Di dalam ruangan Aldo masih termenung. Ia mencari cara bagaimana agar gadis itu bisa masuk perangkap nya.Sejenak ia berpikir, dan sedetik kemudian ia mendapatkan ide yg cemerlang. Ia pun tersenyum licik. "Lihat saja tidak ada satu orang pun yg bisa menolak pesonaku" ucapnya lirih.
Keesokan hari
Amel sedang berada di tepi jalan. Tubuhnya terasa letih, sudah hampir tengah hari ia mengelilingi kota. Namun, tak ada satu pun yg mau menerimanya berkerja. Ia pun frustasi. Ia bingung apa yg harus ia lakukan agar mendapatkan uang untuk pengobatan neneknya. Karena sudah terlalu pusing ia pun menyebrang jalan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba datanglah mobil dari kejauhan.
Tin tin tin
Suara klakson mobil dari kejauhan. Amel pun terkejut. Spontan ia berteriak dengan kencang. Untung saja sang pengendara mobil sempat mengerem. Namun sedetik kemudian Amel pun jatuh pingsan.Sang pengemudi pun panik. Ia segera membawa Amelia ke rumah sakit terdekat.
Disini lah Amel sekarang. Di sebuah ruangan VIP yg sangat mewah. Saat Amel tersadar, ia pun kebingungan. Pasalnya tak ada satu orang pun yg berada di sana. Matanya menyusuri setiap sudut ruangan."Dimana,ini? Siapa yg membawaku!" tanya dalam hati.
Saat ia sedang tengelam dalam pikirannya, tanpa ia sadari pintu kamar terbuka. Terlihat seorang pria tampan yg menghampirinya.
"Sudah Sadar kamu? Baguslah. Lain kali jangan coba mencari uang dengan cara seperti itu. Cari uang yg halal. Jangan mencari uang dengan cara licik" ujar pria tersebut yg tak lain ialah Aldo. Amel pun terkejut. Ia langsung mencari sumber suara tersebut.
"Maksud Anda apa tuan. Saya tidak mengerti" jawab Amel ketus
"Jangan pura-pura bodoh" ujar Aldo tegas.
"Maaf. Saya benar-benar tidak mengerti maksud Anda tuan" jelas Amel.
"jangan bersembunyi di balik wajah cupu mu itu. Kamu sengaja kan ingin mencelakai diri kamu. Supaya kamu mendapatkan uang" ujar aldo mengejek.
"Tunggu. Maksud Anda saya ingin mencelakai diri saya sendiri demi uang? Anda pikir saya gila? Jangan mentang -mentang anda memiliki uang, ada bisa seenaknya menghina saya. saya memang miskin. tapi saya punya harga diri." bantah Amel.
"Sudah lah tak usah banyak bersandiwara. Sebentar lagi bersiap lah, saya akan membawa mu ke kantor polisi" jelas Aldo.
"Maksud anda? Apa salah saya? Saya tidak merugikan anda sama sekali. Kenap Anda ingin membawa say ake kantor polisi. Atas dasar apa?" Tantang Amel.
"Atas dasar penipuan" jelas Aldo singkat.
"Saya tidak pernah menipu Anda. Dan saya tidak menuntut apapun dari Anda" bantah Amel.
"Dengan cara kamu pura-pura pingsan tadi" jelas Aldo.
"Saya tidak melakukan itu. Insiden tadi benar-benar murni tanpa saya rencanakan." jelas Amel.
"Omong kosong " Bentak Aldo.
"Terserah apa mau anda. Percuma menjelaskan kepada orang yg tidak punya hati seperti anda." Ucap Amel yg mulai kesal.
Saat ingin membalas perkataan Amel, tiba-tiba ada yg mengetuk pintu. Ando pun mengurungkan niatnya. Sedetik kemudian terlihat seorang pria yg tak kalah tampan dari Aldo. Ya orang tersebut Adalah Dika Asisten pribadi Aldo.
"Permisi tuan. Ada sesuatu yg harus saya bicarakan penting." Ucap Dika lirih. Aldo pun hanya mengangguk-angguk kepalanya dan berlalu meninggalkan Amel.
"Ada apa?" tanya Aldo sekilas.
"Begini tuan, lusa Tuan harus menghadiri acara kolagen bisnis tuan yg berada Di bandung." ucap Dika.
"Terus?" tanya Aldo yg merasa Dika belum selesai berbicara.
"Acara kali ini mewajibkan tuan membawa pasangan." Ucap Dika hati-hati.
"Mengapa seperti itu?" tanya Aldo yg belum paham dengan situasinya.
"Beginian Tuan. Acara tersebut adalah acara ulang tahu pernikahan rekan bisnis tuan. Bukankah waktu itu tuan sudah berjanji akan membawa kekasih tuan dan mengenakannya kepada mereka."jelas Dika panjang lebar.
"Kamu benar. Saya hampir melupakannya. Kamu tenang lah. Siapkan saja kado pernikahan buat mereka. Untuk masalah gadis itu tenanglah. Aku pasti menepatinya." jelas Aldo santai. Dika pun hanya mengantuk-anggukan kepalanya. Setelah itu ia pun pamit undur diri.
Di dalam kamar.
Amel sangat kesal. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ia sedang terhanyut dalam lamunan, tiba-tiba henponya berdering. Segera ia mengangkatnya tanpa melihat dulu siapa yg menghubunginya.
"Halo" ucapnya dengan nada kesal.
"Halo ndok. Kamu kenapa?" Tanya dari sebrang.
"Eh, kakek. Amel tidak papa kek. Ada apa kakek menghubungi Amel?" Kilahnya agar kakek tidak curiga.
"Syukur lah ndok. Kakek kira telah terjadi sesuatu ndok "jawab kakek
"Tidaka kek, Amel tidak apa-apa. Sebentar, ada apa kakek menghubungi Amel. Apa terjadi sesuatu kepada nenek?" Tanya Amel yg mulai khawatir.
"Iya, ndok. Sakit nenek makin parah ndok. Dokter siska menyarankan agar dibawa ke rumah sakit untuk di periksa lebih lanjut." Jelas kakek.
"Bawa lah kek. Untuk masalah biaya, biar Amel yg tanggung" jelas Amel singkat
"Baik lah ndok. Besok kakek akan membawa nenek ke rumah sakit. Kalau begitu kakek tutup dulu. Assalamualaikum" pamit kakek.
"Wa'alaikumsalam "jawab Amel kemudian meletakkan henpon jadulnya. Amel semakin bingung apa yg harus ia lakukan. Secepatnya ia harus mendapatkan uang tersebut. Ia pun tak henti mengoceh sendiri seperti orang gila.
Diam-diam Aldo tersenyum melihat tingkah konyol Amel. Ya, sedari tadi Aldo sudah di depan pintu. Ia sengaja mendengarkan percakapan Amel dengan seseorang di balik telpon. Bibirnya tersenyum. Belum sempat ia menjalankan rencananya, ternyata nasip baik berpihak kepadanya. gadis itu lah yg akan menghampirinya.. Setelah menetralkan raut wajahnya kembali, Aldo pun langsung masuk ke ruangan tersebut tanpa mengetuk pintu.
Amel yg melihat Aldo masuk pun terkejut. "Ah, sial. Apa pria kutup itu mendengar ocehannya? Ia sangat malu."Gumamnya dalam hati. Tiba-tiba terlintas ide di kepala Amel. Tanpa tersadar Amel pun tersenyum. Aldo yg tidak sengaja melihat senyuman Amel iapun terpesona.Namun sedetik kemudian ia kembali ke mode datar nya.
"Kamu kenap senyum-senyum sendiri?" Tanya Aldo dengan mengangkat Alisnya keatas dan kebawah.
Amel hanya diam. Ia masih bingung harus.memulai dari mana. sejenak ia berpikir bagai mna cara mengatakannya. Aldo sebenarnya sudah tau apa maksud gadis tersebut. Namun ia memilih diam. Ia menunggu gadis itu membuka suara.
"Begini tuan yg baik hati. Apa di tempat tuan Ada pekerjaan? Kerja apa saja yg penting halal. Kerja jadi asisten rumah tangga pun tak apa. Yg penting saya mendapatkan pekerjaan." pinta Amel dengan memasang pipi emesnya berharap Aldo akan sedikit luluh dan memberinya pekerjaan.
"Tidak ada." jawab Aldo singkat dengan mode datar nya. Sebenarnya hatinya sedang tersenyum senangnya. Ia tidak menyangka gadis itu rela merendahkan harga dirinya demi keluarganya.
"Please. Saya mohon berikan saya pekerjaan. Saya sangat membutuhkannya" pintanya dengan memelas. amel sudah tidak perduli dengan harga dirinya. Yg palin penting neneknya segera sembuh.
"Sebenarnya ada pekerjaan untukmu. Tapi saya ragu kamu akan menerimanya" jelas Aldo.
"Apa pun pekerjaannya saya mau." jawab Amel antusias.
"Apakah kamu sungguh-Sungguh?" tanya Aldo memastikan.
"Ya say sungguh-sungguh" jawab Amel semangat
"Jadilah pacarku" ucap Aldo singkat.
amel pun terkejut. tubuhnya mematung. yg benar saja. apa bos itu sudah tidak waras lagi?ucapnya dalam hati.
Maaf lama up nya🙏🙏🙏
terimakasih yg sudah sabar menunggu
Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁
Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋
Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kinan Rosa
ya elah bang kamu terlalu licik
2023-05-29
0
Ade Setyoko
ngguyu dewe
2021-11-04
1
Pangeran Matahari
like and fav ku meluncur tour ayo dukung juga cucu manja oma
2021-10-06
1