan Buas jika ingin memulihkan luka mereka cukup dengan tidur.
3 hari berlalu dengan cepat, secara bersamaan Xi Luan dan Xi Juan membuka mata bersamaan.
Melihat luka di tubuh mereka sudah menutup dan energi Qi mereka sudah sepenuhnya pulih.
Xi Luan dan Xi Juan langsung melesat lalu berhenti tepat di depan Yang Tan yang masih tertidur.
“Apa kita menunggunya atau langsung kesana kak?” Tanya Xi Juan melirik ke arah Singa Merah berada.
“Hmm..!! Terserah padamu,” jawab Xi Luan simpel.
Xi Juan merenung lalu mengangkat kepalanya.
“Baiklah kita berdua saja lebih dulu kesana, nanti Yang Tan akan menyusul, saat sudah di sana, langsung saja serang dengan kekuatan penuh sambil berusaha meningkatkan penguasaan teknik kita, karena aku merasa Singa Merah tersebut akan terbebas dari penghalang yang mengalanginya,” kata Xi Juan dengan serius.
Insting Xi Juan sangat kuat sehingga ia memperingati kakaknya terlebih dahulu.
Xi Luan langsung mengangguk karena ia juga dapat merasakan itu, mereka berdua langsung melesat ke arah Singa Merah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Lanjutkan
2023-11-03
0
Josss
jossssssssdssddd
2022-06-19
0
andiniaja
upupuo
2022-06-18
0