Kini mereka sudah berada di Hotel bintang lima yg ad di Bandung. Dari depan saja acar sudah terlihat mewah. Apa lagi di dalamnya. Sebelum turu, Aldo mengingatkan kembali kepada Amel apa saja yg harus di lakukannya. Amel yg mengerti hanya menganggukkan kepalanya.
Saat turun dari mobil, Aldo sangat romantis, ia membukakan pintu mobil untuk Amel dan mengulurkan tangannya. "Ternyata bos kutup itu pandai bersandiwara." ucapnya dalam hati.
Amel yg mengerti maksud Aldo, ia segera membalas uluran tangannya. Sepanjang jalan Amel selalu melingkarkan tangannya di lengan Aldo. Sontak mereka menjadi pusat perhatian. Semua mata tertuju pada mereka berdua. terdengar bisik-bisik dari beberapa Orang. "Benar-benar pasangan yg serasi. Yg satu terlihat tampan, dan yg satu sangat cantik. Mereka menjadi pusat perhatian." bisik salah seorang yg ada di samping Amel. Amel tak menghiraukannya. ia tetap fokus pada tujuannya.
Aldo yg melihat keberadaan pak Wisnu dan istrinya ia pun langsung menghampiri mereka.
"Selamat ulang tahun pernikahan, pak Wisnu, buk Karin. Semoga langgeng sampai maut memisahkan" ucap Aldo tulus sambil berjabat tangan secara bergantian
"Terimakasih pak Aldo, wah siapa gadis di samping anda?" tanya pak Wisnu sambil melepas jabatan tangan nya.
"Perkenalkan, Amelia kalresta kekasih saya" ucap Aldo memperkenalkan Amel.
Amel pun berjabat tangan dengan keduanya secara bergantian. Tak lupa dengan senyuman di wajahnya.
"Wah, ternyata pak.Aldo menepati janjinya bu. Lihat lah. Gadis itu sangat cantik, dan cocok untuk pak Aldo. Semoga langgeng ya pak. jangan lama-lama. segeralah menuju ke pelaminan" ujar pak wisnu antusias.
"Amin.Doakan saja pak. Kalau begitu kami kesana sebentar." pamit Aldo dan di anggukan oleh Pak wisnu dan istrinya.
"Silahkan" jawab pak wisnu tersenyum manis.
Sepanjang pesta, Aldo terus saja menemui rekan bisnisnya. Amel yg mulai merasa bosan, ia, meminta izin untuk ke toilet sebentar. Setelah itu bukannya kembali, Amel malah mengambil beberapa makana dan minuman yg telah di sediakan disana. Karna terlalu lama menemani Aldo perutnya terasa lapar. Dan lagi ia sangat bosan mendengar obrolan mereka yg hanya seputaran bisnis. Sungguh sangat membosankan.
"Wah, ternyata makanan ya enak-enak" gumam Amel lirih. Ia mengambil beberapa kue yg ada di sana dan setelah itu, ia membawanya ke sebuah bangku yg ada di sudut yg lumayan sepi. Ia menikmati makan tersebut dengan tenang, hingga seseorang datang menghampirinya.
"Hay, kamu sendirian?" tanya pria itu.
"Tidak. Saya kesini dengan pacar saya" ucap Amel jutek.
"Dimna kekasih mu?" tanya pria itu
"Disana" tunjuk Amel ke arah Aldo yg membelakangi mereka.
"Ooo, kenalin. Nama say Hendra" sambil mengulurkan tangannya
"Amel." Sambil membalas uluran tangan Hendra.
Mereka pun saling berbincang -bincang. walau baru pertama bertemu, mereka sudah akrab. Dasar memang Amel mudah bergaul jadi tak butuh waktu lama untuknya akrab. Terkecuali dengan bos jutek nya itu. Iget, ini pengecualian ya...??
Sementara Aldo mulai gelisah. Pasalnya Amel meminta izin ke toilet sudah setengah jam yg lalu. Tapi kenap ia tak kunjung kembali. Ia segera berpamitan kepada rekan bisnisnya dan mencari keberadaan Amel.
matanya mengarah Ke setiap sudut ruangan. Saat ia melihat sosok yg mirip denga Amel ia pun segera menghampirinya. Namun setelah memastikan bahwa gadis tersebut benarlah Amel, mata Aldo seketika membulat. Pasalnya Amel tidak sendiri. Dan yg semakin membuatnya kesal, ternyata Amel sedang bersama Hendra saingan bisnisnya. Dengan emosi yg mulai memuncak Aldo segera menghampirinya.
"Sayang, kamu kemana aja?aku khawatir. bagai mna kalau terjadi sesuatu kepadamu! " ucap Aldo lembut sambil melingkarkan tangan di pingang ramping Amel. Mata Amel membulat. Namun sedetik kemudian ia menetralkan kembali raut wajahnya
"Maaf, honey. Tadi aku laper. Jadi aku makan dulu" ujar Amel manja.
"Dasar nakal.Kenapa tidak bilang?" tanya Aldo lembut sambil mencubit hidung Amel.
"Iya,maaf" sambil nyengir menampakkan deretan gigi putihnya.
Sementara Hendra, ia sangat kesal. Ia mengepalkan tangannya."Ah,sial. Ternyata gadis cantik yg menarik hatiku adalah kekasih Aldo, saingan bisnisku. Kenapa dia selalu mendapatkan apa yg dia mau? Lihat saja. Aku akan merebutnya dan membuatmu menangis" gumamnya dalam hati.
"Oo, iya sayang. Kanaikan, ini Hendra" ujar Amel. Aldo hanya meliriknya sekilas.
"Kami sudah mengenalnya. Kalau begitu saya kesana dulu Mel. Senang berkenalan dengan mu" ujar Hendra. Dan hanya di anggukan oleh Amel. Hendra pun segera berlalu meninggalkan Amel. Dengan hati yg kesal dan emosi yg menggebu-gebu.
Sementara Aldo, ia sangat puas. Melihat ekspresi Hendra. Hatinya bersorak riang. Ia yakin saingan bisnisnya itu sangat kesal. Berbeda dengan Amel. Ia merasa ada yg aneh dengan mereka berdua. Namun Amel memilih diam. Ia tidak mau ikut campur urusan bos kutupnya itu.
"Kenapa kamu ngobrol sama dia? Jangan bilang kamu cari mangsa baru." ujar Aldo lirih di telinga Amel. Mata Amel seketika membulat. Ia tidak menyangka, jika bosnya itu akan berpikiran sejauh itu.
"Jaga bicaramu. Aku memang menjual harga diriku demi uang. Tapi aku tidak serendah itu" jawab Amel lirih di telinga Aldo.
"Tak usah banya bicara. Nyatanya kamu menjual harga dirimu demi uang" ejek Aldo dengan senyum di buat semanis mungkin.
"Terserah." jawab Amel pasrah. apa lah daya,ia tidak bisa mengelak nya. Memang benar ia sudah menjual harga dirinya demi uang. Tapi tak apa. Yg paling terpenting ialah kakek dan neneknya bahagia. Ia tidak perduli denga dirinya. Terserah orang berpikiran apa, tentangnya.
Mereka pun terus perang dingin.sesekali Aldo dan amel tersenyum mengejek satu sama lain. Namun berbeda denga pandangan orang yg melihatnya. setiap orang yg melihat mereka menyangka, mereka sedang bersenda gurau. Padahal kenyataan mereka sedang bertengkar.
Kini jam sudah menuju pukul 12 malam. Aldo dan Amel pun memutuskan untuk pulang. Setelah berpamitan dengan pak wisnu dan buk karin, mereka langsung bergegas pulang. Di dalam mobil hening tak ada satupun yg bersuara. Hingga sampai di apartemen, Aldo baru melirik ke arah Amel.
"Pantas. Ternyata gadis cerewet itu tidur." gumamnya lirih.
Dilihatnya kembali wajah cantik Amel. Sungguh sangat menyejukkan hati. Tanpa banyak bicara, Aldo pun segera membopongnya ala bridal style. Setiap orang yg melihat sikap Aldo pasti kagum. Ia terlihat sangat gagah. Namun Aldo tak mau menghiraukannya. Segera ia membawa Amel menuju apartemen nya. Akhirnya mereka sampai juga. Aldo segera membawa Amel masuk ke kamarnya, kemudian meletakknya. Tak lupa ia menyelimuti Amel, baru Aldo bergegas keluar.
Belum sempat Aldo keluar, tiba-tiba tangannya di tarik Amel. Aldo yg terpeleset pun langsung terjatuh di pelukan Amel.
Maaf, lama up😊😊😊
Terimakasih yg sudah sabar menunggu
Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁
Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋
Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pangeran Matahari
lanjut
2021-10-10
1
Fatih Asy Syauqie
Next.
2021-10-10
1
Santai Dyah
lanjut thor
2021-10-09
3