HAPPY READD 🌹🌹
"Luca kita ke kantin bareng yuk." Ajak Elen.
"Tidak."
"Ayolah Luca, gue pengen makan bareng lo." Pinta Elen lagi dengan memelas.
"Gue mau ke perpus." Luca beranjak dari kelasnya dari kelasnya.
Namun Elen bukannya ke kantin malah mengikutinya.
Kenapa juga Elen malah menjadi ekornya.
"Lihatlah Luca mereka semua mandang lo. Mereka semua kagum." Elen berbisik pada Luca yg sedari tadi menjadi pusat perhatian.
Apa yg baik?
Luca merasa sangat pusing berada di dekat gadis itu.
Dia terlalu cerewet.
"Luca, gue suka banget melukis. Itu udah kayak nyawa gue."
"Lo suka buku genre apa? Apa lo juga suka nonton?" Tanya Elen yg tidak bisa berhenti diam dari tadi.
"Lo bisa diem gak? Gue pusing." Luca menghentikan Langkahnya dan menatap Elen.
"Akhirnya lo ngomong juga. Lo juga bisa pusing ?" Bukan berhenti Elen malah semakin membuat pertanyaan pertanyaan baru.
Gadis gila!!
Luca kembali melangkahkan kakinya lebih cepat. Berbicara dengan Elen tidak akan ada habisnya.
"Hay!" Sapa seorang perempuan yg ternyata memiliki dua ekor.
"Lo anak baru ya? Penampilan lo oke. Mau gabung sama kita?" Tawar perempuan itu.
Elen yg melihat kedatang mereka bertiga malah sembunyi di belakang Luca.
"Gue sibuk."
Saat ia hendak melangkah, tangannya di tarik oleh perempuan tadi.
"Gelang lo boleh juga, kasi ke gue. Gue bakalan lepasin lo." Tawar perempuan itu di sertai tawa yg menjengkelkan.
Lepasin???
Gue???
Hahaha..
Brukkkk!!!
Luca menarik balik tangan perempuan itu dan mendorong tubuhnya menubruk dinding.
Tangannya di cengkram kuat.
"Awww sakit bang*sat." Umpatnya merasa kesal.
"Jang pernah sentuh gue. Dan ya, gue gak suka berbagi apapun milik gue. Ngerti?" Luca memperkuat cengkraman tangannya kemudian melepas dan pergi.
"Gila tuh cewek. Awww tanga gue merah. Perih banget."
Elen tertawa melihat kesakitan gadis itu. Seseorang yg biasanya menindas sekarang malah kesakitan.
Sungguh apa ini yg namanya karma bukan?
"Apa lo ketawa?" Bentak gadis itu pada Elen.
Dengan secepat kilat ia berlari mengejar Luca.
"Ehh kalian kenapa diem aja." Lagi lagi ia marah melihat dua ekornya hanya berdiam diri di tempatnya.
"Eh maaf maf Alina, mana yg sakit." Mereka berdua bergegas menghampiri sahabatnya.
Kurang ajar. Siapa dia?
Beraninya membuat ia kesakitan sampai malu di tertawai orang orang di sana.
"Sumpah lo keren banget. Baru kali ini ada yg berani ngelawan Alina." Bisik Elen kepada Luca.
Ia tau Luca tidak akan membalas ucapannya, tidak masalah. Karena ia hanya ingin berada di dekatnya.
Pantas saja dia menginginkan gelang Luca, gelang itu sangat cantik.
Elen tidak bisa memalingkan pandangannya dari gelang itu.
Kenapa penampilannya luar biasa meski memakai seragam.
Aksesoris yg ia kenakan selalu pas dan elegan.
"Nih buat lo." Luca memberikan gelang yg tadi di inginkan Alina.
"Hah? Ehh bukan gitu maksud gue. Kenapa lo ngasih ke gue, katanya gak suka berbagi." Elen kaget dengan sikap Luca yg tiba tiba.
"Gue udah gak suka. Dan gue gak suka di tolak." Ucapnya.
Elen mengambil gelang itu dengan perasaan sungkan. Dia tidak berniat memintanya.
Apa Luca seperti itu?
Apa dia akan Langsung membuang sesuatu yg tidak ia sukai?
Ahhh entahlah.
Dia terlalu rumit untuk di tebak.
"Luca, apa kau benar benar tidak mempunyai hobi? Atau kegiatan yg benar-benar kau sukai. Seperti membaca misalnya?" Tanya Elen lagi.
"Tidak."
Bukankah hobi adalah sesuatu yg di kerjakan dengan penuh perasaan?
Akan ada rasa tenang, bahagia saat mengerjakannya. Dan membuat lupa waktu karena sangat menyukainya.
Tapi Luca tidak merasakannya. Ia membaca karena ingin membaca.
Ia menonton karena ingin menonton. Tidak ada ketenangan dan kebahagiaan di sana.
**TERUS DUKUNG AUTHOR SUPAYA SEMANGAT DALAM MENULIS YA GUYS**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
zahra
sumpah keren banget Luca. bukan tokoh yang menye2. suka2 kak
2022-01-17
0
Aris Pujiono
aku mampir kak..baca novel juga kak sanubari...trrimakasih
2021-11-24
2
IG: @rossy_dildara
mampir Thor ❤️ salam dari "Kita Terikat Perjodohan" mari saling dukung 🤗
2021-11-11
2