Aku tidak pernah menyukai banyak hal. Tapi aku suka semua hal tentang dirimu.
SELAMAT MENIKMATI😘😘
"Kakak apa yg harus gue lakuin." Tanya Gerald melihat Galang baru sampai di sana,
"Lo cari tau dan dapetin bukti tentang hal ini, jangan lupa berikan semua laporan latar belakang keluarganya." Galang memerintahkan Gerald untuk melakukannya.
Selama ini, Gerald bukan hanya adik baginya, tapi juga merupakan tangan kanan dirinya. Hanya Gerald yg mampu memahami Galang dan semua pemikirannya.
"Gue khawatir Luca balas dendam. Karena menurut gue dia pasti gak bakalan tinggal diam." Galang duduk di kursinya.
"Jadi beneran Luca yg nyelametin tuh cewek? Keren banget dia, udah kayak super hiro aja. Emang tuh cewek siapanya?" Tanya Galaxi di tengah perbincangan mereka.
"Setau gue dia temennya, dan gue baru tau dia bisa berteman sama orang lain." Galang memberi tau Galaxi.
"Tuh cewek pasti nempel terus, kalo gak mana mungkin Luca bisa temenan sama dia? Luca cuek banget orangnya." Galaxi menerka tentang hubungan Elen dan Luca.
"Gue udah minta Gior buat jemput dia, sebaiknya kita gak biarin dia ke luar sendirian dulu. Gue takut dia nekat." Galang menatap jendela dari tempat duduknya.
Entah sejak kapan ia mulai merasa takut kehilangan Luca, tapi perasaannya memang sangat berbeda saat pertamakali melihat gadis itu datang ke rumahnya.
Gadis yg susah untuk mengendalikan amarah dan tindakannya sendiri.
Apa ini sudah saatnya untuk tau Luca lebih jauh lagi?
"Ma emang aku jelek banget ya ma?" Tanya Elen kepada Mamanya.
"Nggak sayang, kamu cantik kok, mereka aja yg gak bisa liat ke cantikan kamu."
"Apa karena aku culun dan norak ya ma sampai mereka selalu ngejek aku."
"Kamu itu gadis yg paling cantik di dunia, mama gak perduli mereka mau ngomong apa."
Luca yg mendengar perbicangan itu merasa sangat perih,
Apa dia tidak berhak merasakan bagaimana di peluk ibunya?
Atau sekedar di nasehati karena selalu berbuat nakal.
Ia begitu iri melihat Elen yg sangat di perlakukan seperti ratu oleh ibunya. Ibunya yg sangat sabar dan memberikan kehangatan pada Elen.
"Lo gak jelek kok, lo cuman bodoh." Luca membuka pintu dan menjawab pertanyaan pertanyaan Elen.
"Iihhh Luca."
"Lo pakek kecamata karena minus apa cuman buat gaya?" Tanya Luca melihat Elen yg sepertinya melihat segala sesuatu di dekatnya.
"Gue tuh rabun jauh, jadi kalo yg deket deket gue masih bisa liat."
Luca hanya mengangguk, ia melihat jam tangannya dan ini sudah sore.
"Tante kalo capek istirahat aja dulu." Ujar Luca.
"Gak Papa tante gak capek kok."
"Jadi beneran lo gendong gue dari kamar mandi sampai gerbang? Kuat banget lo."
"Gue nendang tubuh lo biar cepet nyampe soalnya lo berat."
"Nggak gue tau lo sayang sama gue, cuman lo gengsi aja. Btw ko lo kuat banget pas nendang pintu lo punya ilmu hitam ya?"
"Lo pikir gue dukun? Gue belajar bela diri sejak umur 10 tahun, makanya gue gak kek lo."
Luca menyesap tehnya perlahan karena masih panas.
"Pantesan lo gak pernah takut, Ajarin gue dong." Pinta Elen.
"Gak." Luca menolaknya hanya dengan satu kalimat.
Di tengah pembicaraan mereka, hp Luca berdering.
"Iya gue ke sana." Luca menutup telponnya.
Elen gue pulang dulu, tan saya pamit dulu ya.
Luca berpamitan kepada mereka berdua lalu pergi dari ruangan itu.
"Lo lama banget." Gior yg menunggu Luca sudah merasa kepanasan.
"Anterin gue dulu." Pinta Luca.
"Kemana." Tanya Gior penasaran.
"Udah buruan jalan dulu."
mereka berdua melesat menuju tempat yg Luca maksud.
"Lo mau ngapain balik ke sekolah." Gior bertanya pada Luca tapi Luca mengabaikannya.
Luca seperti menunggu seseorang, sesekali ia melirik jam tangannya.
Masih jam 4:35 itu artinya orang itu masih ada di sini.
Saat melihat seseorang yg di tunggu datang, Luca keluar dari mobil dan menghampirinya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Alina kaget melihat ke datangan Luca.
"Kenapa lo takut?" Lagi lagi ucapan Luca membuat nyali Alina ciut.
"Gue gak ngerti Maksud lo, Gue mau pulang." Alina hendak pergi dari sana tapi Luca menarik tangannya.
"Lo pikir gue begok? Tunggu aja sampai lo terbukti salah, gue gak akan pernah lepasin lo." Luca mencengkram kuat kerah baju Alina dan mendorongnya.
Setelah membuat Alina ketakutan, ia pergi dengan santainya dari sana.
**GUYS BUDAYAKAN LIKE DAN KOMEN, NULISNYA SUSAH...Z😭**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Beck Tea
aku sukaaa ,,, aku sukaaa,,,
2022-02-05
0
Ci'moy🌺
iya novelnya bagus
2021-11-29
3
Nobel
ni novel bagus banget sebenarnya, beda gitu sama yang biasa aku baca.
tapi kenapa like sama komennya dikit banget...
2021-10-20
5