Xi Juan kini sudah tidak peduli lagi. Ia langsung berlari sambil menguatkan tekadnya. “Aku pasti akan membawa bantuan, tunggu ayah, kakak, kakek Shi. Aku pasti akan kembali menolong kalian,” teriak Xi Juan dalam hati.
Xi Juan kini terus berlari tapi ia langsung berhenti.
“Tunggu, aku melupakan ibu,” gumam Xi Juan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dengan cepat ia kembali lalu menemukan ibunya yang terbaring di tanah.
Dengan cepat Xi Juan menggendong ibunya, lalu berlari sambil menghiraukan suara pedang yang beradu. Ia takut jika ia ragu berlari dan kembali ikut bertarung, maka kakaknya pasti akan kecewa.
Tugas Xi Juan dalam hatinya kini adalah mencari bantuan walau kecil kemungkinan itu terjadi 0%. Tapi jika ada peluang 0,1% maka ia akan mencari peluang 0,1% itu.
Sret.. Sret..!!
Xi Juan tiba-tiba berhenti saat ia melihat sebuah celah aneh, celah aneh tersebut berada sebuah gunung tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Karena rasa penasarannya yang kuat sejak kecil. Ia langsung berlari ke sana.
Tap tap..!!
“Kenapa aku merasa celah ini agak aneh ya?” Gumam Xi Juan.
“Heeh,, ternyata ada anak kecil di sini,” kata sebauh suara di pikiran Xi Juan.
“Siapa?” Teriak Xi Juan dengan nada dingin sambil melihat sekelilingnya.
“Hoho ternyata ini sebabnya kakak menghukum dan menyuruhku datang ke Dunia Rendah ini, ternyata ada sedikit darah murni kakak ku di dalam tubuh anak ini,” kata Duan Du dalam hati sedikit tertarik.
“Masuklah nak jika kau ingin selamat,” perintah Duan Du.
“Siapa kau memberi perintah seenaknya saja,” teriak Xi Juan tidak terima.
“Ada juga anak manusia yang cukup berani melawanku. Aku bangga dengan dirimu,” kata Duan Du lalu menembak energinya dengan secuil kukunya.
Xi Juan ingin membalas tiba-tiba saja dirinya tertarik tanpa bisa melawan sama sekali.
Wuss..!!
“Akkhhh..!! Apa-apaan ini,” teriak Xi Juan.
Buk..!!
Tubuh Xi Juan langsung terjatuh di depan Duan Du.
Saat Xi Jual ingin marah, ia tiba-tiba tertegun saat melihat wajah Duan Du yang sangat tampan, auranya ketampanannya sangat jauh berbeda dari semua orang yang ia lihat selama ia hidup. Bahkan ayahnya yang tampan pun. Xi Juan harus akui orang di depannya ini jauh lebih tampan 1 juta kali lipat perbedaannya.
“Si..Siapa senior ini?” Tanya Xi Juan agak terbata-bata.
“Hoho,, anak baik, anak baik. Kau sangat cocok sebagai penerusku,” kata Duan Du terkekeh menyeringai licik.
Xi Juan langsung merinding melihat senyum menyeramkan Duan Du.
Sii..!!
Ucapan Xi Juan langsung terpotong saat mata Duan Du tiba-tiba bercahaya saat mereka saling menatap.
Bruk..!!
Xi Juan langsung terjatuh pingsan setelah ia di tatap.
“Hmm,, ternyata benar dia adalah cicitnya Kakak, aku tidak menyangka jika kakak ipar Xi Xing akan pergi kedua kecil ini hanya untuk mencari kematian yang tenang setelah perang besar berahir,” gumam Duan Du.
Setelah bergumam Duan Du langsung menjentikkan jarinya lagi.
Seketika Xi Juan dan Li Yu'er tersadar secara bersamaan.
Saat keduanya sadar. Li Yu'er langsung tertegun.
“De.. Dewa.”
“Anda pasti seorang Dewa, mohon bantu suami dan putra hamba,” kata Li Yu'er ingin bersujud, tapi ia merasa kakinya tidak bisa ia jatuhkan.
“Ibu, kenapa harus memohon, dia ini bukan Dewa, melainkan manusia. Lihat saja kakinya tidak menyentuh tanah berarti dia,” kata-kata Xi Juan langsung terputus sambil menutup mulutnya, saking terkejutnya ia langsung jatuh terduduk.
“Se.. Senior mohon bantu Ayah, kakek, kakak dan semua orang yang tidak bersalah di sana,” teriak Xi Juan kini ikut-ikutan.
Tapi Duan Du tidak membalas ucapan keduanya. Melainkan ia kini menatap mata Li Yu'er dan merasa akrap dengan mata tersebut. Tak lama ia mengingatnya.
“Kau mempunyai mata seperti kakak ku, yaitu mampu melihat kekuatan orang lain kecuali seorang yang telah mencapai tingkat setengah Dewa, karena kekuatan matamu saat ini masih level rendah.” Kata Duan Du jujur.
“Kakak, bukan kah kau mempunyai janji kepada kakak ipar ke 4 jika tidak membiarkan seluruh keturunannya mati terbunuh? Terus kenapa kau membiarkan mereka begini?” Tanya Duan Du melalui telepati.
“Dasar nakal, apa aku menyuruh dan menghukummu di sana, maka kau akan berdiam diri. Walau aku mampu menghentikannya dari sini tapi dengan adanya kau di sana mengapa aku harus ikut bertindak. Cepat jalankan hukumanmu atau kakak akan menambah masa hukumanmu lagi,” kata Bai An dengan suara agak licik.
Bai An adalah seoarang Raja Para Dewa, ia menguasai alam semesta ini di bantu oleh para saudaranya yang kini semua menjadi Dewa dan menguasai Dunia Dewa masing-masing dan semua Dewa tunduk kepadanya. Sedangkan sang adik, Duan Du adalah di beri julukan Kaisar Dewa Pengacau, karena kehidupannya tidak lebih dari membuat onar dan mengerjai semua dewa.
Bai An sengaja memberikannya hukuman ini karena ia sudah menebak jika hari ini akan terjadi, lebih tepatnya ia bisa melihat masa depan dalam masa waktu tertentu.
Duan Du dengan cepat menghilang bersama Xi Juan dan Li Yu'er.
Dalam sekejap muncul di depan jendral iblis yang akan memukul Xi Luan.
Hanya dengan tatapan mata saja, Jendral iblis tersebut langsung musnah tanpa sisa.
Betapa terkejutnya semua orang yang ada disana. Termasuk Xi Luan, Xi Juan dan Li Yu'er yang tidak bisa percaya. Bagaimana bisa hanya dengan tatapan mata bisa langsung memusnahkan seorang Jendral Iblis tanpa sisa.
Xi Juan dan Li Yu'er kini semakin percaya tentang adanya Dewa dan kini Dewa tersebut berdiri di depannya.
Saat mereka ingin bertanya tiba-tiba saja tubuh mereka berpindah ke istana.
Duan Du langsung mengangkat tangannya dan waktu seolah tiba-tiba berhenti.
Semua orang menjadi diam tak bisa bergerak. Hanya mata mereka saja yang bisa bergerak dan kini melirik ke arah Duan Du.
Duan Du kini menatap ke arah Xi Xuan sambil menghela nafas lega. Karena ia masih bisa di selamatkan.
Duan Du kini melirik ke arah Raja Iblis dan 3 Jendral Iblis. Mereka datang setelah Xi Xuan mampu membunuh dua Jendral pengkhianat dan satu Jendral Iblis.
Jadi Xi Xuan sudah tidak mampu melawan mereka karena tenaganya sudah terkuras habis.
Kini Du Duan berjalan dengan santai ke arah Raja Iblis. Saat Duan Du ingin membunuhnya. Ia mendengar suara teriakan sedikit panik.
“Tunggu dulu Tuan muda Du, berikan ia kesempatan, jika ia tidak berubah juga maka Tuan muda bisa membunuhnya.”
Suara tersebut menggema dan dapat di dengar semua orang termasuk raja iblis yang kini berkeringat dingin karena ia tahu siapa yang bicara.
“Heeh..!! Mo Shen, De Cang, apakah karena kalian berdua Kaisar Dewa Iblis, sehingga bisa menyuruhku seenaknya,” kata Duan Du dengan kesal. Lalu menambahkan. “Apa kau ingin aku mengacau di Dunia yang kau kelola dan Kakak akan menghukum mu jika kau tidak bisa menjaga yang ia perintahkan.”
Mendengar suara ancaman tersebut yang melalui telepat. Mo Shen dan De Cang langsung diam. Tak lama De Cang memberanikan diri untuk menjawab.
“Bukan begitu Tuan muda Du, aku sebagai Iblis Murni berhak juga memberikan belas kasih kepada kaum ku yang rendah di dunia tersebut. Mohon beri kesempatan.” Kata De Cang melalui telepati dengan penuh harap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Defrin
hahaha.... berarti ini novel terbit sebelum perjalanan lahirnya raja para dewa 2
2024-02-10
0
CahNdablek
ternyata novel ini terbit duluan dari REINKARNASI SANG ASSURA ( Bai An / Xiu Bai )
😁😁😁
2023-04-27
0
algore
joz
2023-03-13
0