Bab 8

Pagi hari.

Azan subuh berkumandang, Amel sudah terbangun dari tidurnya. Ia langsung menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Setelah itu ia bersiap-siap pergi ke kantor. Hari ini hari pertama ia berkerja. Jadi ia tidak mau terlambat. Jam 06: 30, Amel sudah siap dengan pakaian kerjanya.

Kali ini ia mengikat rambutnya kuncir kuda. Tak lupa ia mengunakan kacamata, dan memoles wajahnya sedikit dengan bedak tabur, dan sedikit mengunakan lipgloss agar tidak terlihat pucat. Setelah dirasa cukup, ia segera berangkat ke kantor.

Lima menit ia berjalan kaki, akhirnya ia sampai juga di kantor. Sesampainya di kantor ia langsung menemui pak Yudi kepala staf cleaning service yg ada di sana. Ia pun langsung menanyakan apa saja tugasnya hari ini. Pak Yudi langsung menjelaskan apa saja tugas-tugasnya. Setelah itu ia memanggil Ratna dan memintanya mengajarkan apa saja tugas Amel hari ini. Setelah itu Ratna langsung mengarahkan apa saja tugas-tugas yg harus Amel kerjakan. Setelah paham, Amel pun langsung mengerjakan tugas nya. Dan Ratna langsung meninggalkan Amel sendiri. Sebab ia juga harus mengerjakan tugasnya.

Amel langsung mengambil peralatan bersih-bersih. Setelah itu, ia langsung turun ke loby dan langsung membersihkannya. Satu jam kemudian keringat sudah bercucuran di keningnya. Baru saja Amel selesai mengepel loby, tiba-tiba datanglah 3 orang wanita Karyawan staf di sana. Ia terlihat modis dan elegan. Namun yg membuat Amel kesal, jejak kaki mereka mengotori lantai yg sudah Amel bersihkan."Sabar, Amel. Sabar" gumamnya dalam hati. Kali ini Amel hanya bisa pasrah dan mengelus dadanya. Bagai mana pun ini sudah tugasnya. Ia kembali membersihkan nya walau dengan perasaan yg dongkol.

Pukul 12:00, akhirnya waktu istirahat tiba. Amel tiba-tiba teringat dengan Nenek dan kakeknya. Ia pun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi mereka. Tak butuh waktu lama, panggilan pun tersambung.

"Halo" terdengar suara dari sebrang sana.

"Halo, kek. Assalamualaikum." jawab Amel girang.

"Wa'alaikum salam. Bagaimana kabar kamu ndok. Apa kamu sudah makan. Terus bagai mana dengan kerjaan mu di sana? Apa bos kamu baik ndok?" Kakek langsung memberikan beberapa pertanyaan berturut-turut.

"Nanya nya satu-satu, kek. Amel kan jadi bingung jawabnya" protes Amel.

"Maaf, ndok. Kakek hanya takut terjadi sesuatu dengan kamu" jelasnya dengan nada lembut.

"Tenanglah kek. Amel disini baik-baik saja. Kakek tidak perlu khawatir. Ini Amel sedang mau makan kek. Kakek dan nenek sendiri sudah makan belum" tanya balik Amel memastikan

"Alhamdulillah, ndok. Kami sudah makan. Kamu jaga diri baik-baik ya ndok. Tak usah mengawatirkan kami. Fokus lah dengan kerjaan kamu ndok. Semoga apa yg kamu inginkan terwujud" ucap kakek panjang lebar.

Saat sedang asik menelfon. Tanpa Amel sadari ternyata ada yg mendengar percakapan mereka. Aldo yg sedang melewati tangga darurat samar-samar ia mendengar suara seorang wanita. Karena penasaran ia pun mencari sumber suara tersebut. Setelah menemukannya ia pun melihat seorang gadis yg sedang membelakanginya. Setelah mendengar suara dengan jelas, ia pun terkejut.

Deg, "Suara itu...!" Gumamnya dalam hati.

"Siapa sebenarnya, dia?" Ujarnya lirih.

Aldo terus saja memperhatikan gadis itu, hingga bunyi dering telponnya memalingkan pandangannya. setelah mengangkat telponnya. Setelah itu,pandangannya kembali beralih dimana posisi gadis itu berada. Namun sayang, ia tidak dapat menemukannya. Aldo semakin penasaran. Siapa sebenarnya gadis itu?

Sejenak ia duduk di pinggir tangga. Ia kembali melihat foto ia dan kekasihnya saat berlibur di Bandung. Itu terakhir kalinya mereka mereka berlibur. Tak ada firasat apapun. Bahkan saat berpamitan pergi ke Bengkulu pun Aldo tidak merasakan ada yang aneh.

Hingga beberapa hari kemudian, terdengar kabar duka itu. Seketika hatinya hancur. Dunia seakan mati. Walau sudah 3 tahun berlalu rasa itu tidak pernah berubah. Sampai detik ini ia masih yakin bahwa Mesi kekasihnya itu masih hidup. Walau kakak dan keluarganya selalu memintanya untuk mencari pengantin Mesi, namun hatinya selalu menolak. Berulang kali ibunya berusaha menjodohkannya dengan anak sahabatnya, namun ia selalu menolaknya. Hatinya belum bisa menghapus kenangan mereka berdua. Semakin ia dipaksa, maka semakin ia akan menolaknya. Jujur saja tak ada satu orang pun yg bisa menggantikan Mesi di hatinya. Walau bidadari yg ada di khayangan pun tak akan bisa menggantikannya.

Tanpa tersadar air matanya kembali mengalir.

"Dimana kamu sayang, apa kamu merindukanku? Please sayang kembali lah. Jangan menyiksaku seperti ini" dengan tubuh yg gemetar, air matanya mengalir dengan deras. Hatinya sudah tak sanggup lagi. Rasanya ia ingin sekali mengakhiri hidupnya. Namun imannya masih kuat. Sehingga ia bisa bertahan hingga detik ini.

"Ya Allah, pertemukan hamba kembali dengannya. Ya , Allah. Jika memang ia masih hidup tunjukan keberadaannya. Namun, jikalau ia memang sudah tiada dimana makamnya, ya Allah. Berikan hamba petunjuk mu " dengan suara yg terputus-putus dan serak ia kembali memandangi foto tersebut.

Siapa pun yg mendengar isi hati Aldo, ia pasti akan menangis. Hatinya serasa di iris-iris. Tak akan ada satu orang pun yg mampu menahan air matanya. Semua orang tidak akan menyangka Aldo bisa sehancur ini. ia sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Di depan orang ia terlihat kuat. Namun di sisi lain, ia sangat rapuh. sedetik kemudian Aldo pun langsung menghapus air matanya. ia tidak mau sampai siapa pun melihat kondisinya seperto ini. Aldo langsung berlalu meninggalkan tempat tersebut.

Tanpa Aldo sadari, ternyata Ada yg memperhatikannya. Ya orang tersebut tak lain Adalah Amel. Sebenarnya Amel tahu bila ada yg memperhatikannya. Maka dari itu, saat pria tersebut mengangkat telfon, ia langsung bersembunyi. Dan pada saat pria itu berpaling mencari keberadaannya, ia terkejut. Ternyata pria itu adalah pria yg ia tabrak tempo hari. "Sial"Gumamnya lirih. Ia pun memilih bersembunyi dan memperhatikan pria tersebut dari pada ia harus pergi. Ia malas jika harus berurusan dengan pria sombong itu.

Terdengar suara tangis sesenggukan. Amel pun terkejut. Iya tidak menyangka jika pria angkuh dan sombong itu bisa menangis. Ia semakin penasaran. Tanpa banyak bergerak ia langsung mendengar dengan cermat apa yg pria itu ucapkan. Ia semakin terkejut. Ia tidak menyangka, jika di balik ke sombongnya terdapat suatu luka yg amat dalam. Amel terus saja memperhatikan ya, hingga pria itu pergi dan berlalu. Amel pun bernafas lega. Sedetik kemudian ia keluar dari persembunyiannya.

Saat ia ingin melangkah, tiba-tiba ada yg menepuk bahunya.

Siapakah dia... ?

Yg penasaran ikutin terus yaa

Terimakasih yg sudah sabar menunggu

Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁

Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋

Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

mungkin kah Amel itu mesi🤔
waduh siapa itu ya 🤔🤔

2023-05-29

0

Surady Ady

Surady Ady

lanjut Thor☺️☺️☺️

2021-10-04

1

Santai Dyah

Santai Dyah

Apakah meisi itu sbnrnya amel ?
seru thor lanjut di tunggu bab berikutnya

2021-10-02

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!