Sementara di tempat lain
Amel dan Ani, mereka masuk ke ruangan make up. Nia langsung menyuruh Amel duduk dan menyulapnya seketika. wajahnya Amel berubah seratus delapan puluh derajat dari yg cupu sekarang berubah menjadi seorang bidadari yg sangat cantik dan menawan.
Setelah selesai dengan tugas make up nya. Kemudian ia memilih baju dan menyuruh Amel menggantinya. Amel pun menurutinya. Segera ia Menganti pakaiannya. Setelah selesai, Ani langsung mengantar kembali ke ruangan Silvi.
Saat terdengar ketukan pintu, mata Aldo dan Silvi memandang ke arah daun pintu. Ia yakin yg datang ia lah Amel. Dan benar saja itu dia. Sontak mata mereka berdua terkejut. Bak pinang di belah dua. Tak ada yg berbeda sama sekali. Ini sungguh-sungguh Mesi. Tanpa tersadar Aldo berjalan menuju Amel kemudian memeluknya.
Amel terkejut. Apa yg sebenarnya terjadi. Ia sangat bingung dengan situasinya ini. Cukup lama Aldo memeluknya. Setelah tersadar ia pun segera menetralkan raut wajahnya.
Silvi yg melihat situasi ini sangat senang. Akhirnya Aldo yg sudah ia anggap Abang sendiri bisa melepaskan rindu. Walau belum pasti Amel itu siapa. Namun setidaknya ia dapat Melihat sahabatnya walau dengan orang yg berbeda.
Setelah menyadari kecerobohannya, Aldo langsung berpamitan ke pada Silvi. Kemudian ia segera mengandeng Amel dengan lembut dan kemudian mereka berlalu pergi meninggalkan salon tersebut.
dika yg tak sengaja melihat wajah Amel seketika terkejut. ia kagum. pasalnya Amel terlihat sangat cantik. pas atas saja bosnya perhatian kepada gadis itu.
Dalam perjalanan mereka hanya diam. Tak ada satupun yg bersuara. Dika yg menyadari ada yg tidak beres dengan mereka berdua memilih diam. Kali ini tujuan akhir mereka ia lah kost Amel. Aldo ingin melihat tempat seperti apa yg di tempati pacar kontraknya. Setelah melihat tempat kost Amel hatinya bagai di hantam bodem 100 kilo. Sakit, itulah yg ia rasakan. Bagai mana jika Amel ternyata Mesi. Berarti selama ini hidupnya serba kekurangan. Ia berjanji secepat mungkin ia segera mencari informasi siapa sebenarnya Amel. Jika benar Amel itu Mesi, ia akan banyak berterima kepada orang yg sudah menyelamatkan hidupnya. Dan sudah mau menolong kekasihnya.
Ia berjanji akan memberi imbalan kepada orang tersebut. Baginya uang tidak lebih penting. Yg paling penting, pujaan hatinya kembali lagi ke sisinya.
Karena terlalu larut dalam pikirannya, Aldo tidak menyadari jika mereka sudah di depan pintu. Alhasil jidat nya terbentur pintu.
"Awww" teriak Aldo.
"Makanya, kalau jalan jangan melamun. Tu lihat akibatnya sakit kan?" Ejek Amel sambil menahan tawa.
"Bisa diam gak kamu?" bentak Aldo.
"Yee, di ingetin malah marah." Omel Amel. Ia pun segera membuka pintu. Aldo tanpa di persilahkan masuk ia langsung mengikuti Amel dari belakang. Alhasil saat Amel membalik badan, ia pun menatap bidang dada Aldo.
Amel pun terkejut. Segera ia mendongakkan wajahnya. Tatapan mereka beradu. Sorot mata Aldo seakan menghipnotis Amel. Detak jantung keduanya sangat Kencang.Sekilas Amel teringat dengan tatapan itu. Namun ia lupa, ia pun kembali menetralkan perasaannya. Berbeda dengan Aldo. Detak jantungnya berdetak tak menentu. Kali ini ia yakin dengan ucapan Silvi. Sebab selama ini tak ada satu pun wanita yg bisa membuat detak jantungnya tak karuan selain Mesi.
Amel yg menyadari ada yg aneh dengan Sikap Aldo, ia pun segera menjauh dari Aldo. Seketika Aldo tersadar. Saat Amel mulai menjauh, tanpa tersadar Aldo menggenggam tangannya.
"Ada apa?" tanya Amel memastikan.
"Kemasi barang -barang mu." ujar Aldo singkat.
"Memang kita mau kemana?" tanya Amel memastikan.
"Kamu sekarang pacar saya. Jadi kamu tidak mungkin tinggal di sini" jelas Aldo.
"Tapi saya kan sudah full membayarnya satu bulan penuh. Sayangkan, jika saya pergi dari sini?" Elak Amel.
"Sudah tidak usah banyak protes. Segera kemasi barang-barang mu atau......??" ucap Aldo yg sengaja terpotong. Ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Amel, seperti hendak menciumnya. Wajah mereka sangat dekat. Merekapun dapat merasakan hembusan nafas nya satu sama lain. Amel yg mulai tersadar, ia segera menjauh dan langsung berlari menuju kamarnya. Ia memilih mengemasi barang-barangnya. Ia takut jika terus di tempat itu. bosnya itu akan memangsanya. Dan ini, Kenapa sedari tadi detak seperti mau lompat. Apa yg sebenarnya terjadi? Ia pun semakin ke binggung. Namun, ia segera mengemasi barang-barangnya, ketimbang ia harus memikirkan detak jantungnya. Ia takut jika bosnya itu akan menghampirinya jika terlalu lama menunggunya.
Berbeda dengan Aldo. Ia pun tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah Amel. Menurutnya Sikap Amel sangat lucu. Tak terbayang Jika ia setiap hari bisa bertemu dengan Amel. Pasti ia akan awet muda. Sambil menunggu Amel, ia pun segera merogoh sakunya untuk mengambil benda pipih miliknya.
Segera ia menghubungi Dika, dan menyuruhnya untuk mencari tahu semua informasi tentang Amel. Saat ia sedang berbicara, dilihatnya Amel sudah keluar dari kamarnya. Aldo pun segera mematikan sambungan telpon nya. Ia langsung mengambil alih tas Amel, dan kemudian menggenggam tangan Amel. Amel semakin aneh dengan sikap Aldo. Namun ia takut untuk bertanya. Alhasil ia memilih diam.
Dika yg mendapat perintah dari atasannya pun langsung menyuruh anak buahnya mencari informasi yg bosnya inginkan. Ia yakin dalam tiga hari kedepannya ia sudah mendapatkan apa yg bosnya inginkan. Namun yg membuat nya aneh ialah sikap bosnya terhadap gadis tersebut. secepatnya ia menepis jauh-jauh pikiran itu, sebab itu semua bukan urusannya. Setelah menjalankan tugas dari bosnya, ia sejenak beristirahat sambil menunggu bosnya itu keluar.
Selang beberapa saat, terlihat mereka berdua berjalan beriringan. Dika sedikit heran. Dilihatnya bosnya itu membawa tas dan mengandeng gadis tersebut. Segera Dika keluar dari mobil dan mengambil alih apa yg bosnya tengah bawa. Setelah itu dika pun langsung membukakan pintu untuk mereka berdua.
Di dalam mobil.
"Kita ke apartemen." perintah Aldo dan hanya di anggukan oleh Dika.
Dika pun langsung menjalankan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Hening tak ada satu orang pun yg membuka suara. Sesekali Aldo melirik ke arah Amel yg sedang asik melihat pemandangan dari jendela. Aldo sangat senang. Namun di sisi lain ia harus bersikap seperti biasanya sebelum ia mendapatkan informasi yg akurat.
Setelah menempuh waktu yg lumayan lama, akhirnya mereka sampai juga si sebuah gedung apartemen yg sangat megah. Dika, langsung memarkirkan mobilnya. Mereka berdua langsung turun. Saat dika hendak mengikuti langkah mereka.
"Mau kemana?" tanya Aldo dingin.
"Mengatakan tua" jawabnya lirih.
"Tidak usah. Kemari kan barang-barang nya kamu boleh pulang" ujar Aldo datar.
"Baik lah tuan. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Dika sambil menyerahkan barang yg ia bawa.
Sementara Amel hanya diam. Ia bingung kenapa bos jutek itu membawanya kemari. Aldo pun langsung melangkah masuk,tanpa berbicara sepatah kata pun. Amel hanya diam. ia masih berdiri di tempat semula. Aldo yg merasa ada yg jangal.di lihatnya kembali kearah belakang. ternyata gadis itu tidak ada. Segera ia kembali menyusul gadis tersebut ditempat semula. Saat ia melihat keberadaan Amel, seketika wajahnya berubah merah padam. Ia melihat dua pemuda yg mendekati Amel. Ia pun langsung melangkah dengan cepat dan memeluk Amel dari belakang. Amel terkejut, diliriknya siapa yg memeluknya. Setelah melihat siapa yg memeluknya, ia sedikit lega.
"Sayang, kenapa kamu lama sekali?" Tanya Aldo dengan Nada di buat semanja mungkin.
"Iya, maaf." ucap Amel lirih.
"Mari" ajak nya sambil mengulurkan tangannya.
Amel pun menyambut uluran tangan Aldo dengan senyum yg di paksa. Mereka berjalan beriringan, sambil bergandengan sementara kedua pria itu hanya melongok melihat pemandangan di depannya.
Maaf lama up nya🙏🙏🙏
terimakasih yg sudah sabar menunggu
Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁
Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋
Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kinan Rosa
untung banyak si Abang
bisa peluk peluk segala 🤦
2023-05-29
0
Fatih Asy Syauqie
Next.
2021-10-08
1
Nurul Istiqomah
lanjutt...
2021-10-07
1