SELAMAT MENIKMATI🌹🌹
"Luca kenapa kamu melepas kancing dan mengikat ujung bawah seragam mu?" Tanya Gerald.
"Gue suka."
"Tapi apa kamu tidak di marahi di sana?" Tanya Gerald lagi.
"Gak usah aku kamu. Gue gak suka." Ungkapnya.
"Kakak dia kayak gini supaya di lirik cowok cowok kan." Galaxi kembali menyinyiri Luca.
Plak!!!
Luca melempar botol kosong ke kepala Galaxi yg duduk di depan di samping Gior.
Apa menurutnya dia perempuan yg seperti itu.
"Gelang lo kemana?" Tanya Galang memegang pergelangan tangannya.
"Gue buang."
Aneh. Luca tidak merasa marah atau kesal saat Galang menyentuh tangannya.
Kenapa dia?
Luca menarik tangannya yg berada di tangan Galang untuk membuka kaca mobil.
Tentu saja dia duduk di samping, Galang duduk tengah dan Gerald di kursi satunya.
Ia menghirup dalam dalam udara dan memejamkan matanya.
"Kenapa papa gak nelpon gue? Sepertinya dia terlalu asik sama perempuan itu."
"Gior kalo lo lamban gini, kita bisa sampai besok."
"Hah? Lo nantang gue Luca? Oke siapa takut."
Gior menancapkan gasnya dan mengebut.
"Gior gak usah ngebut." Perintah Galang.
"Gak." Jawab Luca.
"Gior jangan ngebut." Ucapnya lagi
"Nggak." Lagi lagi Luca yg menjawabnya.
"Luca!!" Bentak Galang.
Mendengar pertengkaran mereka Gior langsung mengurangi kecepatannya.
"Kenapa lo bentak gue?" Luca menatap tajam ke arah Galang.
Dadanya naik turun karena sangat marah.
"Karena lo ngebantah gue. Kita bisa kecelakaan kalo lo maksa Gior buat terus ngebut."
Apa bedanya?
Meski seseorang sudah mengemudi dengan pelan. Mereka masih bisa kecelakaan.
Luca berpikir itu tidak ada bedanya.
Luca yg memandang Galang tidak bisa menurunkan emosinya.
Nafasnya masih memburu karena di bentak Galang.
Ia membuang muka ke arah jendela.
Galang melihat tangan Luca yg menggenggam erat roknya.
Baiklah, ia bersalah karena sudah membentak gadis ini. Tapi ini juga demi kebaikan dirinya.
Galang menggenggam tangan Luca dan menyembunyikannya di atara paha mereka. Ia mengusap tangan itu untuk menenangkannya.
Luca merasa ada yg menggenggamnya, tentu saja pasti Galang.
Tapi kenapa dia tidak marah, nafasnya yg kemudian teratur dan amarahnya menurun.
Perasaan apa ini?
"Luca, pilih mana yg lo suka, kita nunggu di sini." Gerald meminta Luca untuk memilih baju.
"Kak, Gue mau pergi dulu ada urusan." Gerald meninggalkan mereka.
"Kakak gue juga mau nyari hp baru. Lo ikut gue ya." Ajak Galaxi pada Gior.
"Oke."
Mereka bertiga pergi meninggalkan Galang yg harus menunggu Luca.
"Lo udah selesai?" Tanya Galang karena Luca sudah menenteng kantong belanjaannya.
Jika biasanya perempuan sangat suka berjam-jam untuk membeli baju, ia malah hanya menghabiskan waktu 20 menit di sana.
Luca yg masih merasa kesal mengabaikan pertanyaan Galang.
"Luca."
Galang mengejar langkah Luca lalu menarik tangannya dan memeluk pinggangnya hinga tubuh Luca dan tubuhnya menempel.
Luca yg tidak sempat menghindari Galang merasa kaget atas perlakuannya.
Kenapa dia berada di posisi ini?
Apa dia juga bisa merasa kaget?
"Lo masih marah?" Galang menatap mata Luca yg juga menatapnya.
"Lo bentak gue." Ujarnya, menyembunyikan rasa kagetnya.
"Oke gue minta maaf, lo mau maafin gue?"
"Nggak." Luca memalingkan wajahnya dari wajah Galang.
"Baiklah. Gue bakal cium lo di sini."
"Lepasin. Beliin gue eskrim, ntar gue maafin."
Luca mendorong tubuh Galang dan berjalan meninggalkannya.
"Gue mau eskrim rasa permen karet."
"Sudah habis bak di beli mas ini." Tunjuk penjual eskrim itu.
"Lo? Kasi gue eskrim nya."
Luca yg melihat Galaxi memegang eskrim itu berusaha merebutnya.
"Gak mau. Gue yg beli duluan." Tolak Galaxi
"Beli yang lain aja. Gue mau eskrim itu."
"Enak aja. Lo sana yg beli, kan ini punya gue."
"Kakak, kasih aja kenapa sih? Cuman eskrim doang kok." Gior meminta kakaknya mengalah.
"Gak bisa. Ini punya gue."
"Kasi gue."
"Punya gue."
"Nggak buat gue."
Mereka berdua bertengkar hanya gara-gara eskrim.
"Diam."
Mereka berdua langsung membisu mendengar teriakan Galang.
Ia tidak habis pikir, mereka bertengkar hanya karena eskrim.
Benar-benar hanya karena eskrim.
Galang merasa pusing dengan pertengkaran mereka, jadi ia mengambil eskrim itu dan menyerahkannya kepada pelayan tadi.
Luca dan Galaxi masih saling tatap karena kesal.
"Ini gara-gara lo."
"Enak aja salah gue, eskrim itu punya gue." Galaxi merasa tidak terima.
"Hahaha kalian udah kayak ngerebutin cowok aja." Ujar Gior melihat tingkah keduanya.
"Diam!!!" Teriak keduanya menatap Gior.
"Upss, hehehe." Gior nyengir di tatap sinis seperti itu.
Luca tentu tidak akan mau kalah, tapi kenapa kakaknya tidak mau mengalah?
Apa hebatnya dengan eskrim itu?
Apa eskrim itu memiliki kekuatan super?
Atau brand terkenal hingga akan menambah followersnya?
Mereka benar-benar konyol.
"Luca, ini buat lo, dan ini buat lo." Galang membagi eskrim itu menjadi dua dan memberikannya kepada mereka.
"Kenapa eskrim gue jadi sedikit?" Galaxi memeriksa eskrim nya berulang kali.
"Tapi gue mau yg banyak." Ujar Luca dengan kesal.
"Kalo kalian gak mau, gue buang tu eskrim."
BUDAYAKAN KOMEN LIKE VOTE OKEY...
LOVE YOU ALL💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
zahra
hai kak. aku mampir nih. semangat untuk karya kakak ya
mohon dukungannya untu karyaku juga kak.
2022-01-17
1
wiliss
Makin seru
2021-11-07
2
Jans🍒
nyimak dlu yaa
2021-10-09
3