Rasa nyaman itu perlahan menyusup, menjelma udara yg ku hirup.
🌹🌹🌹🌹🌹
HAPPY READING GUYS💕💕
"Kalian udah selesai?" Tanya Gerald.
"Kakak gue mau main bentar." Ungkap Gior.
"Oke, gue juga mau main pump it up." Galaxi menyetujui Gior.
Karena kedua adiknya, Galang harus menuruti mereka untuk pergi melihat mereka bermain.
"Gue yakin bakalan menang. Gue pasti pecahin rekor." Ungkap Galaxi dengan sombong.
"Banyak bacot lo." Gior dan Galaxi segera memainkan permainan dance di sana.
Mereka terus saja menari untuk mendapatkan angka yg sempurna.
"Yess gue menang. Aahh tapi gue gak bisa pecahin rekor."
Teriak Galaxi disertai rasa kecewa dalam kemenangannya.
"Lo payah." Ungkap Luca.
"Eh beraninya lo hina gue. Emang lo bisa? Nggak kan?" Galaxi tidak terima karena merasa di hina.
"Gue ajarin cara main yang bener."
Luca menyerahkan tasnya kepada Galang.
"Kalau gue bisa pecahin rekor. Lo harus beliin gue eskrim rasa permen karet di sini tiap minggu."
"Itu doank? Ya gampang lah."
"Eits, lo juga harus beli semua eskrim dan bagiin ke anak kecil tiap minggu."
"Lo mau bikin gue bangkrut?"
" Lo takut?"
"Nggak. Cepetan gak usah banyak omong."
Sebenarnya Galaxi keberatan dengan persyaratannya. Ia harus memborong semua eskrim tiap minggu?
Dia emang punya banyak uang, tapi duit segitu mending buat yg lain.
Dia juga tidak di beri uang lebih oleh Galang, jadi dia hanya mengandalkan gajinya.
"Oke."
Luca memperbaiki posisi seragamnya kemudian mulai menaiki permainan itu.
Seperti biasa cara berjalannya sangat sempurna bahkan saat naik ke atas permainan itu.
Luca mulai menari dengan sangat lihai.
Ia bahkan membuat tarian itu sangat indah dengan memainkan temponya.
Lambat, cepat. Seperti itu seterusnya dann.
Bummmmm!!
Luca berhasil memecahkan rekor permainan tersebut.
"Wahh dia sangat hebat."
"Lihatlah, caranya menari sangat indah."
"Sepertinya akan sulit mengalahkan rekor yg dia capai."
"Bodinya emang bagus sih."
Begitu banyak pujian dan tepuk tangan yg ia dapatkan dari beberapa pengunjung yg melihat aksinya.
"Lo hebat banget Luca." Puji Gior.
"Tentu." Luca merasa ini sudah biasa.
Dia memang sangat sempurna bukan?
Galang tersenyum memandang Luca.
Ia menyukai caranya melakukan semua hal. Selalu rapi dan indah.
Galang menarik Luca untuk turun dari sana.
Kemudian, ia melepas jasnya dan mengikatkan di pinggang Luca.
"Lo udah selesai?" Tanya Galang menatapnya dengan tatapan yg tidak bisa Luca artikan.
Terasa berbeda. Aneh.
"Oke. Kita pulang." Gerald berjalan mendahului mereka.
"Mama. Aku pulang." Elen dengan riang menghampirinya di dapur dan memeluknya.
"Eh anak mama udah pulang, sana mandi dulu. Udah bau."
"Iihh mama kok gitu sih." Elen melepas pelukannya.
"Kamu dapet gelang dari mana? Tadi pagi kamu gak pakai. Kamu malak ya?" Tanya sang mama khawatir anaknya melakukan perbuatan jahat.
"Eh nggak lah ma, mana bisa aku malak. Ini itu di kasi temen aku, dia murid baru lo ma. Tapi sikapnya aneh. Dingin, tapi pemberani."
"Masak? Mama pengen kenal dong. Jadi penasaran, kamu kan belum pernah punya temen selama sekolah di sana."
"Ya udah ya ma, kapan-kapan aku bawa kesini. Tapi kalo dia mau."
Elen pergi ke kamarnya untuk mandi.
Ia sangat senang hari ini karena akhirnya ia punya teman.
Meskipun, mungkin Luca belum menerimanya.
Tapi dia yakin, suatu saat. Dia akan di terima di samping Luca.
Bukankah BISA karena TERBIASA.
.
.
.
.
.
.
TINGGALKAN JEJAK KALIAN
TERIMAKASIHH.. TERUS DUKUNG AUTHOR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
wiliss
Lanjut
2021-11-07
1
Jans🍒
support likee kaa🥰🥰
2021-10-30
1
AlongPee
aku mampir thor lanjut baca membawa like
2021-10-20
2