Walau Xi Luan gagal karena Teknik Pedang Pemusnah gerakannya sangatlah lentur seperti belut. Sedangkan dirinya memiliki otot-otot yang keras dan kaku. Xi Luan tetap mencobanya.
Sementara tidak terlalu jauh dari tempat Xi Luan, Xi Juan kini sedang tertawa.
“Hahahaha..!! Akhirnya Teknik Pedang Dewa Tingkat pertama telah aku kuasai walau belum mencapai tahap sempurna, tapi ini sebuah pencapaian,” gumam Xi Juan.
Setelah itu Xi Juan langsung mengalirkan setetes tenaga dalamnya ke ranting kayu tersebut lalu mengayunkannya ke arah pohon di depannya.
“Teknik Pedang Dewa, tingkat pertama.”
Ranting yang terayun dari tangan Xi Juan langsung mengenai pohon tersebut.
Bom..!!
Bukannya terpotong, pohon tersebut langsung hancur menjadi beberapa bagian.
“Benar dugaanku, aku masih kasar dalam menggunakannya, jika aku telah menguasai tingkat pertama hingga sempurna, maka tebasanku pasti tidak menimbulkan ledakan dan pohon akan terpotong rapi.” Gumam Xi Juan.
“Dan juga, aku namai apa ya Teknik Pedang Dewa Tingkat sampai ini, di sini dia tidak mempunyai nama dan Teknik Pedang Dewa aku belum mengetahu ini sampai tingkat berapa? Jika aku telah menguasai tingkat pertama sampai sempurna aku yakin tingkat kedua akan terbuka.”
Xi Juan kini menimbang-nimbang apakah ia melanjutkan latihannya mempelajari teknik Pedang Dewa ini atau tidak.
“Aku sekarang tidak mempunyai waktu banyak, aku yakin Dewa Guru telah menebak sampai mana kami bisa menguasai Teknik ini dan itu sangat lama, jadi dia memberikan kami dua teknik sekaligus,” kata Xi Juan menebak-nebak.
“Baiklah, waktu lima bulan lagi, lebih baik aku mempelajari Teknik Tubuh Emas lebih dulu, karena waktu mempelajari teknik ini di batasi dan kami juga akan melawan Binatang Buas.”
Setelah itu Xi Juan langsung melihat cara mempelajari Teknik Tubuh Emas.
Melihat harus mengolah pernapasan lebih dulu. Xi Juan langsung memperagakannya dengan duduk berposisi lotus.
Cukup lama ia mengulang-ulang sampai tiba-tiba ia merasakan tubuhnya terasa segar Xi Juan merasa Dantian dan Meridiannya mengalir sesuatu yang halus saat ia melatih olah pernafasan.
Setelah itu Xi Juan mencoba mengalirkan tenaga dalamnya yang bertumpu kepada tamgannya untuk mencoba apakah tangannya akan menjadi emas.
Tapi yang muncul bukan yang ia perkirakan, melainkan tangannya di tutupi cahaya emas yang terlihat transparan. Yang artinya Xi Juan memiliki kemajuan dalam melatih Teknik Tubuh emas tersebut.
Waktu berlalu dengan cepat.
Dua bulan telah berlalu yang berarti hari ini adalah hari terahir Xi Luan dan Xi Juan berlatih teknik yang di berikan Duan Du.
Saat ini Xi Luan tengah memperagakan Teknik Pedang Pemusnah yang ia latih, bahkan ia sendiri menamai Teknik Pedang Pemusnah tingkat pertama yang ia latih.
Siluet bayangan Xi Luan langsung muncul di depan batu besar yang pernah di bawa adiknya.
“Teknik Pedang Pemusnah.”
“Tebasan Kematian,” teriak Xi Luan.
Terlihat jika gerakan Xi Luan yang sangat lentur seperti air yang bergerak lembut menuju target.
Slas..!!
Tebasan Xi Luan sangat lembut saat mengenai batu tersebut, Xi Luan langsung membalikkan badannya. Saat itu terdengar suara ledakan.
Bom..!!
Suara ledakan tersebut sangat keras, bahkan terdengar sampai ke tempat Xi Juan berada.
Tak menunggu lama Duan Du langsung memanggil kedua Xi bersaudara.
Tap tap..!!
Setelah Xi Luan dan Xi Juan sampai ke tempat Duan Du melayang.
Duan Du kini sedang tersenyum lembut melihat ke arah mereka berdua lalu berkata.
“Kalian telah menguasai kedua teknik yang aku berikan walau tingkat pertama, tapi itu sangat kuat. Dan jangan terlalu bangga dengan pencapaian kalian tersebut. Kalian tetap latih tingkat pertama itu terlebih dahulu hingga sempurna dan terbiasa menggunakannya baru kalian mencoba melatih tingkat kedua dari teknik yang aku berikan, tapi itu nanti saat kalian berada di luar.”
“Karena sekarang adalah pelatihan terahir kalian yaitu melawan Bintang Buas, setelah itu aku akan pergi dan tidak akan kembali lagi. Kalian harus berjuang sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Ingat, setelah kalian keluar dari sini, basmi semua kejahatan yang ada di dunia ini. Bunuh yang pantas di bunuh, gapailah puncak dan suatu hari nanti kita pasti akan bertemu di Alam Dewa.” Kata Duan Du tersenyum lembut.
Xi Luan dan Xi Juan seketika menjadi sedih karena setelah mereka berhasil melawan para Binatang Buas mereka tidak akan bertemu lagi dengan Duan Du. Tapi mereka tak ingin memperlihatkan kesedihan mereka karena tak ingin di anggap cengeng.
Dengan keras Xi bersaudara berkata. “Tunggu kami di Alam Dewa, karena kami pasti akan menemui Dewa Guru di sana.”
Duan Du tersenyum lembut. “Aku akan mengirim kalian ke dimensi Binatang Buas, di sana ada sekitar jutaan Binatang Buas dari yang terlemah hingga yang terkuat, dalam waktu 3 bulan, kalian pasti bisa meningkatkan kekuatan kalian di sana saat melawan Binatang Buas yang terkuat di sana. Setelah 3 bulan, atau mengalahkan Raja Binatang Buas, kalian akan otomatis di keluarkan dari dimensi tersebut secara bersamaan ke dunia kalian, tapi tidak di kerajaan kalian. Melainkan di tempat yang berbeda, tapi tenang. Kalian tidak akan terpisah saat di keluarkan,” kata Duan Du sambil melambaikan tangannya.
Xi Luan dan Xi Juan langsung menghilang.
Setelah Xi bersaudara menghilang. Raja Para Dewa muncul membawa Duan Du pergi.
Celah yang dulu Xi Juan lihat di dinding bukit juga ikut menghilang secara bersamaan dengan menghilangnya Duan Du.
Sementara Xi Luan dan Xi Juan kini tiba-tiba terbang dari atas langit. Bukannya terbang, melainkan terjatuh.
Aahhkkk..!!!
Teriakan Xi Juan langsung menggema saat dirinya sadar kini sedang terjatuh.
“Kakak, bagaimana ini? Kita kan tidak bisa terbang apalagi melayang seperti Dewa Guru,” kata Xi Juan ketakutan saat melihat ke bawah.
“Heh..!! Kau ini dari dulu selalu takut ketinggian, di bawah sana ada sungai, kita cukup aman,” kata Xi Luan mencoba menenangkan adiknya.
“Tapi,”
Belum selesai ucapan Xi Juan.
Burr..!!
Xi Juan dan Xi Luan langsung terjatuh ke sungai yang di maksud Xi Luan.
Saat Xi Juan naik ke atas permukaan air, sebuah Binatang Buas Buaya Hitam langsung membuka mulutnya ingin memakan Xi Juan.
“Heh, ingin membunuhku. Jangan harap itu terjadi,” kata Xi Juan langsung mengayunkan tinjunya yang di aliri cahaya ke emasan.
“Rasakan ini, aku menamainya pukulan nasip karena kau salah menemukan mangsa.” Kata Xi Juan.
Bom..!!
Gelombang sungai langsung terlihat seperti ombak.
Setelah gelombang mereda, terlihat Buaya Hitam kini hanya menyisakan tubuh saja. Kepalanya sudah hancur entah kemana.
Setelah itu Xi Juan langsung mengalihkan pandangannya ke arah kakaknya yang kini sedang berdiri di tepi sungai mengeringkan pakaiannya.
Tap tap..!!
Xi Juan langsung menghampiri kakaknya.
Melihat Xi Juan menghampirinya, Xi Luan langsung berkata. “Kenapa kau menamai jurusmu sangat jelek, berikan nama yang lebih baik biar terlihat keren,” kata Xi Luan.
“Heng..!! Nama jurus tidak penting, yang penting teknik yang kita latih kuat dan bisa menghancurkan musuh. Aku juga bisa mengubah-ubah nama jurusku nanti saat melawan Binatang Buas maupun manusia yang berbeda-beda,” dengus Xi Juan ikut membuka jubahnya lalu mengeringkannya.
Tapi mata Xi Juan tak sengaja melihat sebuah cincin terselip di jari manisnya.
“Cincin apa ini? Apakah ini Cincin penyimpanan yang sangat langka itu? Tapi kenapa sangat berbeda dengan punya ayah,” kata Xi Juan bertanya-tanya.
Xi Luan langsung melihat ke arah tangan Xi Juan, kemudian mengalihkan pandangan ke arah jari manisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Gaaaass Poooooll
2023-11-03
1
glanter
apa ini cincin tunangan....hehehe.....
2022-11-26
0
Amaury
kok ya ada nama jurus pukulan nasib....
2022-11-09
0