Tidak semua hal bisa kamu kendalikan, dalam beberapa keadaan kamu harus berusaha memahaminya tanpa menyangkalnya.
HAPPY READING CINTAH❤❤
Pagi yg cerah dan udara yg sangat segar, Luca menghirup dalam-dalam angin yg menerpa wajahnya.
Tidak biasanya ia suasana hati Luca se baik ini.
Luca menatap Elen yg mengacuhkannya dari kemarin.
"Udah gue bilang lo gak bakal betah sama gue." Luca bergeming dengan nada yg sangat kecil yg hanya bisa di dengar dirinya saja.
Luca membiarkan Elen tanpa mengganggunya. Ia pikir dia tak ingin membebani Elen dan membuatnya terbelenggu masalah.
Kenapa Luca gak nyapa gue?
Apa beneran dia mau jauhin gue?
Dia udah gak suka sama gue?
Apa dia gengsi?
Iiiihhh dasar Luca bren*gsek.
Elen terus mengumpat dalam hatinya melihat Luca yg biasa saja meskipun tidak di sapa oleh Elen.
Karena tidak tahan dengan situasi itu, Elen pergi dari sana meninggalkan Luca.
Luca tetap tidak bergeming melihat kepergian Elen, ia hanya melirik bangku Elen dan mendapati dua kotak nasi goreng di bawah bangkunya.
"Dasar bodoh, dia terus cuekin gue padahal masih mikirin gue." Luca tersenyum miring.
sudah satu jam Elen pergi tapi tetap saja ia tak kunjung kembali.
Luca menelfon Elen berulangkali tapi tidak di angkat.
"Tu anak bisa gak sih gak buat gue pusing." Luca beranjak meninggalkan kursinya dalam keadaan pelajaran yg masih berlangsung.
Luca mulai mencari Elen di kantin, di perpus dan di taman belakang. Tapi ia gagal menemukan Elen.
"Gak mungkin dia bolos, diakan penakut."
Luca terus berpikir di mana Elen bisa pergi, sudah semua tempat ia telusuri tapi Elen tetap tidak ada di manapun.
Tunggu!
Luca belum pergi ke toilet, apa mungin dia ada di sana.
Luca segera berlari menuju toilet.
Di sana sangat sepi, tidak mungkin ada orang di sana.
Semua pintu terbuka kecuali satu pintu yg bertuliskan, TOILET RUSAK.
Luca mencoba membuka pintunya namun terkunci.
"Gak mungkin toilet rusak di kunci."
Luca menggedor pintu itu dengan keras.
"Apa ada orang?" Luca berteriak kencang dan berulangkali menggedornya.
Tapi tidak ada balasan dari dalam sana, mungkin ini hanya perasaannya karena terlalu khawatir pada Elen.
Luca hendak pergi dari sana namun terdengar suara seseorang mendorong pintu dari dalam sana.
Luca langsung berbalik dan menatap pintu itu.
"Gue yakin pasti ada orang di dalam."
Luca menendang pintu itu berulangkali hingga akhirnya pintu itu rusak dan terbuka.
Saat ia hendak masuk, ia melihat tubuh Elen yg penuh memar dan keadaan setengah telanjang.
"Luca." Dengan setengah kesadaran Elen menyebut nama Luca dan tersenyum.
"Elen lo kenapa? Siapa yg lakuin ini?" Luca meraih tubuh Elen dan memeluknya.
Elen yg merasa pusing tidak mampu menjawab pertanyaan Luca dan kehilangan kesadarannya.
"Anj*ingggg, siapa yg lakuin ini." Luca Segera membuka sweternya dan memakaikannya pada Elen.
Ia menggendong tubuh kecil Elen dan berlari menuju parkiran,
Saat ia menggendong tubuh Elen, banyak mata yg menatapnya penuh tanda tanya.
"Luca ada apa ini?" Tanya salah satu guru yg keluar kelas melihat keributan di luar.
Luca mengabaikan panggilan itu dan terus melangkakan kakinya.
Saat itu ia melewati Alina dengan antek anteknya, ia menghentingkan langkah dan menatapnya tajam.
"Kalo sampai gue tau lo yang lakuin ini, lo bakalan mati." Ancam Luca pada mereka.
"Luca ada apa ini? Ada apa dengan Elen?" Kepala sekolah menghampiri Luca.
"Telfon Galang sekarang." Ucap Luca.
"Iya tapi dia kenapa?'
"Gue bilang telfon galang." Luca sudah benar-benar kehilangan akal, ia bahkan membentak kepala sekolahnya sendiri.
Kepala sekolah itu langsung menghubungi Galang atas permintaan Luca.
"Bu bantu saya panggilin taksi." Ucap Luca pada guru di sampingnya.
Guru itu langsung berlari ke depan dan mencari taksi untuk mereka,
Luca merasa pusing karena di ke rumuni siswa di sana, dan pertanyaan pertanyaan mereka semakin membuat ia marah.
"Kalian bisa pergi gak sih? Kalian gak guna juga di sini." Luca berteriak yg membuat orang-orang di sana ketakutan.
Mereka tau Luca memang aneh dan sangat dingin, tapi mereka tidak pernah melihat Luca se marah ini.
Mereka Langsung di bubarkan oleh kepala sekolah, dan Luca, membawa tubuh Elen ke taksi yg sudah di depan gerbang di bantu oleh kepala sekolah.
MOHON TINGGALKAN JEJAK GUYSS..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
wiliss
Definisi pria cuek tapi perhatian.
2021-11-10
3
Nobel
gue lagi ngebayangin tubuh Luca kekar😂😂
si cantik kekar.🤣
2021-10-20
2
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
walaupun acuh sebenarnya Luca peduli ma elen
2021-10-12
3