Bab 10

Setelah meninggalkan sang CEO yg sombong plus kejam itu, bibir Amel tak henti-hentinya komat-kamit seperti orang yg membaca mantra. Amel sangat emosi bagai mana tidak?Bisa-bisa ia di sangka gadis pengoda, sementara pakaiannnya sangat jauh dari kata modis. "Dasar, pria aneh. Mentang-mentang banyak uang. Seenaknya menghina orang. Dasar CEO kejam.suka menindas, gak punya hati. Satu lagi, songong" gerutunya dalam hati.

Sepanjang jalan bibirnya tak henti komat kamit gak jelas. Setiap orang yg melihat tingkah Amel pasti menyangka nya gila. Namun Amel tak memperdulikannya. Ia malah acuh dan pergi begitu saja. Dan disini lah ia sekarang. Disebuah taman kecil yg ada di kantor tersebut.

Kali ini ia memilih duduk di bawah pohon rindang. Sambil memandang bunga-bunga yg ada di sana. Berharap emosinya akan mereda. Amel pun mulai merenungi nasip nya. Ia sudah pasrah. Jika memang bos sombong itu akan memecatnya, ia hanya bisa pasrah. Namu, yg menjadi beban pikirannya adalah nasip kakek dan neneknya. bagai mana nasip merekan selanjutnya? Apa yg harus dia perbuat? Kenapa nasipnya selalu sial seperti ini? Apa yg sebenarnya Allah sedang rencanakan. Kini ia binggung. Ia tidak tau harus berbuat apalagi.

Ia pun hanya bisa berdoa. Berharap ini tidak akan terjadi. Semoga saja Allah melindunginya, dan membukakan hati bos kejam itu itu agar tak memecatnya.

Dari kejauhan terlihat seorang gadis yg sedang memperhatikannya. karna gadis tersebut penasaran ahirnya ia pun menghampiri gadis tersebut. Ia pun langsung duduk di sampingnya tanpa permisi. Amel yg hanyut dalam pikirannya pun, tidak menyadari ada seseorang yg menghampirinya.

"Assalamualaikum," ucapnya sambil menepuk bahu Amel. Amel yg terkejut, ia pun mendongakkan kepalanya.

"Waalaikum salam." jawabnya sambil melihat siapa yg menepuk bahunya.

"Maaf, saya mengagetkanmu cantik. Perkenalkan saya Alda" ucap orang tersebut yg tak lain Adik kembar Aldo.

"Tidak apa-apa kak. Nama Saya Amel klaresta" sambil membalas uluran tangan Alda. Saat melihat wajah Amel, Alda terkejut. Wajah itu mirip sekali dengan calon kakak iparnya dulu. Walau ia baru bertemu beberapa kali, tapi ia yakin wajahnya sangat mirip. Yg membuatnya sedikit berbeda ialah penampilannya. Karena Alda penasaran, Ia pun akan mencari informasi siapa gadis itu sebenarnya.

"Maaf, mbk. Anda tidak papa?" Tanya Amel sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Ah, iya. Saya tidak papa. Maaf, tadi saya tidak sengaja melihat mbk Amel dari sana. Sepertinya saya baru melihat mbk Amel, apa mbk orang baru disini ?" Tanya Alda sambil menetralkan raut wajahnya.

"Iya, mbk. Saya baru dua hari berkerja disini. Tapi sepertinya ini hari terahir saya." jelas Amel lesu.

"Lho, kenapa seperti itu?" tanya Alda yg penasaran.

"Iya, mbk. Tadi saya bertemu CEO yg ada di sini. Entah kebetulan atau apa saya juga tidak tahu. Beberapa hari ini say tidak sengaja bertemu dengannya. Namun setiap saya bertemu, ada saja masalah yg membuatnya kesal. Puncaknya tadi mbk. Saat saya membersihkan ruangan beliau. Beliau marah-marah dan menuduh saya, sebagai wanita penggoda. Jelas saja tidak terima. Akhirnya saya balas memakainya. Namun yg membuat saya menyesal, kenap saya gegabah. saya tidak berpikir akan ujungnya nanti.Tapi bener deh, mbk. Saya, tidak tahu kalau beliau pemilik perusahan ini. Dan sedikitpun tidak ada niat saya untuk menggodanya" jelas Amel panjang lebar.

"Sut. Tenang lah. Saya percaya kamu tidak seperti itu. Dan untuk masalah perkerjaan percaya. Kamu tidak akan di pecat" jelas Alda meyakinkan.

"Semoga saja." jawab Amel pasrah.

"Tenanglah, Percayalah. Saya sendiri yg akan memastikan kamu tidak akan di pecat" jelas Alda meyakinkan.

"Terimakasih ya mbak. Saya tidak tahu bagai mana harus membalas kebaikan mbk" ujar Amel tulus. Alda pun hanya tersenyum. Alda yakin saudara kabarnya itu sudah bertemu dengan gadis ini. Ia semakin yakin jika Aldo mulai memiliki perasaan terhadap gadis tersebut. Hanya saja ia belum menyadarinya. Tiba-tiba terlintas ide jahil untuk mengerjai saudara kabarnya itu. Terlihat senyum di bibir Alda.

"Baiklah. Jika kamu sungguh-sungguh ingin membalas kebaikan saya, datang di acara pernikahan saya." jelas Alda. Ini kesempatan baginya, untuk mengetahui siapa Amel sebenarnya. Dan pastinya akan banyak orang yg terkejut melihat Amel yg sangat mirip dengan Mesi.

"Baiklah, mbak. Saya usahakan. Dimana alamatnya dan kapan acara akan di gelar?" Tanya Amel antusias.

"Ini, jangan lupa datang ya. Kalau begitu saya permisi dulu. Semangat" jawab Alda sambil menyodorkan kertas undangan tersebut dan berlalu meninggalkan Amel.

Amel hanya tersenyum, ia sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang sebaik dia. Setelah kepergian Alda, ia pun kembali ke kantor dan bergegas mengerjakan tugasnya kembali. Sebelum bos arogan itu, benar-benar memecatnya.

Sudah satu minggu berlalu. Dan benar saja apa yg Alda katakan. Sampai detik ini ia masih berkerja di sana. itu artinya bos jahat itu tidak jadi memecatnya. Yg membuatnya heran, siapa Alda sebenarnya? Mengapa Aldo seperti tunduk kepadanya. Apa mungki dia calon suami Alda? Entah mengap hatinya terasa nyeri. Namun secepat kilat ia menepisnya. Ia harus sadar diri siapa dia sebenarnya. Tidak akan mungkin ia bisa mendapatkan pria setampan dia, yg entah namanya pun Amel tidak tahu. Selama satu minggu ia berkerja. selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan bos arogan itu. Namun entah mengapa hatinya terasa ada yg kosong. secepat kilat ia segera menepisnya. Jujur saja Amel sedikit lega. Ia berharap tidak akan di pertemukan lagi dengan pria angkuh itu.

Hari sudah beranjak siang. Waktunya istirahat. Amel mengajak Ratna pergi ke kantin. Mereka berdua segera berjalan, menuju kanti, perut Amel sudah terasa keroncongan. Karena bangun kesiangan, ia jadi terburu-buru dan tidak sempat sarapan. Di lihat dari kejauhan ternyata kantin sangat ramai. Akhirnya Amel dan Ratna memutuskan untuk kembali ke ruangan khusus cleaning service.mereka berdua Malas jika harus berdesak-desakan. Al hasil mereka memilih kelaparan.Namun sebelum kembali Ratna meminta izin Amel untuk ke toilet sebentar.

Tanpa Mereka berdua sadari. Ternyata seseorang sedang memperhatikan mereka. ya, orang tersebut adalah Aldo. Selama ini Aldo diam-diam memperhatikan Amel. Hanya saja ia tidak mau menampakan dirinya. Ia ingin memastikan terlebih dahulu siapa Amel sebenarnya. Aldo yang melihat Amel berputar balik Iya kasihan. Akhirnya ia, berinisiatif untuk memesankan makanan dan menyuruh seseorang memberikan kepada Amel. Saat Amel sedang berbaring di tempat peristirahatan khusus cleaning service. Iya yang sedang tertidur pun terkejut. Sejenak ia mengumpulkan kan tenaganya, lalu ia bergegas menghampiri orang tersebut. Ternyata orang tersebut adalah Ratna teman kerjanya.

" is, nyebelin. Kenapa pakai acara ngetok-ngetok pintu segala si? Tinggal masuk apa susahnya si!" gerutu Amel yg kesal.

"Maaf, gitu aja ngambek. Ni gue bawa makanan buat loe" jelas Ratna sambil menyodorkan satu kotak nasi.

"Wih, mantap kamu baik banget si." Ujar Amel semangat.

"Iya dong siapa dulu. Tapi ini bukan dari gue." ujar Ratna yg menggantung.

"Terus?" tanya Amel penasaran.

"Tadi pak Yudi yg memberikan. Katanya Anaknya Akikah. Jadi ia membawa sebagian untuk kita jelas ratna panjang lebar dah hanya di anggukkan oleh amel.

Mereka pun memakan ya dengan nikmat. Hingga terdengar suara keributan yg membuat mereka berdua terkejut.

Terimakasih yg sudah sabar menunggu

Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁

Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋

Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

wah sudah ada kemajuan nih

2023-05-29

0

Santai Dyah

Santai Dyah

like meluncur

2021-10-05

1

Nurul Istiqomah

Nurul Istiqomah

lanjutt...

2021-10-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!